KONTEMPORER
LATAR BELAKANG
• Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks Indonesia sedang
berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus
disadari sebagai perubahan lingkungan strategis.
• Salah satu perubahan paling berpengaruh di dunia selama satu tahun terakhir ialah
pandemi covid-19.
COVID-19
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan pada tahun 2019 dan
menjadi sebuah pandemi yang terjadi di negara di
seluruh dunia (WHO, 2020).
Berdasarkan data yang dihimpun dari WHO pada 2
Agustus 2020 secara global tercatat 17.396.943 kasus
yang terkonfirmasi positif dan 675.060 kasus
diantaranya dinyatakan meninggal, dimana negara yang
paling tinggi berdasarkan peringkat yaitu Amerika,
Brazil, India, Rusia, Afrika Selatan, dan meksiko.
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang tidak
luput dari serangan penyakit ini dan menduduki
peringkat 24 terbanyak kasus terpapar covid 19 secara
dunia, dimana berdasarkan data dari Kementerian
Kesehatan RI (2020) sampai pada 4 Agustus tercatat
109.936 kasus dengan 5.139 orang meninggal.
STRATEGI PENANGANAN
(AGUS, 2020)
Memakai Masker
D
A
N
F
A
K
T
A
D
A
T
A
D
A
N
F
A
K
T
A
PENETAPAN KRITERIA ISU
TINGKAT KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN
v v v v
KEPATUHAN
Menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku sesuai anjuran terapi dan
kesehatan dan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran hingga
mematuhi rencana.
Sedangkan Ian & Marcus (2011) menyatakan bahwa kepatuhan mengacu kepada
situasi ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang dianjurkan
atau nasehat yang diusulkan oleh seorang praktisi kesehatan atau informasi yang
diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya.
Lebih lanjut Smeth dalam Rosa (2018) juga manyatakan bahwa kepatuhan
(Compliance) merupakan suatu bentuk perilaku ketaatan seseorang terhadap tujuan
yang telah ditetapkan.
KENAPA TINGKAT KEPATUHAN
PROTOKOL KESEHATAN MASIH
RENDAH?
KENAPA TINGKAT KEPATUHAN
PROTOKOL KESEHATAN MASIH
RENDAH?
Ini terjadi di atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang meragukan, bahkan
tidak konsisten.
Ilmu psikologi sosial kesehatan menjelaskan bahwa ketidakpatuhan masyarakat
terhadap protokol kesehatan sebagian besar terjadi karena kurangnya pemahaman
mereka terhadap bahaya penyakit dan manfaat penanganan dan besarnya hambatan
dalam akses kesehatan. Pemerintah punya andil besar di sini.
FAKTOR
Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepatuhan masyarakat
Kozier (2010) menyatakan bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain motivasi, tingkat perubahan gaya yang dibutuhkan, persepsi keparahan
masalah kesehatan, pengetahuan, dampak dari perunahan, budaya, dan tingkat
kepuasan serta kualitas pelayanan kesehatan yang diterima.
Kamidah (2015) menyebutkan faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseoorang
berupa pengetahuan, motivasi, dan dukungan keluarga.
FAKTOR
PEMERINT MASYARA
AH KAT
Penggunaan istilah rumit Pengetahuan
Mengeluarkan pernyataan
Motivasi
berbeda-beda
Tidak tegas dalam
Dukungan Keluarga
penegakan peraturan
HEALTH BELIEF MODEL
Pada 1950-an, beberapa psikolog sosial di Amerika Serikat (AS) mulai
mengembangkan Health Belief Model (HBM) yang masih digunakan secara luas
dalam riset perilaku kesehatan hingga kini. HBM dapat dilihat sebagai perpaduan
pendekatan filosofis, medis, dan psikologis untuk menjelaskan kepatuhan atau
ketidakpatuhan masyarakat dalam melakukan upaya kesehatan.
HEALTH BELIEF MODEL
Persepsi kerentanan
Persepsi keparahan Persepsi manfaat
(perceived
(perceived severity) (perceived benefit)
susceptibility)