Anda di halaman 1dari 13

Ruqyah

K EL O M P O K 1 8
Pengertian Ruqyah

Ruqyah ialah bentuk mufrad/tunggal


yang bentuk jamaknya Merupakan ruqa,
ruqyat dan ruqoyat. Menurut bahasa
ruqyah artinya at-ta’widz atau al
isti'adzah (memohon perlindungan).Ada
juga yang menyebutkan ar-Ruqyah (‫) الرُّ ْقيَ ُة‬
bentuk jamaknya Ar-Ruqaa (‫ ) الرُّ قَي‬artinya
Jampi, Mantera, Suwuk, Rapal.
Dengan demikian, ruqyah dapat berarti
berlindung kepada Allah dari hal buruk
yang sedang atau akan terjadi termasuk doa
meminta kesembuhan dari suatu penyakit.
Ruqyah dapat juga berarti jampi-jampi,
mantera-mantera yang diucapkan untuk
maksud di atas.
Jenis Rukyah

 Ruqyah Syar'iyah yaitu Ruqyah yang benar


menurut syariat Islam.
salah satu cirinya adalah: Cara atau prosesi
pengobatan Ruqyah Syar'iyyah harus sesuai
dengan nilai-nilai Syari‘ah. contohnya: pasien
wanita harus tetap menutup aurat &
afdholnya si peruqyah juga wanita, namun
jika tidak ditemukan atau karena sulitnya
mencari peruqyah wanita, maka dibolehkan
dilakukan oleh peruqyah pria dengan syarat;
harus ada pihak mahram dari pasien atau ada
orang lain ditempat dilakukannya terapi
tersebut dengan maksud menjaga diri dari
adanya fitnah, peruqyah pria harus
menggunakan sarung tangan tebal sebaga
media untuk ketika dipandang perlu untuk
memegang anggota tubuh si pasien wanita.
 Ruqyah Syirkiyah adalah yang biasa
dipraktekkan para dukun.
Ruqyah di kalangan para dukun dikenal
dengan istilah jampi-jampi. Metode yang
digunakan ialah bacaan mantra-mantra,
pengagungan dan penyebutan setan, orang-
orang shalih, penghormatan pada bintang-
bintang, malaikat atau pun prilaku-prilaku
pada saat ruqyah yang mengandung
dosa syirik, bid’ah, atau khurafat. Ruqyah
semacam ini dilarang dalam syari’ah
Metode dan Teknik Rukyah

 Terkait metode dan teknik meruqyah, Nabi


shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
menetapkan atau mewajibkan secara
khusus metode atau tekhnik dalam
meruqyah, oleh sebab itu dalam beberapa
hadits, beliau sering kali terlihat meruqyah
dengan berbagai macam cara, ada yang
dengan usapan, tiupan, ludahan, sentuhan
dan didoakan sebagaimana banyak
disebutkan dalam hadits-hadits sahih
Syarat Rukyah
Kriteria ruqyah yang syar’i (yang sesuai syariat Islam)
dijelaskan berikut ini:
 Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an, do’a
yang syar’i atau yang tidak bertentangan dengan do’a yang
dituntunkan. 
 Menggunakan bahasa Arab kecuali jika tidak mampu
menggunakannya. 
 Tidak bergantung pada ruqyah karena ruqyah hanyalah
sebab yang dapat berpengaruh atau tidak.
 Isi ruqyah jelas maknanya.
 Tidak mengandung do’a atau permintaan kepada selain
Allah (semisal kepada jin dan setan).
 Tidak mengandung ungkapan yang diharamkan, seperti
celaan.
 Tidak menyaratkan orang yang diruqyah mesti dalam
kondisi yang aneh seperti harus dalam keadaan junub,
harus berada di kuburan, atau mesti dalam keadaan
bernajis.
 Sebagaimana dinukil dari Fathul Majid, Imam As-
Suyuthi berkata, “Ruqyah itu dibolehkan jika memenuhi
tiga syarat: Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al
Qur’an atau nama dan sifat Allah. Menggunakan bahasa
Arab atau kalimat yang mempunyai makna (diketahui
artinya). Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh
dengan izin Allah, bukan dari zat ruqyah itu sendiri.”
Bacaan Ayat-ayat Ruqyah dan
Doa Ruqyah

Diantaranya yang paling sering


digunakan adalah ayat kursi, beberapa
penggalan ayat dalam surat Al-Baqarah
(tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat
Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan
Surat An-Naas. Selain itu masih banyak
ayat dan doa-doa lainnya yang
diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan
kepada orang yang kesurupan.
Tetapi bila orang itu menggunakan
cara-cara yang menyimpang, apalagi
dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak
boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika
mengganggu manusia tidak lain adalah
untuk menyeret manusia kepada
pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Ruqyah dalam  memohon pelindungan
atau doa kesembuhan kepada Allah swt.
dapat dilakukan, diantaranya :
 Ruqyah Untuk  yang Belum Terjadi -
Rasulullah Saw. meruqyah kedua cucu
beliau Hasan dan Husen.
 Ruqyah apabila singgah di sebuah rumah
 Disengat kalajengking lalu tidak dapat
tidur semalaman
 Pada malam hari  membaca dua ayat
terakhir dari surat albaqarah.
 Mendatangi suatu tempat yang belum
dikenali
Rukyah yang Dilarang

Ruqyah yang dilarang adalah ruqyah yang


padanya ada syirik.Telah terbiasa
dikalangan jahiliyyah untuk meruqyah
dalam menangkal atau mengobati sesutu
penyakit, mereka mengantungkan harapan
kepada jampi-jampi itu sendiri, kepada
berhala, jin dan syetan, mereka
berkeyakinan bahwa jin mempunyai
kekuatan untuk menangkal penyakit,
bahaya, dan hal-hal lain yang ingin
dihindari atau disembuhkan.
Maka bagi seorang yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, tentulah
mendahulukan kesehatan dan keselamatan
aqidah. Masalah apapun yang dihadapi
tentu tidak akan mengorbankan aqidah
demi kesehatan jasmaninya atau
keuntungan duniawi lainnya.
Jenis Penyakit yang di Ruqyah

 Dari Anas, ia mengatakan,”Rasulullah


saw memberikan rukhshah tentang
ruqyah pada penyakit ain (tilik mata),
alhumah (disebabkan binatang berbisa,
dan annamlah (cacar). H.R.
Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad, 19, hal
212 No 12173, Muslim, Shahih
Muslim II:357, No. 2196 dan At-Tirmidzi,
Sunan at-Tirmidzi, IV:344, No. 2056
Keterangan :
 Penyakit Al’ain adalah penyakit yang
ditimbulkan oleh pandangan manusia
yang jahat. Alhuma adalah penyakit yang
ditimbulkan oleh racun atau bisa
binatang. Sedangkan An-Namlah adalah
cacar.
Cara Mengatasi Kesurupan
dengan Ruqyah

Setelah terjadi kesurupan, maka lakukanlah tindakan


berikut ini;
Hendaknya dicari seorang muslim yang bertauhid
dan aqidahnya shahih tidak terkotori oleh kesyirikan
serta ibadahnya tidak terkotori oleh riya` dan bid'ah.
Mintalah dia meruqyah orang yang kesurupan
tersebut dengan membacakan surat al-Fatihah, ayat
kursi, 2 ayat terakhir al-Baqarah, al-Ikhlas, al-Falaq,
an-Nas dan surat-surat atau ayat-ayat yang lainnya
karena pada dasarnya semua ayat al-Qur'an adalah
obat, disertai dengan tiupan pada orang yang
kesurupan tersebut, dan hendaklah diulang-ulangi
hingga 3 X atau lebih.
Kemudian setelah itu bacakan do'a-do'a yang
disyari'atkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam hadits-haditsnya yang shahih.
Ketentuan Ruqyah

Ruqyah tidak mengandung unsur kesyirikan.


Ruqyah tidak mengandung unsur sihir.
Ruqyah bukan berasal dari dukun, paranormal,
orang pintar dan orang-orang yang segolongan
dengan mereka, walaupun dia memakai sorban,
peci dan lain sebagainya. Karena bukan penampilan
yang menjamin seseorang itu terbebas dari
perdukunan, sihir dan kesyirikan.
Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang
tidak bermakna atau tidak dipahami maknanya,
seperti tulisan abjad atau tulisan yang tidak karuan.
Ruqyah tidak dengan cara yang diharamkan seperti
dalam keadaan junub, di kuburan, di kamar mandi,
dan lain sebagainya.
Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang
diharamkan, seperti; celaan, cacian, laknat dan
lain-lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai