Kosmetik+Bahan+Alam
Kosmetik+Bahan+Alam
, Apt
PENGERTIAN KOSMETIKA
PENGERTIAN : Sediaan/paduan bahan
yang siap digunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir &
organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut
untuk : membersihkan, menambah daya
tarik, mengubah penampilan, melindungi
supaya dalam keadaan baik, memperbaiki
bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan penyakit
(SK MENKES no 140/1991)
KOSMETIK BAHAN ALAM
• Kosmetik yang sebagian atau seluruh
komponennya adalah bahan alam
• Komponen dalam kosmetik:
- bahan aktif
- bahan pembantu
• Komponen bahan aktif: komponen ini
diharapkan dapat menghasilkan suatu
perbaikan saat/setelah sediaan digunakan
• Komponen bahan pembantu: untuk
mendukung formulasi bahan aktif menjadi
suatu produk jadi
KOSMETIK PALSU
• Kosmetik yang ilegal, tidak memiliki izin edar dan
bisa mengandung bahan berbahaya
• Dari hasil pengujian, ditemukan mengandung bahan
berbahaya Merkuri, Isotretinoin, Hidrokinon, atau zat
warna yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat
racun.
• Pemakaian Merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat
menimbulkan perubahan warna kulit yang akhirnya
dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit,
alergi, iritasi serta dapat menyebabkan kerusakan
permanen pada jaringan syaraf, ginjal, gangguan
perkembangan janin serta merupakan zat
karsinogenik (menyebabkan kanker) bagi manusia.
KETERANGAN PERS KA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
RI
tentang Obat dan Makanan yang tidak memiliki ijin edar dan mengandung
bahan berbahaya -temuan Balai Besar POM di Medan, 17 Februari 2009
Anatomi kulit
Sel sebaceous, sebum, keringat, penguapan
Fungsi kulit
Keratinisasi
Kelainan kulit: Acne, Pigmentasi,
Kekeringan kulit, Aging
Lanjutan
Air dalam lapisan-lapisan kulit dapat
mencapai sekitar 70%, setiba di stratum
korneum tinggal sekitar 25% saja.
Proses pendewasaan dari stratum
germinativum sampai menjadi sel
tanduk dalam stratum korneum
dinamakan keratinisasi yang lamanya
14-21 hari. Proses ini sering disebut:
Cell Turn Over Time.
KELAINAN KULIT: ACNE
Acne adalah pembentukan lesi baik merupakan
peradangan atau bukan, pada folikel rambut dan
atau kelenjar lemak (unit polisebaseus)
Lesi bukan peradangan: komedo terbuka
(blackhead-dapat diabsorpsi kembali atau
dikeluarkan), dan komedo tertutup (whitehead)
Lesi peradangan: papules, pustules, cysts,
nodules
Proses terjadinya ACNE
Produksi sebum yang melimpah
(meningkatnya hormon androgen-
testosteron)
Degradasi epitel folikel sebaseus
Pertumbuhan Propionibacterium acnes
(P.acnes)
Reaksi peradangan dari stimulasi
imunologis
Bahan Alam untuk Acne
• Tanaman: Allantoin, birch, bisabolol,
burdock, garlic, jojoba
• Minyak atsiri: bergamot, camphora,
cedarwood, chamomile, geranium,
eucalyptus, juniper, lavender, melissa,
palmarosa, patchouli, peppermint,
rosemary, sage, sandalwood, tea tree,
thyme
• Vitamin: Vitamin A (retinol), vitamin B6
(pyridoxine)
WARNA KULIT &
PIGMENTASI
1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Warna Kulit
2. Apa Itu Melanin
3. Fungsi dan Sintesa Melanin
4. Metabolisme Tirosin dalam Sel Melanosit Mammalia
5. Penyebab Terjadinya Hyperpigmentasi
6. Jenis-Jenis Hyperpigmentasi
7. Pemutihan Kulit
8. Bahan Aktif Pemutih Kulit
9. Produk Skin Whitening
10.Efek Samping Kosmetika Pemutih Kulit yang Tidak Aman
dan Penanggulanannya
PENGGUNAAN ALAT UNTUK MENGUKUR
MANFAAT PRODUK
(3 combined
unit:
Sebumeter®/Cor
neometer®/Skin-
pH-Meter®)
The Multiprobe Adapter
Systems MPA®
Sebumeter® SM 815,
Corneometer® CM 825,
Skin-pH-Meter® PH 905,
Skin-Thermometer® ST 500,
Tewameter® TM 300,
Mexameter® MX 18 and
Reviscometer® RV 600.
