Anda di halaman 1dari 13

SISTEM LAKRIMAL

LISA LINA PAKEL


112019113

PEMBIMBING: DR. VANESSA M TINA, SP. M


• Terdiri atas:
• Sistem produksi  glandula kelenjar lakrimal aksesori (glandula Karause dan Wolfring) identik dengan
kelenjar lakrimalis utama tetapi tidak memiliki sistem duktus. Kelenjar-
lakrimal
kelenjar ini terletak di dalam subtantia propria di konjungtiva palpebra.
2 struktur:
1. Bagian Orbita berbentuk kenari
yang terletak di dalam fosa Sistem ekskresi  pungtum lakrimal, kanalis lakrimal, sakus lakrimal, duktus
lakrimalis di segmen temporal nasolacrimal.
atas anterior dari orbita, 1. Pungtum Lakrimal Merupakan lubang kecil, berbentuk bulat atau oval, bearad di
puncak papila lakrimalis di medial dari tepi palpebra. Pungtum dari palpebra
dipisahkan dari bagian palpebra
superior menghadap ke bawah dan ke posterior. Pungtum dari palpebra inferior
oleh kornu lateralis dari m. menghadap ke atas dan ke posterior.
Levator palpebrae. 2. Kanalikuli Lakrimal: Kanalikulus superior berjalan ke arah medial dan inferior,
2. Bagian palpebra yang lebih sedangkan kanalikulus inferior ke arah medial dan superior. pertemuan antara
bagian vertikal dan horisontal, kanalikili melebar disebut ampula.
kecil terletak tepat di atas segmen
3. Sakus Lakrimal Struktur ini terletak di fossa lakrimalis yang dibentuk oleh tulang
temporal dari forniks lakrimal dan proses frontal dari maksila. Sakus lakrimalis menerima bukaan dari
konjungtivae superior. kanalikulus di bagian lateral dekat dengan tepi atas. Sakus lakrimal berakhir di
duktus nasolakrimalis. Berada di fosa lakrimal, terletak di anterior dari dinding
medial orbit.
4. Duktus Nasolakrimalis Merupakan bagian akhir dari sakus lakrimalis, berakhir di
• Glandula lakrimal menghasilkan meatus nasi inferior.
air mata yg berfungsi mencuci
mata bagian ventral, melindungi
bola mata.
Vaskularisasi
Arteri-arteri yang menyuplai darah ke sakus lakrimalis dan
ductus nasolacrimal adalah cabang-cabang arteri palpebralis
media dari arteri orftalmik, arteri fasialis, arteri infraorbital dari
maxilaris dan arteri sfenopalatin dari maxila

Persyarafan glandula lakrimalis: - Sekretomotor parasimpatis


berasal dari nukleus lakrimatoris N Fasialis ( N VII). - Serabut
simpatis postganglion muncul dari ganglion simpatis servikalis
superior. - Serabut sensoris dari N Lakrimalis cabang oftalnik
dari N Trigaminus (N III).

Persyarafan sakus lakrimalis dan ductus nasolakrimalis berasal


dari cabang infratroklear dari divisi oftalmik nervus trigeminal
dan anterior superior dari divisi maxillary nervus trigeminal
SISTEM LAKRIMAL

• Terdiri atas 2 bagian:

1. Bagian sekresi 2. Bagian ekskresi


• Kelenjar lakrimal yaitu kelenjar penghasil air mata (antero- • Pungtum lakrimal
supero-temporal orbita) (95%)
• Kanalikuli lakrimal
• Bagian orbital  Bagian superior, lebih besar
• Sakus lakrimal
• Bagian palpebra Bagian inferior, lebih kecil

• Duktus kelenjar lakrimal • Duktus nasolakrimal

• Kelenjar lakrimal assesoria (Krause dan Wolfring) (5%)

• Tidak mempunyai sistem duktus

• sekresi air mata ketika tidur


SISTEM LAKRIMALIS
AIR MATA

• Air mata merupakan cairan yang membasahi:


• Bagian depan bola mata

• Konjungtiva palpebra.

