PSIKOLOGIS DAN
SOSIOLOGIKAL PADA LANSIA
Social Physical
determinants environment
CULTURE
CLINICAL IMPLICATION
SISTEM SENSORIS
hiperemi
Pada kornea terdapat erosi dan filamen
SISTEM SENSORIS
Perubahan refraksi
PERUBAHAN STRUKTUR
JARINGAN DALAM BOLA MATA
IRIS
Mengalami proses degenerasi
Mengalami depigmentasi
PUPIL
Konstriksi, mula 2 berdiameter 3 mm, pada usia tua
menjadi 1 mm
Reflek direk lemah
PERUBAHAN STRUKTUR
JARINGAN DALAM BOLA MATA
RETINA
Terjadi degenerasi (sinile degeneration)
Fundus mata mula-mula merah jingga cemerlang
Menjadi suram dan ada jalur-jalur berpigment (tyroid
eppearance)
Jumlah sel fotoreseptor <
Adaptasi gelap dan terang memanjang
Terjadi penyempitan lapangan pandang
SISTEM SENSORI
PENDENGARAN
PENURUNAN FUNGSI SENSORINEURAL
IMPLIKASI KLINIS
SISTEM SENSORI
PENCIUMAN
Reseptor penciuman
Infeksi nasal
Perubahan pengecap
Kuku
» Penurunan kecepatan pertumbuhan
» Penurunan aliran darah ke bantalan kuku
SISTEM INTEGUMEN
Kelenjar
» Penurunan produksi sebum, walaupun kelenjar
sebaseus hyperplasia
» Penurunan aktivitas kelenjar eksrin dan apokrin
Gambaran morfologik kulit menua
» Kulit kering
» Permukaan kulit kasar dan bersisik
» Kulit kendor / menggelantung dengan kerutan-
kerutan dan garis-garis kulit lebih jelas
» Gangguan pigmentasi pada kulit
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Penurunan secara progresif pada tinggi yang
disebabkan oleh menyempitnya disc intervertebral
Pengerasan cangkang thorax (thoracic cage) pada
perluasan status → ↑ resiko jatuh
↓ produksi tulang kortikal dan trabekular → ↑ resiko
fraktur
↓ massa tubuh yang tidak berlemak dengan
kehilangan lemak subkutan
Perpanjangan waktu untuk kontraksi dan relaksasi
muskular
Pengerasan pada sendi dan ligamen
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Otot 2 atropi
Fibrosis
Massa tonus / kekuatan otot me
Otot lebih menonjol dari ekstremitas yang kecil
dan lemah
Regiditas otot me terutama ekstrimitas dan leher
Pencegahan
Diet tinggi kalsium
Olah raga
Obat 2 an
OSTEOMALACIA
Gejala :
Nyeri tulang (dada, punggung, paha, tangkai)
Lemah otot dan sakit (sukar bangkit)
Langkah yang melebar
Pengobatan :
Pemberian Vit. D
Tablet kalsium / kalsiferol
PENYAKIT TULANG
Gejala
Nyeri
Deformitas tulang
Fraktur
Komplikasi neurologic (II,VII,VIII,V)
Hidrosefalus internal
Penekanan medulla spinalis
Fosfafase alkali me
Kadar kalsium dan fosfat normal
Pengobatan :
Kalsitonin selama 6 bulan
Disesuaikan gejala yang ada
KEGANASAN TULANG
Gejala:
Nyeri
Pembengkakan tulang
Deformitas
Chondrosarcoma tumbuh lambat
Osteosarcoma tumbuh cepat
Pengobatan:
Eksisiradikal (untuk chondrosarcoma)
Radio therapy
Kemotherapy intensif
OSTEOMIELITIS AKUT
Gejala:
Nyeri punggung menetap
Demam
Spasme otot paravertebral
LED me
Pengobatan:
Antibiotika 6-8 minggu
Operatif (drainase Abses)
OSTEOMIELITIS KRONIK
Gejala:
Sinus kronik (keluar nanah)
LED me
Radiology destruksi tulang dan diskus
Pengobatan:
Debridemen
Antibiotika 6 minggu, kecuali akibat TBC therapy
6 bulan
SISTEM NEUROLOGIS
PENYAKIT
• Epilepsi
• Gangguan gerak langkah
• Parkinson
CARDIOVASCULAR SYSTEM
• Pengerasan ventrikel kiri → ↓ kekuatan kontraktil
• Pengerasan katub dan berbentuk bukit → kerusakan
aliran ke seberang klep
• ↓ jumlah sel pacemaker → umumnya terjadi dysritmia
• Arteri menjadi kaku dan tortorous pada saat dilatasi →
baroreceptor tumpul, respon panas dan dingin
• Vena dilatasi, katub menjadi incompetent → edema
pada ekstremitas bawah
SISTEM KARDIOVASKULER
– Elastisitas dind. Aorta
– Perub. Miokard atrofi, berat
– Lemak sub endocard fibrosis, menebal, sclerosis
– Katup2 jantung mdh fibrosis & kalsifikasi kaku
– Pe jar. Ikat pd. Sa node
– Denyut jantung max. pd latihan
– CO
– Jaringan collagen +
•
– Jaringan elastin –
– Pd otot jantung
– P elastin pd dinding vena
– Respon Baro reseptor me
SISTEM KARDIOVASKULER
cont’d
• PENYAKIT
– Hipertensi
– Angina pectoris
– Infark miokard akut
– Kardiomiopati
– Hipotensi orthostatic
– Vertigo
– Aritmiakordis
– PJK
– Peny. Jantung pneumonik
SISTEM PERNAFASAN
► Paru-paru menjadi kecil dan lembek
► Kehilangan elastic recoil → ↓ area permukaan
untuk difusi gas
► Pembesaran alveoli
► ↓ kapasitas vital & ↑ volume residual → ↓ saturasi
O2 dan ↓ PaO2
► Pengerasan bronchus dengan peningkatan resistansi
→ dyspnea pada latihan
PULMONARY SYSTEM cont’d
• Kelenjar mukosa kurang produktif → sekresi tebal,
kesulitan untuk mengeluarkan
• Sensifitas spincter esophagus lebih rendah →
kehilangan sensasi dahaga, kurang aktifnya cilia,
aspirasi
• Sensitifitas chemoreceptor lebih rendah
PENUAAN DAN SISTEM RESPIRASI
Penuaan
► Penyakit :
Pneumoni
TBC
PPOM
Ca paru
SISTEM RENAL DAN URINARI
• Penebalan membran dasar glomerulus
– ↓ area permukaan glomerular
– Panjang dan volume tubulus proksimal
– Aliran vaskular darah
↓
Kurangnya efisiensi filtrasi darah
SISTEM URINARIA
Perubahan menua primer
nefron ber < disertai perub. Fungsi tubuler
• Tek. Dinding / kapasitas kandung kencing
ber <
• Tegangan springter <
• Pd laki 2 tjd benigna hipertropi prostate
• Pada perempuan pe < tegangan otot pelvis
SISTEM URINARIA
cont’d
Perubahan sekunder
• Kondisi nepron sklerrosis krn peny hipertensi
• Peny ginjal krn konsumsi obat 2 an
• Infeksi saluran kencing krn sistem immunitas ber <
• Faal ginjal (cox, JRDKK, 1985)
• Fungsi konsentrasi dan pengenceran ber <
• Keseimbangan elektrolit dan asam basa terganggu
• Produksi urin me
• Urium darah normal
• GFR me <
SISTEM RENAL DAN URINARI
• ↓ massa otot tidak berlemak
• ↑ total lemak tubuh
• ↓ sensasi dahaga
• ↓ cairan intraselular
• Kemampuan untuk mengkonsentrasikan urin
↓
↓ total cairan tubuh
Resiko dehidrasi
SISTEM PENCERNAAN
Rongga mulut
• Kehilangan gigi
• Sukar untuk makan yg berkonsentrasi keras
• Kelenjar saliva produksinya
• Enzim ptyalin
• Fungsi lidah sbg pelicin makanan <
• Proses menelan agak sukar
• Indera pengecap karena adanya iritasi yg kronis,
atropi indra pengecap + 80%)
• Hilangnya sensitif dr syaraf pengecapan terutama rasa
manis & asin
SISTEM PENCERNAAN
cont’d
Faring & esopagus
• Esopagus melebar / hernia hiatus
• Kelemahan otot polos esopagus sehinga sukar menelan
Lambung
• Rasa lapar
• Asam lambung
• Atropi mukosa lambung, sel parietal, sel chief sekresi
asam lambung, pepsin dan faktor intrinsic <
• Pengosongan lambung
• Ukuran lambung <, proses perubahan protein pepton
menjadi terganggu
SISTEM GASTROINTESTINAL
Esophagus/ stomach/ intestines
• Dilatasi esofagus
• Kehilangan spincter cardiac
• Penurunan refleks GAG
↓
Peningkatan resiko aspirasi
SISTEM GASTROINTESTINAL
Atropi mukosa gastrik
Motilitas gastrik melambat
↓
Digesti lambat
↓ absorbsi obat, Fe, Ca dan vitamin B12
SISTEM PENCERNAAN
cont’d
Usus halus
• Peristaltik lemah dan biasanya timbul
konstipasi
• Fungsi absorbsi makanan, daya absorbsi
terganggu
• Mukosa usus halus atropi
• Enzim yg dihasilkan pada daerah duodenum
oleh pankreas dan empedu sehingga
metabolisme karbohidrat protein dan lemak
SISTEM PENCERNAAN
Pankreas
• Produksi enzim amylase, tripsin dan lipase
• Pankreatitis berhubungan dengan batu
empedu
• Batu empedu akan ampula vateri oto-
digesti
• Parenkim pankreas oleh enzim elastase dan
fosfolipase-a yang diaktifkan oleh tripsin dan
atau asam empedu
SISTEM PENCERNAAN
Hati
• Hati makin < dan tempat penyimpanan
• Berkurang aliran darah
• Secara histologi dan anatomi hati akan mengalami atrofi dan
berubah menjadi fibrous gangguan fungsi secara
keseluruhan