Anda di halaman 1dari 40

RONDE KEPERAWATAN

 
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN Ny “P.N” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP LAPARATOMY
REPAIR HERNIA INSISIONAL OMEN TEKTOMY HARI KE 1. OBS
CARDIOMEGALI DI RUANG IPI RSU GANESHA
TANGGAL 4 – 5 NOVEMBER 2020

 
Rumah Sakit Umum Ganesha
2020
Konsep Dasar Hernia

• Hernia merupakan penonjolan isi suatu


rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga. Pada hernia
abdomen, isi perut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari lapisan
dinding perut (Nurarif, 2013).
Klasifikasi

• Berdasarkan sifatnya hernia terbagi


menjadi:
– Hernia reponible yaitu bila isi hernia
dapat dimasukkan kembali.
– Hernia ireponible yaitu bila isi kantong
hernia tidak dapat dikembalikan kedalam
rongga, hal ini disebabkan perlengketan
isi usus pada peritoneum kantong
hernia.
Etiologi

• Hernia dapat terjadi karena


lubang embrional yang tidak
menutup atau melebar, atau bisa
diakibat oleh tekanan rongga
perut yang meninggi (Liu &
Campbell, 2011).
Tanda dan gejala

• Hernia reponible
penonjolan di salah satu lokasi abdomen
misalnya inguinal atau femoralis. Benjolan
biasanya timbul saat mengejan BAB
• Hernia inkarserata
Adanya obstruksi usus dimana pasien
mengalami konstipasi, muntah, tidak flatus,
perut kembung dan dehidrasi.
 
Patofisiologi

• Factor yang dapat menyababkan hernia


karena adanya tekanan intra abdomen
dan kelemahan otot-otot panggul dan
perut. Bila hal itu terjadi maka akan terjadi
kelemahan otot inguinal sehingga organ
( usus ) dapat masuk melalui cincin kanalis
inguinalis sehingga dapat menyebakan
hernianinguinal.
Pemeriksaan Diagnostik

• Lab darah : hematology rutin, BUN,


kreatinin dan elektrolit darah.
• Radiologi, foto abdomen dengan
kontras barium, flouroskopi.
• Pemeriksaan diameter anulus
inguinalis
Penatalaksanaan Medis

• Terapi Konservatif
Pada hernia reponibel dilakukan tekanan
secara terus-menerus pada benjolan, pasien
tidur pada posisi supine antitrendernburg atau
memakai korset.

• Terapi Pembedahan
Adanya tekanan Aktivitas berat

Hernia

Hernia umbilikalis Hernia para Hiatus hernia Hernia insisional


konginetal umbilikalis

Kantung hernia Kantung hernia Kantung hernia


Kantung hernia keluar
melalui ubilikalis melewati dinding memasuki rongga memasuki celah
abdomen thorax bekas insisi

Kantung hernia Hernia inguinalis


memasuki celah
inguinal
Terdorong lewat dinding
posterior canalis inguinal yg
lemah

Benjolan pada region


inguinal
Nyeri Mengenai reseptor
syaraf abdominal Penekanan pada Diatas ligamentum
hernia inguinal mengecil bila
berkurang
pembedahan

Insisi bedah
Pasien tidak mampu untuk
memenuhi keb ADL
Mandiri
Resti perdarahan dan Resti Asupan enteral berkurang Mual
infeksi

Deficit perawatan Terputusnya jaringan saraf


Peristaltic usus
diri Nafsu makan turun
turun

Nyeri
Disfungsi motilitas Intake makan inadekuat
gastrointestinal

Nutrisi kurang dari


kebutuhan
Pengertian Kardiomegali
sebuah keadaan anatomis (struktur
organ) di mana besarnya jantung lebih
besar dari ukuran jantung normal,
lebih besar dari 55% besar rongga
dada
ETIOLOGI

• Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.


• Diabetes.
• Merokok.
• Tekanan darah tinggi (hipertensi).
• Kegemukan (obesitas).
• Gaya hidup buruk.
• Stress.
Gejala Yang Lebih Spesifik, Antara
Lain:

• Dispnea yang disebabkan oleh kongesti


pulmoner
• Takikardia akibat stimulasi saraf simpatik.
• Nyeri abdomen kuadran kanan akibat kongesti
hati
• Anoreksia, rasa penuh, dan nausea yang
disebabkan kongesti hati dan usus
• Peningkatan berat badan karena retensi
natrium dan
PEMERIKSAAN DIGNOSTIK

• Elektrokardiografi
• Pemantauan arteri pulmonalis
• Ventrikulografi radionuklida
• Chest X-Ray:
• Echocardiogram:
• Exercise Stress Test:
PENGOBATAN
• istirahat untuk mengurangi beban kerja
jantung
• Menghilangkan penimbunan cairan tubuh
berlebihan
• Terapi Farmakologi
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN Ny “P.N” Dengan Diagnosa Medis Post Op
Laparatomy Repair Hernia Insisional Omen Tektomy Hari Ke
1.Obs Cardiomegali,

Pengkajian
• Nama/Inisial : Ny.”P”
• Umur : 53 tahun
• Agama : Hindu
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Keluhan utama saat MRS
• Nyeri pada perut skala 2(0-10) dan benjolan pada perut
• Keluhan utama saat pengkajian
• Pasien mengatakan mengeluh nyeri luka post operasi
skala 4 (0-10)
• Riwayat penyakit saat ini
• Pasien mengeluh nyeri perut kurang lebih seminggu
yang lalu dan ada benjolan di perut semakin membesar
disertai gatal dan kadang keluar bisul nanah pada
bagian benjolan tersebut pasien sempat melakukan
pemeriksaan CT-Scan abdomen ke RSU Sanjiwani
Gianyar.
BLOOD
• Nadi : 68 kali/menit, reguler
• Gambaran EKG 12 lead kesan Sinus Rhythm
• Tekanan Darah : 150/78 mmhg,
• Nadi : 68 x/mnt
• spO2 :98%
• Suhu :36,5

Masalah Keperawatan:
Resiko penurunan curah jantung dibuktikan dengan perubahan
afterload jantung
BOWEL
• Bising usus : bising usus terdengar lemah
8x/menit
• Flatus : saat pengkajian pasien mengatakan
belum flatus
• Saat pengkajian Pasien mengatakan nyeri pada daerah
abdomen skala 4 (0-10) meningkat saat bergerak
• Terdapat luka post operasi di bagian abdomen kurang
lebih 20 cm, luka bersih
• IMT : BB/TB cm 2 = 123/(1,62)2 = 123/2,6= 47,3kg/m2 .
>2,7 kg/m2 (obesitas)
• Abdomen dan Pinggang :
• Inspeksi : terdapat luka post operasi di abdomen
kurang lebih 20 cm, terdapat luka pada bagian
abdomen , terpasang drain di abdomen sejak
tanggal 3/11/2020
• Auskultasi : bising usus terdengar lemah 8x/menit
• Palpasi : perut lembek tidak teraba keras:
terdengar suara timpani di kuadran 1, 2, 3, 4
•Disfungsi Motilitas Gastrointestinal b.d procedur pembedahan d.d pasien
mengatakan belum flatus, nyeri pada abdomen, suara bising usus lemah
•Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik (pembedahan) d.d pasien mengeluh nyeri
•Berat badan lebih b/d faktor keturunan d/d IMT>25kg/m2
BONE
(Muskuloskletal & Integumen
• Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka post operasi di
abdomen nyeri dirasakan hilang timbul , skala nyeri 4 dari
(0-10)
• - Pasien mengatakan tidak mampu dalam memenui
kebutuhan ADL ( Mandi , Minum, Toieting) dan mengeluh
lemas
• - Pasien dibantu dalam pemenuhan kebutuhan ADL (,minum
mandi toileting) oleh perawat

•Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik (pembedahan) d.d pasien mengeluh nyeri
•Defisit perawatan diri b.d kelemahan d.d tidak mampu memenuhi kebutuhan
ADL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kesan EKG : tanggal 2/11/2020 : Gambaran EKG 12 lead kesan Sinus
Rhythm
• Hasil pemeriksaan Thorax AP pada tanggal 22/09/2020 di RSU Ari Canti
• Hasil pemeriksaan : COR ratio kesan sedikit membesar CTI 0,55 dengan
apex tertanam,pinggang datar
Cardiomegaly (RVH)
• Pemeriksaan IMMUNOLOGI pada tanggal 01-11-2020 di RSU Ganesha
• -Anti SARS-CoV-2IgG Reaktif
• -Anti SARS-CoV-2IgM Non Reaktif
• Hasil Pemeriksaan COVID-19
-Hasil : Negatif SARS_CoV2
PERIORITAS DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Nyeri akut berhubungan dengan Agen Pencideraan Fisik
(Pembedahan) dibuktikan dengan Pasien mengeluh nyeri
• Disfungsi Motilitas Gastrointestinal berhubungan dengan
Prosedur Pembedahan dibuktikan dengan Pasien mengatakan
belum flatus, nyeri pada abdomen, suara bising usus lemah
• Resiko penurunan curah jantung dibuktikan dengan perubahan
afterload jantung
• Defisit perawatan diri berhubungan dengan Kelemahan dibutikan
dengan tidak mampu memenuhi kebutuhan adl
• Berat Badan lebih berhubungan dengan faktor keturunan
dibuktikan dengan IMT>25kg/ m2
Implementasi
Implementasi di lakukan sesuai dengan
intervensi keperawatan yang di buat
Evaluasi
S:
Dx1 :Pasien mengatakan luka post op skala 3 (0-10).
Dx2: Pasien mengeluh belum flatus
Dx3 : pasien mengatakan tidak berdebar
DX4:Pasien mengeluh masih lemas, Pasien
mengatakan belum mampu memenuhi kebutuhan
ADL sendiri
DX 5: pasien mengeluh belum bisa menghabiskan
makanannya
O: Pasien tampak meringis , bising usus lemah,
terdapat luka diabdomen 20 cm, terdapat drain di
abdomen, terpasang IFVD Futrolit 28tpm pasien
terpasang drip etanyl 500 mcg + dexketoprofen 150
mg + ketamin 30 mg dalam D5% dengan kec 20
tpm micro cc, terpasang dower kateter ukuran 16,
pasien tampak lemah, kesadaran composmentis
GCS E4V5M6 TTV Pasien: TD: 155/75 mmhg, N: 76
x/mnt, Suhu 36 c, RR: 20 x/mnt, sp02: 98 %,
A:
Nyeri akut berhubungan dengan Agen Pencideraan Fisik
(Pembedahan) dibuktikan dengan Pasien mengeluh
nyeri
Disfungsi Motilitas Gastrointestinal berhubungan
dengan Prosedur Pembedahan dibuktikan dengan
Pasien mengatakan belum flatus, nyeri pada
abdomen, suara bising usus lemah
Resiko penurunan curah jantung dibuktikan dengan
perubahan
afterload jantung
Defisit perawatan diri berhubungan dengan Kelemahan dibutikan
dengan tidak mampu memenuhi kebutuhan adl
Berat Badan lebih berhubungan dengan faktor keturunan dibuktikan
dengan IMT>25kg/ m2
P:
Lanjutkan renpra
Dx 1: 1-7
Dx 2:1-5
Dx3:1-7
Dx4:1-5
Dx5: 1-10

Anda mungkin juga menyukai