KELOMPOK 4 :
• KHAIRUNNISA
• KURNIATI
• IRFAN FIRDAUS
Defenisi
Atresia ani adalah kelainan kongenital dimana anus
tidak mempunyi luban untuk mengeluarkan veses
karna terjadi gannguan pemisahan kloaka yang terjadi
pada saat kehamilan
Klasifikasi
anal stenosis
membra nosis
anal angenesis
rektal atresia
Etiologi
Penyebabanya belum di ketahui secara pasti namun
ada sumber yang menyatakan bahwah kelaainan
bawaan anus di sebabkan oleh:
1. krna kegagalan membentukan sektum urorektal
secara komplik karna gangguan pertumbuhan
2. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan
dubur sehinggah bayi lahir tampah luban anus
3. gangguan organo genesis dalam kandungan
penyebab atresia ani
4. Kelaiana bawaan
5. sindron genetik
patofisiologi
Kelainan ini karna kegagalan pembentukan septum
urorektal secara komplik karana adanya gangguan
pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari
tonjolan embrio nik sehingga anus perkembang dari
embrionik bagian belakan.
Manifestasi klinis
Bayi muntah pada 24-48 jam setelah lahir dan tdk
terdapat defekasi mekonium. Gejala ini terdapat pada
menyumbatan yang lebih tinggi. Gejala akan timbul
yaitu:
1. Mekonium tdk keluar dalam 24 jam pertama setelah
kelahiran
2. tdk dapt dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi
3. Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus
yang letaknya salah
4. Perut kembung
5. Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam
Komplikasi
Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan
Obstruksi intestinal
Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan
Komplikasi jangka panjang
Penatalaksanaan
Pembuatan kolostomi
PSARP (Posterio Saginal Ano Rectal Plasty)
Tutup kolostomi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologis
Sinar X terhadap abdomen
Ultrasound terhadap abdomen
CT Scan
Pyelografi
Pemeriksaan fisik rektum kepatenan rektal
Rontgenogram abdomen
Diagnosa
Pre Operasi
inkontinentia bowel berhubungan dengan tidak
lengkapnya pembentuk anus
Intervensi
Lakukan dilatasi anal sesuai program
Kaji bising usus dan abdomen setiap 4 jam
Ukur lingkaran abdomen klien
Pertahankan puasa dan berikan terapi hidrasi IV
sampai fungsi usu normal
Sekian