Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 5 Pancasila

Leni Yuniasih Rafi Apta


Adhim Gumilang
Muhammad
Bima Mj
Putri Hairani
Alwan Budi Adisono
Shoffya Awallia Muhammad Rezandro
Raihana Aristawidya
TAAT PAJAK
01
Pengertian pajak
Menurut UU KUP Nomor 28
Tahun 2007 pasal 1 ayat 1
Menurut UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1

Pajak
adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
02
Mengapa tema tersebut
dipilih?
Berikut factor-faktor penghambat warga
negara dalam membayar pajak
o Kurangnya edukasi pajak
Karena masih minimnya pengetahuan warga negara tentang pajak dan itulah
mengapa pendapatan negara tidak sesuai harapan bukan karena warga negara
menolak untuk membayar tetapi karena minimnya pengetahuan yang diberikan.
o Psikologis,
Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang langsung dibebankan kepada
masyarakat. Ketika masyarakat membayar pajak di akhir tahun, mereka sudah
tidak punya uang lagi untuk membayar pajak karena penghasilan yang mereka
peroleh telah habis dikonsumsi, ini tentu akan memberatkan. Lebih lanjut, secara
psikologis, tidak ada seorang pun yang ingin berpisah dengan uang hasil jerih
payahnya jika memang dimungkinkan.
o Historis,
Kemerdekaan negara berkembang didahului oleh perjuangan untuk dapat merdeka dari penjajah
asing. Dalam perjuangan ini, secara politik, masyarakat diajarkan untuk tidak mematuhi hukum
untuk membuat frustrasi penjajah, salah satunya dengan tidak membayar pajak. Paradigma
inilah yang masih melekat bahwa pajak adalah produk Penjajah.

o Agama,
di negara-negara berkembang, agama memainkan peran yang sangat penting.
Para pemimpin agama, ada yang berpandangan bahwa pajak adalah warisan
masa penjajahan dan tidak membayar pajak bukan merupakan dosa. Hal ini
memberikan justifikasi yang kuat atas keengganan seseorang untuk membayar
pajak.
o Kurangnya tabu sosial,
kepatuhan hukum diperlakukan sebagai tanda kelemahan dan mereka yang melanggar
hukum dianggap pemberani. Ironisnya, di negara-negara berkembang, sejumlah besar
masyarakat dengan bangga mengklaim kepada rekan-rekan mereka bahwa mereka
tidak membayar pajak sama sekali
o Prosedur pajak yang membosankan,
apabila hukum pajak rumit, dapat diperkirakan prosedur administrasi pajak akan lebih
rumit lagi. Oleh karena itu, prosedur pajak yang rumit akan mendorong masyarakat
menjauhi pajak selama mungkin.

o Tarif pajak yang tinggi,


terakhir namun tidak kalah pentingnya, yaitu persoalan tarif pajak. Tarif yang tinggi akan
memberikan justifikasi kepada masyarakat untuk mengelak membayar pajak. Tarif pajak
yang rendah mungkin belum tentu juga mendorong masyarakat untuk membayar pajak,
tetapi tarif yang tinggi jelas tidak kondusif untuk kepatuhan pajak.
 
03 Contoh implementasi

 Dengan taat membayar pajak,


Ketaatan membayar pajak akan banyak
membantu membangun bangsa ini, baik dari
membangun segi perekonomian, sosial dan lain
sebaginya.
Nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam
contoh implementasi
Ketuhanan yang Maha Esa

Kemanusiaan yang adil dan


beradab

Persatuan Indonesia

Kerakyatan Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
UU yang mengatur tentang Pajak
Kewajiban membayar pajak sendiri tercantum dalam pasal 23 A UUD 1945
yang berbunyi “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang”

Ada tiga Undang-Undang Perpajakan yang menjadi dasar hukum Pajak


Terutang, diantaranya:
 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan (KUP)
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
(PPh)
 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Mengapa sih kita
harus taat pajak ?
Pajak wajib dibayarkan karena pajak merupakan pemasukan
negara yang paling besar. Setiap uang pajak yang dibayarkan
rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sector
pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah
pusat maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat.
Lalu bagaimana dengan
perwujudan hasil dari pajak
tersebut?
Kesimpulan
“Orang Bijak Taat Pajak”
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai