Anda di halaman 1dari 21

Pencetakan Supra

Struktur
Implan/ Prostetik
Pembimbing : drg. Syafrinani, Sp.Pros (K)
Residen : F r a n k L o u i s A . H .
Pendahulua
n
• Penggunaan implan berperan penting pada kedokteran gigi modern
dalam penggantian gigi yang hilang.
• Implan memberikan dukungan yg sgt baik utk prostesis cekat dan
lepasan
 meningkatkan fungsi (dibandingkan prostesis GTL & GTSL
konvensional), dan mengembalikan estetik pasien.
• Rehabilitasi prosto dgn implan osseointegrasi  menjadi solusi terapi
pilihan untuk perawatan edentulous sebagian atau lengkap.
• Keberhasilan implan = aspek paling diinginkan, mempengaruhi praktik
klinis dan memotivasi pasien utk lbh memilih prostesis didukung implan.

TRE
re se a rc h
2
• Pembuatan cetakan implan = salah satu faktor penting mendapatkan
prostesis yang baik
• Cetakan implan yg baik menilai posisi 3d implan di rongga mulut.
• Cetakan akurat  keberhasilan prostesis didukung implan 
mendapatkan dukungan yang tepat untuk restorasi definitif.

• Ada 2 jenis teknik pencetakan :


A. Open tray impression (pick up/ langsung)
B. Close tray technique (transfer type/ tidak langsung)

TRE
re se a rc h
3
A. OpenTray
Impression
• Lebih baik dari teknik close tray (multipel implan dan pasien edentulous).
• Akurasi lebih tinggi dibandingkan dengan teknik close tray.
• Teknik open tray mengurangi efek angulasi implan, mendeformasi bahan
cetak setelah dilepaskan dari mulut, dan menghilangkan kekhawatiran
mengganti coping ke cetakan.
• Prosedur splinting disarankan pada implan multipel untuk mengurangi
distorsi dan meningkatkan akurasi pencetakan dan stabilitas implan.

TRE
re se a rc h
4
Tekni
k
• Pencetakan coping pada implan dengan sekrup di atas coping.
• Sekrup dilonggarkan saat bahan cetak diletakkan, lalu sendok cetak
dikeluarkan dari mulut dengan cetakan coping berada pada bahan cetak.
• Analog implan kemudian dikencangkan pada cetakan coping
menggunakan sekrup yang sama dan model kerja dibuat.
• Teknik ini dirancang untuk memindahkan profil jaringan lunak dan posisi
implan  prosedur memerlukan sendok cetak khusus atau modifikasi
dengan sekrup pada lubang di daerah oklusal implan.
• Transfer coping disekrup ke badan implan dan keluar dari cetakan.
• Sekrup transfer dilepaskan sebelum cetakan keluar dari mulut.

TRE
re se a rc h
5
• Teknik open tray = keadaan cetakan coping berada pada bahan cetak :

• untuk menghindari ketidakakuratan saat ditempatkan,


• keadaan kurang sejajarnya implan yang menyebabkan sulitnya sendok
cetak dikeluarkan dengan teknik closed tray,
• ketika tinggi cetakan coping implan secara signifikan berada di bawah
dataran oklusal,
• teknik ini digunakan pada implan dengan derajat kemiringan lebih
besar dari 25o.

TRE
re se a rc h
6
• Keuntungan penggunaan teknik open tray adalah
• memungkinkan akses langsung sekrup yang memegang transfer coping berada
pada posisi yang tepat terhadap masing-masing implan,
• transfer coping akan tetap berada dalam cetakan dan ketidakakuratan transfer
dapat dihindari,
• ketika terdapat banyak implan dan konfigurasi tidak sejajar,
• teknik ini sangat ideal sebagai salah satu pencetakan yang mudah dan
meminimalkan distorsi pada bahan cetak.

• Kerugian penggunaan teknik open tray


• diperlukan bagian untuk mengunci
• terdapat beberapa gerakan rotasi cetakan coping saat mengunci analog
implan
• perlekatan yang kurang analog implan pada cetakan coping yang mengakibatkan
ketidakcocokan komponen,
• tidak dapat digunakan untuk lengkung posterior.
TRE
re se a rc h
7
• A : melepas healing abutment, B : gambaran tampak atas implan.

• A : impresion coping dipasangkan pada implan, B : sendok cetak dicobakan. TRE 8


Y
• A : malam diletakkan pada sendok cetak dan ditekan agar impression coping keluar melalui malam,
B : bahan cetak diletakkan pada sendok cetak lalu dimasukkan ke dalam mulut.

• A : impression coping dilepaskan, B : sendok cetak dikeluarkan dan impression coping akan berada
pada cetakan, C : healing abutment ditempatkan kembali. TRE 9
Y
B. CloseTray
Impression
• Coping cetakan tetap di mulut pada saat cetakan set dilepaskan.
• Setelah melepaskan cetakan, cetakan coping ditransfer ke cetakan dan
kemudian cast dituangkan.
• Diindikasikan pada kasus pembukaan mulut terbatas, area akses terbatas
(posterior) dan pasien tersedak parah.
• Posisi implan paling menguntungkan untuk transfer pencetakan adalah
tegak lurus terhadap permukaan horizontal.

TRE
re se a rc h
10
Tekni
k
• Menggunakan coping yang lancip dan sendok cetak tertutup.
• Coping terhubung dengan implan dan cetakan dibuat dan dikeluarkan dari
dalam mulut meninggalkan coping dalam mulut.
• Coping dilepas dan dihubungkan dengan analog implan kemudian analog
implan dimasukkan kembali dalam cetakan.

• Penggunaan teknik closed tray pada keadaan dengan :


• keterbatasan buka mulut yang tidak dapat dilakukan dengan teknik open tray,
• keadaan dengan ketinggian vertikal yang terbatas,
• keadaan dengan kesejajaran implan yang memadai,
• pasien dgn keterbatasan lengkung rahang umumnya pada bagian posterior,
• pasien dengan refleks muntah yang tinggi.
TRE
re se a rc h
11
• Keuntungan penggunaan teknik closed tray adalah anestesi lokal dan
sendok cetak khusus tidak diperlukan.

• Kekurangan teknik closed tray adalah


• kurangnya prediktibilitas dengan mungkinnya pengeluaran
coping
selama pencetakan,
• kesalahan mungkin terjadi karena abutment harus dipasang ke
coping,
• pencetakan anatomi jaringan lunak tidak akurat,
• ukuran dan bentuk abutment tidak dapat dimodifikasi,
• kadang sulit mengeluarkan cetakan dari dalam mulut pasien.
TRE
re se a rc h
12
• A : lepaskan healing abutment, B : gambaran implan tampak atas.

• A : impression coping dimasukkan pada implan, B: impression coping dikencangkan.


TRE
re se a rc h
13
• A : tempatkan impression coping, B : bahan cetak diletakkan pada impression coping.

• A : masukkan sendok cetak ke dalam mulut, B : keluarkan sendok cetak.


TRE
re se a rc h
14
• A : pasangkan healing cap, B : analog implan dimasukkan ke dalam cetakan.

TRE
re se a rc h
15
Pencetakan
Digital
• Pemindaian digital dan perangkat lunak khusus untuk superimposisi
dataset yang dihasilkan merupakan teknik yang efisien untuk mengukur
dan membandingkan kebenaran (akurasi) pada tingkat mikroskopis.
• Teknik CAM menggunakan beberapa mesin cetak untuk menghasilkan
salinan yang tepat dari model virtual dalam bentuk fisik.
• Penggunaan pemindai intraoral dalam rehabilitasi lengkung penuh implan
gigi dan secara digital menciptakan pencetakan gigi yang akurat.

TRE
re se a rc h
16
TRE
re se a rc h
17
Pembahasan

• Ketidaktepatan prostesis implan dapat mengakibatkan kegagalan


mekanik seperti longgarnya sekrup, fraktur komponen implan atau
prostesis, atau kegagalan biologis seperti kehilangan osteointegrasi dan
kehilangan tulang marginal.
• Prosedur pencetakan yang menghasilkan hubungan intraoral implan
merupakan langkah pertama dalam mencapai keakuratan prostesis.
• Prosedur dipengaruhi teknik pencetakan, open tray dan closed tray.
• Daoudi, dkk membandingkan teknik closed tray dan open tray untuk
implan gigi tunggal  teknik open tray lbh baik dan lbh dapat diprediksi.

TRE
re se a rc h
18
Kesimpulan

• Kedokteran gigi implan telah mendorong para klinisi dengan teknik-teknik


baru dalam mengembalikan daerah edentulus.
• Keberhasilan GT implan sgt tergantung pada proses pembuatannya, salah
satu tahap penting adalah tahap pencetakan.
• Teknik pencetakan akurat  GT dengan adaptasi yang baik.
• Pencetakan abutment implan : teknik open tray dan closed tray.
• Teknik open-tray, transfer impression coping berada dalam cetakan dan
tidak disekrup sebelum cetakan dikeluarkan dari dalam mulut.
• Teknik closed-tray, transfer impresion coping tertahan pada implan saat
pelepasan cetakan dan harus direposisikan kembali pada hasil cetakan.

TRE
re se a rc h
19
Referen
si
Kalpana D, et al. A Review On Dental
Implant Impressions. Int J
Applied
Dental Sciences, 2019.

Neos E, dkk. Teknik Pencetakan


Abutment Implan : Tinjauan
Pustaka.
Makassar Dent J, 2013.

TRE
re se a rc h
20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai