Anda di halaman 1dari 23

HIDROSEFALUS

OLEH:
YUSUF ALMALIK SAPUTRA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD dr. DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
ANATOMI & FISIOLOGI ALIRAN LCS
LIQUOR SEREBROSPINAL
• Dalam Kamus Kedokteran Dorland :
“cairan yang terdapat di dalam ventrikel otak, ruang subarakhnoid, dan
kanalis sentralis sumsum tulang belakang, dibentuk oleh pleksus khoroideus,
ini beredar melalui ventrikel ke rongga subarakhnoid dan diserap ke dalam
sistem vena.”

•Cairan yang jernih tak berwarna, yang merupakan hasil ultrafiltrasi dari
darah

•Likuor serebrospinal di bentuk di pleksus khoroideus.

•Pembentukannya berlangsung secara kontinyu di ventrikel lateralis, ventrikel


LIQUOR SEREBROSPINAL
• Volumenya sekitar 150 cc/jam, setiap menitnya di produksi sebanyak
kurang lebih 0,3 cc. Setiap harinya diproduksi 500 cc/24 jam.

• Likuor serebrospinal mengandung komponen :


• protein (10-40 mg%),
• glukosa (45-80%)
• sel yang kebanyakan terdiri dari sel
mononukleus.

• Pemeriksaan Likuor serebrospinal:


• Halo Test
• Uji Glukosa
SIRKULASI LCS
DEFINISI

• ‘Hidro’ – air ; ‘Cephalus’ – kepala


• Medis - Penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara
aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak
dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan karena
adanya gangguan pada aliran CSS dan atau gangguan
pada absorbs CSS.
• Ketidakseimbangan - produksi, sirkulasi dan absorbsinya
KLASIFIKASI

Patologis
• Obstrukif (non-communicans) – Penyumbatan
sirkulasi LCS
• Non-Obstruktif (communicans) – Gangguan
penyerapan LCS
• Hidrosefalus ex-vacuo
Etiologis
• Obst Hidrosefalus:
• Ventrikel lateral => Tumor (basal ganglioma, thalamic glioma)
• 3rd Ventrikel => Colloid cyst / Glioma
• Occlusim aquaductus Sylvius
• 4th ventrikel => posterior fossa tumor (medulloblastoma,
ependymoma, acoustic neuroma.

• Communicans:
• Kegagalan absorbs LCS oleh granulasi arachnoid pada
hemisfer cerebri => paling sering karena infeksi dan SAH.
GEJALA KLINIK

• Hidrosefalus infants (umur 0-2 tahun) • Adult hidrosefalus


• Failure to Thrive • Onset Akut
• Failure to achive milestones • Pusing,
• Peningkatan lingkar kepala (lebih besar dari • Mual,
normal berdasakan usia) • Muntah,
• Fontanel anterior yg sangat tegang • Papilloedema,

• ‘Cracked pot’ sound pada perkusi cranium • Penurunan kesadaran

• Transilluminasi cavitas craium • Gradual-onset


• Bila berat, impaired conscious level dan muntah • Pusing

• ‘setting sun’ appearance/sunset phenomenon • Failing mental function

• SCALP tipis dengan dilatasi vena


• Memmory loss & behavioral disturbance
DIAGNOSA

• Gejala klinis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
• USG
• CT Scan (the most importan)
• MRI
PENANGANAN HIDROSEFALUS

• Penanganan Sementara
• Terapi konservatif medikamentosa:
• mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid
(asetazolamid 100mg/kgBB/hari)
• meningkatkan resorpsinya (isorbid)
• Drainase likuor eksternal
• Terapi etiologic
• reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor
atau perbaikan suatu malformasi

• Penetrasi membrans
• Penetrasi dasar ventrikel III →
• memulihkan sirkulasi secara pseuso fisiologis aliran likuor
• menciptakan tekanan hidrostatik yang uniform pada seluruh
system susunan saraf pusat sehingga mencegah terjadinya
perbedaan tekanan pada struktur-struktur garis tengah
yang rentan
OPERASI PEMAANGAN SHUNTING

• Eksternal
• LCS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya
sementara

• Internal
• LCS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh
lain.Misalnya :ventrikulo-atrial, ventrikulo-bronkhial,
ventrikulo-mediastinal,ventrikulo-peritoneal
• “Lumbo Peritoneal Shunt” => LCS dialirkan dari Resessus
Spinalis Lumbalis ke rongga peritoneum dengan operasi
terbuka atau dengan jarum Touhy secara perkutan.
TEKNIK SHUNTING
• Kateterventrikular dimasukkan melalui kornu oksipitalis atau
kornu frontalis, ujungnya ditempatkan setinggi foramen Monroe
• Reservoir yang memungkinkan aspirasi dari LCS untuk
dilakukan analisis
• Ventriculo-Atrial
Shunt. Ujung distal kateter dimasukkan ke
dalam atrium kanan jantung melalui v. jugularis interna.
• Ventriculo-Peritneal Shunt
• Slang ditanam dalam lapisan subkutan
• Ujung distal kateter ditempatkan dalam ruang peritoneum.
KOMPLIKASI ‘SHUNTING’

• INFEKSI
• KEGAGALAN MEKANISME
• oklusi aliran di dalam shunt, diskoneksi atau putusnya shunt,
migrasi dari tempat semula, tempat pemasangan yang tidak
tepat

• KEGAGALAN FUNGSI
• drainase kurang lancar, drainase yang berlebihan
DIAGNOSIS BANDING

• Hidrancephaly
• Pelebaran ventrikel akibat atrofi serebral
HIDROSEFALUS NORMOTENSIF

• Adalah kasus dilatasi ventrikel namun tekanan likuor serebrospinalisnya normal


• Sebagian besar hidrosefalus normotensif tidak diketahui sebabnya (disebut
Hidrosefalus Normotensif Idiopatik).
• Bukan merupakan suatu masalah bila dijumpai pada kasus-kasus pasca perdarahan
subarachnoid
• Bila tanpa diketahui factor penyebab pendahulunya, sulit dibedakan dengan penyakit
Alzheimer atau keadaan lain dimana ada pembesaran ventrikel namun tekanannya
normal
• Kriteria diagnostic klinis
• Gangguan berjalan
• Demensia
• Inkontinensia urin
DAFTAR PUSTAKA

• Dorland WAN. Kamus Kedokteran Dorland. 31 Ed. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC, 2012: 1240.
• Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono TOH, & Rudiman R (Editor).
Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong. 3 Ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2013: 934-937.
• Kaye AH. Essential Neurosurgery. 3 Ed. UK: Blackwell Publishing, 2005:
31-38.

Anda mungkin juga menyukai