Kantong Empedu
• Bentuk seperti buah pir, ukuran 7-10
cm dengan kapasitas 30-50 ml.
• Letak di sebuah fossa pada
permukaaan inferior hepar, yang
membagi hepar menjadi lobus kanan
dan lobus kiri
• Ketika obstruksi, dapat terdistesi dan
isinya dapat mencapai 300 ml
• Kandung empedu dibagi menjadi: 1.
Fundus, 2. Korpus, 3. Leher
• Disuplai : Arteri cystica
• Persarafan : nervus vagus
Duktus Biliaris Ekstrahepatik terdiri dari :
Klasifikasi
1. batu kolesterol dimana komposisi kolesterol melebihi 70%
2. batu pigmen cokelat atau batu kalsium bilirubinate yang mengandung
co bilirubinate sebagai komponen utama
3. batu pigmen hitam yang kaya akan residu hitam tak terekstraksi
Etiologi
O Penyebab utama masih belum jelas
O Metabolik sindrom
O Hiperlipidemia
O Peningkatan progesteron
O High heme turn over
O CH
Faktor risiko
4F:
O Fatty (gemuk)
O Fourty (40 th)
O Fertile (subur)
O Female (wanita)
O Batu kolesterol: usia tua, perempuan, obes, kehamilan,
BB turun cepat, etnik amerika
O Bagu pigmen hitam: usia lanjut, CH, hemolisis (sickle
cell anemia, sferositosis), tpn
O Batu pigmen coklat: infeksi, post kolesistektomi
Patogenesis
1. Batu Kolesterol
a. Supersaturasi empedu dengan kolesterol
Pada keadaan supersaturasi dimana kolesterol akan relatif
tinggi dengan rasio mencapai 1 : 13. Pada rasio seperti ini
kolesterol akan mengendap.
Kadar kolesterol ditemukan pada : Peradangan dinding
kandung empedu, Orang-orang gemuk, Diet tinggi kalori dan
tinggi kolesterol, Pemakaian obat anti kolesterol , Pool asam
empedu, Pemakaian tablet KB
O B. Fase pembentukan inti batu
- Inti batu heterogen : berasal dari garam empedu, calcium
bilirubinat , sel-sel yang lepas pada peradangan.
- Inti batu homogen berasal dari kristal kolesterol sendiri yang
menghadap karena perubahan rasio dengan asam empedu.
c. Fase pertumbuhan batu menjadi besar
inti batu yang sudah terbentuk akan dipompa keluar ke dalam
usus halus. Bila konstruksi kandung empedu lemah, kristal
kolesterol yang terjadi akibat supersaturasi akan melekat pada
inti batu tersebut.
2. Batu Pigmen
Pembentukan batu bilirubin terdiri dari 2 fase:
A. Saturasi bilirubin
B. Pembentukan inti batu
3. Batu Campuran
Merupakan batu campuran kolesterol yang mengandung
kalsium. Batu ini sering ditemukan hampir sekitar 90 % pada
penderita kolelitiasis. batu ini bersifat majemuk, berwarna
coklat tua. Sebagian besar dari batu campuran mempunyai
dasar metabolisme yang sama dengan batu kolesterol.
Penegakan diagnosis
MANIFESTASI KLINIS
A. asimptomatik (adanya batu empedu tanpa gejala)
O dispepsia yang kadang disertai intoleran terhadap makanan
berlemak.
B. simptomatik (kolik bilier)
O Kolik bilier berlangsung lebih dari 15 menit, menghilang beberapa
jam, Penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, skapula, atau
ke puncak bahu, disertai mual dan muntah
C. kompleks (menyebabkan kolesistitis, koledokolitiasis, serta
kolangitis).
O Nyeri menetap dan bertambah pada waktu menarik nafas dalam,
mual dan muntah-muntah, demam atau menggigil yang menyertai
Pemeriksaan Fisik
Terapi Operatif
1. Kolesistektomi laparaskopi
2. Kolesistektomi terbuka
Terapi Non Operatif
1. Terapi disolusi oral
2. Shock wave lithotripsy
Prognosis