Metodologi Penelitian DR
Metodologi Penelitian DR
umum dan sistematis. Karena ilmu berlaku umum, maka darinya dapat disimpulkan
“Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat
“Ilmu ialah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta
menyeluruh dan sistematis.” Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin
kepada keingintahuan ilmiah. Misalnya, dari pertanyaan apakah bulan mengelilingi bumi,
secara sistematis, yang akhirnya melahirkan kesimpulan bahwa bumi itu bulat, bahwa bulan
Menurut Maranon (1953), ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua
yang telah dirumuskan secara sistematis melalui pengamatan dan percobaan yang terus-
menghasilkan penemuan kebenaran yang bersifat umum. Konsep antara ilmu dan berpikir
adalah sama. Dalam memecahkan masalah keduanya dimulai dari adanya rasa gengsi dan
kebutuhan akan suatu hal yang bersifat umum. Kemudian timbul suatu pertanyaan yang khas,
dan selanjutnya dipilih suatu pemecahan tentatif untuk penyelidikan. Proses berpikir adalah
suatu rafleksi yang teratur dan hati-hati. Menurut Kelly (1930), proses
kesimpulan penelitian.
adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran
dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengetahuan mengenai kausalitas
Pengetahuan bukan hanya ilmu, pengetahuan merupakan bahan utama bagi ilmu,
Pengetahuan tidak menjawab pertanyaan dari adanya kenyataan itu, dengan perkataan lain
pengetahuan baru dapat menjawab pertanyaan tentang "Apa", sedang-kan ilmu dapat
untuk meramalkan (prediksi) dan mengendalikan (kontrol) gejala-gejala alam. Gejala yang
terdapat di alam semesta ditangkap oleh manusia melalui panca indera, bahkan dengan
Dalam mendapatkan pengetahuan dapat dibedakan antara upaya aktif dan fasif. Upaya
Aktif yaitu upaya melalui penalaran pikiran dan perasaan. Dalam upaya ini orang harus yakin
atau percaya terlebih dahulu. Upaya Pasif, yaitu upaya melalui keyakinan atau kepercayaan
terhadap kebenaran sesuatu yang diwartakan (Misalnya Wahyu Tuhan melalui Nabi atau pun
pengetahuan dan ilmu yang lainnya). Tidak perlu yakin atau percaya terlebih dahulu.
Kesimpulan yang benar yang diperoleh melalui alur kerangka pikiran logis (penalaran)
adalah bersifat logis dan analitis. Kesimpulan melalui keyakinan dan kepercayaan bersifat
tidak logis dan tidak analitis. Dari hasil penalaran logis dan ana-litis diperoleh pengetahuan
yang disebut ilmu, sedangkan dari perasaan dan keyakinan atau kepercayaan disebut
Variabel adalah suatu sifat atau jumlah yang mempunvai nilai ’kategoril’ baik
kualitatif maupun kuantitatif. Makin berkembang suatu ilmu makin berkembang pula konsep-
(relationship) yang akan merupakan nilai akhir dari ilmu dan hubungan yang telah ditemukan
konsep, definisi. dan proposisi-proposisi yang berhubungan satu sama lain yang
Peranan fakta dalam pijakan, formulasi dan penjelasan teori terdiri dari :
1. Fakta memulai teori; teori berpijak pada satu-dua fakta hasil penemuan (discovery),
kadang-kadang dari fakta hasil penemuan yang tidak disengaja (secara kebetulan:
"screndipty puttren").
2. Fakta menolak dan mereformulasi teori yang telah ada: bila ada fakta yang belum
terjelaskan oleh teori, kita dapat menolak ataupun mereformulasi teori itu sedemi-kian
3. Focus redefine and clarify theory): fakta-fakta dapat mendefinisikan kembali atau
konsep fenomena-fenomena.
4. Teori sebagai peramal Fakta: Meramal artinya berpikir deduktif dengan konsekwensi-