Direct Feses
Direct Feses
SITI MUNAWAROH
Tujuan : Untuk diagnosa terhadap infeksi yang disebabkan oleh parasit atau
untuk mengetahui ada tidaknya parasit dalam tinja (telur, protozoa, larva).
Object glass
cover glass,
lidi
mikroskop.
Bahan : Feses
Reagent:
Cat eosin 2%
lugol 5%
PZ (NaCl 0,85%).
Prosedur :
Pra-Analitik
A. Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan adalah feses, diambil kira-kira 100 gram feses dalam wadah yang bersih,
kering dan tanpa pengawet. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel
adalah sampel tidak boleh terpapar udara dalam waktu lama tanpa penutup, tidak boleh
tercampur urin dan air.
B. Pembuatan reagen
• Perhitungan:
• Ditimbang 2 g eosin kemudian dilarutkan dengan alkohol 70% sampai add 100 ml.
• Sifat eosin 2% mudah menguap dan dalam pemeriksaan harus segera dilakukan, karena sediaan akan
berlubang-lubang atau hilang karena menguap.
• Keuntungan Eosin yaitu parasit terwarnai dan kerugiannya yaitu parasit akan mati.
Pembuatan cat lugol 5%:
• Perhitungan:
I2 = 5/100 x 100 = 5 g
KI = (5/100 x 100) x 2 = 10 g
• Ditimbang I2 sebanyak 5 g dan KI sebanyak 10 g, kemudian dilarutkan dengan aquadest add 100 ml.
• Keuntungan lugol 5% yaitu parasit terwarnai dan kerugiannya yaitu parasit akan mati.
Pembuatan cat PZ:
• Perhitungan:
• Ditimbang NaCl sebanyak 0,85 g dan dilarutkan dengan aquadest add 100 ml.
• Sifat PZ mudah mengkristal, maka itu harus segera dilakukan pemeriksaan pada
sediaan; karena sediaan akan kering dan bila kering tidak dapat diperiksa lagi.
• Keuntungan PZ yaitu parasit hidup dan dapat melihat pergerakan parasit. Sedangkan
kerugiannya yaitu parasit tidak terwarnai dan sediaan cepat kering.
Analitik
Metode direct feses/native/langsung/wet mount
2. Diteteskan satu tetes cat (eosin 2% / lugol 5% / PZ) pada object glass.
• Makroskopis • Mikroskopis
1. Konsistensi 1. Kristal
2. Bau 2. Darah
3. Warna 3. Sel – sel
4. Sisa makanan 4. Parasit
5. Sisa makanan