Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

HIV/AIDS

Kelompok A
1. SILVI TRIANA HELMI (1911311002) 7. MOEDIS CHINTIA RIDANI

2. ALISA RAHMI (1911311011) (1911312011)

3. SILVIA AZNI (1911311026) 8. RAHMI EKA FAJRI (1911312017)

4. SILSA YAHYA YOGIHAZ(1911311029) 9. REGINA FATIKAHHEMAS

5. REGITA ANJELINA (1911312020)

PUTRI(1911312005) 10. AYYASA AMARA (1911312029)

6. AISYAH PURNAMA SARI (1911312008) 11. SALMA NUR RAHMA DANY


(1911312038)
PENGKAJIAN Identitas Klien
Nama  : Tn. A
Umur : 32 tahun
Agama  : Islam
Pendidikan  : S1
Pekerjaan  : Swasta
Alamat : Padang
Dx. Medis  : SIDA dengan TB paru +
kandidiasis oral + MRSA
Tanggal Masuk  : 1 Februari 2021
No. Register  : 258164

Identitas Penanggung Jawab


Nama  : Ny. A
Umur  : 23 tahun
Pendidikan  : SLTA
Agama  : Islam
Alamat  : Padang
Hubungan dg Klien: Adik
RIWAYAT PERAWATAN

1. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak napas semakin meningkat 3 hari sebelum masuk rumah sakit mengalami demam
tinggi sejak 1 Minggu sebelum masuk rumah sakit.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Batuk sejak 2 bulan yang lalu dahak yang sedikit menurut pasien dan tidak ada batuk berdarah. Nafsu
makan menurun sejak 2 bulan yang lau, nyeri menelan sejak 2 minggu yanglalu badan terasa sangat
lemah sejak 1 bulan ini. BB klien turun dari 60 kg menjadi40 kg. Pasien diare lebih dari 3x sejak 1
minggu yang lalu konsistensi encer. Edema pada ekstremitas bawah. Tampak candidiasis pada lidah,
mukosa mulut kering. Terdapat luka infeksi pada limfa di leher leher (limfadenitis), terdapas pus (+)
dijaringan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien tidak memiliki riwayat oenyakit sebelumnya.
 
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien tidak mengatakan riwayat penyakit keluarga.
5. Pola Fungsi Kesehatan

a. Pola Persepsi Kesehatan


Pasien takut dengan penyakit yang dihadapinya dan takut untuk melaksanakan pengobatan.

b. Pola nutrisi dan metabolisme


Sebelum sakit : klien mengatakan makan rutin 3x sehari dan minum 7-8 gelas per hari. Terkadang melakukan
diet.
Selama sakit : Nafsu makan menurun sejak 2 bulan yang lalu, nyeri menelan sejak 2 minggu yang lalu badan
terasa sangat lemah sejak 1 bulan ini. BB klien turun dari 60 kg menjadi 40 kg.
 
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB dan BAK lancar dengan BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek,
bau khas, berwarna kuning kecoklatan serta BAK 5x sehari kuning jernih, bau khas.
Selama sakit : klien mengatakan diare lebih dari 3x sejak 1 minggu yang lalu konsistensi encer.
 
d. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit  : klien mengatakan sebelum sakit istirahat tidur ±8-10 jam/hari,dengan posisi tidur miring dan
terlentang, sering mengalami susah tidur bila malam hari terbangun.
Selama sakit : klien mengatakan istirahat tidur selama sakit ±5-8 jam/hari
 
e. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit  : klien mengatakan biasanya dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Selama sakit : klien mengatakan dapat saat beraktivitas.
f. Pola hubungan dan peran
Sebelum sakit : klien mengatakan mempunyai hubungan yang tidak terlalu baik dengan keluarga mantan istrinya
Selama sakit  : klien mengatakan saat sakitpun klien masih mempunyai hubungan yang tidak terlalu baik dengan istrinya.
 
g. Pola konsep diri
Body image  : klien mengatakan malu akan penyakit yang mungkindideritanya
Harga diri  : klien mengatakan ingin diperhatikan
Ideal diri  : klien mengatakan ingin cepat sembuh
Peran  : klien mengatakan perannya adalah sebagai abang karna sudah bercerai dari istri dan tidak
memiliki anak
Identitas diri  : klien mengatakan, klien tidak lagi memiliki istri dan tidak dikarunai anak
 
h. Pola sensori dan kognitif
Klien sadar/ composmentis, dapat berbicara normal,interaksi sesuai, pendengaran tidak terganggu/ normal, penglihatan normal,
 
i. Pola reproduksi seksual.
Pasien mempunyai riwayat pernah berhubungan sejenis pada waktu masih kuliah. Pasien mengakui melakukan hubungan
sejenis sampai 6x dengan pasangan yang berbeda-beda.
 

j. Pola penanggulangan stress


Sebelum sakit  : klien mengatakan jika ada masalah tidak ada tempat bercerita karna sudah bercerai dari istri dan tidak
memkliki anak
Selama sakit  : klien masih takut terhadap penyakit yang dihadapinya dan masih takut untuk menjalani pengobatan.
 

k. Pola nilai dan kepercayaan


Klien mengatakan beragama Islam, tidak ada larangan pada pasien untuk tetap beribadah selama dirawat di RS.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Klien sesak napas semakin meningkat 3 hari sebelum masuk
rumah sakit mengalami demam tinggi sejak 1 Minggu sebelum masuk rumah sakit.
2. TTV : TD : 95/60 mmhg, RR : 28 x/menit, hr 112x / menit, suhu 37,8c
3. Kepala  : Rambut sedikit beruban, pendek, lurus, tidak ada lesi
4.  Wajah : Kering, hangat, pucat
5. Leher  : Terdapat luka infeksi pada limfa di leher leher (limfadenitis)
6. Mata : Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, bentuk mata bulat
7. Hidung : Tidak ada polip, lurus, bersih
8. Mulut : Mukosa mulut kering
9. Telinga : Tidak ada serumen, simetris
10.Dada : Menggunakan otot bantu napas, suara napas tambahan (ronkhi basah
halus).
11. Muskuloskeletal
a. Ekstremitas atas : tangan kanan terpasang infuse, tidak ada edema.
b. Ekstremitas bawah : bengkak, edema
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Hematologi

 Hb=8,6 gr/dl  Globulin 4,1 gr% 2,3 -3,2 gr


 Leukosit 12.860 /µL 5000-10.000  Basofil 0% 0,0 -1,0 %
 Trombosit 222.000 150-400 rb  Eosinofil 0 % 1,0 – 3,0 %
 MCH 28 pg 27-31 pg  Tes malaria negatif negatif
 MCV 86 tL 80-95 tL  Anti HIV reaktif
 Eritrosit : Anisositosis normokrom  Anti HIV konfirmasi I reaktif
 Limfosit 1 % 20 -40 %  Anti HIV konfirmasi II reaktif
 Monosit 3 % 2 – 8 %  MTB detected Very low
 Protein total 5,5 gr% 6,1 – 8,2 gr%  MRSA Positif
   
2. Kimia klinik (Fungsi hati)
 Albumin 2,8 gr% 3,8 -5,0 gr%
 
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah Keperawatan

Ds: TB Paru+ Ds:- Candidiasis pada lidah Ketidakseimbangan


mengeluh sesak   Ketidakefektifan Pola Do:   Nutrisi: Kurang dari
  Nafsu makan menurun   kebutuhan tubuh
napas semakin Nafas Berhubungan
sejak 2 bulan yang lau, Berhubungan dengan
meningkat 3 hari dengan Hiperventilasi nyeri menelan sejak 2 Nyeri saat menelan Asupan diet kurang
Batuk
Do:   Dibuktikan dengan minggu yang lalu badan makanan terkait Ketidakmampuan
RR 28 kali/ menit   Keluhan sesak nafas terasa sangat lemah   mnecerna makanan
Batuk sejak 2 bulan yang semakin sejak 1 bulan ini. BB   dibuktikan dengan berat
Sesak nafas meningkat 3 hari, klien turun dari 60 kg badan 20% atau lebih
yang lalu dahak yang
  menjadi 40 kg. Pasien Nafsu Makan Menurun dibawah rentang berat
sedikit menurut Takipnea
  diare lebih dari 3x sejak   badan ideal, Diare,
pasien dan tidak ada 1 minggu yang lalu   Membran mukosa pucat,
batuk berdarah. Hiperventilasi konsistensi encer. Penurunan berat badan
Diagnosa medis TB   Edema pada ekstremitas BB turun 60kg ke 40 kg dengan asupan makan
Paru+   bawah. Tampak   adekuat
candidiasis pada lidah,  
Ketidakefektifan Pola mukosa mulut kering.
Nafas Ketidakseimbangan
nutrisi: Kurang dari
kebutuhan tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan Pola Nafas Berhubungan dengan Hiperventilasi


Dibuktikan dengan Keluhan sesak nafas yang semakin meningkat 3
hari, Takipnea
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan Asupan diet kurang terkait Ketidakmampuan
mnecerna makanan dibuktikan dengan berat badan 20% atau lebih
dibawah rentang berat badan ideal, Diare, Membran mukosa pucat,
Penurunan berat badan dengan asupan makan adekuat
 
1. Ketidakefektifan Pola Nafas Berhubungan
dengan Hiperventilasi Dibuktikan dengan
Keluhan sesak nafas yang semakin meningkat 3
hari, Takipnea
NOC Status Nutrisi
Status Pernapasan: Ventilasi Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil
• Asupan makanan sedikit menyimpang dari
• Frekuensi pernapasan dalam batas normal
(dari 1 ditingkatkan menjadi 4) rentang normal (dari 1 ditingkatkan menjadi 5
• Irama Pernafasan dalam batas normal (dari
• Asupan gizi tidak menyimpang dari rentang
1 ditingkatkan menjadi 4).
• Dispnea saat istirahat ringan (dari 1 normal (dari 1 ditingkatkan menjadi 5)
ditingkat-kan ke 4)
• Asupan cairan tidak menyimpang dari rentang
• Dispnea saat latihan ringan (dari 1
ditingkatkan ke 4) normal (dari 1 ditingkatkan ke 5)
• Suara tambahan tidak ada (dari 1
• Rasio BB/TB tidak menyimpang dari rentang
ditingkatkan ke 5)
• Akumulasi sputum tidak ada (dari 2 normal (dari 1 ditingkatkan ke 5)
ditingkatkan ke 5)
• Hidrasi tidak menyimpang dari rentang normal
• Penggunaan otot bantu napas tidak ada
(dari 1 ditingkatkan ke 5) (dari 1 ditingkatkan ke 5)
NIC B.Monitoring Pernafasan
Aktivitas-aktivitas :
A. Manajemen Jalan Nafas 1.Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan
Aktivitas-aktivitas : bernafas
1.Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2.Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan,

2.Identifikasi kebutuhan actual/potensial pasien penggunaan otot bantu nafas, dan retraksi otot
supraclaviculas dan interkosta
untuk memasukkan alat membuka jalan nafas
3.Monitor suara tambahan seperti ngorok atau mengi
3.Lakukan fisoterapi dada sebagaimana mestinya
4.Monitor pola nafas ( seperti bradipneu, takipneu,
4.Buang secret dengan memotivasi pasien untuk
hiperventilasi, pernafasan kusmaul, pernafas 1:1,
melkaukan batuk atau menyedot lender
apneustik, respirasiblot dan pola ataxis)
5.Instruksikan bagaimana agar bisa melkaukan 5.Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
batuk efektif 6.Auskultasi suara nafas, catat area dimana terjadi
6.Auskultasi suara nafas, catat area yang penurunan atau tidak adanya ventilasi dan keberadaan
ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara nafas tambahan

suara tambahan 7.Kaji perlunya penyedotan pada jalan nafas dengan


auskultasi suara nafas ronki di paru
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan NOC
tubuh Berhubungan dengan Asupan diet kurang terkait
Status Nutrisi
Ketidakmampuan mnecerna makanan dibuktikan
dengan berat badan 20% atau lebih dibawah rentang Kriteria Hasil :
berat badan ideal, Diare, Membran mukosa pucat, • Asupan makanan sedikit menyimpang dari
Penurunan berat badan dengan asupan makan adekuat
rentang normal (dari 1 ditingkatkan menjadi 5)
• Asupan gizi tidak menyimpang dari rentang
normal (dari 1 ditingkatkan menjadi 5)
• Asupan cairan tidak menyimpang dari rentang
normal (dari 1 ditingkatkan ke 5)
• Rasio BB/TB tidak menyimpang dari rentang
normal (dari 1 ditingkatkan ke 5).
• Hidrasi tidak menyimpang dari rentang normal
(dari 1 ditingkatkan ke 5)
NIC
A.Manajemen Nutrisi
Aktivitas-aktivitas :
B.Monitor Nutrisi
1.Tentukan status gizi pasien dan kemampuan (pasien)
Aktivitas-aktivitas :
untuk memenuhi kebutuhan gizi
1.Timbang berat badan pasien
2.Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi (yaitu:
2.Lakukan pengurungan antropometrik pada
membahas pedoman diet dan piramida makanan
3.Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
komposiis tubuh (misalnya IMT, pengukuran

dibutuhkan untuk emmenuhi persyaratan gizi pinggang, dan lipatan kulit)

4.Anjurkan pasien mengenai modifikasi diet (misalnya, 3.Identifikasi perubahan berat badan terakhir
NPO, cairan bening, cairan penuh, lembut, dan diet 4.Monitor turgor kulit dan mobilitas
sesuai toleransi) 5.Monitor adanya mual dan muntah
5.Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet untuk 6.Monitor diet dan asupan kalori
kondisi sakit Identifikasi perubahan nafsu makan dan aktifitas
6.Monitor kalori dan asupan makanan terakhir
7.Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan
WOC HIV-AIDS
Transmisi HIV ke dalam tubuh melalui
darah, cairan vagina/sperma ASI / cairan
tubuh ibu yg infeksius

Pengikatan gp120 HIV dengan


reseptor membran T Helper + CD4 Enzim protease
Merangkai RNA virus dengan
protein-protein yang baru dibentuk
Fusi / peleburan membran virus
dengan membran sel T Helper + CD4
Terbentuk virus - virus HIV yang baru
dalam tubuh
Enzim reverse transcriptase
RNA HIV ➡ cDNA
Replikasi perkembangan HIV dalam
cairan tubuh
Enzim integrase
cDNA masuk ke inti sel T Helper
imunosupresi

Transkripsi mRNA dan translasi


menghasilkan protein struktural virus
Organ target

Gastrointestinal Respiratori

Infeksi jamur Infeksi paru

Kerusakan membrane mukosa oral Menghasilkan mukus

Lesi pada mulut, esophagus dan Penumpukan sekret di jalan napas


lambung

Penurunan nafsu makan Tidak dapat mengeluarkan sekret

Penurunan intake nutrisi Obstruksi jalan napas


Peningkatan RR

Penurunan Berat badan Penurunan O2 Ke Paru-paru


Takipnea
 

Ketidakseimbangan nutrisi: Kompensasi tubuh


 
kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakefektifan
Peningkatan ventilasi Pola Napas
 
Universal Precautions :
Pasien di diagnosa SIDA dengan TB paru + kandidiasis oral +
MRSA dan pasien berisiko tinggi untuk menularkan penyakitnya.
Oleh karena itu, petugas kesehatan perlu melakukan tindakan
pencegahan agar tidak terjadi penularan ataupun tertular terhadap
pasien maupun petugas kesehatan, diantaranya :
5. Dekontaminasi peralatan
1.Kebersihan Tangan
perawatan pasien

2.APD (Alat Pelindung Diri) 6. Penatalaksanaan Linen

3.Pengelolaan Limbah 7. Penempatan Pasien

4.Praktik Menyuntik yang


8. Etika batuk dan bersin
Aman

Anda mungkin juga menyukai