0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
67 tayangan9 halaman
Teks tersebut membahas tentang perkembangan makna dalam bahasa Arab khususnya Alquran. Terdapat 3 penyebab perkembangan makna yaitu: (1) sebab-sebab bahasa seperti perubahan fonetik dan morfologi, (2) sebab-sebab historis seperti penemuan barang dan ide baru, (3) sebab-sebab sosial seperti generalisasi dan spesialisasi makna kata. Perkembangan makna penting untuk mengakomodasi perkemb
Teks tersebut membahas tentang perkembangan makna dalam bahasa Arab khususnya Alquran. Terdapat 3 penyebab perkembangan makna yaitu: (1) sebab-sebab bahasa seperti perubahan fonetik dan morfologi, (2) sebab-sebab historis seperti penemuan barang dan ide baru, (3) sebab-sebab sosial seperti generalisasi dan spesialisasi makna kata. Perkembangan makna penting untuk mengakomodasi perkemb
Teks tersebut membahas tentang perkembangan makna dalam bahasa Arab khususnya Alquran. Terdapat 3 penyebab perkembangan makna yaitu: (1) sebab-sebab bahasa seperti perubahan fonetik dan morfologi, (2) sebab-sebab historis seperti penemuan barang dan ide baru, (3) sebab-sebab sosial seperti generalisasi dan spesialisasi makna kata. Perkembangan makna penting untuk mengakomodasi perkemb
WIDENING dalam semantik 1. Perluasan 2. Pergeseran 3. Perubahan 4. Perkembangan WIDENING dengan makna PERKEMBANGAN
Bahasa bersifat dinamis karenanya tidak ada yang tetap
(statis), tanpa adanya perubahan dari asalnya Bahasa akan mengalami perkembangan secara terus- menerus sesuai dengan perkembangan zaman dan pemikiran manusia. Perkembangan tersebut dapat terjadi pada semua komponen bahasa, terutama komponen kosakata. Perkembangan makna adalah cara paling sederhana, paling khas, dan mungkin paling memadai dalam mewadahi kemajuan peradaban dan pemikiran manusia sebagai pengguna bahasa. Penyebab perkembangan makna
1. Sebab-sebab yang Bersifat Kebahasaan (أسباب
) لغوية 2. Sebab-sebab Historis )) أسباب تاريخية 3. Sebab-sebab Sosial ( ) أسباباجتماعية Sebab-sebab yang Bersifat Kebahasaan ( ) أسباب لغوية
Faktor ini erat hubungannya dengan perubahan aspek
fonologi, morfologi dan sintaksis. aspek fonologi misalnya, kata نصرyang berarti „menolong‟ akan berubah maknanya menjadi „melihat‟ jika fonem \\ن yang terletak di awal kata tersebut diubah menjadi fonem \ \بmenjadi بصر aspek morfologi, misalnya kata ذكرyang berarti „menyebut‟ atau „mengingat‟ akan berubah maknanya menjadi „saling mengingatkan, bermusyawarah atau berdiskusi‟ jika kata ذكرmendapat infiks huruf alif (( اsehingga menjadi ذاكر aspek sintaksis, misalnya kataض َرَب َ yang bermakna „memukul‟, jika dibacaض َِرب ُ maka maknanya berubah menjadi „dipukul‟, atau berubah dari makna aktif menjadi pasif. Proses penularan makna (contagion / العدوى اللغوية dalam arti makna sebuah kata mungkin dialihkan kepada kata yang lain hanya karena kata-kata itu selalu hadir bersama-sama dalam banyak konteks. misalnya, jika orang bertanya “apa arti kata itu ?”, jawaban yang diperoleh mungkin “tidak tahu”. Kedua kata itu sudah begitu akrab, sehingga pemakai bahasa Indonesia dialek Jakarta menyatukan keduanya, jika tidak tahu mereka menjawab “tahu” atau “tau” dengan intonasi tertentu. Ini berarti bahwa tahu, yang semula bermakna positif sekarang bermakna negatif, yaitu “tidak tahu”, atau makna negatif “tidak” masuk kedalam ‘tahu’. Sebab-sebab Historis ( ) أسباب تاريخية
Sebab-sebab historis berkaitan dengan penciptaan dan
penemuan hal-hal baru yang menyangkut benda, lembaga, gagasan, dan menyangkut konsep ilmiah, karena benda, lembaga, pikiran, dan konsep-konsep ilmu pengetahuan tersebut terus berkembang sesuai dengan zamannya. Produk-produk baru juga memerlukan nama baru, sedangkan sejumlah kata menghilang dari kosakata sekarang karena jenis benda atau cara berprilaku yang diacu oleh kata-kata tersebut telah menjadi kuno. Semua perkembangan atau perubahan tersebut memerlukan bahasa sebagai sarana komunikasi dan perekam kemajuan kebudayaan. Contoh: a. Penciptaan dan Penemuan Benda Baru: سيارة b. Penamaan Institusi:, مجلس, مركز, مكتب, جامعة,ديوان مجمع c. Penemuan Ide-ide Baru: dwifungsi, legitimasi, nepotisme, kolusi, paradigma, talenta, reformasi. d. Konsep-konsep Ilmu Pengetahuan: kata „sastra‟ semula bermakna „huruf‟ kemudian berubah makna menjadi „bacaan, buku‟, atau dapat juga disebut „karya bahasa yang bersifat imajinatif dan kreatif‟ Sebab-sebab Sosial () أسباباجتماعية Dua gejala perkembangan atau perubahan makna yang berhubungan dengan pengaruh sosial adalah generalisasi dan spesialisasi. Contoh: Kata الفرانيyaitu jenis makanan ringan (snack) yang dipanggang dalam oven. Dalam perkembangan selanjutnya, kata ini mengalami spesialisasi makna, yaitu hanya terbatas pada roti yang dipanggang dalam oven. Kata المنيحةyang pada awalnya hanya bermakna pemberian berupa unta atau domba betina untuk diminum susunya, kemudian mengalami perkembangan makna sehingga setiap jenis pemberian disebut dengan ( المنيحةpemberian, donasi).