Anda di halaman 1dari 48

Emergency Patient Assessm

ent

Gatot Sugiharto, dr. SpPD.


Internal Medicine Department
Medical Faculty Wijaya Kusuma University
Definisi
Asesmen pasien gawat darurat adalah suatu tindakan melakukan penilaian alas
an pasien datang berobat ke unit gawat darurat RS dan mengidentifikasi kebutu
han pelayanannya, yang terdiri dari asesmen awal dan asesmen ulang.
Asesmen awal : suatu tindakan melakukan penilaian alasan pasien datang bero
bat ke unit gawat darurat rumah sakit pada saat pasien dilayani pertama kali di
unit gawat darurat untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanannya.
Asesmen ulang : suatu tindakan penilaian ulang thd asesmen awal.
Siapa yg melakukan ? dokter & perawat
Asesmen awal medis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
1. Primary survey (untuk pasien dengan penurunan kesadaran)
2. Status generalis
3. Status obstetrik/ ginekologi (untuk pasien kebidanan)
4. Status lokalis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Kerja & Diagnosis Banding
Penatalaksanaan di IGD
Tindak Lanjut (pulang/ pulang paksa/ rujuk/ meninggal/ rawat (rawat inap/ kamar operasi/ HCU/ VK
/ PERINA/Konsul Dokter Spesialis)
Asesmen ulang
Asesmen awal medis
• Keluhan utama • Primary survey (untuk pasen
• Riwayat penyakit sekarang kategori merah/kuning)
• Riwayat penyakit dahulu • Status generalis
• Riwayat penyakit keluarga • Status obstetrik/ ginekologi
• Riwayat penggunaan obat dan (untuk pasien kebidanan)
alergi • Status lokalis
• Lain-lain : HPHT, taksiran
partus, riwayat obstetri

Pemeriksaan
Anamnesis
fisik
Asesmen awal keperawatan
Penilaian Resiko jatuh: Metode Morse/ Humpty Dumpty
Anamnesis Penilaian Nyeri:
Tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, dan suhu Apakah ada keluhan nyeri/ tidak
Kesadaran (GCS) Bila ada nyeri, penilaian tingkat nyeri
Asesmen nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (0-10)
Tekanan intrakranial: Tidak ada kelainan; sakit kepala; muntah; pusing; b
Pasien yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka,
ingung gunakan asesmen Wong Baker FACES Pain Scale
Pupil: Normal; Miosis; Midriasis; Isokor; Anisokor Pasien bayi dan anak usia < 3 tahun, gunakan asesmen FLACC (Face, Legs, Ac
Neurosensorik/ Muskuloskeletal tivity, Cry, Consolability)
Integumen: Tidak ada kelainan; Luka Bakar; Luka Robek; Lecet; Luka dec Lokasi : Nyeri berpindah/ tidak
Berapa lama nyeri dirasakan: < 3 bulan/ akut; > 3 bulan/ kronis
ubitus; Luka gangren
Rasa nyeri: tajam, tumpul, seperti ditarik, ditusuk, dipukul, dibakar, berdeny
Turgor Kulit: Baik; Menurun ut, kram
Edema: Tidak ada; Ekstremitas; Seluruh tubuh; Ascites; Palpebra Frekuensi: jarang, hilang timbul, terus menerus
Mukosa mulut: Kering; Lembab Seberapa sering mengalami nyeri? Berapa lama? Setiap 1-2 jam; 3-4 jam; <
Pendarahan: Tidak ada; Ada (Jumlah; Warna) 30 menit; > 30 menit
Apa yang membuat nyeri berkurang/ bertambah: kompres hangat/dingin; a
Intoksikasi: Tidak ada; Ada (Makanan; Gigitan Binatang; Zat Kimia; Gas;
ktivitas dikurangi/ bertambah
Obat) Daftar Masalah Keperawatan
Eliminasi: BAB (frekuensi; konsistensi; warna); BAK (frekuensi; warna) Rencana Keperawatan
Respon Emosi Kolaborasi
Level of consciousness
assessment
Derajat kesadaran kualitatif

03/08/2021
Glasgow Coma Scale
How to trigger painful stimulus

03/08/2021
Abnormal flexion vs extension

03/08/2021
Verbal response

Motor response
Asesmen nyeri Keterbatasan penilaian yang terjadi
pada populasi pasien lanjut usia
Visual Analogue Scale (VAS) adalah karena menurunnya
kemampuan komunikasi dan
Numeric Rating Scale (0-10) kognitif

Verbal Rating Scale

Wong Baker FACES Pain Scale


FLACC (Face, Legs, Activity, Cry, Consolability) utk pasien
bayi dan anak usia < 3 th
Visual Analogue Scale (VAS)
Menggambarkan secara visual gradasi tingkat nyeri pada garis linier
Perlu koordinasi visual motorik serta kemampuan konsentrasi
Utk pasien anak >8 th & dewasa
Numeric Rating Scale (0-10)
Menggambarkan secara visual gradasi nyeri yg dialami seorang pasien.
Rentang nyeri diwakili sbg garis sepanjang 10 cm
Utk pasien anak >8 th & dewasa.
Perlu koordinasi visual & motorik serta kemampuan konsentrasi.
Verbal Rating Scale (VRS)

Tidak terlalu mengandalkan koordinasi visual & motorik.


Pilihan kata terbatas, tdk dapat membedakan berbagai tipe nyeri
Wong Baker Pain Rating Scale

Digunakan pada pasien dewasa & anak >3 th yg tdk dpt menggambarka
n intensitas nyerinya dg angka
FLACC Behavioral Tool
FLACC : Face, Legs, Activity, Cry,
and Consolability
Utk anak usia <3 th atau anak d
g gangguan kognitif atau untuk
anak yg tidak dpt dinilai dg skal
a lain
NIPS (Neonatal Infant Pain Scale)

Interpretasi:
Skor 0 tidak perlu intervensi
Skor 1-3 intervensi non-farmakologis
Skor 4- 5 terapi analgetik non-opioid
Skor 6-7 terapi opioid
Penilaian Resiko jatuh
Harapan pelayanan profesional yang bermutu tinggi :
Tdk hanya berfokus pd kepuasan pasien, tetapi jg mengutamakan
Keselamatan pasien (patient safety).
Keselamatan pasien (Patient Safety) rumah sakit : adalah suatu sistem dima
na RS membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi :
Penilaian risiko
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
Pelaporan dan analisis pasien
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Sasaran Keselamatan pasien

Pencegahan
Identifikasi pasien dg
Komunikasi efektif kesalahan
benar
pemberian obat

Pencegahan
kesalahan prosedur Pencegahan resiko
Pencegahan risiko
tempat dan pasien pasien cedera akibat
infeksi
dlm tindakan jatuh
pembedahan
Morse Fall Scale
(MFS)
The Humpty Dumpty Falls Scale (HDFS)

Min Score 7, Mas 23


Fall High Risk >12
Tindakan pencegahan jatuh
Identifikasi pasien resiko jatuh dg gelang kuning pd
pergelangan pasien
Tanda pencegahan jatuh (label segitiga kuning/merah)
dipapan tempat tidur

Menuliskan di whiteboard pada nurse station

Pengaturan tinggi rendahnya tempat tidur sesuai dg prosedur


pencegahan pasien jatuh

Memastikan pagar pengaman tempat tidur terpasang

Penggunaan restrain pada pasien gelisah


Sistem triase tidak dirancang
Triage untuk menegakkan diagnosis
• Triase : metode pengambilan keputusan yg kompleks utk menentukan pasien ma
na yg berisiko meninggal atau mengalami kecacatan atau memburuk keadaan klin
isnya apabila tdk mendapatkan penanganan medis segera, dan pasien mana y
g dapat dg aman menunggu
• Lebih tepat diaplikasikan pada keadaan bencana / korban masal.
• Dalam kegawatdaruratan : metode utk secara cepat menilai keparahan kondisi, m
enetapkan prioritas, dan memindahkan pasien ke tempat yg paling tepat untuk p
erawatan.
• Sistem triase "klasik": membuat kategori cepat dg warna hitam, merah, kuning, d
an hijau.
• Sistem triase berbasis bukti : Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) , Manchest
er Triage Scale (MTS), Australian Triage Scale (ATS) dan Emergency Severity Index
(ESI)
Kategori triase
Emergency Severity Index (ESI)
• Perawat dg pelatihan triase secara spesifik berperan penting
• Lebih cocok diterapkan di Indonesia.
• Perawat triase terlatih melihat kondisi dan keparahan tanpa harus me
nunggu intervensi dokter.
• Memungkinkan IGD memperkirakan utilisasi tempat tidur
• Menggunakan skala nyeri 1-10 dan pengukuran tanda vital yg sdh teri
ntegrasi
Australia Triage Scale (ATS).
• Mulai berlaku th 1994, dan bbrp kali revisi dg kurikulum re
smi dari kementerian kesehatan Australia
• Penetapan prioritas pasien,
• Batasan waktu tunggu pasien dapat menunggu sampai me
ndapatkan pertolongan pertama
• Sesuai kondisi tertentu spti pasien anak, geriatri, gangguan
mental, dll
Kategoris
asi ATS
Kategorisa
si ATS
Pengisian Status
Emergency

Gatot Sugiharto, dr. SpPD.


Internal Medicine Department
Medical Faculty Wijaya Kusuma University
Con
toh
for
mT
rias
e
When you are in emergency unit
…. “Treat first what kill
first”

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai