Anda di halaman 1dari 63

PERUBAHAN FISIOLOGIS,

PSIKOLOGIS DAN
SOSIOLOGIKAL PADA LANSIA

CITRA WINDANI M.S., S. KEP, NERS


PRINSIP PENGOBATAN DAN
POLYPHARMACY PADA LANSIA

• PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA


LANSIA BERDASARKAN SISTEM
• PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA
LANSIA
• PERUBAHAN PADA SOSIOLOGIKAL
PADA LANSIA
Hasil Penelitian Demografi UI
(2008)
GENDER

Health & Behavior


Social-serves determinants

Economic ACTIVE AGEING Personal


determinants determinants

Social Physical
determinants environment
CULTURE

Figure 8 The determinants of Active Ageing


WHO, 2002
Isu Pelayanan Kesehatan Lansia
SISTEM SENSORI
 PENGLIHATAN
 Kemampuan berakomodasi ↓
 Konstruksi pupil ↓
 ↑ opasitas lensa dengan bewarna kekuningan

CLINICAL IMPLICATION
SISTEM SENSORIS

PERUBAHAN SISTEM LAKRIMAL


 Kelenjar lakrimal berkurang

 Volume air mata sedikit

 Mata kering seperti terdapat benda asing/pasir

 Mata terasa lelah dan kering bahkan kabur

 Konjungtiva bulbi kusam dan menebal kadang

hiperemi
 Pada kornea terdapat erosi dan filamen
SISTEM SENSORIS

Proses penuaan pada kornea


Infiltrasi bahan lemak berwarna keputihan,
berbentuk cincin di tepi kornea. Ada  kolesterol
dan low density lipoprotein (LDL)
 Perubahan muskulus siliaris

Perubahan sensitivitas dan fragilitas kornea lansia



 Produksi humor aqueous 

 Perubahan refraksi
PERUBAHAN STRUKTUR
JARINGAN DALAM BOLA MATA

IRIS
Mengalami proses degenerasi

Menjadi kurang semerlang

Mengalami depigmentasi

Tampak ada bercak warna merah muda sampai putih

PUPIL
Konstriksi, mula 2 berdiameter 3 mm, pada usia tua

menjadi 1 mm
Reflek direk lemah
PERUBAHAN STRUKTUR
JARINGAN DALAM BOLA MATA

RETINA
 Terjadi degenerasi (sinile degeneration)
 Fundus mata mula-mula merah jingga cemerlang
 Menjadi suram dan ada jalur-jalur berpigment (tyroid
eppearance)
 Jumlah sel fotoreseptor <
 Adaptasi gelap dan terang memanjang
 Terjadi penyempitan lapangan pandang
SISTEM SENSORI
PENDENGARAN
PENURUNAN FUNGSI SENSORINEURAL

IMPLIKASI KLINIS
SISTEM SENSORI
PENCIUMAN
 Reseptor penciuman 

 Adanya Infeksi pernafasan atas

 Infeksi nasal

 Perubahan pengecap

 Perubahan mucosa mulut, lidah


SISTEM INTEGUMEN
Waktu pembaharuan untuk sel epedermal
lambat
↓ area kontak antara epidermis dan
dermis → penyembuhan luka lambat
Penipisan lapisan dermal
↓ vaskularisasi
↓ jumlah korpuskel meissner dan paccini
→ ↓ sensasi perabaan
↓ jumlah dan kemampuan fungsi kelenjar
keringat → ↓ thermoregulasi
SISTEM INTEGUMEN
Rambut
» Penurunan sejumlah folikel rambut dan
kecepatan pertumbuhan
» Penurunan sejumlah melanosit aktif pada
folikel

Kuku
» Penurunan kecepatan pertumbuhan
» Penurunan aliran darah ke bantalan kuku
SISTEM INTEGUMEN
Kelenjar
» Penurunan produksi sebum, walaupun kelenjar
sebaseus hyperplasia
» Penurunan aktivitas kelenjar eksrin dan apokrin
Gambaran morfologik kulit menua
» Kulit kering
» Permukaan kulit kasar dan bersisik
» Kulit kendor / menggelantung dengan kerutan-
kerutan dan garis-garis kulit lebih jelas
» Gangguan pigmentasi pada kulit
SISTEM MUSKULOSKELETAL
 Penurunan secara progresif pada tinggi yang
disebabkan oleh menyempitnya disc intervertebral
 Pengerasan cangkang thorax (thoracic cage) pada
perluasan status → ↑ resiko jatuh
 ↓ produksi tulang kortikal dan trabekular → ↑ resiko
fraktur
 ↓ massa tubuh yang tidak berlemak dengan
kehilangan lemak subkutan
 Perpanjangan waktu untuk kontraksi dan relaksasi
muskular
 Pengerasan pada sendi dan ligamen
SISTEM MUSKULOSKELETAL
 Otot 2 atropi
 Fibrosis
 Massa tonus / kekuatan otot me 
 Otot lebih menonjol dari ekstremitas yang kecil
dan lemah
 Regiditas otot me  terutama ekstrimitas dan leher

 Trabekula menjadi > berongga – rongga


 Mikro arsitektur berubah
PATOGENESIS JATUH

Faktor intrinsik Faktor ekstrinsik


 Gaya berjalan  Lantai licin, tak rata
 Kelemahan otot,  Tersandung benda
ekstrimitas bawah  Penglihatan ber <
 Kekakuan sendi  Cahaya kurang
 Sinkope terang
 Dizzines
OSTEOPOROSIS
Gejala
 Nyeri punggung
 Patah tulang
  tinggi badan
 Bungkuk
 Hasil Lab osteokalsin serum dan pirolidin cros link urin

Pencegahan
 Diet tinggi kalsium
 Olah raga
 Obat 2 an
OSTEOMALACIA
Gejala :
 Nyeri tulang (dada, punggung, paha, tangkai)
 Lemah otot dan sakit (sukar bangkit)
 Langkah yang melebar

Pengobatan :
 Pemberian Vit. D
 Tablet kalsium / kalsiferol
PENYAKIT TULANG
Gejala
 Nyeri
 Deformitas tulang
 Fraktur
 Komplikasi neurologic (II,VII,VIII,V)
 Hidrosefalus internal
 Penekanan medulla spinalis
 Fosfafase alkali me 
 Kadar kalsium dan fosfat normal

Pengobatan :
 Kalsitonin selama 6 bulan
 Disesuaikan gejala yang ada
KEGANASAN TULANG

Gejala:
 Nyeri
 Pembengkakan tulang
 Deformitas
 Chondrosarcoma tumbuh lambat
 Osteosarcoma tumbuh cepat

Pengobatan:
 Eksisiradikal (untuk chondrosarcoma)
 Radio therapy
 Kemotherapy intensif
OSTEOMIELITIS AKUT

Gejala:
 Nyeri punggung menetap
 Demam
 Spasme otot paravertebral
 LED me 

Pengobatan:
 Antibiotika 6-8 minggu
 Operatif (drainase Abses)
OSTEOMIELITIS KRONIK
Gejala:
 Sinus kronik (keluar nanah)
 LED me 
 Radiology destruksi tulang dan diskus

Pengobatan:
 Debridemen
 Antibiotika 6 minggu, kecuali akibat TBC therapy
6 bulan
SISTEM NEUROLOGIS

• Konduksi saraf perifer lebih


lambat → refleks tendon dalam lebih lambat
dan peningkatan waktu reaksi
• ↑ lipofusin sepanjang neuron → vasokonstriksi
dan vasodilatasi tidak lengkap
• Termoregulasi kurang efektif oleh hipothalamus
→ ancaman kehilangan panas
SISTEM NEUROLOGIS
• Struktur otak dilatasi ventricular
• Atrofi otak
• Berat otak < 6-10% (umur < 80 th)
• Perubahan bentuk
• Dopamin < aktif
• Memori
• Kognitif turun
• Keterampilan turun
• Intelektual turun
• Kemampuan psikomotor turun
SISTEM NEUROLOGIS
cont’d
GEJALA
• Pola tidur ( p  insiden terbangun )
• Perubahan fungsi motorik (pembungkukan postur fleksi
kedepan melambat)
• Gaya berjalan kaki diseret
• Arthritis dr panggul lutut spina
• Osteoporosis, propiosepsi

PENYAKIT
• Epilepsi
• Gangguan gerak langkah
• Parkinson
CARDIOVASCULAR SYSTEM
• Pengerasan ventrikel kiri → ↓ kekuatan kontraktil
• Pengerasan katub dan berbentuk bukit → kerusakan
aliran ke seberang klep
• ↓ jumlah sel pacemaker → umumnya terjadi dysritmia
• Arteri menjadi kaku dan tortorous pada saat dilatasi →
baroreceptor tumpul, respon panas dan dingin
• Vena dilatasi, katub menjadi incompetent → edema
pada ekstremitas bawah
SISTEM KARDIOVASKULER
– Elastisitas dind. Aorta 
– Perub. Miokard  atrofi, berat 
– Lemak sub endocard  fibrosis, menebal, sclerosis
– Katup2 jantung mdh fibrosis & kalsifikasi  kaku
– Pe  jar. Ikat pd. Sa node
– Denyut jantung max. pd latihan 
– CO
– Jaringan collagen +

– Jaringan elastin –
– Pd otot jantung
– P  elastin pd dinding vena
– Respon Baro reseptor me 
SISTEM KARDIOVASKULER
cont’d
• PENYAKIT
– Hipertensi
– Angina pectoris
– Infark miokard akut
– Kardiomiopati
– Hipotensi orthostatic
– Vertigo
– Aritmiakordis
– PJK
– Peny. Jantung pneumonik
SISTEM PERNAFASAN
► Paru-paru menjadi kecil dan lembek
► Kehilangan elastic recoil → ↓ area permukaan
untuk difusi gas
► Pembesaran alveoli
► ↓ kapasitas vital & ↑ volume residual → ↓ saturasi
O2 dan ↓ PaO2
► Pengerasan bronchus dengan peningkatan resistansi
→ dyspnea pada latihan
PULMONARY SYSTEM cont’d
• Kelenjar mukosa kurang produktif → sekresi tebal,
kesulitan untuk mengeluarkan
• Sensifitas spincter esophagus lebih rendah →
kehilangan sensasi dahaga, kurang aktifnya cilia,
aspirasi
• Sensitifitas chemoreceptor lebih rendah
PENUAAN DAN SISTEM RESPIRASI

Penuaan

Jalan nafas dan Penurunan


jaringan menjadi lebih 1. Kapasitas vital, sebanyak
kaku 35%
2. Jumlah O2 dalam darah
3. Aktivitas makrofag alveolar
4. Aksi cilia

Yang lebih rentan untuk: pneumonia, bronchitis, emphysema,


dan beberapa gangguan pulmonal
SISTEM PERNAFASAN

► Penyakit :
 Pneumoni
 TBC
 PPOM
 Ca paru
SISTEM RENAL DAN URINARI
• Penebalan membran dasar glomerulus
– ↓ area permukaan glomerular
– Panjang dan volume tubulus proksimal
– Aliran vaskular darah


Kurangnya efisiensi filtrasi darah
SISTEM URINARIA
Perubahan menua primer
  nefron ber < disertai perub. Fungsi tubuler
• Tek. Dinding / kapasitas kandung kencing
ber <
• Tegangan springter <
• Pd laki 2 tjd benigna hipertropi prostate
• Pada perempuan pe < tegangan otot pelvis
SISTEM URINARIA
cont’d
Perubahan sekunder
• Kondisi nepron sklerrosis krn peny hipertensi
• Peny ginjal krn konsumsi obat 2 an
• Infeksi saluran kencing krn sistem immunitas ber <
• Faal ginjal (cox, JRDKK, 1985)
• Fungsi konsentrasi dan pengenceran ber <
• Keseimbangan elektrolit dan asam basa terganggu
• Produksi urin me 
• Urium darah normal
• GFR me <
SISTEM RENAL DAN URINARI
• ↓ massa otot tidak berlemak
• ↑ total lemak tubuh
• ↓ sensasi dahaga
• ↓ cairan intraselular
• Kemampuan untuk mengkonsentrasikan urin


↓ total cairan tubuh
Resiko dehidrasi
SISTEM PENCERNAAN
Rongga mulut
• Kehilangan gigi
• Sukar untuk makan yg berkonsentrasi keras
• Kelenjar saliva  produksinya
• Enzim ptyalin 
• Fungsi lidah sbg pelicin makanan <
• Proses menelan agak sukar
• Indera pengecap  karena adanya iritasi yg kronis,
atropi indra pengecap + 80%)
• Hilangnya sensitif dr syaraf pengecapan terutama rasa
manis & asin
SISTEM PENCERNAAN
cont’d
 Faring & esopagus
• Esopagus melebar / hernia hiatus
• Kelemahan otot polos esopagus sehinga sukar menelan
 Lambung
• Rasa lapar 
• Asam lambung 
• Atropi mukosa lambung, sel parietal, sel chief sekresi
asam lambung, pepsin dan faktor intrinsic <
• Pengosongan lambung 
• Ukuran lambung  <, proses perubahan protein  pepton
menjadi terganggu
SISTEM GASTROINTESTINAL
 Esophagus/ stomach/ intestines
• Dilatasi esofagus
• Kehilangan spincter cardiac
• Penurunan refleks GAG


Peningkatan resiko aspirasi
SISTEM GASTROINTESTINAL
 Atropi mukosa gastrik
 Motilitas gastrik melambat


Digesti lambat
↓ absorbsi obat, Fe, Ca dan vitamin B12
SISTEM PENCERNAAN
cont’d
 Usus halus
• Peristaltik lemah dan biasanya timbul
konstipasi
• Fungsi absorbsi makanan, daya absorbsi
terganggu
• Mukosa usus halus atropi
• Enzim yg dihasilkan pada daerah duodenum
oleh pankreas dan empedu  sehingga
metabolisme karbohidrat protein dan lemak 
SISTEM PENCERNAAN

 Pankreas
• Produksi enzim amylase, tripsin dan lipase 
• Pankreatitis berhubungan dengan batu
empedu
• Batu empedu akan  ampula vateri  oto-
digesti
• Parenkim pankreas oleh enzim elastase dan
fosfolipase-a yang diaktifkan oleh tripsin dan
atau asam empedu
SISTEM PENCERNAAN

 Hati
• Hati makin < dan  tempat penyimpanan
• Berkurang aliran darah
• Secara histologi dan anatomi hati akan mengalami atrofi dan
berubah menjadi fibrous  gangguan fungsi secara
keseluruhan

 Usus besar dan rektum


• Kelokan-kelokan pada pembuluh darah  motilitas colon
menjadi <
• Absorbsi air dan elektrolit  pada colon  bab menjadi
konstipasi
• Konstipasi
SISTEM REPRODUKSI
MENOPAUSE
Tanda :
 Ketidak teraturan siklus haid
 Gejolak rasa panas
 Kekeringan vagina
 Perubahan kulit
 Keringat dimalam hari
 Sulit tidur
 Perubahan pada mulut
 Kerapuhan tulang
SISTEM REPRODUKSI
cont’d
ANDROPOUSE
Tanda :
Pe  gairah sexual
Pe  fungsi ereksi
Aktivitas intelektual me 
Lelah
Depresi
Pe  berat badan
Gangguan kulit
Rambut tumbuh berkurang
Osteoporosis
Lemak dalam organ me 
Pe  kadar testoteron
SISTEM ENDOKRIN
Kadar glukosa darah meningkat
Ambang batas ginjal terhadap glukosa darah
meningkat
Residual urin di kandung kemih meningkat
Aktivasi kelenjar tiroid menurun
Produksi T3 dan T4 menurun
Waktu paruh T3 dan T4 meningkat
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
NORMAL
A. PERILAKU, PERSEPSI, PERHATIAN
kecepatan tindakan menurun → degenerasi
sistem persarafan, shg terjadi perlambatan dlm
proses sensasi, persepsi, proses di SSP dalam
putusan, inisiasi dan pengiriman respon
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
NORMAL
Persepsi (proses di mana seseorang memahami stimuli
yang datang):
 Persepsi visual → modalitas kritikal utk mengetahui
dunia sekitar.
visual abnormal: katarak & glaukoma
 Persepsi auditori → penting untk interaksi dgn
lingkingan dan org sekitar kita
datangnya lebih lambat&gradual dibandingkan dgn
menurunnya persepsi visual, tetapi adaptasinya lebih
sulit krn mengganggu proses komunikasi dgn
lingkungan
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
NORMAL
 Persepsi percobaan, penciuman, pengecap dan
Persepsi percobaan, penciuman, pengecap dan
nyeri → belum banyak diteliti
 Perhatian, ada 3 area yaitu:
 Pada 45’ pertama: org dewasa, 45’ beikutnya sangat
jauh berbeda
 Perhatian terpilih; dgn gangguan yang bersifat kontras
usila lebih terpengaruh dari pada anak muda
 Perhatian terbagi → dgn banyak stimulus para lansia
mengalami kekurangan sumber utk menyelesaikan tugas
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
NORMAL
B. Daya ingat dan belajar
daya ingat menurun/ mudah lupa, belajar lebih
lamban (perlu waktu lebih banyak)
C. Intelegensi
kemampuan intelekytual sangat dipengruhi oleh: kes,
usia&pelatihan pekerjaan. Kebanyakan hasil tes
intelegensi menunjukkan hasil tes yang sama antara
lansia dgn dewasa muda. Motivasi,
kemaknaan&kelelahan bukan merupakan sumer bias
yg penting dlm evaluasi kemampuan intelektual lansia
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
NORMAL
D. Kepribadian dan penyesuaian diri
biasanya tidak terjadi penurunan/ perubahan
dlm kepribadian. Problem utama dalam
penyesuaian: dementia senilis tipe alzheimer
(hilangnya fungsi kognitif scr progresif,
biasanya menyerang usia >80 tahun) &depresi
(umum terjadi pada lansia, di mana
kesriusannya tergantung pd karakteristik
individu, situasi, berbagai obat & terapi
perilaku yang dilaksanakan
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
NORMAL
E. Keberhasilan
 Keberhasilan dlm ilmu → produktivitas puncak
pada usia 35 th & 40-45 th utk para astronomer
 Keberhasilan dalam filosofi, musik dan seni

filosofi → puncak keberhasilan 35 th


musik → bervariasi (antara 8 th, mozart: 89 th utk
carnegie hall)
seni → bervariasi antara usia 23-93 th
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
LAIN
 Ego integrity >< despair (Erickson)
 Life review → mengingat masa lalu utk
memberi makna pd kehidupan dan
menyiapkan org tsb utk menghadapi kematian
 Kemampuan berespon secara verbal menurun
PERUBAHAN SOSIOLOGIKAL
 Perubahan peran bersifat ambigius
perubahan peran → cenderung kehilangan beberapa peran
yang dimilikinya
 Persahabatan merupakan hal yg penting krn kemungkinan
kehilangan pasangan, shg menimbulkan peran baru
 Kepuasan pernikahan cenderung meningkat, hubungan
marital tetap
 Perubahan dlm keluarga, kepergian anak memerlukan
adaptasi → “empty nest”, tapi membuat pasangan lansia
lebih bebas
PERUBAHAN SOSIOLOGIKAL

 Status sosial tetap tapi tidak seperti


sebelumnya
 Perlu mempersiapkan diri menghadapi
kematian
 Keluarga& tempat tinggal (sangat tergantung
jenis keluarga & hubungannya dengan
generasi lainnya)
PERUBAHAN SOSIOLOGIKAL
 Usia, budaya & masy; sikap dan kecurigaan,
isu ekonomi, politik dan kebijakan pemerintah
 Pekerjaan dan pensiun → (psikologikal
&ekonomi menurun → perlu persiapan) →
kesulitan beradaptasi dgn masa pensiun
FASE2 MASA PENSIUN
ATCHLEY, 1930
 Remote phase (di awal karir seseorang)
 Near phase (melihat waktu pensiun, berfantasi ttg peran baru,
bersiap utk meninggalkan pekerjaan)
 Honeymoon (bersemangat utk melakukan semua hal yg blm
pernah dilakukan sebelumnya)
 Disenchantment (periode depresi, sering tergantung pd
kenyataanfantasi masa pensiun)
 Reorintation (mengembangkan alternatif yang realistis)
 Stability (memiliki gaya hidup yg dpt diprediksi dan lebih
memuaskan)
 Termination (akhir dari peran pensiunan karena mendapat
pekerjaan baru atau penyakit/ kecacatan yang
mengakibatkan ketergantungan)

Anda mungkin juga menyukai