Anda di halaman 1dari 10

Shofwah Kanaka Ebsa Anargya

XII MIPA 3

WIRAUSAHA PENGOLAHAN MODIFIKASI


MAKANAN KHAS DAERAH
LATAR BELAKANG
Usaha adalah suatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat
meningkatkan taraf hidup seseorang untuk menjadi lebih baik. Di jaman
persaingan perdagangan saat ini, para wirausahawan berlomba-lomba
untuk menciptakan suatu produk yang diharapkan akan disukai dan
diminati oleh konsumen. Dengan pasar kalangan baik pelajar dan
mahasiswa, maka saya memiliki ide pendirian usaha kuliner yaitu “Lumpia
Mini[s]”.
Salah satu makanan ciri khas daerah dari Semarang yaitu Lumpia. Pada
umumnya, banyak wisatawan lokal yang menjadikan lumpia sebagai oleh-
oleh untuk keluarga. Berdasarkan paparan diatas, saya mencoba membuat
suatu inovasi lumpia yang berbeda dengan lumpia yang sudah ada. Dengan
menciptakan lumpia yang berisi ayam. Tidak hanya itu saja, lumpia ini
disajikan dalam bentuk makanan frozen food.
METODE PENGOLAHAN SEDERHANA
“Lumpia Mini[s]” memilih teknik pengolahan boiling
untuk isian dari lumpia. Selain itu “Lumpia Mini[s]” akan
dipasarkan dalam bentuk frozen food. Frozen food itu
sendiri ialah adalah olahan makanan yang diolah setengah
matang dengan dikemas dan dibekukan untuk diolah
kembali dengan cara dipanaskan, digoreng dan dikukus.
Saya memilih frozen food karena memiliki kelebihan yaitu
untuk bahan kuliner sehari-hari atau keadaan darurat
frozen food bisa jadi pilihan yang tepat karena lebih praktis
untuk diolah dan kemampuannya bertahan lebih lama.
SUMBER BAHAN BAKU

Sumber bahan baku “Lumpia Mini[s]” ialah ayam,


saya memilih isian ayam dikarenakan ayam dapat
betahan lama untuk dijadikan makanan frozen food.
Pengolahan bahan baku ayam terbilang cukup
mudah dan praktis dari pada isian lain seperti
rebung dan sayur mayur lainnya. Bahan baku ayam
juga mudah didapatkan serta harganya yang
terjangkau.
PRINSIP PENGOLAHAN
beberapa BTP (Bahan Tambahan Pangan) diantaranya:
1. Garam dapur
Garam dapur atau Natrium Klorida digunakan untuk memodifikasi rasa yang telah
ada tanpa memberikan rasa yang baru (penguat rasa).
2. Bawang Merah
Bawang merah merupakan bahan alami yang digunakan dalam pengolahan perisa
alami (bahan baku aromatik alami).
3. Bawang Putih
Bawang Putih merupakan bahan alami yang digunakan dalam pengolahan perisa
alami (bahan baku aromatik alami).
4. Lada
Lada merupakan bahan alami yang digunakan dalam pengolahan perisa alami
(bahan baku aromatik alami).
METODE PENGEMASAN

“Lumpia Mini[s]” akan menggunakan kemaasan


yang berupa mika plastik yang berukuran sedang.
Pada bagian atas mika terdapat logo dan keterangan
produk.
PELABELAN

Penulis mendesain label dengan menggunakan alat


tulis. Setelah mendesain, penulis mulai merancang
desain kemasan yang akan digunakan melalui
teknologi yaitu menggunakan aplikasi Corel Draw.
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI

1. BIAYA TETAP
Umur
Harga Jumlah x
No Keterangan Jumlah Manfaat Biaya Tetap
Satuan Harga
(Tahun)
 1. Kompor 1 buah Rp 285.000,- Rp 285.000,- 5 tahun  Rp 57.000,-
 2. Wajan 1 buah Rp 85.000,-  Rp 85.000,- 10 tahun  Rp 8.500,-
 3. Panci  1 buah Rp 75.000,-  Rp 75.000,- 5 tahun  Rp 15.000,-
Sendok
4. makan  ½ lusin RP 50.000,-  Rp 25.000,- 5 tahun  Rp 5.000,-
 5. Spatula  1 buah Rp 29.000,-  Rp 29.000,- 3 tahun  Rp 9.600,-
 6. Regulator  1 buah Rp 75.000,-  Rp 75.000,- 3 tahun  Rp 25.000,-
 7. Selang gas  1 buah Rp 30.000,-  Rp 30.000,- 3 tahun  Rp 10.000,-
 11. Tabung gas  1 buah Rp 150.000,-  Rp 150.000,- 10 tahun  Rp 15.000,-
Jumlah  Rp 145.500,-
2. BIAYA PRODUKSI

No Keterangan Jumlah Harga JxH Jumlah Biaya


Satuan Produksi Variabel
1.  Daging 500 gram  Rp  Rp 8.500,- 48  Rp 480.000,-
Ayam 40.000,-
2. Bawang 1 buah Rp 2.000,-  Rp 2.000,- 48  Rp 96.000,-
Bombay
3.  Bawang 5 butir  Rp 350,-  Rp 1.750,- 48  Rp 84.000,-
Putih
4. Merica 4 gram  Rp 2.000,-  Rp 1.000,- 48  Rp 48.000,-
Bubuk
5.  Garam 4 gram  Rp 2.000,-  Rp 1.000,- 48  Rp 48.000,-
6.  Gula 4 gram  Rp 2.000,-  Rp 1.000,- 48  Rp 48.000,-
7.  Kaldu Ayam 4 gram  Rp 2.000,-  Rp 1.000,- 48  Rp 48.000,-
bubuk
8.  Tepung 500 gram  Rp 9.500,-  Rp 2.500,- 48 Rp 120.000,-
Terigu
9.  Telur 1 butir  Rp 2.500,-  Rp 2.500,- 48  Rp 120.000,-
10. Air 1 liter  Rp 4.000,-  Rp 2.000,- 48  Rp 96.000,-
 
11. Gas 0,1 tabung  Rp 1.700,-  Rp 1.700,- 48  Rp 81.600,-
 
Jumlah Rp
1.101.600,-
PERHITUNGAN BIAYA
1. Total Biaya Produksi per Tahun
Total biaya produksi = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp145.500 + Rp1.101.600
= Rp 1.246.100
2. Biaya per Produksi
Biaya per produksi = Total biaya produksi 1 tahun : Jumlah produksi
= Rp1.246.100 : 48
= Rp 26.000
3. Mark Up
Estimasi % harga (20%) = Biaya per produksi x 0,538 (40-60)%
= Rp22.500 x 0,538
= Rp14.000
4. Harga Jual per Produk
Harga jual per produksi = Biaya per produksi : Mark up 50%
= Rp26.000 : 14.000
= Rp40.000
Per produksi menghasilkan 4 pcs
Harga jual per produk = Harga jual per produksi : 4
= Rp40.000 : 4
= Rp10.000
5. Penerimaan per Tahun
Penerimaan dalam setahun = Harga jual per produksi x jumlah produksi
= Rp40.000 x 48
= Rp1.920.000
6. Keuntungan per Tahun
Keuntungan dalam setahun = Penerimaan dalam 1 tahun – Total biaya
produksi 1 tahun
= Rp1.920.000 – Rp 1.246.100
= Rp673.900
 

Anda mungkin juga menyukai