Anda di halaman 1dari 14

ETIKA BISNIS

SESI XI:
ETIKA DAN MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA

Sarfilianty Anggiani 1
HAK PEKERJA
 Employment at Will
 Hak untuk Bekerja

 Hak untuk Berserikat

 Hak untuk Mogok

Sarfilianty Anggiani 2
Employment at Will
 “Employment at Will” adalah doktrin kontrak implisit.
 Hubungan perusahaan dan masyarakat = hub kontrak implisit,
artinya perusahaan memperoleh keuntungan dan masyarakat
mendapat manfaat dari aktivitas tsb dengan menyediakan produk
dan menyediakan lapangan kerja.
 Hubungan ini tdk sederajat, karena pekerja bekerja untuk dapat
hidup dan mungkin sering menerima pekerjaan yg tdk mereka
sukai, serta hidup ketakutan atas kehilangan pekerjaan bila tdk ada
kontrak
 Perusahaan dapat membuat kondisi pekerjaan sesuai kehendak
mereka.
 Calon Pekerja tidak memiliki hak untuk suatu posisi atau pekerjaan
yg dilamarnya, krn keputusan akhir tetap pd perusahaan

Sarfilianty Anggiani 3
Hak Untuk Pekerjaan
 Hak untuk bekerja adalah hak umum yang merupakan
hak asasi berlaku dalam masyarakat
 Pekerjaan berarti memberi kerja dan upah, tapi bekerja
tidak berarti keduanya
 Hak untuk bekerja dapat dijabarkan : hak untuk hidup,
hak untuk pengembangan, hak untuk dihargai.
 Pelarangan bagi orang untuk bekerja adalah
pelanggaran yang serius
 Hak untuk bekerja dpt di interprestasikan positif bila
setiap org memiliki kesempatan yg sama untuk
berpartisipasi dalam kegiatan produktif masyarakat
 Hak untuk bekerja di interprestasikan negatif apabila
terdapat pelarangan bagi org unt bekerja.

Sarfilianty Anggiani 4
Hak Untuk Berserikat
 Berorganisasi dalam serikat pekerja lebih
menguntungkan dalam bernegosiasi dalam perusahaan
 Serikat pekerja mengutamakan kesejahteraan dan
menunjang anggotanya.
 Setiap pekerja berhak untuk menjadi anggota serikat
pekerja
 Dalam masyarakat yg adil, serikat pekerja merupakan
lembaga yang penting untuk mencapai sitem upah dan
kesejahteraan yang adil.

Sarfilianty Anggiani 5
Hak Untuk Mogok
 Hubungan yang ada antara tenaga kerja dan
manajemen perusahaan adalah 4 (empat) kelompok
yang berkaitan yaitu: pekerja, manajemen, pemerintah
dan masyarakat umum
 Pemerintah bertugas: melindungi seluruh warganya
termasuk manajer, pekerja dan masyarakat umum
 Pemogokan boleh dilakukan untuk menolak pekerjaan
dalam kondisi tertentu kecuali tentara.
 Pekerja memiliki hak untuk mogok
 Dibenarkan untuk mogok bila pekerja tdk memberi
dampak berbahaya & menyulitkan pada masyarakat.
Pabrik obat generik tdk boleh mogok…..

Sarfilianty Anggiani 6
HAK UNTUK UPAH YANG ADIL
 Upah yang adil adalah upah yg ditentukan oleh pasar
“artinya adil bagi seorang tp tidak adil bagi yang lainnya”
 “Labor theory of value (teori Marx)” konsep upah yang
adil adalah kontradiktif, karena tdk ada upah yg adil
karena pekerja di ekploitasi…tapi pekerja tidak menerima
karena mereka tdk merasa di ekplositasi.
 Upah yang adil adalah kerja yang sama dan mendapat
upah yang sama. Hal ini berlaku untuk level yg berbeda:
level international, level nasional, level industri, level
perusahaan dan level individu. prinsip ini bertolak
belakang dengan upah yang adil ditentukan berdasarkan
kebutuhan.

Sarfilianty Anggiani 7
HAK UNTUK UPAH YANG ADIL
 Upah yang sama untuk kerja yg sama adalah untuk
mencegah diskriminasi sehingga dianggap adil
 Prinsip “Comparable Worth” Prinsip untuk kerja yang
sebanding mengandaikan bahwa penentuan kerja yang
sebanding mungkin dan secra moral dapat dibenarkan
(DeGeorge 1999)
 Kompensasi Bagi Pemimpin: Argumen yg tidak dapat
diterima secara moral
 Gaji pemimpin terus naik dalam kondisi untung dan rugi
 Gaji pemimpin terus naik, walau ada pemutusan kerja dgn alasan
efisiensi
 Memberi insentif tinggi agar pimpinan dpt menaikkan harga saham

Sarfilianty Anggiani 8
HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN
 HAK KARYAWAN:
 Hak karyawan dalam bekerja, promosi dan

pemutusan hubungankerja
 Hak sipil dari karyawan

 Kualitas kehidupan kerja

 KEWAJIBAN KARYAWAN:
 Loyalitas dan kepatuhan

Sarfilianty Anggiani 9
HUBUNGAN KARYAWAN DENGAN
PERUSAHAAN
 Loyalitas kepada pimpinan, lembaga dan perusahaan
adalah benar bila berdasarkan nilai moral & tidak
dibenarkan bila mengabaikan nilai moral
 Whistle Bloowing: Adalah usaha dari anggota atau
mantan anggota organisasi mengungkapkan kesalahan
tersebut.
 Whistle bloowing internal bila dilaporkan pada

pimpinan
 Whistle bloowing eksternal bila dilaporkan pd pihak

luar spt pemerintah atau pihak berwajib.

Sarfilianty Anggiani 10
HUBUNGAN KARYAWAN DENGAN
PERUSAHAAN
 Whistle Bloowing secara moral dapat dibenarkan bila
mempertimbangkan 3 faktor sbb:
 Produk atau kebijakan perusahaan menimbulkan kerugian serius
pd karyawan dan masyarakat
 Bila karyawan mengidentifikasikan adanya ancama pada publik,
maka laporkan pada atasan
 Bila atasan tdk melakukan tindakan apapun boleh melaporkan
dengan prosedur internal baru ke eksternal.
 Kondisi yang diperlukan agar Whistle Bloowing dapat
dilaksanakan:
 Kumpulkan bukti tertulis
 Memiliki alasan yang kuat dan dipercaya bila kecurangan
diungkapkan kpd masyarakat, maka perubahan akan terjadi.

Sarfilianty Anggiani 11
HUBUNGAN KARYAWAN DENGAN
PERUSAHAAN
 Langkah-langkah yg tdk menghambat whistle bloowing:
 Ada peraturan: Karyawan yg melakukan whistle

bloowing sesuai dgn aturan tdk akan dipecat atau


dihukum
 Ada peraturan: Individu yg bertanggung jawab atas

apa yg dikeluhkan oleh whistle bloowing akan


dikenakan sangsi
 Perlu internal opearsional auditor

Sarfilianty Anggiani 12
DISKRIMINASI
 Diskriminasi merupakan kriteria membedakan karyawan
dgn tdk tepat
 Argumen menentang diskriminasi:
 Utilitarianisme: Diskriminasi menimbulkan penggunaan sumber
daya manusia yg tdk efisien
 Deontologi hak: Diskriminasi melanggar hak asasi manusia
 Deontologi keadilan: Diskriminasi menimbulkan distribusi
manfaat dan beban masyarakat yg tdk adil
 Diskriminasi dapat terjadi pada kelompok, ras, etnis dan
agama.
 Pendekatan “Veil of Ignorance” setiap org rasional
memilih untuk hidup dalam masyarakat tanpa
diskriminasi. Diskriminasi merupakan tindakan yg tidak
bermoral karena tdk memberikan kebebasan dan
kesempatan yang sama
Sarfilianty Anggiani 13
DISKRIMINASI
LANGKAH PERBAIKAN TERHADAP DISKRIMINASI:
 Pergunakan “Equal employment opportunity”

 Lakukan langkah perbaikan “affirmative action” dan


diskriminasi kebalikan “reverse discrimination” bila
sebelumnya terjadi diskriminasi.
 Cara affirmative action:
 Aktif merekrut karyawan lokal
 Penyetaraan kriteria agar td ada referensi pd kelompok tertentu
 Latihan yg cukup untuk posisi pimpinan
 Promosi karyawan asli lokal untuk posisi pimpinan
 Cara Reverse Discrimination:
 Untuk mencapai prosentasi tertentu karyawan lokal lakukan
preferencial hiring
 Preferencial hiring juga merupakan diskriminasi karena memilih
karyawan atas dasar kedaerahan/lokal.

Sarfilianty Anggiani 14

Anda mungkin juga menyukai