Anda di halaman 1dari 10

Konsep

Pelayanan
Keluarga
Berencana
Dosen Pengampu: Hj. Evy Nurachma, M.Kes.
Kelompok
1:
Adinda Zalzabila Faadhillah Khairunnia
Muzakkyah Dian Dwi Lestari Wati
P0722421001 P0722421008 P0722421015
Afifa Riski Amalia Dian Sasmitah Fanny Fira Indayani
P0722421002 P0722421009 P0722421016
Amelia Haryanti Wahyuni Dinni Indrawati Ferika Rafaris
P0722421003 P0722421010 P0722421017
Andi Tenri Angka Dita Dwi Nur Shela Fitri Nisa Ayu Lestari
P0722421004 P0722421011 P0722421018
Ayunama Arum Dwiyanti Elin Bettrillia Armanto Gusti Reni Anggini
P0722421005 P0722421012 P0722421019
Clarita Emilia Febiana Erika Salsabila Halimatus Sa’diyah
P0722421006 P0722421013 P0722421020
Defi Nurwahidah Putri Ersa Nourtasya Utari Husnul Khatimah
P0722421007 P0722421014 P0722421021
Pengertian KB

Sesuai dengan (BKKBN, 2015) keluarga berencana adalah upaya untuk


mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan
pelayanan, pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk
keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal
melahirkan anak, mengatur kehamilan dan membina ketahanan serta
kesejahteraan anak.

“Keluarga berencana merupakan usaha untuk
mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak
yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk
mencegah dan menunda kehamilan.”

—Sulistyawati, 2013
“KB memiliki arti mengatur jumlah anak sesuai kehendak anda, dan
menetukan sendiri kapan anda akan hamil, serta bisa menggunakan
metode KB yang sesuai dengan keinginan dan kecocokan kondisi tubuh
anda.”

-Uliyah, 2010
Tujuan KB
Menurut Arum dan Sujiyatini (2009), tujuan utama program KB Nasional
adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat atau angka
kematian ibu-bayi, dan anak-anak serta penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas.

Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil


yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk
Indonesia. Terciptanya penduduk yang berkuailitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani, 2010).
” -Suratun, dkk, 2008

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki beberapa tujuan. Adapun


tujuannya yaitu tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan
penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk, mengatur kehamilan
dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup, mengobati kemandulan atau
infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi
belum juga mempunyai keturunan, sebagai married canseling atau nasehat
perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan
bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas, tercapainya
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk
keluarga berkualitas.
Sasaran KB
Sasaran program KB dibagi menjadi dua yaitu sasaran langsung dan
sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
Sasaran langsung adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan
untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan
kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak
langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan
menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijakan terpadu
dalam rangka mencapai keluarga berkualitas, keluarga sejahtera
(Handayani, 2010).
-Aputra 2004

Sasaran gerakan KB adalah generasi muda


yang dapat berperan sebagai subjek maupun
secara objek dalam gerakan KB. Untuk
mempertajam sasaran gerakan KB dibedakan
dalam sasaran awal dan sasaran akhir.

?
THANK
S!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai