• Nutrisi adekuat • Very severely underweight (< Nutritional Risk Index (NRI)
• Dugaan malnutrisi 15) Alat sederhana dan akurat untuk evaluasi
• Malnutrisi sedang • Severely underweight (15 – status nutrisi
• Malnutrisi berat 16)
• Underweight (16 – 18.5)
Rumus NRI: gabungan albumin dan BB
• Normal (18.5 – 25) Parameter malnutrisi kronik
• Overweight (25 – 30)
• Obesitas I (30 – 35)
• Obesitas II (35 – 40) Risiko kematian meningkat sebanyak 7%
setiap penurunan BB 5%
PG-SGA Numeric Score
Status nutrisi
Dilepaskan
Menekan Menstimulasi Penurunan sitokin pro Faktor
Neuropeptida- pelepasan CRH nafsu kaheksia penginduksi
Y di hipotalamus makan (TNFα, IL-1, protelisis
IL-6)
Menurunkan
Nafsu makan Tidak mampu
efektivitas
semakin menelan atau
terapi anti
menurun mengunyah
kanker
Patofisiologi malnutrisi pada kanker ovarium
(2)
Kanker Ovarium stadium lanjut sering menyebabkan asites, obstruksi usus, sindrom
kompartemen
Pembesaran
Menekan
Cairan abdomen,
Massa yang vena dan
menumpuk Asites nyeri, sesak,
membesar jaringan
di interstitial muntah,
limfatik
anoreksia
Tekanan Hipertensi
Desakan
intraabdomen Disfungsi/gaga intraabdomen
massa kanker Iskemia
naik > 20 l organ (tekanan > 12
ovarium
mmHg mmHg)
Pembedahan pada kanker ovarium
Stadium Dini
• Prosedur Surgical staging secara komprehensif
Stadium Lanjut
• Bedah sitoreduksi diikuti kemoterapi adjuvan
carboplatinum dan paclitaxel
Pembedahan pada kanker ovarium (6)
Sitoreduksi primer
Pembedahan interval
Sitoreduksi sekunder
Pembedahan pada kanker ovarium (2)
Faktor-faktor yang mempengaruhi resektabilitas massa tumor
• PCI
• Lama Operasi
• Jumlah perdarahan Operasi sitoreduksi merupakan faktor prognostik
yang sangat penting untuk ketahanan hidup
• Residu tumor penderita kanker ovarium
Pembedahan pada kanker ovarium (3)
• Perdarahan intraoperatif menjadi salah satu kejadian utama dan harus diperhatikan
• Jaringan kanker memiliki vaskularisasi tinggi, sehingga risiko tinggi perdarahan meningkatkan risiko
terjadinya kekurangan darah (blood loss), anemia, hingga syok hipovolemik
PCI dapat menjelaskan dan menggambarkan mengenai pola penyebaran tumor pasien dan keparahan penyakit
tanpa melihat asal histologis dari jaringan kanker
Nilai cut-off PCI pada studi adalah 13, yang menunjukkan apabila skor didapatkan > 13, maka tumor tersebut
termasuk low grade dan dapat ditatalaksana dengan sitoreduksi bedah suboptimal, sedangkan jika nilainya <
13, maka sebaliknya, kemungkinan tumor tersebut termasuk high grade. Nilai maksimum untuk PCI adalah 39
Skor PCI dapat ditentukan secara intraoperatif, sementara stadium FIGO ditentukan pasca operasi. (Elzarkaa,
AA. et al, 2018)
Tabel 2.3 Lembaran untuk Menghitung Skor PCI
• Managemen intensif sangat penting untuk pasien yang dilakukan pembedahan dengan tujuan untuk monitor
secara intensif dan mencegah atau mengatasi komplikasi postoperatif.
• Monitoring intensif pada pasien onkologi ginekologis pada seting postoperatif dilakukan pada beberapa tipe
critical care unit (CCU) seperti anestesia care units (PACU), high dependency units (HDU), surgical
intensive care units (SICU) dan intensive care units (ICU). (Thomakos, N. et al, 2020)
Perawatan ICU Pasca operasi (2)
Usia