• Lapisan air mata merupakan lapisan yang tipis & melapisi permukaan:
• Kornea
• Fungsi air mata:
• Konjungtiva palpebra
 Menjaga kelembaban kornea dan konjungtiva

• Konjungtiva bulbi  Menyuplai oksigen untuk epitel kornea

 Membasuh debris dan bahan iritan


• Tebal lapisan air mata berkisar 7 – 10 mikron.
 Mencegah infeksi melalui sunstansi anti bakteri

• Jumlah sekresi normal air mata adalah < 1 mL/hari.  Memfasilitasi pergerakan palpebra pada bola mata
Lapisan Air:
• Lapisan lemak: • Merupakan lapisan tengah.
• Merupakan lapisan paling luar • Dihasilkan oleh kelenjar lakrimal &
kelenjar lakrimal assesoria. Lapisan Musin
• Berhubungan langsung dengan udara.
• Lapisan akuos mengandung berbagai •Lapisan yang langsung melapisi
• Lapisan lemak ini dihasilkan oleh kelenjar
garam an organik, glukosa, oksigen, urea, kornea & selaput lendir konjungtiva.
Meibom dan Moll
bio polimer, berbagai enzim lisozim, •Musin dihasilkan oleh sel – sel
• Lapisan lipid berfungsi meningkatkan
imunoglobulin, albumin, globulin serta
tegangan permukaan film air mata, lubrikasi,
goblet konjungtiva.
berbagai glikoprotein.
sebagai pertahan sepanjang margo palpebra Lapisan musin terdiri dari mukus
• Fungsi lapisan akuos adalah
untuk mencegah air mata mengalir melalui glikoprotein yang penting untuk
pipi dan mencegah terjadinya penguapan menyediakan oksigen untuk memenuhi
menjaga stabilitas film air mata.
lebih cepat akuos. kebutuhan epitel kornea, meratakan
permukaan kornea, sebagai substansi anti Fungsi: Menahan air mata supaya
• Lapisan lipidmengandung komponen Zat
polar (fosfolipid, trigliserid, asam lemak bakteri dan membersihkan debris. bisa melekat pada konjungtiva.
bebas) dan Zat non polar (waxester,
kholesterol ester).
LAPISAN AIR MATA
• Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal utama dan lakrimal tambahan. Terdapat dua tipe
sekresi air mata yaitu sekresi basal dan sekresi reflek. Kelenjar lakrimal utama berperan dalam
sekresi reflek, yang merupakan respon dari rangsangan syaraf berupa iritasi fisik, stimulasi
psikis dan efek dari rangsangan cahaya. Sedangkan kelenjar lakrimal tambahan berperan
dalam sekresi basal yang bersifat konstan. Setelah air mata diproduksi maka akan terjadi
sistem drainase dan penguapan air mata. Dalam keadaan normal air mata akan menguap
sehingga hanya sedikit yang masuk ke dalam sistem drainase. Air mata yang disekresikan
oleh aparatus lakrimalis disebarkan oleh palpebra saat berkedip lalu Air mata mengalir dari
lakuna lakrimalis melalui pungtum superior dan inferior dan berlanjut ke kanalikulus serta
sakus lakrimal. Setelah itu akan masuk ke duktus nasolakrimal dan berakhir pada meatus
inferior dari rongga nasal. Film air mata berguna untuk membasahi permukaan depan bola
matasehingga dapat berfungsi sebagai suatu kekuatan refraksi, sebagai pelumas pada
pergerakan kelopak mata.
• Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal utama dan lakrimal tambahan. Terdapat dua tipe sekresi air mata yaitu sekresi basal dan
sekresi reflek. Kelenjar lakrimal utama berperan dalam sekresi reflek, yang merupakan respon dari rangsangan syaraf berupa iritasi fisik,
stimulasi psikis dan efek dari rangsangan cahaya. Sedangkan kelenjar lakrimal tambahan berperan dalam sekresi basal yang bersifat
konstan. Air mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui pungtum superior dan inferior dan kanalikuli ke sakus lakrimalis berlanjut ke
bawah dari sakus dan bermuara ke dalam meatus inferior dari rongga nasal. Pergerakan air mata dari forniks konjungtiva superolateral ke
sakus lakrimal. Proses ini dipengaruhi daya kapiler dan gerakan mengedip dari palpebra. Dengan proses kedipan mata, terjadi konstraksi
m. Orbikularis okuli lapisan

• 5. superfisial dan profunda dari bagian kepala m. Orbikularis pretarsal. Terjadi penekanan ampula dan menyebabkan pemendakan
kanalikuli horisontal sehingga pungtum bergerak ke medial. Secara bersamaan serabut otot profunda dari muskulus orbikularis preseptal
yang melekat pada fasia sakus lakrimalis berkonstraksi dan terjadi pengembangan sakus lakrimalis. Apertura menutup dari lateral ke
medial menyebabkan pendorongan air mata ke medial (ke sakus lakrimalis) dan menyebabkan pembesaran sakus lakrimalis sehingga
menimbulkan tekanan negatif. Hal ini meneyabkan penghisapan air mata dari kanalikuli masuk ke sakus lakrimalis. Saat palpebra
membuka, kanalikuli memanjang menyebabkan berkurangnya tekanan sehingga terisi air mata. M. Orbikularis relaksasi, menyebabkan
sakus lakrimalis kolaps dan terjadi peningkatan tekanan positif yang mendorong air mata ke duktus nasolakrimalis menuju hidung. Gaya
gravitasi juga iku berperan penting pada proses pengosongan sakus lakrimalis. Pungtum bergerak ke lateral, kanalikuli memanjang dan
kemudian terisi oleh air mata. Film air mata berguna untuk membasahi permukaan depan bola matasehingga dapat berfungsi sebagai
suatu kekuatan refraksi, sebagai pelumas pada pergerakan kelopak mata dan mengandung substansi anti bakteri seperti lisozim dan
betalisis yang melindungi permukaan bola mata.
• Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal utama dan lakrimal Air mata disekresikan rata-rata 2 mikroliter permenit atau sekitar 10 ons
perhari dan akan mengalami proses drainase oleh lubang kecil puncta
tambahan. Setelah air mata diproduksi maka akan terjadi sistem dengan diameter yang berukuran 0.3 milimeter. (Prabha, 2014) Protein
drainase dan penguapan air mata. Dalam keadaan normal air mata pada air mata yang disekresikan glandula lakrimalis mengandung
akan menguap sehingga hanya sedikit yang masuk ke dalam sistem laktoferrins, molekul antimikroba, dan menyekresi IgA. Laktoferrin
(Lactotransferrin) adalah glikoprotein yang ditemukan pada neutrofil dan
drainase. Air mata yang disekresikan oleh aparatus lakrimalis disekresikan dalam jumlah kecil oleh kelenjar eksokrin termasuk kelenjar
disebarkan oleh palpebra saat berkedip lalu Air mata mengalir dari lakrimalis. Laktoferrin merupakan bagian pertahanan tubuh secara tidak
lakuna lakrimalis melalui pungtum superior dan inferior dan berlanjut langsung. Laktoferrin mengandung aktivitas anti mikroba dan sebagai
carrier protein. (Ll.adlerova et al, 2008). Air mata juga mengandung IgA,
ke kanalikulus serta sakus lakrimal. Setelah itu akan masuk ke duktus IgD, IgE dengan jumlah IgA yang lebih banyak dbandingkan yang
nasolakrimal dan berakhir pada meatus inferior dari rongga nasal. lainnya. IgA sekretori, fagositosis dan lisozim bertindak sebagai agen
Film air mata berguna untuk membasahi permukaan depan bola pertahanan dan juga perlindungan mata dari debu dan agen infeksi yang
berada di udara. Berbagai penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa
matasehingga dapat berfungsi sebagai suatu kekuatan refraksi, sebagai air mata berperan besar terhadap proses penglihatan kita seperti
pelumas pada pergerakan kelopak mata dan mengandung substansi melindungi mata dari berbagai agen infeksi di lingkungan, pertahanan
anti bakteri seperti lisozim dan betalisis yang melindungi permukaan imunitas, dan mempertahankan kekuatan refraksi agar 13 mata dapat
melihat secara fokus dan nyaman. Selain itu air mata dapat menyuplai
bola mata. Hasil sekresi oleh aparatus lakrimalis yang telah dijabarkan oksigen serta nutrisi yang dibutuhkan pada bagian kornea yang avaskular.
sebelumnya disebut sebagai film air mata atau film prekorneal. Film Ketidaknormalan dalam produksi air mata merupakan salah satu faktor
pemicu terjadinya sindrom mata kering yang akan dibahas lebih lanjut
air mata memiliki tiga lapisan yaitu lapisan lemak, lapisan akuos dan
lapisan mukosa. Lapisan lemak yang bertugas menyekresi lemak,
bertindak sebagai hydrophobic barrier yaitu mencegah pengeluaran air
mata yang berlebihan. Lapisan akuos yang mengandung air serta
protein bertindak sebagai barrier fisiologi dan mengontrol jika ada
infeksi yang menyerang mata. Sedangkan lapisan mukosa yang
menyekresikan musin bertindak sebagai lapisan hidrofilik.
PERJALANAN AIR MATA
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai