Manajemen Penanggulangan Bencana Di Komunitas

MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA DI KOMUNITAS
Materi 3 SKS
9 JPL
Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah
saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa...
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula)

kamu bersedih hati, padahal kamulah orang2 yang paling
tinggi (derajatnya), jika kamu orang2 yang beriman.” (QS.
Ali Imran : 139)

Haris Sofyana., S.Kep.Ners., M.Kep
Lahir Di Bandung, 21 Juni 1973
NIP. 197306211998031003
Lulus dari Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Dr.Otten Depkes Bandung pada
tahun 1995, sebagai ahli Madya Keperawatan. Selanjutnya bekerja sebagai
perawat Pelaksana pada RSUD Dr. Sutomo Surabaya. Tahun 1996 menjadi Staff
Pengajar di SPK Sutomo Surabaya yang selanjutnya berubah menjadi Jurusan
Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan pada tahun 2000 dan
Program Profesi Ners pada tahun 2001 di PSIK FK UGM Jogjakarta.
Pada tahun 2006 Pindah ke Poltekkes Kemenkes Bandung, Menyelesaikan

Program Magister Keperawatan (Anak) dari Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia (FIK – UI) Pada tahun 2011
Saat ini sedang mengikuti Program Pendidikan DOKTORAL diFakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, peminatan SCIENCE KEPERAWATAN
Saat ini bekerja di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bandung,

mengampu beberapa Mata Kuliah, Yaitu : Kebijakan Kesehatan, Pendidikan
Membangun Karakter, Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen Bencana, serta
Ilmu Keperawatan Anak,

AKTIVITAS, PENGHARGAAN
DAN KARYA ILMIAH
Memperoleh Penghargaan sebagai dosen berprestasi

1 dilingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung Pada tahun
2007, 2010, 2016 dan 2019
Meraih berbagai penghargaan dalam beberapa kegiatan tingkat nasional : Ketua Tim Persiapan NHVSC
2019, Ketua tim delegasi Cerdas cermat dan Olympiade Nasional (2013,2015,2017), Satya lencana
2 Karya Satya (10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun), Mahasiswa/Lulusan berprestasi dari Pam Keperawatan
Depkes (1995), PSIK FK UGM (2000 dan 2001), Universitas Indonesia (2011)
Penghargaan Sebagai Penulis Artikel Terbaik dilingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung, Aktif menulis
3 berbagai Jurnal Ilmiah Nasional dan internasional, artikel ilmiah dan kegiatan pada Bulitin Poltekkes
Kemenkes Bandung (2016-2019),
Menulis 10 modul , 4 buku dan pedoman pembelajaran dalam bidang keperawatan Anak, Keperawatan
4 Gawat darurat dan Keperawatan bencana. Pemegang 2 Hak Kekayaan Intelktual (HAKI) dalam Bidang Model
Simulation Based Learning (SBL) dan Model Anak Sekolah kenal bencana (ASAL KENA)
Selain Sebagai Ketua Program Studi Profesi Ners, AKTIF dalam berbagai kegiatan organisasi sebagai Pengurus
DPW PPNI Provinsi Jawa barat, Wakil Ketua Bidang Pelayanan Bencana HIPGABI JABAR, Wakil Ketua IPANI
5 JABAR, Ketua Tim Tanggap Bencana PPNI Jabar, Pembina ISMAKES JABAR, Ketua Pembina Satgas PBWP
Poltekkes Kemenkes Bandung
Memperoleh penghargaan sebagai Fasilitator / Narasumber tingkat Nasional , Regional maupun Lokal dalam
6 bidang : Pelatihan Keperawatan Anak, Keperawatan Gawat Darurat Dan Bencana, dan Pelatihan Simulation
Based Nursing.
KEGIATAN, PRESTASI DAN INOVASI
KEPERAWATAN ANAK KEPERAWATAN BENCANA Pembelajaran SBL

KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA DI LAPANGAN
https://drive.google.com/file/d/15i8hLXkIxhvRZtI7Lta1miIcuVeJUycC/view?usp=sharing
1 https://drive.google.com/file/d/1DUlV4UZ695UuDcIZQHb2ikj8OiCgGXoU/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/10Fjmn1UAZdYda5H4NULzZnjsyhqGr2Qk/view?usp=sharing
2 PENGERTIAN, JENIS, TAHAPAN, KIAT

https://youtu.be/1Ess9QudIEE https://youtu.be/Cn-3DlfA-xM
BA
https://youtu.be/hNnnJZkiky4 https://youtu.be/atbeX2bQtj4
https://youtu.be/IJFVib4YiXA https://youtu.be/rPUw8Er5JX8
ANH
KEGIATAN PENANGGULANGAN KLB DI LAPANGAN

https://youtu.be/9K2PGDkw4WE
3 https://youtu.be/JN3S8bSNNew
PA
https://youtu.be/Lbty3hPY5tg
https://youtu.be/gCYMluydVpc
PAR
PENGERTIAN, KLB VS WABAH

AN
https://youtu.be/PYnm6rNtBgw
4 Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti SESI INI, Mahasiswa mampu berpartisipasi dalam penang

gulangan bencana berbasis masyarakat
UJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti Materi ini, mahasiswa mampu :
1) Mengidentifikasi berbagai kegiatan penanggulangan bencana di masyar
akat
2) Mengidentifikasi langkah-langkah penanggulangan bencana di masyarak
at

KONSEP PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS
MASYARAKAT
KONSEP BENCANA
Pengertian Bencana
Konsep dasar manajemen penanggulangan bencana.
1 Tahapan managemen bencan
KONSEP PERKESMAS (PHN)

Perspektif Keperawatan Kesehatan Masyarakat berbasis individu dan
TIN
keluarga.
2 0ptimalisasi Pemberdayaan Masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana

TE
Membangun Daya Resilience individu, keluarga dan masyarakat menghadapi

JA
ancaman bencana
OR
UA
BNPB : LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA TERINTEGRASI PHN

ITI
3
N
S

MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA BERBASIS MASYARAKAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
Presentasi Proposal Penelitian PUDPT 2020, Sabtu, 5 Desember 2020

PENGERTIAN Bencana (disaster)
Suatu kejadian, yang disebabkan ol
eh alam atau karena ulah manusia, t
erjadi secara tiba-tiba atau perlaha
n-lahan, sehingga menyebabkan hila
ngnya jiwa manusia, harta benda da
n kerusakan lingkungan; kejadian in
i terjadi di luar kemampuan masyara
kat dengan segala sumberdayanya.
Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat Jenjang Trampil Upelkes Jawa Barat 23 Nopember - 4 Desember 2020
Jenis Bencana
• Geologi • Teknologi
– Gempabumi, tsunami, longsor – Kecelakaan transportasi, in
, gerakan tanah dustri
• Hidro-meteorologi
• Lingkungan
– Kebakaran,kebakaran huta
– Banjir, topan, banjir bandang, n, penggundulan hutan.
kekeringan
• Sosial
• Biologi – Konflik, terrorisme
– Epidemi, penyakit tanaman, h
ewan

SIKLUS BENCANA
DAN MANAJEMEN
BENCANA
BENCANA
Tanggap
Kesiapsiagaan Darurat
Pencegahan
dan Mitigasi
Rehabilitasi

Beberapa Sudut Pandang tentang Bencana :
Konvensional
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Terapan
Progresif
Ilmu Sosial
Holistik

Pandangan Konvensional
Bencana merupakan kodrat alam (takdir)
Terjadinya bencana merupakan suatu:
musibah atau kecelakaan;
tidak dapat diprediksi;
tidak menentu terjadinya;
tidak terhindarkan;
tidak dapat dikendalikan.
Masyarakat dipandang sebagai ‘korban’ dan ‘penerima bantua
n’ dari pihak luar.

Pandangan dari Ilmu Pengetahuan A
lam
Bencana merupakan unsur lingkungan fisik yang membahayakan ke
hidupan manusia.
Sebagai kekuatan alam yang terjadinya luar biasa, tidak seperti bias
anya (normal)
Bencana merupakan proses geofisika, geologi dan hidrometeorologi
.
Pandangan ini menganggap semua bencana adalah peristiwa alami
ah, tidak menganggap manusia sebagai penyebab bencana.

Pandangan Sudut Pandang Ilmu Ter
apan
Pandangan ini melihat bencana berdasarkan pada besarnya k
etahanan atau tingkat kerusakan akibat bencana.
Pandangan ini dilatar belakangi oleh ilmu-ilmu teknik sipil, ban
gunan, konstruksi.
Memandang bencana lebih ditujukan pada upaya untuk menin
gkatkan kekuatan fisik struktur bangunan untuk memperkecil k
erusakan.

Pandangan yang Progresif
Pandangan ini menganggap bencana sebagai bagian yang biasa d
an selalu terjadi dalam proses pembangunan.
Bencana sebagai masalah yang tidak pernah berhenti dalam perjal
anan pembangunan.
Oleh karena itu dituntut kesadaran pada pemerintah dan masyarak
at untuk mengenali bencana di sekitarnya dan selalu memperhitun
gkannya dalam pembangunan.

Pandangan dari Ilmu Sosial
Pandangan ini memfokuskan pada sisi manusianya, bagaimana

sikap dan kesiapan masyarakat menghadapi bahaya.
Ancaman bahaya adalah fenomena alam, akan tetapi bahaya itu
tidak akan berubah menjadi bencana jika manusianya siap atau t
anggap.
Besarnya bencana tergantung pada perbedaan tingkat kerentan
an masyarakat menghadapi bahaya atau ancaman bencana.

Pandangan yang Holistik
Pendekatan ini menekankan pada adanya bahaya, kerentanan d
an risiko serta kemampuan masyarakat dalam menghadapi bah
aya dan risiko.
Gejala alam dapat menjadi bahaya, jika mengancam manusia d
an harta benda.
Bahaya jika bertemu dengan kerentanan dan ketidakmampuan
masyarakat akan menjadi risiko bencana.
Risiko bencana akan berubah menjadi bencana, jika ada pemicu
kejadian.

MANAJEMN BENCAN
A

Definisi Manajemen Bencana
Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam ran

gka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darura
t dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakuka
n pada sebelum, pada saat dan setelah bencana.

Paradigma Bantuan Darurat
Penanganan bencana difokuskan pada saat kejadian bencana mel

alui pemberian bantuan darurat (relief) berupa: pangan, tempat pen
ampungan, kesehatan.
Tujuan utama penanganan adalah untuk meringankan penderitaan
korban, memperbaiki kerusakan ketika terjadi bencana dan segera
mempercepat upaya pemulihan (recovery).

Paradigma Mitigasi
Penanganan dengan memfokuskan pada pengenalan daerah rawan anc

aman bencana dan pola perilaku individu/ masyarakat yang menimbulka
n kerentanan terhadap bencana.
Mitigasi atau meminimalkan dampak terhadap ancaman bencana dilakuk
an secara struktural/ bangunan, sedangkan mitigasi terhadap pola perila
ku yang rentan melalui non struktural, seperti relokasi permukiman, pera
turan-peraturan bangunan dan penataan ruang.

Paradigma Pembangunan
Manajemen bencana yang memfokuskan pada faktor-faktor penyeba
b dan proses terjadinya kerentanan masyarakat terhadap bencana.
Manajemen bencana dikaitkan dengan sektor-sektor pembangunan,
seperti masalah kemiskinan, kualitas hidup, pemilikan lahan, akses te
rhadap modal, pendidikan yang rendah, inovasi teknologi dsb.

Paradigma Pengurangan Risiko
Kombinasi dari sudut pandang teknis dan ilmiah terhadap kondisi sosial, ekonom
i dan politis.
Menganalisis risiko bencana berdasarkan, ancaman/bahaya, kerentanan dan ke
mampuan masyarakat.
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan untuk mengelola dan mengurangi ri
siko, dan juga mengurangi terjadinya dan dampak bencana.
Manajemen bencana dilakukan bersama oleh semua parapihak (stakeholder), lin
tas sektor dan dengan pemberdayaan masyarakat.

Pergeseran Paradigma
dalam Manajemen Bencana
Pandangan
Holistik Pengurangan Resiko
Pandangan
Ilmu Peng. Sosial
Pandangan Pembangunan
Progresif
Pandangan
Ilmu Peng. Terapan Mitigasi
Pandangan
Ilmu Peng. Alam
Pandangan Relief /
Konvensional Bantuan
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO BENCANA
MITIGASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESIAPSIAGAAN KEDARURATAN PEMULIHAN
PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA

Keadaan Darurat
Situasi/kondisi kehidupan atau kesejahteraan individu ma

nusia atau masyarakat akan terancam, apabila tidak dilak
ukan tindakan yang tepat dan segera, sekaligus menuntut
tanggapan dan cara penanganan yang luar biasa (diluar p
rosedur rutin/standar)

Manajemen Kedaruratan
(emergency management)
• Seluruh kegiatan yang meliputi aspek pere

ncanaan dan penanggulangan kedaruratan
, pada menjelang, saat dan segera setelah
terjadi keadaan darurat.
• Manajemen kedaruratan ini mencakup :
– siaga darurat
– tanggap darurat,
– pemulihan darurat,

Kegiatan Tanggap Darurat
• Manajemen dan Koordinasi
• Perlindungan, Penerimaan dan Pendataan
• Pangan dan Nutrisi
• Logistik dan Transportasi
• Penampungan Sementara
• Air Bersih
• Sanitasi Lingkungan
• Pelayanan Kesehatan
• Pelayanan Masyarakat
• Pendidikan
Manajemen & Koordinasi
Manajemen Tanggap Darurat

diperlukan 3 C:
- Command (komando)
- Control (pengendalian)
- Coordination (kordinasi)
Bentuk kegiatan:
- Mendirikan POSKO
- Membuat Tim Reaksi Cepat
Kegiatan ini merupakan

tugas: BNPB, BPBD

Perlindungan & Pendataan
Kegiatan ini meliputi :

Evakuasi korban yg masih
hidup dan meninggal
Memberikan pertolongan
dan perlindungan bagi
korban selamat
Menerima dan memberikan
tempat penampungan
sementara
Mendata dan mencatat agar
memudahkan dalam
pengurusan pelayanan
Tugas ini dilakukan oleh
Pemda (Dinas
Kependudukan)

Pangan
Pada tahap awal yg diberikan

adalah makanan siap santap,
karena tidak dapat memasak.
Pendirian dapur umum
Pemberian jatah hidup per
keluarga, apabila sudah didata
dan mendapatkan tempat
penampungan
Jenis pangan disesuaikan
dengan makanan pokok
setempat
Standar Departemen Sosial
400 g dan Rp 3000,- (per orang
per hari)

Logistik & Transportasi
Pengumpulan, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran
bantuan logistik sangat diperlukan pada tanggap darurat.
Diperlukan gudang dan sarana transportasi
Perbaikan prasarana jalan dan jembatan, pelabuhan dan
bandara sangat vital.
Dukungan transportasi sangat ditentukan oleh ketersediaan
bahan bakar minyak (BBM).
Dikoordinasikan oleh Departemen Perhubungan

Penampungan Sementara
Penampungan sementara ditempatkan

pada bangunan gedung yg aman: sekolah,
kantor, stadion, gudang, dsb.
Jika tidak memungkinkan dapat
ditempatkan di lapangan atau tempat
terbuka, dengan mendirikan tenda-tenda.
Pada pengungsian yg cukup lama dibuat
hunian semi permanen (huntara) yang
berupa barak yang berisi beberapa
keluarga.
Pekerjaan ini dilakukan oleh Dinas
Permukiman atau PU.

Air Bersih
Penyediaan air bersih diarahkan

pengguna-annya untuk: mandi,
minum, cuci, memasak
Sumber air dapat diperoleh dari:
sungai, danau, sumur, air tanah
dalam dan mata air.
Untuk itu diperlukan: volume dan
kualitas air yg memenuhi, sistem
penampungan, pengo-lahan,
penyaluran dan distribusinya.
Penanggung jawab: PDAM / PU

Sanitasi
Penyediaan sarana MCK disesuaikan dgn

kebiasaan pengungsi di daerah asal.
Sarana MCK tsb harus mudah dipakai dan
dapat dipelihara oleh warga.
Harus diperhitungkan rasio jumlah MCK
terhadap jumlah pengungsi.
Pengelolaan sampah diatur pengumpulan
dan pembuangannya.
Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Dinas
Kebersihan / PU

Kesehatan dan Nutrisi
Setiap korban bencana mendapat

perawatan kesehatan secara gratis di
puskesmas dan RS rujukan
Pemerintah menyediakan tenaga medis,
peralatan kesehatan dan obat-obatan.
Di samping itu dilakukan pula imunisasi dan
vaksinasi guna mencegah timbulnya
penyakit.
Kegiatan ini dilakukan oleh Dinas
Kesehatan.

Pelayanan Masyarakat
Dalam penampungan sementara perlu

disediakan tempat umum untuk
memberikan pelayanan, a.l:
-Media (radio, televisi)
-Komunikasi (telepon, SSB)
-Informasi (keluarga, penyuluhan,
sosialisasi, pertemuan warga)
Peran LSM sangat diperlukan untuk

pelayanan masyarakat.

Pendidikan
Pada tahap tanggap darurat, proses

belajar mengajar bagi para siswa
harus tetap berjalan.
Lokal tempat belajar dapat
menggunakan bangunan yg ada,
sekolah terdekat dan tenda-tenda
darurat.
Keperluan untuk proses belajar (buku
pelajaran, alat tulis dan keperluan
lain) harus disediakan.
Pelaksanaan kegiatan ini adalah
Dinas Pendidikan setempat.

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
https://youtu.be/9K2PGDkw4WE
(KLB materi 4,5')
https://youtu.be/1Ess9QudIEE (lengkap 21')
https://drive.google.com/file/d/15i8hLXkIxhvRZtI7Lta1miIcuVeJUycC/view?usp=s
haring (Kerjasama Penta heliks)
https://drive.google.com/file/d/1DUlV4UZ695UuDcIZQHb2ikj8OiCgGXoU/view?us
p=sharing (asal Kena SD di Garut)
https://drive.google.com/file/d/10Fjmn1UAZdYda5H4NULzZnjsyhqGr2Qk/view?u
sp=sharing (Gugus Desa di Pangalengan)

PANDEMIK COVID-19
SURVEILENCE WABAH
EPIDEMIOLOGI (OUTBREAK))
1. Penyelidikan Epidemiologis
NEW NORMAL LIF
2. Pemeriksaan, Pengobatan, Perawatanm Isola
si Penderita (Karantina)
3. Pencegahan & Pengebalan
4. Pemusnahan Penyebab Penyakit
5. Penanganan Jenazah Akibat Wabah

Pandemi Covid-19
BENCANA RISK
(DISASTER) REDUCTIONS
HOLISTIK vs KONVEN-
SIONAL
NEW NORMAL LIFE
PENGURANGAN
RESIKO vs BANTUAN
DARURAT
INDIVIDU
HOLISTIK
PERAN
KONVENSIONAL
(Bantuan Darurat)
PERAWAT
CARE GIVER, EDUCATOR
RESEARCHER, MANAGER
NEW NORMAL
(PENGURANGAN
KELUARGA RESIKO)
MASYARAKAT/
KOMUNITAS KELOM-
POK
Dijelaskan dalam UU Keperawatan no

38 tahun 2014 bahwa wewenang
perawat meliputi :
melakukan pengkajian (Proses)
Keperawatan secara HOLISTIK

HOLISTIC ROLE TO HOLISTIC MINDSET
UU no. 38 / 2014 tentang
NEW NORMAL LIFE
Keperawatan, ps 1:
pemberian asuhan kepada
individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat Perpaduan
Kesinambungan (continuity of care)
Fokus promotive, preventive
Alih peran (transfer of role)  mandiri
Kemitraan
Kerjasama
Permenkes RI No. 43 / 2019

tentang Puskesmas ps 55
Pelayanan Perkesmas,

MATERI TAMBAHAN
TRIAGE KORBAN MASAL DAN BANTU

AN HIDUP DASAR (BHD) DILAPANGAN

PENGERTIAN (1)
• Triase metode pemilahan pasien berda
sarkan tingkat keparahan penyakit yang
bertujuan agar pasien dapat tertangani
semua sesuai dengan prioritas.
• Triase : pengkajian (assessment) kondi
si fisiologis pasien secara cepat untuk
menentukan tindakan yang tepat.

JENIS TRIAGE (1)
Triage hospital / Rumah Sakit

• Beda dgn triage lapangan. tenaga dan peralatan lebih
memadai, tenaga medis dapat melakukan tindakan
sesuai dengan kedaruratan penderita dan
berdasarkan etika profesi. dilakukan tindakan
diagnostik, menilai dan menstabilkan pasien
berkurang.
• Di rumah sakit, triage mengutamakan perawatan
pasien berdasarkan gejala.
• menggunakan ABCD keperawatan seperti jalan
nafas, pernapasan dan sirkulasi, serta warna kulit,
kelembaban, suhu, nadi, respirasi, tingkat kesadaran
dan inspeksi visual untuk luka dalam, deformitas kotor
dan memar untuk memprioritaskan perawatan
JENIS TRIASE (3)
1. Triage pre-hospital/lapangan
• oleh petugas pertama yang tiba di tempat kejadian
dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus
karena status triase pasien dapat berubah.
• Metode yang digunakan bisa secara METTAG
(Triage tagging system) atau sistem triage
Penuntun Lapangan START (Simple Triage And
Rapid Transportation).
• Petugas lapangan memberikan penilaian pasien
untuk memastikan kelompok korban seperti yang
memerlukan transport segera atau tidak, atau yang
tidak mungkin diselamatkan, atau mati. x

ALUR START

BANTUAN
HIDUP DASAR

PENDAHULUAN
• Sekitar 75% pasien henti jantung

(cardiac arrest) terjadi di rumah RJP
• 95% pasien henti jantung meninggal
sebelum tiba di RS
• Kematian dapat dihindarkan, jika Peluang Hidup
makin banyak orang mampu
melakukan RJP
• Kemungkinan hidup akan berkurang Tdk RJP
10% setiap menit
(CPR Fact & Statistics, AHA)

RANTAI KELANGSUNGAN HIDUP

Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)
Usaha mengembalikan fungsi pernafasa
n serta sirkulasi darah dengan mengguna
kan bantuan ventilasi (nafas buatan) dan
kompresi jantung paru (RJP) untuk menc
egah kematian atau kecacatan.
Laboratorium
Pelatihan Jabatan Pungsional PraJawa
Perawat Upelkes Klinik Pendidikan
Barat Profesi
23 Nov - 4 Des 2020 Ners., 4-30 Januri 2021
Kapan BHD Dilakukan ?
Keadaan yang mengancam jiwa dan dapat menimbulk

an kematian
1. Henti Napas : Henti napas ditandai dengan tidak ad
anya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari k
orban / pasien
2. Henti Jantung : Pernapasan yang terganggu (tersen
gal-sengal) merupakan tanda awal akan terjadi henti ja
ntung.
Laboratorium
Barat Profesi
Tujuan BHD
1. Mencegah berhentinya sirkulasi/peredaran da
rah atau berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan luar/eksternal terhadap

peredaran darah dan pernafasan dari korban
yang mengalami henti jantung atau henti nafa
s melalui resusitasi jantung paru/ pijat jantung
luar
Laboratorium
Barat Profesi
PRINSIP DASAR
D Danger Bahaya
R Response Kesadaran
C Circulation Peredaran Darah
A Airway Jalan Nafas
B Breathing Pernafasan
Laboratorium
Barat Profesi
D Danger (Bahaya)
Identifikasi bahaya sebelum anda men
olong. yakinkan bahwa aman untuk:
Anda
Korban
Lingkungan/Orang sekitar
HATI-HATI
JANGAN MENJADI KORBAN BERIKUTNYA !!!
Laboratorium
Barat Profesi
Apakah ada bahaya?
Laboratorium
Barat Profesi
Singkirkan Bahaya
Laboratorium
Barat Profesi
R Response (Kesadaran)
Pak Pak...
Om...
Pakde....
Panggil Korban ,
Tepuk di Tangan, Tepuk di Bahu
Laboratorium
Barat Profesi
Jika Tidak ada Response
Tolong . . .
Ada orang
nggak sadar !!!
Teriak minta tolong

