Anda di halaman 1dari 8

Syekh Burhanuddin Az Zarnuji

Ta’limul Muta’allim

Pasal 7
TENTANG BERTAWAKAL
TENTANG BERTAWAKAL

Pasal 7 Tawakal
– Urusan Rizki
– Urusan Duniawi
– Hidup Dengan Prihatin
– Menggunakan Seluruh Waktu Buat Ilmu

"Tawakkal ialah menyandarkan kepada Allah swt tatkala


menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu
kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang
tenang dan hati yang tenteram.
(Imam al-Ghazali)
URUSAN MENCARI REZEKI

Seorang thalibul ilmu harus bertawakal dalam menuntut


ilmu, tidak usah memikirkan urusan mencari rezeki dan
menyibukan hatinya dengan urusan itu.
Abu Hanifah meriwayatkan dari Abdullah Ibnul Hasan Az-
Zubaidiy sahabat Rasulullah saw : “Barangsiapa mempelajari
agama Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya dan
memberinya rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.”
PENGARUH URUSAN REZEKI
‫فإن من اشتغل قلبه بأمر الرزق من القوت والكسوة قل ما يتفرغ‬
‫لتحصيل مكارم األخالق ومعالى األمور‬

orang yang hatinya telah terpengaruh urusan rizki baik


makanan atau pakaian, maka sulit sekali menghapus
pengaruh tersebut untuk mencapai ahlak yang baik dan
perkara-perkara yang mulya.
Ada seorang lelaki berkata kepada Manshur Al-Hallaj:
“Berilah aku wasiat!” iapun berkata: “Wasiatku adalah hawa
nafsumu. Kalau tidak kau tundukkan, engkaulah yang
dikalahkan.”
URUSAN DUNIAWI

Seorang penuntut ilmu harus dengan sekuat tenaga


mempersedikit kesibukan duniawinya. Untuk itu banyak
pelajar yang lebih memilih hidup mengasingkan diri
HIDUP DENGAN PRIHATIN
Seorang pealajar juga harus sanggup hidup susah dan sulit
di waktu kepergiannya menuntut ilmu.
Yang demikian itu, karena belajar adalah salah satu
perbuatan yang menurut sebagian besar ulama lebih mulya
dari pada berperang. Besar kecil pahala adalah berbanding
lurus dengan keletihan dan kelelahan yang dirasakan.

Siapa bersabar dalam menghadapi segala kesulitan di atas,


maka akan mendapat kelezatan ilmu yang melibihi segala
kelezatan yang ada di dunia. 
MENGGUNAKAN SELURUH WAKTU BUAT ILMU

Hendaknya pula pelajar tidak terlena dengan segala apapun selain


ilmu pengetahuan, dan tidak berpaling dari fiqh. Muhammad
berkata: “Sesungguhnya perbuatan seperti ini, adalah dilakukan
sejak masih di buaian hingga masuk liang kubur.
Dikatakan: “Barangsiapa meninggalkan ilmu kami ini sesaat saja,
akan habislah zaman hidupnya.”
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai