Anda di halaman 1dari 36

Click to edit Master title style

Presentasi Kasus
Kelompok 3
Wahy u K.S.
Eko Anggoro
Eri Susanti
Elly Mardhotillah
Himatul Aliyah

1
Kasus 1
Click to edit Master title style

Pada pagi hari UGD rumah sakit jiwa, kedatangan


pasien Tn. N dalam posisi terikat dengan baju di
kedua tangannya diantar keluarganya dan tetangga.
berdasar cerita keluarga, Tn.N tiba tiba mengamuk
dan melempar apa saja barang yang ada di
dekatnya. saat di kaji. Tn. tatap mata kosong dan
masih terlihat, sambil berkata " kenapa saya yang
diikat, mereka yang harus diikat. lepaskan saya"
coba lengkapi data pada kasus di atas dan
rumuskan diagnosa keperawatan, selanjutnya
rencanakan Intervensi buat Tn, A dan keluarga

2 2
Click to edit Master title style Pembahasan
Ds :
• Keluarga mengtakan pasien tiba-tiba mengamuk
• pasien melempar barang2 yang ada di dekatnya
• pasien mengancam- Pasien minta di lepaskan ikatannya

DO :
• tampak kedua tangan terikat
• pasien tampak marah2
• tampak pandangan kosong

3 3
Click to edit Master title style
Diagnosa keperawatan

Kekerasan fisik

4 4
Click to edit Master title style Intervensi keperawatan
Manajemen pengendalian marah
Observasi
• Identifikasi penyebab/ Pemicu marah
• Dentifikasi harapan peRilaku thd expresi mrh
• monitor potensi agresi Tdk konstruktif melakukan tindakan sblm agresif.
Terapeutik
• Gunakan pendekatan tenang dan meyakinkan
• .fasilitasi ekspresi mrh secara adaptif.
• Cegah kerusakan fisik akibat expresi marah
• Lakukan kontrol eksternal misal pengekangan
• Dukung penerapan strategi pengendalian marah

5 5
Click to edit Master title style Lanjutan

Edukasi
• Jelaskan fungsi marah,frustasi dan respon marah
• Anjurkan minta bantuan perawat atau klg selama ketegangan
meningkat
• Ajarkan strategi untuk mencegah exsptesi marah mal adaptif
• Ajarkan metode untuk memodulasi pengalaman emosi yg kuat
midal dg latihan asertif,tehnik relaksasi,jurnal,aktivitas penyalur
energy

6 6
Perencanaan
Click to edit Master title style
1. Tujuan khusus (TUK) 1: klien dapat membina hubungan saling percaya.

Kriteria evaluasi: setelah 1x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada


perawat: wajah cerah, tersenyum, mau berkenalan, ada kontak mata, bersedia
menceritakan perasaan.

Intervensi: bina hubungan saling percaya dengan: beri salam setiap berinteraksi,
perkenalan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berinteraksi, tanyakan dan
penggil nama kesukaan klien, tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali
berinteraksi, tanyakan masalah klien yang dihadapi klien,, buat kontrak interaksi yang
jelas, dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien.
7 7
Click
2. TUKto2:edit
klienMaster title style
dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang
dilakukannya.

Kriteria evaluasi: setelah 1x pertemuan klien menceritakan penyebab


perilaku kekerasan yang dilakukannya: menceritakan penyebab perasaan
jengkel/ kesal baik dari diri sendiri maupun lingkungannya

Intervensi: bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya: motivasi klien


untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya, dengarkan tanya
mengela atau memberi penilaian setiap ungkapan klien.
8 8
Click to edit Master title style
3. TUK 3: klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

Kriteria evaluasi: setelah 1x pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat


terjadi perilaku kekerasan: klien mampu mengungkapkan perasaan saat
marah/ jengkel, klien mampu menyimpulkan tanda-tandda jengkel/ marah

Intervensi: bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan


yang dialaminya: ajarkan klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan,
observasi tanda-tanda perilaku kekerasan, simpulkan bersama klien tanda-
tanda jengkel yang dialami pasien
9 9
Click to edit Master title style
4. TUK 4: klien mengidentifikasi perilaku kekerasan

Kriteria evaluasi: setelah 1x pertemuan klien menjelaskan: klien dapat


mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan, klien mengetahui
cara yang benar dalam menyelesaikan masalah

Intervensi: diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya


selama ini: motivasi klien menceritakan jenis-jenis tinndakan kekerasan
tersebut yang terjadi, diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang
dilakukan masalah yang dialami teratasi
1010
Click to edit Master title style
5. TUK 5: klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.

Kriteria evaluasi: setelah 1x pertemuan klien menjelaskan akibat tindakan


kekerasan yang dilakukannya: diri sendiri, luka-luka, dijauhi teman-
teman, orang lain keluarga: luka tersinggung, ketakutan, lingkungan:
barang atau benda rusak

Intervensi: diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) yang


dilakukan pada: diri sendiri, orang lain/ keluarganya, lingkungannya.
1111
Click to edit Master title style
6. TUK 6: klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan
kemarahan.

Kriteria evaluasi: setelah 1x pertemuan klien: menjelaskan cara-cara sehat


mengungkapkan marah.

Intervensi: diskusikan dengan klien: apakah klien mampu mempelajari cara baru
mengungkapkan marah yang sehat, jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien, jelaskan cara-cara
sehat untuk mengungkapkan marah: cara fisik, nafas dalam, pukul bantal/kasur, verbal:
mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal, spiritual: sembahyang atau doa, dzikir,
meditasi sesuai dengan agamanya 1212
Click to edit Master title style
7. TUK 7: klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan

Eevaluasi: setelah 1x pertemuan klien memperagakan cara mengontrol perilaku


kekerasan fisik: tarik nafas dalam, memukul kasur, verbal: mengungkapkan perasaan
kesal/jengkel padda orang lain tanpa menyakiti, spiritual: dzikir/ doa, meditasi sesuai
agamanya

Intervensi: diskusikan cara yang mmungkin dipilih dianjurkan klien memilih cara yang
mungkin untuk mengungkapkan kemarahan, latih klien memperagakan cara yang dipilih:
peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih, jelaskan manfaat cara tersebut, beri
penguatan pada klien perbaiki cara yang masih belum sempurna
1313
Click to edit Master title style
8. TUK 8: klien dapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan

Kriteria evaluasi: setelah 1x pertemuan: menjelaskan cara merawat klien

Intervensi: diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien


untuk mengatasi perilaku kekerasan: jelaskan pengertian penyebab akibat dan cara
merawat klien perilaku kekerasan yang dilaksanakan oleh keluarganya, peragakan
cara merawat klien (menangani perilaku kekerasan), beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang, beri pujian kepada keluarga setelah mencoba peragaan,
tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
1414
Click
9. TUK to editmenggunakan
9: klien Master title styleprogram yang telah ditetapkan
obat sesuai

Kriteria evaluasi: setelah 1x pertemuan klien menjelaskan: manfaat minum obat,


kerugian tidak minum obat, nama obat, bentuk dan warna obat, dosis yang diberikan
kepadanya, waktu pemakaian, cara pemakaian, efek yang dirasakan, setelah 1x
pertemuan klien menggunakan obat sesuai program

Intervensi: jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak
menggunakan obat. Menjelaskan kepada klien: jenis obat (nama, warna, dan bentuk
obat) dosis yang tepat untuk klien, waktu pemakaian, cara pemakaian, efek yang akan
dirasakan klien, anjurkan klien: minta dan menggunakan obat tepat waktu, lapor ke
perawat/ dokter jika mengalami efek yang tidak biasa.
1515
Click to edit Master title style Kasus 2

Di suatu ruangan rawat inap rsj pagi hari, terdapat


kesibukan persiapan olah raga rutin untuk jalan keliling
rumahsakit. Terlihat An.M berada di belakang ruangan
sendiri yg sepertinya tdk ikut persiapan olah raga. Saat
dipanggil mau diajak olahraga, dia tersenyum dan
merunduk lagi, sambil bicara sendiri. Lengkapi datanya,
buat diagnosa dan buat instervensinya.

1616
Click to edit Master title style
Pembahasan

DS:
• Pasien mengatakan menengar suara – suara

DO:
• Pasien menyendiri
• Pasien bicara sendiri
• Diagnosa keperawatan
• Halusinasi dengar
1717
Click to edit Master title style
Diagnosa Keperawatan
Halusinasi dengar

Intervensi keperawatan :
Manajemen pengendalian marah

1818
Click to edit Master title style
Observasi
• Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
• Monitor isi halusinasi ( missal kekerasan atau membahayakan diri ) .
Terapeutik
• Pertahanakan lingkungan yang aman
• Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapt mengontrol perilaku ( ditali )
• Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
Edukasi
• Anjurkan memonitor terjadinya waktu halusinasi
• Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk member dukungan dan umpan balik terhadap halusinasi
• Ajarkan pasien an keluarga cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi
• Pemberian anti psikotik dan anti axietas

1919
Click to edit Master title style Kasus 3

Di kampung yg padat penduduknya, terdapat keluarga yg


punya Anak bernama Nn. C usia 17 tahun. Saat ini Nn. C tdk
pernah mau keluar rumah sdh hampir 1 bulan, dengan alasan
malu sama teman2 yg sekarang pada kuliah atau bekerja,
sementara Nn. Tidak bekerja dan kuliah. Nn. Punya jerawat yg
sering muncul dan dia tdk suka jerawatan. Lengkapi datanya,
rumuskan diagnosa dan rencanakan intervensinya

2020
Click to edit Master title style Pembahasan
DS :
• Pasien mengatakan malu dengan teman-teman yang sekarang pada kuliah dan
bekerja
• Pasien mengatakan jerawatan dan tidak suka jerawatnya

DO :
• Ada jerawat di pipi pasien
• Tidak pernah keluar rumah sudah hampir 1 bulan
• Tidak kuliah dan tidak bekerja

2121
Click to edit Master title style

Diagnosa keperawatan
• Harga diri rendah situasional
 
Intervensi:
• Dukungan penampilan peran

2222
Observasi
Click to edit Master title style
• Identifikasi berbagai peran periode transisi sesuai tingkat perkembangan
Terapeutik
• Fasilitas bermain peran dalam mengantisipasi reaksi orang lain terhadap
perilaku
• Fasilitas adaptasi peran keluarga terhadap peran yang tak diinginkan
Edukasi
• Diskusi perilaku yang dibutuhkan untuk perkembangan peran
• Diskusi perubahan peran akibat penyakit atau ketidakmampuan
• Diskusi strategi positif untuk mengelola perubahan peran
• Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh paien untuk memenuhi peran
Kolaborasi
• Rujuk dalam kelompok untuk mempelajari peran baru 2323
Click to edit Master title style Kasus 4

Di sebuah kampung pegunungan, telah dilaporkan bahwa ada


seorang ibu Ny.D , yang tidak mau keluar rumah. Ny D sering
mengatakan bahwa tetangganya selalu mengejeknya dan bersuara
"Huuuuuu". kejadian Ny.D seperti ini sejak suaminya kalah dalam
pemilihan lurah satu tahun yang lalu. lengkapi datanya, rumuskan
diagnosanya dan buat intervensinya

2424
Click to edit Master title style Pembahasan
DS:
• Pasien mengatakan tetangganya selalu mengejeknya
DO:
• Pasien tidak mau keluar rumah

Diagnosa keperawatan
• Koping tidak efektif

2525
Click to edit Master title style
Observasi
• Identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini
• Identifikasi beban prognosisi secara psikologis
Terapeutik
• Dengarkan maslah perasaan dan pertanyaan keluarga
• Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
• Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga
Edukasi
• Informasi kemajuanpasien secara berkala
Kolaborasi
• Rujuk untuk terapi keluarga , jika perlu

2626
Click to edit Master title style
Kasus 5

Seorang remaja uasia 16 tahun mempunyai berat badan


70 kg. saat ini sering di kamar rumah sudah 2 minggu ini,
tidak mau bermain bersama teman2nya. Kalau keluar
rumah sukanya ke sawah dan duduk sendirian. Malas
makan dan mandi. Org tua menyampaiakn kalau anaknya
suka di ejek teman2 kalau badannya seperi gajah.

2727
Click to edit Master title style Pembahasan
DS:
• Orang tua mengatakan anaknya suka di ejek teman- teman kalau badannya
seperti gajah
DO:
• Pasien mengurung diri dikamar selama 2 minggu
• Tidak mau bermain bersama teman- temanya
• Kalau keluar rumah suka kesawah dan duduk sendirian

Diagnosa keperawatan
• Promosi harga diri

2828
Intervensi
Click to edit Master title style
Observasi
• Identifikasi budaya agam,ras jenis agam dan usia terhadap harga diri
• Monitor verbalisasi yang merenahkan diri sendiri
• Tingkat harga diri setiap waktu sesuai kebutuhan
Terapeutik
• Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
• Motivasi menerima tantangan atau hal baru Diskusikan pernyataan tentang harga diri
• Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
Edukasi
• Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
• Anjurkan mempertahankan kontak mata saat beromunikasi dengan orang lain
• Anjurkan cara mengatasi bullying
Kolaborasi
2929
Click to edit Master title style Kasus 6

Seorang ibu bernama Ny.N di antar ke ruamh sakit dengan


alasan tidak mau mandi dan selalu merenung di samping
rumah dengan aktivitas tidak jelas. saat di kaji, badan
kotor, bau dan pakaian tidak rapih. keluarga
menyampaiakn kondisi Ny.N diawali dengan meninggalnya
anak semata wayangnya 3 bulan yang lalu. semantara
suami lama tidak pulang karena kerja di luar pulau.
lengkapi datanya, diagnosis dan tindakan keperawatan

3030
Click to edit Master title style Pembahasan
DS:
• Pasien mengatakan hidupnya tidak berarti sejak anaknya meninggal
• Pasien mengatakan malas mandi
DO:
• Badan kotor, bau dan tidak rapi

Diagnosa keperawatan
• Defisit perawatan diri berhubungan dengan psikologis

3131
Intervensi
Click to
Observasi
edit Master title style
• Identifikasi kebiasaan aktifitas perawatan diri
• Monitor tingkat kemandirian
• Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri berpakaian, berhias dan makan
Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang terapeutik
• Siapkan keperluan pribadi missal parfum,sikat gigi dan sabun mandi
• Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
• Fasilitasi kemandirian bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
• Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
• Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
Kolaborasi 3232
Kasus 7
Click to edit Master title style

Seorang pekerja kasar di kampung di antar warga


ke rumah sakit karena percobaan bunuh diri
dengan gantung diri. berdasar cerita keluarganya,
pasien sering melamun dan terlihat bingung.
istrinya selalu menuntut untuk bekerja dan
mengahsilkan uang yang banyak. karena anak
anaknya butuh makan dan biaya sekolah.

3333
Click to edit Master title style Pembahasan
DS:
• Pasien mengatakan istrinya selalu menuntut untuk bekerja dan menghasilkan
uang yang bnyak, karena anaknya butuh makan dan biaya sekolah
• Pasien sering melamun dan terlihat bingung
DO:
• Pasien sering melamun dan terlihat bingung

Diagnosa keperawatan:
• Resiko bunuh iri

3434
Click to edit Master title style
Observasi
Intervensi
• Identifikasi gejala resiko bunuh diri ( gangguan mood, halusinasi, delusi, panic,
penyalahgunaan obat, kesediaan gangguan kepribadian )
• Identifikasi keinginan an pikiran rencana bunuh diri
• Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin ( bawang pribadi, pisau cukur, jendela )
• Monitor adanya perubahan mood atau perilaku
Terapeutik
• Libatkan dalam perencanaan perawatan mandiri
• Libatkan keluarga dalam perencanan perawatan
• Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan muah dipantau
• Tingkatkan pengawasan pada kondisi tertentu ( missal : pergantian shift )
• Hindari diskusi berulang tentang bunuh diri sebelumnya, diskusi berorientasi pada masa
sekarang dan masa depan ) missal orang yang dihubungu kemana mencari bantuan
3535
Click to edit Master title style
Edukasi
• Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami kepada orang lain
• Jelaskan tinakan bunuh diri kepaa keluarga atau orang terdekat
• Lebih pencegahan resiko bunuh diri

Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat anti anxietas
• Rujuk pelayanan kesehatan mental jika perlu

3636

Anda mungkin juga menyukai