Anda di halaman 1dari 19

Nama Sekolah : SMK MVP Ars Internasional Bandung

Kelas : XII OTKP


Jurusan : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
Penyusun : Sri Wulan Damayanti, S.Pd
Kompetensi dasar

3.3 menerapkan disiplin pegawai

4.3 melaksanakan disiplin pegawai


Disiplin kerja pegawai

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk


melalui serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan dan
ketertiban sebagai usaha untuk menata perilaku seseorang agar
terbiasa melaksanakan sesuatu sebagaimana mestinya yang
dirangsang dengan hukuman dan ganjaran.
Indikator yang mempengaruhi
Disiplin Kerja Pegawai

1. Kehadiran karyawan setiap hari.

2. Ketepatan jam kerja.

3. Mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal.

4. Ketaatan karyawan terhadap peraturan.


Adapun peraturan yang berkaitan dengan disiplin, antara lain : 

1. Peraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat.

2. Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam


pekerjaan. 

3. Peraturan cara–cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit-


unit kerja.

4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang  tidak boleh dilakukan
oleh para pegawai selama dalam melakukan pekerjaannya. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Disiplin Kerja Pegawai
1) Tujuan dan kemampuan. 

2) Keteladanan pimpinan.

3) Keadilan.

4) Waskat, yaitu tindakan nyata dan paling efektif untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan.
Atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, gairah kerja dan prestasi kerja
bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu hadir di tempat kerjanya agar dapat
mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan. 

5) Sanksi hukuman. 

6) Ketegasan.
Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan
Disiplin Kerja 

Pada dasarnya pegawai dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut : 

1) Pegawai yang berprestasi dan memiliki potensi, tidak terdapat masalah yang
berarti untuk meningkatkan disiplin kerja karena pegawai yang bersangkutan
memiliki motivasi yang baik untuk berprestasi. 

2) Pegawai yang berpotensi tetapi mempunyai masalah, pegawai jenis ini memiliki
potensi untuk digali dari dalam dirinya tetapi mempunyai masalah yang cukup
berarti misalnya kurang disiplin terhadap jam kerja. 

3) Pegawai yang biasa–biasa saja dan sulit untuk mengembangkan diri, pegawai
jenis ini cenderung pasif.
Hambatan–hambatan yang dihadapi oleh Pimpinan dalam
meningkatkan disiplin kerja pegawai adalah sebagai berikut : 

1) Kurangnya motivasi kerja sehingga kedisiplinan akan waktu


tidak begitu diperhatikan. 

2) Kurangnya pemberian insentif terhadap pegawai yang memiliki


kedisiplinan tinggi dalam bekerja. 
Kewajiban Perusahaan dan
Pegawainya
Kewajiban Pegawai Kewajiban Perusahaan
terhadap Perusahaan terhadap Pegawai
1. Kewajiban ketaatan. 1. Tidak melakukan diskriminasi.

2. Kewajiban konfidensialitas 2. Menjamin kesehatan dan keselamatan

(kerahasiaan). pegawai.

3. Kewajiban loyalitas. 3. Memberikan gaji secara adil.

4. Tidak boleh memberhentikan pegawai


dengan semena-mena.
Larangan Pegawai
1. Lebih dari 5 (lima) kali datang terlambat, dan/atau dispensasi non dinas lebih dari 20

jam/bulan.

2. Meninggalkan perusahaan atau pekerjaannya selama jam kerja dan/atau pulang cepat tanpa

ijin atasan.

3. Menggunakan alat-alat perusahaan tanpa ijin atasan yang berwenang dan menyerahkan tugas

kerja kepada orang lain tanpa persetujuan atasan.

4. Melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.

5. Menyimpan, menjual atau memperdagangkan barang-barang apapun dalam perusahaan tanpa

ijin pimpinan perusahaan.


Larangan Pegawai
6. Membawa orang lain/ luar masuk dalam lingkungan perusahaan tanpa
ijin pihak atasan yang berwenang.

7. Mangkir (tidak masuk bekerja tanpa alasan).

8. Mempengaruhi pegawai lain untuk tidak melakukan kewajibannya.

9. Menjalankan kendaraan/alat-alat perusahaan dengan mengabaikan


syarat-syarat keselamatan kerja.

10. Membuat isu-isu yang dapat menimbulkan terjadinya kerusakan dalam


lingkungan perusahaan dan atau merugikan perusahaan.
Tindakan Pendisiplinan Kerja

Tindakan preventif Tindakan korektif


Tindakan yang dilakukan untuk mendorong Tindakan yang dilakukan
pegawai menaati standar dan peraturan untuk mencegah supaya
sehingga tidak terjadi pelanggaran, atau kesalahan tidak terulang
bersifat mencegah tanpa ada yang memaksa kembali sehingga tidak terjadi
yang pada akhirnya akan menciptakan pelanggaran pada hari-hari
disiplin diri. selanjutnya.
Prinsip Penjatuhan Hukuman Disiplin

1. Prinsip keadilan

Pejabat yang berwenang menghukum harus mempertimbangkan hal-hal yang

memberatkan dan meringankan atas kesalahan yang dilakukan pegawai.

2. Prinsip kemanfaatan

Sanksi yang dijatuhkan harus bermanfaat untuk mendidik dan memperbaiki pegawai

yang dikenai sanksi serta berdampak positif bagi lingkungan kerja.


3. Prinsip konsistensi

Sanksi / penindakan yang sudah pernah dijatuhkan dijadikan pedoman


untuk menjatuhkan sanksi atas kasus yang sama dengan tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip penjatuhan sanksi lainnya.

4. Prinsip kepastian hukum

Kepastian hukum disini berarti pelanggaran sekecil apapun tetap


dikenakan sanksi hukuman terhadap pegawai yang melanggarnya.
Tata Cara Penjatuhan
Sanksi Pegawai
1. Pemanggilan

2. Pemeriksaan

3. Penjatuhan hukuman disiplin


Tingkat dan Jenis
Hukuman Disiplin
A. Hukuman Disiplin Ringan

Dalam tingkat hukuman disiplin ringan ini terdapat 3 (tiga)


jenis hukuman yang terdiri dari :

1) Teguran lisan,

2) Teguran tertulis,

3) Pernyataan tidak puas secara tertulis.


B. Hukuman Disiplin Sedang

Pada tingkat hukuman disiplin sedang ini juga terdapat 3 (tiga)


jenis hukuman, yaitu :

1) Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu)


tahun,

2) Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk


paling lama 1 (satu) tahun,

3) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.


C. Hukuman Disiplin Berat

Adapun pada tingkat disiplin berat ini terdapat atau ada 4


(empat) jenis hukuman yaitu :

1) Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah


untuk paling lama 1 (satu) tahun,

2) Pembebasan dari jabatan,

3) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri,

4) Pemberhentian tidak dengan hormat.


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai