Anda di halaman 1dari 9

POLA FONOLO

GIS
NUR FAIDATUL KHASANAH (1901511
050)
Pencarian Fonetik Universal
 
Ada tiga sasaran yang berbeda yang dapat kita tuntut
dari sebuah teori fonetis. Teori ini harus dapat
menerangkan.
01 A. segala jenis suara yang dapat dihasilkan oleh alat
ucap Manusia
B. Subperangkat dari (A) - hanya bunyi yang secara
linguistis signifikan dalam suatu bahasa atau bahasa
02 lain.
C. Subperangkat dari (B) - hanya bunyi yang secara
linguistik signifikan dalam bahasa tertentu.
Pembagian Pertama.
03 Berdasarkan intuisi, dikotomi vokal-konsonan adalah
pembagian yang paling pokok untuk klasifikasi fonetis.
Vokal terdiri dari tahap-tahap terbuka - udara yang keluar
mengalir secara bebas sedangkan konsonan dengan
04 berbagai tingkat penghambatannya, mempunyai lebih dari
satu fase tertutup - udara yang keluar dihalangi.
VOKAL

Deretan Dasar
Vokal digolongkan menurut posisi lidah dan bentuk
bibir.

Vokal i, a, dan u yang ditemukan dalam hampir semua


bahasa, begitu umum sehingga kita akan merujuk pada
ketiganya sebagai pola 3 vokal dasar. (dalam bab ini
"fonemis" mengacu pada fonemis taksonomis).
Deretan Campuran
Selain kedua deretan vokal dasar, yaitu
vokal depan tak bundar dan vokal
belakang bundar, ada juga vokal
campuran: depan bundar atau
belakang tak bundar.
 

Berikut merupakan salah satu sistem campuran


itu ialah pola lima vokal dengan sederetan
vokal depan bundar
Elemen Prosodi
Tekanan, titinada, dan jangka (length) merupakan elemen
prosodi yang biasanya ditawarkan dengan silabel, dan paling
sering dengan vokal tertentu. Secara impresionistis, tekanan
ditakutkan dengan penyaringan yang meningkat. Dari sudut
persepsi, ciri prosodi jangka berkenaan waktu.
KONSONAN
Artikulasi Anterior dan/atau Koronal.
di antara konsonan-konsonan labial,
Daerah Artikulasi literatur fonetik sering membedakan
Konsonan p,t, dan k termasuk konsonan bilabial - p, b, m - yang
konsonan paling dasar karena dibuat dengan kedua bibir, dan
merupakan bagian dari sistem konsonan labiodental - f,v - Yang
konsonan hampir semua bahasa. dibuat dengan menempelkan bibir
Ketiga konsonan ini termasuk bawah pada gigi atas.
konsonan yang pertama kali
muncul dalam ujaran anak-anak, Nonanterior dan Nonkoronal.
contoh: seperti ucapan bayi papa Konsonan velar k, g, dan n (seperti
koma titik, tata, Kaka, kuku. dalam long) di artikulasi dan di
daerah yang sama dengan vokal.
Jadi untuk konsonan velar,
belakang lidah berada pada posisi
tinggi dan belakang.
Cara Artikulasi
Konsonan memerlukan tingkat
penyempitan tertentu dalam saluran
suara - baik hambatan total maupun
penyempitan melebihi yang ditemukan
dalam vokal tinggi titik tingkat
hambatan yang berbeda Inilah yang
disebut cara artikulasi.
Konsonan Hambat.
Konsonan hambat atau letupan dibuat dengan
hambatan total dalam rongga mulut dan dengan velum
dinaikkan sehingga tidak ada udara yang keluar melalui
rongga hidung. Akibatnya tekanan udara bertambah di
belakang daerah artikulasi. Apabila hambatan itu
dilepaskan, akan terdengar bunyi letupan yang
merupakan ciri konsonan hambat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai