Anda di halaman 1dari 6

IJTIHAD SEBAGAI

SUMBER AJARAN ISLAM


Kelompok 1:
Adinda Dwi Kurnia
Desi Nurfitriani Saragih
Lukman Al-Hakiem
Nida Azkia
Rayna Azizah Muslim
Siti Maysarah
Sejarah Ijtihad
Salah satu mekanisme ijtihad yang dilakukan pada masa Khafilah Abu
Bakar As-Shiddiq adalah dengan mengumpulkan para sahabat untuk
bermusyawarah menentukan hukumterhadap suatu permasalahan. Suatu
hari, salah seorang sahabat yakni Amr bin Ash diketahui melaksanakan
shalat tanpa terlebih dahulu mandi padahal dia dalam keadaan junub.
Amr ketika itu hanya bertayamum. Kontan hal tersebut menimbulkan
pertanyaan di kalangan para sahabat. Untuk menengahi persoalan itu,
Rasulullah SAW lantas bersabda dalam rangka membenarkan perbuatan
Amr, "Apabila seorang hakim berijtihad dan benar, maka baginya dua
pahala, tetapi bila berijtihad lalu keliru maka baginya satu pahala."
(HR Bukhari dan Muslim).
Sejarah Ijtihad
• Dalam buku Ensiklopedi Islam, dari sejarahnya, ijtihad memang sudah ada
sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan beliau sendiri merupakan mujtahid
(ahli ijtihad) pertama. Ijtihadnya terbatas pada masalah-masalah yang belum
ditetapkan hukumnya oleh Alquran. Bila hasil ijtihad Rasulullah benar maka
akan turun wahyu membenarkannya.
• Adapun jika sebaliknya, turunlah wahyu untuk meluruskan kesalahan tersebut.
Ijtihad banyak digunakanan pada masa sahabat sebab setelah wafatnya Rasul,
tentu saja wahyu tidak lagi diturunkan demikian pula hadis pun tidak
bertambah. Sementara di sisi lain, problema yang timbul di tengah umat makin
bertambah, baik ragam maupun jumlah. Salah satu mekanisme ijtihad yang
dilaksanakan pada zaman Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah para sahabat
bermusyarawah mengumpulkan serta menentukan hukum terhadap guna
permasalahan tertentu.
Sejarah Ijtihad
• Pada abad kedua dan keempat Hijriyah, ijtihad mencapai masa perkembangan
paling pesat. Masa dengan ini pula kemudian dikenal pembukuan sunah dan
demikian pulaperiode munculnya para mujtahid terkemuka yang merupakan
imam-imam mazhab, antara lain Imam Malik, Imam Hanafi, Imam Syafii serta
Imam Hanbali.
• Akan tetapi ijtihad mulai mengalami kemunduran setelah abad keempat
Hijriyah. Muncul pendapat yang menyatakan pintu ijtihad telah tertutup
lantaran umat Muslim merasa sudah cukup dengan pendapat mujtahid
sebelumnya.
• Selain itu, tidak lagi muncul mujtahid-mujtahid handal yang memiliki
kemampuan seperti para mujtahid sebelumnya.
Definisi Ijtihad
Ijtihad sebagai kata bahasa arab berakar dari bahasa al-juhd, yang berarti al- thaqah (daya
kemampuan, kekuatan) atau dari kata al-jahd yang berati al-masyaqah (kuasa, payah,
kepayahan, bersungguh-sungguh). Ijtihad menurut pengertian kebahasaan yaitu “badzl al-
wua’a al-majhud” berarti pengerahan daya dan kemampuan. Sedangkan ijtihad dalam
artian terminologi ushuliyah adalah kemampuan secara maksimal untuk mendapatkan
pengetahuan tentang hukum- hukum syari’at.
Ijtihad mempunyai arti umum, yaitu sebagai kekuatan ataupun kemampuan dalam
mencetuskan ide-ide yang bagus demi kemaslahatan umat. Ada beberapa pendapat bahwa
ijtihad adalah pengerahan segenap kesanggupan dari seorang ahli fikih atau mujtahid
untuk memperoleh pengertian terhadap hukum syara hukum islam.
Dengan demikian, kata ijtihad ( ‫اد‬4‫جته‬4‫ ) إ‬lebih cenderung pada pemikiran dan penelitian.
Sekian dari kelompok 1
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai