Anda di halaman 1dari 9

GPM 1083: PENDIDIKAN MORAL

TAJUK: DOKTRIN BUDDHISME

NAMA AHLI KUMPULAN:


-MINACHE A/P NEDUNJELIAN (W1)
-HEMMA A/P THIAGARAJAH (W1)
-KIIRTHIKA A/P JAYA (W2)
-HARINE A/P VIJAYAKUMARAN (W2)
-TEH CI HUI (W2)

NAMA PENSYARAH: ENCIK AMIR BIN HASSAN


DOKTRIN DASAR AGAMA BUDDHA
• Buddhisme adalah sebuah ajaran yang agung dan sempurna,
yang diajarkan langsung oleh Buddha kepada semua makhluk
hidup di dalam sembilan alam kehidupan. Buddhisme adalah
sebuah pendidikan karena pertama, umat Buddha melihat dari
cara menyebut Buddha Shakyamuni sebagai “Guru Agung”
sebagaimana dialah yang pertama menemukan Buddhisme dan
umat Buddha semua sebagai muridnya.
• Buddha berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti
kebijaksanaan dan pencerahan.Akan tetapi, kebijaksanaan
yang dimaksud disini bukanlah kebijaksanaan seperti yang
telah dipahami secara luas sampai saat ini.
• Ajaran Buddha mengajarkan kepada umatnya
bagaimana cara untuk mengendalikan diri terhadap
delusi dan cara untuk menyingkapi bibit kebijaksanaan
dan kemampuan. Sering dijelaskan dalam Sutra-sutra
Mahayana bahwa Buddha tidak secara langsung
membantu makhluk hidup.Jadi setiap makhluk hidup
bisa menjadi Buddha dengan usaha dari makhluk hidup
tersebut.
• Buddha Shakyamuni dengan jelas memaparkan bahwa
semua makhluk hidup bisa menjadi Buddha.Dari hal ini,
dapat melihat bahawa Buddhisme adalah sebuah
ajaran. Bagaimanapun juga, seorang guru hanya dapat
mengajarkan prinsip–prinsip dasar, menjelaskan
pengalamannya dalam praktik pencapaiannya dan
menyarankan metode yang bervariasi untuk 24
membantu pencapaian umatnya. Sisanya bergantung
pada diri sendiri yang seharusnya bersemangat dan
tekun berupaya.
ERTI BUDDHA

• Bila Siddhartha Gautama mencapai nirvana


ertinya beliau memperolehi cahaya
(Petunjuk/Wahyu). Ini sesuailah dengan istilah,
“Buddha” yang bermaksud Pemberi Cahaya (The
Enlightened One).
DOKTRIN BUDDHISME
• Gautama Buddha menitikberatkan ajaranya pada
bimbingan yang praktikal.
• “Dan kenapa, hai Malunkyiaputera, saya tidak hendak
menjelaskannya? Sebabnya…hal itu tidak
menguntungkan, bahkan tidak ada sangkut-pautnya
dengan hal-hal yang paling asas dalam agama, malah
tidak mengarah kepada pencegahan dan peniadaan nafsu,
perhentian, ketenangan, pembebasan, hikmat tertinggi dan
Nirvana. Justru kerana itu saya tidak hendak
menjelaskan…
• ‟Kehidupan beragama itu, Malunkyiaputera,tidak
tergantung pada ajaran bahawa alam itu abadi;
sebaliknya kehidupan beragama ituhai
Malunkyiaputera, tidak tergantung pada ajaran bahawa
alam itu tidak abadi. Sekalipun ajaran itu ada,
Malunkyiaputera, bahawa alam itu abadi atau alam itu
tidak abadi, tetapi di situ tetap ada kelahiran, usia tua,
maut, duka, ratapan, derita, kemalangan dan
kekecewaan, yang peniadaan seluruhnya dalam
kehidupan, sengaja saya huraikan”.
RUJUKAN

•https://pdfslide.tips/documents/doktrin-
buddhisme.html

•http://repository.radenintan.ac.id/3821/
1/SKRIPSI%20DELA.pdf

Anda mungkin juga menyukai