Telepon minta bantua
n Medis/ambulan (akt
ivkan EMS)

C Circulation (Peredaran Darah)
1. Pemeriksaan Nadi Carotis
Periksa Nadi leher (karotis) dengan kedua jari telunjuk
dan tengah diletakkan di sebelah (2 cm) jakun leher
Pemeriksaan <10 detik
<10 detik
• Jika nadi (-), Segera lakukan Pijat Jantung

• Jika Nadi (+) Nafas (-), Berikan nafas buatan 10-12x/menit
• Jika Nadi (+) nafas (+), posisi recovery / mantap
Laboratorium
Barat Profesi
Hasil Pemeriksaan
Jika tidak ada nadi, Segera lakukan Pijat Jantung
Laboratorium
Barat Profesi
2. Pijat Jantung
Cara penekanan yang benar
 Posisi: tengah tulang dada / Midsternu
m
 Kecepatan : 100-120 tekan / menit
 Kedalaman: 5-6 cm atau 1/3 - ½ tinggi
dada
 Lama 1 Siklus: 2 menit
 Tangan Tegak lurus
 Jari-jari dikunci
 Kaki rapat
 Tekanan Konstan
Laboratorium
Barat Profesi
Cara Penekanan Berdasarkan usia korban
Bayi
(< 1 thn)
Dewasa Anak-anak
(1- 8 thn)
Laboratorium
Barat Profesi
3. Siklus Pijat Jantung
30 X 1 Siklus = 30:2 2X
Ingat!!! Jangan pernah berhenti
Tidak usah mengecek Nadi dan Nafas sebelum 5 siklus
Laboratorium
Barat Profesi
• Cross Finger (Silangkan Jari
BERSIHKAN Penolong buka gigi korban)
• Finger Swape (Sapuan Lidah)
JALAN NAFAS
BUKA JALAN
NAFAS
• Head Till (Tengadah Kepala)
• Chin Lift (Topang Dagu)
• Jaw Trust (Buka sendi Rahang
Bawah)
A Airway (Jalan Nafas)
Memeriksa jalan nafas apakah clear/ bersih
atau tidak.
Tindakan Penanganan Jalan Nafas
Laboratorium
Barat Profesi
BERSIHKAN/ MEMBEBASKAN JALAN NAFAS
Cross Finger
Finger Sweap
Laboratorium
Barat Profesi
BUKA JALAN NAFAS
1. Head tilt chin lift (tengadah kepala topang dagu)
Chin Lift
Head
Tilt
Laboratorium
Barat Profesi
BUKA JALAN NAFAS
2. Tarikan rahang ( Jaw thrust technique for neck injury )
Laboratorium
Barat Profesi
B Breathing (Pernapasan)
Kaji pernapasan secara:
Look Lihat pergerakan dinding dada/perut
Listen Dengarkan suara nafas tambahan
Feel Rasakan hembusan udara pernapasan
Cek Nafas selama <10 detik
Laboratorium
Barat Profesi
B Breathing (Pernafasan)
Hasil Pemeriksaan Napas???
Jika Korban tidak Bernafas,
Berikan 2 kali nafas buatan
Jika korban bernafas,
Tempatkan korban pada posisi miring (Reco
very Position)
Laboratorium
Barat Profesi
Nafas Buatan
2 x Tiupan yang efektif

ditandai dada yang
mengembang (naik)
Laboratorium
Barat Profesi
Evaluasi (C – A – B)
SETELAH 5 SIKLUS DI RESUSITASI JANTUNG PARU KEMUDIAN DI
EVALUASI
C (CIRCULATION “Denyut Nadi”

- Cek Nadi Karotis di Leher jika Nadi (-)
Langsung RJP Kembali 5 Siklus, Jika Nadi Ada Lanjut cek
A & B Jika Nafas Tidak ada Beri Bantuan Nafas 10-12x/menit selama 2
menit
Laboratorium
Barat Profesi
Cont’
Jika Nadi ada Nafas ada Tetapi Nafas frekuensinya kurang dari 1
0x/menit Maka Berikan Bantuan Nafas Sesuai Kekurangannya.
Jika Nadi Ada, Nafas Ada Adekuat
RECOVERY POSITION (POSISIKAN MANTAP)
Laboratorium
Barat Profesi
Recovery Position
Tujuan:
1.Menjaga jalan nafas tetap terbuka
2. Mencegah terjadinya Aspirasi (masuknya muntahan ke paru-

paru)
Laboratorium
Barat Profesi
Teknik Recovery Position
1 2
3 4

POSISI UNTUK MENJAGA JALAN NAPAS/P
OSISI MANTAP (recovery position)
Laboratorium
Barat Profesi
Laboratorium
Barat Profesi
Kapan BHD Berhenti?
1.Sampai ada tanda-tanda kehidupan (Batuk-batuk, ada
gerakan, ada pernafasan)
2.Bantuan Medis/Ambulance datang
3.Penolong “Lelah”
4.Ada tanda-tanda Kematian
Laboratorium
Barat Profesi
MATI
Dalam istilah Medis dikenal dua istilah Mati ;
Mati Klinis dan Mati Biologis.
Mati Klinis :
Tidak ditemukannya adanya pernapasan dan denyut nadi, Mati klinis dapat reversibel.
Penderita mempunyai kesempatanWaktu selama 4 – 6 menit untuk dilakukan RJP tanpa
Kerusakan Otak.
Mati Biologis:
Kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat Irreversibel, biasa terjadi dalam waktu 8 –
10 menit dari henti jantung.
Laboratorium
Barat Profesi
MASALAH DALAM
MELAKUKAN RJP
MASALAH AKIBAT
• RJP Kurang efektif

• Penderita tidak tidur dialas keras
• Penderita tidur tidak Horizontal • Bila kepala lebih tinggi aliran dara
• Mulut tidak terbuka dg baik h ke otak kurang
• Airway tidak terbukaVentilasi tidak
• Letak tangan tdk baik atau efektif
kompresi tidak tepat • Patah sternum,iga, robek pd jantung
• Kompresi terlalu dalam & cepat • Darah yang terpompa kurang
• Perbandingan Kompresi & • Oksigenisasi darah kurang
ventilasi tidak benar
Laboratorium
Barat Profesi
Laboratorium
Barat Profesi

Manajemen Penanggulangan Bencana Di Komunitas

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Manajemen Penanggulangan Bencana Di Komunitas

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MANAJEMEN PENANGGULANGAN

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula)

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Pada tahun 2006 Pindah ke Poltekkes Kemenkes Bandung, Menyelesaikan

Saat ini bekerja di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bandung,

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Memperoleh Penghargaan sebagai dosen berprestasi

KEPERAWATAN ANAK KEPERAWATAN BENCANA Pembelajaran SBL

2 PENGERTIAN, JENIS, TAHAPAN, KIAT

KEGIATAN PENANGGULANGAN KLB DI LAPANGAN

PENGERTIAN, KLB VS WABAH

4 Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Setelah mengikuti SESI INI, Mahasiswa mampu berpartisipasi dalam penang

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

1 Tahapan managemen bencan

KONSEP PERKESMAS (PHN)

2 0ptimalisasi Pemberdayaan Masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana

Membangun Daya Resilience individu, keluarga dan masyarakat menghadapi

BNPB : LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA TERINTEGRASI PHN

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Presentasi Proposal Penelitian PUDPT 2020, Sabtu, 5 Desember 2020

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Pandangan ini memfokuskan pada sisi manusianya, bagaimana

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam ran

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Penanganan bencana difokuskan pada saat kejadian bencana mel

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Penanganan dengan memfokuskan pada pengenalan daerah rawan anc

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Situasi/kondisi kehidupan atau kesejahteraan individu ma

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

• Seluruh kegiatan yang meliputi aspek pere

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Manajemen Tanggap Darurat

Kegiatan ini merupakan

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Kegiatan ini meliputi :

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Pada tahap awal yg diberikan

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Penampungan sementara ditempatkan

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Penyediaan air bersih diarahkan

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Penyediaan sarana MCK disesuaikan dgn

Laboratorium Pra Klinik Pendidikan Profesi Ners., 4-30 Januri 2021

Setiap korban bencana mendapat