PENELITIAN
PROPOSAL
PENELITIAN
Kopi
Bubuk
Penyangraian toxic
kopi
Akrilamida menyebabkan
C3H5NO Kanker pada
manusia dan
bersifat
neurotoksik
LATAR BELAKANG
Akrilamida (akrilik amida) C3H5NO
Terdapat kandungan akrilamida dalam kopi bubuk dan kopi luwak yang dianalisis secara
kuantitatif menggunakan Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dan secara kualitatif
menggunakan Kromatografi gas-spektrometri massa (KG-MS).
● Te
●
●
ka
pa
Akrilamida
aSe
Bubuk
Pemanggang
Kopi
Suhurdapa
bubuk
t inggi
Te rbohidra
t pada
rbentuk Akri
a nta
pe mana
ra gul
tradisional
frukt
da osa
mino
Kopi
a spa
ka
suhu
Kopi
an
nya wa
rsira
di atma
t tinggi
sa n/pe
) dengna
kopi
(asam
bubuk
nogenik
gi n)
as ka
la mida
a pemangga
ti nggi dia
orgaani
luwak
120
gugus
mik no
nanºCme nga ndung
dal am
(C3H5NO)
re duksi ngan/pe
proses da ri re a ksi
(glukosanggore
ta s a(120
be yang
da n nga n
minoºC)dari a sa m
re fe k be
neurotoksik
rea ksi dan
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
ALAT BAHAN
PENGAMBILAN SAMPEL
menghilangkan
kandungan lemak
Di-vortex mixer 5
Di-ultrasonik
(dihomogenkan) 20 menit
menit suhu 40 ± 0,1 °C
Lapisan aseton disaring
dekantasi Tahap
menggunakan kertas saring
dan diuapkan dengan
penghilangan waterbath
kandungan
lemak Residu di(+) 2 mL fase gerak
asetonitril dan aquabides (98:2v/v)
dilakukan 2x
Residu keringkan kocok
dengan penguap
vakum Masing-masing larutan disaring
dengan acrodisc syringe filter 0,45 µm
Fase gerak yang digunakan adalah asetonitril dan akuabides dengan perbandingan
( 2:98 v/v ) dan laju alir 0,5 mL/menit pada panjang gelombang 200 nm dalam 15
menit
Kemudian dari data yang diperoleh dipilih kondisi yang memberikan harga
efisiensi yang tinggi dan waktu retensi yang relatif singkat
Pembuatan Standar dan
Kurva Baku Akrilamida
10 mg standar Akrilamida ditimbang
Pipet larutan induk sebanyak 0,2 mL; 0,5 mL; 1 mL; 1,5 mL; dan 2 mL.
Cukupkan dengan fase gerak asetonitril dan aquabides (2:98, v/v) sampai tanda
batas. Saring dengan acrodisc syringe filter 0,45 µm.
Luas area dibawah kurva yang diperoleh dihitung dan buat kurva kalibrasi untuk
menentukan persamaan garis regresi linier Y= a + bx
Pengujian Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
laju alir lebih kurang 0,5 mL/menit, fase diam oktadesilsilana (ODS
atau C18) (phenomenek) (150 mm × 4,6 mm id, 5 µm), fase gerak
asetonitril : akuabides (2:98).
Amati hasil dan hitung luas area puncak/ area under curve (AUC)
pada larutan baku dan larutan sampel
Analisis Sampel dengan GCMS
Larutan uji hasil preparasi diinjeksikan ke dalam injektor GC-MS sebanyak 1 µL dengan mode splitless pada suhu
260 °C.
Analsis dilakukan dengan menggunakan Shimadzu GCMS-QP 2010 plus dilengkapi dengan detektor spektrometri
massa
Sampel dialiri dengan bantuan gas pembawa Helium dengan kecepatan alir 1,6 mL/menit tekanan 13,7 kPa dan
dipisahkan oleh kolom kapiler 5% fenil 95% metilpolisiloksan (HP-5) (30 m × 0,25 mm i.d × 0,25 µm ketebalan
film).
Sistem ionisasi elektron untuk deteksi GC-MS menggunakan energi ionisasi sebesar 70 ev
Suhu kolom dijaga pada 65 °C, ditingkatkan hingga 170 °C dengan kenaikan 15 °C/menit (ditahan selama 1
menit), kemudian ditingkatkan 200 °C dengan kenaikan suhu 5 °C/menit. Ditingkatkan kembali hingga 250 °C
dengan kenaikan 40 °C/menit dan ditahan selama 15 menit pada suhu 250 ºC. Waktu elusi tiap sampel 30/menit.
Aliran total 60 mL/menit, aliran kolom 0,50 mL/menit, kecepatan linear 25,90 cm/detik, waktu retensi akrilamida
11,3 menit.
Kemudian keempat sampel kopi bubuk tradisional yang terdiri dari sampel A, B, C, dan D, masing-masing yang
telah dimasukan dalam vial yang berpenutup, dan telah diinjeksikan sebanyak 1 µL, selanjutnya sampel tersebut
diamati dengan Kromatografi gas-spektrometri massa
WASSALAMUALAIKUM.WR.WB
TERIMA KASIH