insiden kejadian kehamilan serotinus atau lebih bulan berkisar dari 4 hingga 19% Angka kematian
perinatal pada usia kehamilan lebih dari 42 minggu adalah dua kali dibandingan kehamilan aterm dan
meningkat 6 kali lipat pada usia kehamilan lebih dari 43 minggu
Etiologi belum diketahui secara pasti namun faktor yang dikemukaan adalah
1. hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepet turun walaupun kehamilan telah cukup bulan
sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang
2. faktor lain yaitu idiopatik, primigavida dan riwayat kehamilan lewat bulan.
Defisiensi sulfatase plasenta atau anensefalus (jarang terjadi), jenis kelamin laki-laki, dan faktor
genetik
Patogenesis
Pengaruh progesteron
Penurunan kadar hormone progesteron adalah kejadian perubahan endokrin yang
penting dalam memacu proses biomolekuler pada persalinan dan meningkatkan sensitivitas uterus terhadap
oksitosin, diduga masih berlangsungnya pengaruh progesterone.
Oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan, dipercaya bahwa oksitosin memegang peranan penting
dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut
salah satu penyebab kehamilan post-term
Kortison/ACTH Janin
“pemberi tanda” untuk dimulainya persalinan adalah peningkata tiba-tiba kadar kortisol plasma janin. Pada
cacat bawaan seperti anensefalus, hypoplasia Adrenal janin, dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada janin akan
menyebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan baik
Saraf Uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan membangkitkan kontraksi uterus, jika tidak
ada tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian bawah masih tinggi diduga
sebagai penyebab kehamilan post-term
Herediter
Seorang ibu yang mengalami kehamilan post-term mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat bulan kehamilan
berikutnya.
Patofisiologi
SINDROM POSTMATURITAS DISFUNGSI PLASENTA
Bayi postmature memiliki tampilan yang unik Kadar eritropoietin darah tali pusat
yang khas. Ciri-cirinya meliputi kulit keriput, meningkat secara signifikan pada kehamilan
tidak merata, terkelupas; tubuh panjang dan 41 minggu atau lebih.
kurus ;dan maturitas lanjut karena mata bayi Salah satu stimulator eritropoietin ialah
terbuka dan tampak tua, dan kuku panjang. penurunan tekanan parsial oksigen.
Mekonium kental dan tebal melapisi kulit Sehingga terdapat penurunan oksigen janin
yang terdeskuamasi. pada beberapa kehamilan lebih bulan
HAMBATAN PERTUMBUHAN
DISTRES JANIN DAN
JANIN
OLIGOHIDRAMNION
42 minggu lengkap
induksi persalinan
pemantauan janin induksi persalinan
penilaian volume cairan amnion (serviks yang ideal)
POSTTERM
(42 MG / LEBIH)
OCT (+) SC
OCT (-) PS <5 RIPENING SERVIKS/ INDUKSI
OCT (-) PS >5 INDUKSI PERSALINAN
LAHIR
SC
Komplikasi
1. Oligohidramnion
2. Partus lama
3. Persalinan pervaginam dengan Tindakan
4. Distosia
Pada janin/bayi:
1. Makrosomia
2. Sindrom postmature
3. Aspurasi mekoneum