Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

RESOKO PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

NUR TSALSABILA MOLEY 1914401056


BAGAS AJI PANGESTU 1914401062
M. ERFAN AFANDI 1914401064
DIMAS ADI PRATAMA F. 1914401067
ADE VIKA SARI 1914401090
NABILA ZAHRA 1914401102
PENGERTIAN

Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu


yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan
individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut (Purba, dkk: 2008).
PREDISPOSISI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku kekerasan menurut teori
biologik, teori psikologi, dan teori sosiokultural yang dijelaskan oleh Townsend (2005)
adalah:

a.Teori biologik
Teori biologik terdiri dari beberapa pandangan yang berpengaruh terhadap perilaku:

1. Neurobiologik, Ada 3 area pada otak yang berpengaruh terhadap proses impuls agresif:
sistem limbik, lobus frontal dan hypothalamus.
2. Biokomia, Berbagai neurotransmitter (epinephrine, norepinefrine, dopamine, asetikolin,
dan serotonin) sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat impuls agresif.
3. Genetik, Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara perilaku agresif
dengan genetik karyotype XYY.
4. Gangguan otak, Sindroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku
agresif dan tindak kekerasan
b.Teori psikologi

1. Teori psikoanalitik, Teori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan untuk


mendapatkan kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya
ego dan membuat konsep diri rendah
2. Teori pembelajaran, Anak belajar melalui perilaku meniru dari contoh peran
mereka, biasanya orang tua mereka sendiri.
3. Teori sosiokultural, Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan
struktur sosial terhadap perilaku agresif.
Menurut Yosep (2009) faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku
kekerasan sering kali berkaitan dengan:

1. Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas


PRESIPITASI 2. Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial
ekonomi.
3. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga
4. Adanya riwayat perilaku anti sosial
5. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan.
PENILAIAN TERHADAP STRESSOR

Penilaian stresor pada klien sebagian besar respon kognitif adalah tidak
mampu mengontrol perilaku kekerasan dan keinginan untuk memukul.

Respon afektif dalam menghadapi masalah yaitu afek labil marah,


kecewa/ kesal, mudah tersinggung dan merasa jenkel.

Respon fisik yang masih aktual ditemukan pada klien adalah muka merah
dan wajah tegang.

Respon sosial yang ditampilkan adalah bicara kasar, menjerit dn


mengancam orang lain.
SUMBER KOPING
Menurut Yosep (2011) mengungkapkan bahwa sumber koping dibagai menjadi 4, yaitu
sebagai berikut :

1. Personal Ability meliputi : kemampuan untuk mencari informasi terkait masalah,


kemampuan mengidentifikasi masalah, pertimbangan alternatife, kemampuan
mengungkapkan / konfrontasi perasaan marah.

2. Sosial Support meliputi : dukungan dari keluarga dan masyarakat, keterlibatan atau
perkumpulan di masyarakat dan pertentangan nilai budaya

3. Material Assets meliputi : penghasilan yang layak, tidak ada benda atau barang yang
biasa dijadikan asset, tidak mempunyai tabungan untuk mengantisipasi hidup, tidak
mampu menjangkau pelayanan kesehatan.

4. Positive Belief meliputi : distress spiritua, adanya motivasi, penilaian terhadap


pelayanan kesehatan
Mekanisme koping klien sehingga dapat membantu klien untuk mengembangkan
mekanisme koping yang konstruktif dalam mengekspresikan marahnya. Mekanisme
koping yang umum di gunakan adalah mekanisme pertahanan ego menurut Yosep
(2011), seperti :

KOPING 1. Displacement, Melepaskan perasaan tertekannya bermusuhan pada objek yang


MEKANISME
begitu seperti pada mulanya yang membangkitkan emosi.
2. Proyeksi, Menyalahkan orang lain mengenai keinginan yang tidak baik.
3. Depresi, Menekan perasaan orang lain yang menyakitkan atau konflik ingatan dari
kesadaran yang cenderung memperluas mekanisme ego lainnya.
4. Reaksi formasi, Pembentukan sikap kesadaran dan pola perilaku yang berlawanan
dengan apa yang benar-benar di lakukan orang lain
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai