BATUK DAN SESAK Modul 4 (Fix)
BATUK DAN SESAK Modul 4 (Fix)
SESAK
You can Resize without
losing quality
Ketua : Muhammad Afif Riondi (09401911025)
You can Change Fill
Sekertaris : Putri Widyaningrum (09401911015)
Color &
Line Color Anggota :
• Ledy Indah permatasari (09401911002)
• Ayu Novira Rahmaniyah (09401911005)
• Nurmala Jain (09401911007)
KELOMPOK • Putri Widyaningrum (09401911015)
• Muhammad Afif Riondi (09401911025)
2 • Zaskia Zalza Faradiba (09401911026)
• Lathifah Azzahra (09401911036)
FREE • Kiky Frederik Rompis (09401911038)
PPT •
•
Sarah Chaerani Salsabella (09401911049)
Fitriani Duwila (09401611015)
TEMPLATES
www.allppt.com
SKENARIO 1
Seorang laki laki usia 60 tahun datang ke Puskesmas Gambesi dengan
keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 2 hari sebelumnya. Sesak
telah dialami dalam 1 tahun terakhir, pasien pernah masuk IGD satu kali
karena sesak, 3 bulan yang lalu. Sesak disertai dengan keluhan batuk
berdahak putih kental dengan jumlah dahak yang semakin bertambah. Riwayat
merokok 1 bungkus (12 batang)/ hari, selama 20 tahun. Pada pemeriksaan
.
fisik didapatkan laju respirasi 26x/menit, bentuk dada barrel chest, ekspirasi
tedengar lebih panjang dibandingkan inspirasi dan terdapat wheezing minimal
pada kedua lapang paru.
.
KATA SULIT
WHEEZING
Patomekanisme batuk?
03
Deferensial diagnosisnya?
05
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color
ANATOMI DAN
FISIOLOGI ORGAN
TERKAIT
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
PATOMEKANISME
1. Fase iritasi
2. Fase inspirasi
3. Fase kompresi
4. Fase ekspirasi
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
DD PPOK Asma Bronkhial
laki-laki 60 tahun + -
Sesak napas disertai + -
dahak putih kental,
intensitas
Inflamasi
Hipersekresi mukus
• Takipnea yang berhubungan • Jari tubuh pada tangan dan kaki (clubbed
dengan penurunan oksigenasi fingers and toes) yang berhubungan dengan
• Dispnea d’effort yang sering perubahan akibat hipoksia kronis
menjadi gejala • Penurunan fremitus taktil pada palpasi
• Dada berbentuk tong (barrel chest) akibat udara napas mengalir melalui alveoli
yang fungsinya terganggu
• Waktu ekspirasi yang memanjang
dan bunyi stridor akibat • Penurunan pengembangan paru akibat
penggunaan otot-otot aksesorius hipoventilasi
untuk inspirasi dan otot-otot • Bunyi hipersonor pada perkusi dada
abdomen untuk ekspirasi
• Bunyi ronki basah (krekels) dan mengi pada
• Penurunan bunyi napas akibat inspirasi karena bronkiolus kolaps
udara yang terperangkap dalam
alveoli dan destruksi dinding
alveoli
(sumber: buku ajar patofisiologi kowalak halaman 248)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Lab -> Pemeriksaan darah rutin
- Pemeriksaan spirometri
- Pemeriksaan kimia -> Pemeriksaan analisa gas
darah
- Pemeriksaan Radiologis -> Foto polos dan CT Scan
• Faktor genetik
• Biokimiawi
• Imunologis
• Infeksi
• Psikologis
• Faktor lingkungan
Jurnal FK UGM
EPIDEMIOLOGI
Antigen + Makrofag
1. Fase
Sensitisasi
Sel T
helper
Proliferasi
Sel Th2
Aktivasi
IgE
Sel Mast
Antigen + IgE
2. Fase Alergi
Sel Mast
Degranulasi
Histamin
Spasme
Sel goblet Permeabilitas ↑
otot
Asma
Obstruksi
MANIFESTASI KLINIS
erangan yang episodik/berlanjut dari batuk, mengi dan sesak napas dan pada serangan
S
awal gejala sering tidak jelas berupa berat di dada.
Pada Asma Alergik mungkin disertai pilek atau bersin sering hubungannya antara pemajan
alergen dengan gejala asma tidak jelas.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Mencegah sensitasi
Mencegah eksaserbasi
Pasien dewasa yang hanya memiliki asma bronkial memiliki prognosis yang baik
dan tidak mengalami penurunan kapasitas paru yang signifikan. Seiring penuaan,
tumpang tindih asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) semakin sering.
Penurunan fungsi paru yang lebih signifikan ditemui pada pasien asthma dewasa
yang tumpang tindih mengalami PPOK. Kematian yang berhubungan dengan
asma pada pasien dewasa jarang ditemui. Namun meningkat pada pasien asma
yang juga mengalami PPOK