Skin Pigmentation
Analyzer® SPA 99
Analysis of the
melanin and
erythema level
of the skin.
KEKERINGAN KULIT
• Para ahli percaya dan telah membuktikan berkali-kali
bahwa air dibutuhkan untuk kehalusan kulit. Kulit adalah
pelindung terhadap lingkungan luar dan berfungsi dalam
mempertahankan tingkat kelembaban pada epidermis
• Humektan berfungsi untuk melembabkan kulit, menahan
kehilangan kelembaban dari sistem
emulsi atau solubilisasi
• Jenis moisturizer: poliol organik, garamsederhana seperti
sodium laktat dan sodium pirolidon karboksilat, polimer
larut air seperti PEG dan asam hialuronat
• Moisturizer dari tanaman: alloe vera, mallow, plantain,
phospholipid; dari minyak atsiri: jasmine, palmarosa,
peppermint, rosemary, sandalwood, rose; Vitamin: vit
A(retinol), vit B3(niacin), vitamin C, vitamin E
Bahan Alam vs Bahan Kimia Sintetis
• Banyak keuntungan menggunakan bahan alam untuk kosmetik, bahan ini
digolongkan FDA sebagai ‘food grade’ yang diawasi lebih teliti daripada
bahan baku kosmetik sintetis (food grade fats and oils adalah bahan baku
utama dalam krim dan lotion, seperti juga herbs, gum dan minyak atsiri).
Namun beberapa bahan alam juga bisa mengandung bahan berbahaya
mis. garam logam berat, atau asbes dalam serbuk talk.
• Bahan kimia sintetis juga dalam pembuatannya dapat mengandung
kontaminan yang bersifat toksik walaupun dalam jumlah sedikit,
contohnya dalam fragran, emulsifier, solubilizer, surfaktan sintetis, adalah
bahan-bahan yang sering mengandung kontaminan. Lebih dari 90%
komponen kosmetik di perdagangan adalah bahan kimia sintetik dengan
segala resikonya
• Membuat kosmetik sendiri dengan bahan alam adalah solusi untuk
menghindari bahaya di atas. Bahan yang digunakan prioritas utamanya
adalah bahan alam, prioritas berikutnya berturut2 adalah bahan yang
disintesa dari bahan alam (vitamin C dari Rose Hips), bahan yang
merupakan turunan kimiawi dari bahan alam seperti surfaktan yang
mengandung glisin atau sukrosa. Menggunakan bahan yang murni
sintetis adalah pilihan terakhir, hanya jika sudah dipastikan bahwa bahan
tersebut tidak berbahaya dan bebas kontaminan.
CREATING YOUR OWN COSMETIC
PRODUCTS
• Dapat dibuat formula untuk kebutuhan pribadi,
dengan kombinasi komposisi yang paling sesuai
dengan tipe kulit khusus; industri kosmetik tidak
mungkin melakukannya karena hanya membuat satu
formula untuk semua.
• Dapat dibuat banyak jenis formula yang berbeda
untuk jenis kulit orang yang berbeda sesuai
kebutuhannya, dimana formula seperti ini tidak
tersedia di pasar.
• Dapat dibuat dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan,
tidak perlu menambahkan pengawet seperti halnya
industri kosmetik yang meramalkan waktu simpannya
lebih dari 3 tahun sehingga perlu ditambahkan
pengawet untuk mencegah pertumbuhan mikro-
organisme. Pengawet secara umum bersifat toksik,
untuk beberapa kalangan dapat menimbulkan reaksi
alergi dan dermatitis.
Komponen Kosmetik Penting: Emolien, Emulsifier,
Humektan,Tabir matahari, Pengawet, Pewarna