NO2- AgNO
Dengan + Ag+ → AgNO2↓
3 terbentuk endapan putih
Cl- +AgNO
Dengan Ag+ 3→ AgCl↓ endapan
membentuk
Reaksi
Cl- + dengan
Pb2+ →Pb-Asetat membentuk
PbCl2 (putih koagulan)
endapan
6. Pengujian Bromida (Br-)
Menguji keberadaan ion bromida, maka iodida harus
terlebih dahulu dioksidasi menjadi senyawa yang
tidak berwarna berupa IO3- melalui penambahan air
klor sehingga warna coklat akan hilang pertanda
iodida telah dioksidasi menjadi IO3-
Penambahan air klor akan mengubah warna larutan
sampai terbentuk warna kuning sampai coklat
muda di dalam CCl4 (di bagian bawah) menandakan
kehadiran anion bromida
Test khusus Bromida (Br-)
Reaksi konfirmasi bromida dilakukan
Dengan H2SO4 pekat menghasilkan gas
KBr- + H2SO4 → HCl↑(bau gas) + HSO4- + K+
→ Br2↑ + SO2 + SO42- + 2K+ + 2H2O
Dengan MnO
MnO2 + 2H 2 dan H2SO Mn2+menghasilkan
+ Br2 + SO32- gas
2SO 4(p) + Br → + H2 O
- 4(pekat)
Dengan MnO
MnO2 + 2H 2 dan H- SO (pekat)+ I2menghasilkan
+ SO32- + H2O gas
2SO 4(p) + I 2 → 4Mn
2+
I- + Ag+ → AgI↓
Dengan AgNO3 membentuk endapan
I- + Pb2+ → PbI2 (Kuning)
Reaksi dengan Pb-Asetat membentuk endapan
8. Pengujian anion Fosfat (PO43-)
Pengujian fosfat dilakukan dalam bentuk larutan
Dilakukan dengan cara menambahkan larutan
pereaksi amonium molibdat dalam asam nitrat
sampai terbentuk endapan amonium molibdofosfat
(NH4)3P(Mo3O10)4 berwarna kuning cerah
S2-, SO32-, CO32-, NO2-, I-, Br-, Cl-, PO43-, CrO42- atau Cr2O72-, NO3-, SO42-
MnCl2 FeCl3
H2SO4 (pekat)
HCl K3[Fe(CN)6]
H+