Anda di halaman 1dari 13

KONSEP ASET

Fitriaman
Karakteristik aktiva

Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat


digunakan untuk menetukan apakah transaksi tertentu diakui
sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan. Karakteristik
tersebut terhubung dengan definisi aktiva.Aktiva perlu didefinisikan
karena defines tersebut akan digunakan untuk mengindentifikasi
peristiwa ekonomi yang harus diukur, diakui dan dilaporkan dalam
Neraca.
Banyak definisi yang dikemukakan untuk menunjukkan arti dari aktiva.

Meskipun ada perbedaan dalam definisi tersebut, namun semuanya tetap

mengarah pada karakteristik umum yang melekat pada aktiva. Karakteristik

tersebut adalah :

1. Adanya karakteristik manfaat di masa mendatang (pemakaian dapat

berbeda – beda seperti potensi jasa dan sumber-sumber ekonomi).

2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva .

3. Berkaitan dengan entitas tertentu .

4. Menunjukkan proses akuntansi.

5. Berkaitan dengan dimensi waktu .

6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran.


Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas
tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu. Dari
definisi di atas dapat diketahui bahwa definisi aktiva memiliki
tiga karakteristik utama yaitu:
1. Memiliki manfaat ekonomi dimasa mendatang
2. Dikuasai oleh suatu unit usaha
3. Hasil dari transaksin masa lalu
Memiliki Manfaat Ekonomi Di Masa Mendatang

Sesuatu dikatakan sebagai aktiva apabila memiliki manfaat/potensi jasa yang


cukup pasti di masa mendatang. Artinya sesuatu tersebut mimiliki kemampuan
baik secara individu atau bersama-sama dengan aktiva lain untuk menghasilkan
akiran kas masuk di masa mendatang, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
SFAC no. 6 menyebutkan bahwa manfaat ekonomi merupakan esensi sebenarnya
dari aktiva. Artinya aktiva harus memiliki kemampuan bagi suatu entitas untuk
ditukar dengan sesuatu yang lain yang memiliki nilai, atau digunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai atau yang digunakan untuk melunasi hutang.
Jadi manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat di aktiva merupakan
potensi aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung
ataupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.
Praktisnya, manfaat ekonomi tersebut dapat mengalir ke perusahaan dengan
berbagai cara, seperti (IAI,1994):
a) Dapat digunakan baik sendiri maupun bersama aktiva lain dalam
produksi barang dan jasa yang dijual oleh unit usaha.
b) Dapat dipertukarkan dengan aktiva lain.
c) Dapat digunakan untuk melunasi hutang.
d) Dapat dibagikan kepada pemilik perusahaan.
KONSEP PENILAIAN

Penilaian aktiva dalam akuntansi adalah proses penentuan


jumlah rupiah untuk menentukan makna ekonomi dari suatu
aktiva yang akan disajikan dalam neraca. Konsep penilaian
berkaitan dengan masalah penentuan makna yang ingin
disampaikan pada pemakai laporan terhadap aktiva yang
bersangkutan. Makna ekonomi yang akan disampaikan
tersebut harus relevan dengan tujuan yang akan dicapai.
TUJUAN PENILAIAN

Kuantifikasi aktifa dalam bentuk unit moneter merupakan proses penilaian


yang merupakan bagian dari tujuan pelaporan keuangan. Adapun tujuan
pengukuran atau penilaian aktiva adalah sebagai berikut:
a) Sebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba.
b) Sebagai salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan.
c) Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai dalam pelaporan
keuangan.
d) Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian
untuk kepentingan manajemen.
DASAR PENILAIAN

Dasar penilaian dibagi menjadi kedalam 2 macam, yaitu:


Nilai keluaran yang terdiri dari:
•Discounted future cash receipts or service potential

•Harga keluaran sekarang


•Nilai setara kas sekarang
•Nilai likuidasi
Nilai masukan yang terdiri dari:
•Cost historis
•Cost masukan terkini
•Discounted future cost
•Standard cost
PENGAKUAN AKTIVA

Penentuan definisi aktiva merupakan langkah pertama


dalam proses identifikasi suatu aktiva. Sementara
pengakuan merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah
ke dalam struktur akuntansi sehingga jumlah tersebut
pada akhirnya akan mempengaruhi posisi keuangan
dan hasil usaha perusahaan.
FASB (1984) dalam statement of financial
accounting concepts no. 5 menyatakan
pengakuan suatu pos didasarkan pada empat
criteria sebagai berikut:

1. Definisi
2. Keterukuran
3. Relevansi

4. Realibilitas
MASALAH-MASALAH KHUSUS

Dalam konsep aktiva ada beberapa masalah khusus yang


diperdebatkan sampai sekarang. Masalah antara lain :
1. beban tangguhan (deferred charges),
2. kapitalis bunga,

3. capital expeniditure,
4. aktiva sumbangan,
5. dan transaksi dengan aktiva non-moneter.

Anda mungkin juga menyukai