Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOLOGI

CA MAMAE

PUTRI GILY DE LA GLORY


TERAPI BEDAH

Mastektomi Radikal Klasik (Classic Radical Mastectomy)


• Tindakan pengangkatan payudara, kompleks puting-areola, m. pektoralis mayor dan minor, lemak subskapular, serta kelenjar
getah bening aksilaris level I, II, III secara en bloc dan lingkup reseksi kulit berjarak minimal 3cm dari tumor.
• Indikasi : kanker payudara stadium IIIb yang masih operable dan tumor dengan infiltrasi ke muskulus pectoralis major.

Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)


• Tindakan pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara termasuk kompleks puting-areola, disertai diseksi kelenjar
getah bening aksilaris level I sampai II secara en bloc, tetapi mempertahankan m.pektoralis mayor dan minor.
• Pola operasi ini luas digunakan secara klinis dan memacu pemulihan fungsi pasca operasi, tetapi sulit membersihkan kelenjar
limfe aksilar superior.
• Indikasi: Kanker payudara stadium I, II, IIIA dan IIIB. Bila diperlukan pada stadium IIIb, dapat dilakukan setelah terapi
neoajuvan untuk pengecilan tumor.

Mastektomi Simpel
• Mastektomi simpel adalah pengangkatan seluruh payudara beserta kompleks puting- areolar, tanpa diseksi kelenjar getah
bening aksila.
• Indikasi: Tumor phyllodes besar, keganasan payudara stadium lanjut dengan tujuan paliatif menghilangkan tumor, penyakit
Paget tanpa massa tumor, DCIS.
Breast Conserving Therapy (BCT)

• Pembedahan tumor payudara dengan mempertahankan bentuk (cosmetic) payudara dan fungsi sensasi dibarengi atau tanpa
dibarengi dengan rekonstruksi. Tindakan yang dilakukan adalah lumpektomi atau kuadrantektomi disertai diseksi kelenjar
getah bening aksila level 1 dan level 2.
• Pilihan terapi lokal kanker payudara stadium awal yang aman terutama pada pasien kanker payudara usia muda.
• Indikasi :
- Kanker payudara stadium I dan II.
- Kanker payudara stadium III dengan respon parsial setelah terapi neoajuvan.
• Kontra indikasi :
- Kanker payudara yang multisentris, terutama multisentris yang lebih dari 1 kwadran dari payudara.
- Kanker payudara dengan kehamilan
- Penyakit vaskuler dan kolagen (relatif)
- Tumor di kuadran sentral (relatif)
• Syarat :
- Terjangkaunya sarana mamografi, potong beku, dan radioterapi.
- Proporsi antara ukuran tumor dan ukuran payudara yang memadai.
- Pilihan pasien dan sudah dilakukan diskusi yang mendalam.
- Dilakukan oleh dokter bedah yang kompeten (Spesialis bedah konsultan onkologi).
TERAPI BERGANTUNG STADIUM KLINIK
Stadium I, II, III awal (stadium operabel)
• Kuratif

Stadium I, II
• Mastektomi radikal
• Dengan/tanpa radiasi dan sitostatika ajuvan

Stadium IIIa
• Mastektomi simpel + radiasi + sitostatika ajuvan

Stadium IIIb dan IV


• Paliatif : Mengurangi penderitaan dan memperbaiki kualitas hidup

Stadium IIIb
• Radiasi, hormonal atau sitostatika

Stadium IV
• Terapi sistemik : hormonal dan kemoterapi
RADIOTERAPI
Radioterapi murni kuratif
• Digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi atau menolak operasi.
• Didapatkan hasil yang kurang ideal, survival 5 tahun 10-37%.

Radioterapi adjuvan
• Radioterapi pra-operasi, untuk pasien stadium lanjut lokalisasi, dapat membuat ca mamae non operabel
menjadi operabel.
• Radioterapi pasca operasi, dilakukan pada seluruh mamae dan radioterapi adjuvan pasca mastektomi.
• Indikasi : diameter tumor primer ≥5cm, fasia pektoral terinvasi, jumlah kelenjar limfe aksilar metastasis >4
buah dan tepi irisan positif.

Radioterapi paliatif
• Diberikan untuk meredakan gejala sehingga meningkatkan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang
bermetastases ke tulang dan menimbulkan rasa nyeri, metastasis otak, kanker payudara inoperable yang
disertai ulkus berdarah dan berbau, kanker payudara inoperable setelah kemoterapi dosis penuh.
KEMOTERAPI
• Kemoterapi yang diberikan dapat berupa obat tunggal atau berupa gabungan beberapa kombinasi obat
kemoterapi.
• Kemoterapi dapat diberikan secara bertahap, biasanya sebanyak 6 – 8 siklus agar mendapatkan efek yang
diharapkan dengan efek samping yang masih dapat diterima.
• Hasil pemeriksaan imunohistokimia memberikan beberapa pertimbangan penentuan regimen kemoterapi yang
akan diberikan.

Kemoterapi pra-operasi
• Kemoterapi sistemik dapat membuat sebagian kanker mamae lanjut lokal non operabel menjadi operabel
terutama kemoterapi intra-arterial.

Kemoterapi adjuvan pasca operasi


• Mempunyai indikasi pada semua pasien karsinoma invasif dengan diameter terbesar tumor ≥1cm. Pada pasien
lanjut usia dengan ER, PR positif dapat dipertimbangkan hanya diberikan terapi hormonal.
• Kemoterapi terhadap kanker mamae stadium lanjut atau rekuren dan metastasis dengan menggunakan
kemoterapi kombinasi golongan antrasiklin. Pada pasien dengan kelenjar limfe positif, reseptor hormon negatif
dapat diberi golongan taksan.
TERAPI HORMONAL
• Terapi hormonal diberikan pada kasus-kasus dengan hormonal positif dengan pemeriksaan reseptor estrogen (ER) dan
progesteron (PR) dan diberikan selama 5-10 tahun. Pasien dengan hasil pemeriksaan positif tergolong kanker mamae tipe
bergantung hormon, maka hasil terapi hormonal baik.

Tamoksifen (obat antiestrogen)


• Obat terapi hormonal yang paling luas dipakai.
• Mekanisme utamanya adalah sebagai penyekat estrogen, berikatan dengan ER dan menyekat transmisi informasi ke dalam
sel tumor.
• Memiliki efek samping yang mirip dengan esterogen yaitu trombosis vena dalam dan karsinoma endometrium sehingga
perlu diperhatikan dan diperiksa berkala.
Inhibitor aromatase
• Digunakan untuk pasien pasca menopause dengan reseptor hormon positif.
• Mempunyai mekanisme kerja dengan menghambat kerja enzim aromatase, sehingga menghambat perubahan androgen
menjadi esterogen. Inhibitor aromatase yang digunakan adalah generasi ketiga : golongan nonsteroid anastrozol, letrozol dan
eksemestan.
Obat sejenis LH-RH (goserelin)
• Mempunyai mekanisme menghambat sekresi gonadotropin, menghambat fungsi ovarium secara keseluruhan sehingga
estradiol serum turun dan menghambat pertumbuhan tumor.
Obat sejenis progesteron (medroksiprogesteron asetat/MPA dan megesterol asetat/ MA).
• Digunakan untuk pasien pasca menopause atau pasca ooforektomi.
• Mekanisme utamanya melalui umpan balik hormon progestin menyebabkan inhibisi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal,
androgen dan esterogen menurun.
• Obat ini juga berefek menambah nafsu makan, memperbaiki kondisi umum pasien.

Anda mungkin juga menyukai