Anda di halaman 1dari 7

HAK-HAK SIPIL POLITIK/HAK SIPOL

(INTERNATIONAL CONVENANT ON
CIVIL AND POLITICAL RIGHTS, ICCPR,
1966)

 Disusun dalam konsteks trauma Pasca


Perang Dunia II dan Perang Dingin
(perang ideology)
 Merupakan konsekuensi dari kesepakatan
ideologis (liberalsis vs sosialis) dalam
pembentukan UDHR 1948
 Dibentuk dalam format hukum
internasional
LATAR BELAKANG

1. Majelsi Umum menginisiasi pada tahun 1951


2. Resolusi Majelis Umum PBB No.2200 A (XXI) mengesahkan
International Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik), dan
Optional Protocol to the International Covenant on Civil and P
olitical Rights
(Opsional Protokol Kovenan Internasional tentang Hak Sipil
dan Politik secara bersama-sama pada 16 Desember 1966 dan
berlaku pada 23 Maret 1976.
3. Efektif berlaku pada 23 Maret 1976;
4. Diratifikasi oleh 152 Negara (Negara Pihak)
5. Indonesia menjadi Negara Pihak pada 2005
 International Covenant on Civil and Political
Rights/ICCPR bertujuan untuk mengukuhkan pokok-
pokok HAM di bidang sipil dan politik yang tercantum
dalam DUHAM sehingga menjadi ketentuan-ketentuan
yang mengikat secara hukum dan penjabarannya
mencakup pokok-pokok lain yang terkait. Konvenan
tersebut terdiri dari pembukaan dan Pasal-Pasal yang
mencakup 6 BAB dan 53 Pasal
 Negara Indonesia sendiri telah meratifikasi ICCPR pada
28 Oktober 2005 melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pengesahan
International Covenant On Civil And Political Rights (
Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan
Politik) yang disertai dengan Deklarasi terhadap Pasal 1
tentang Pengesahan Kovenan Internasional Hak Sipil dan
Politik.
PENGERTIAN DAN JENIS2
 Civil and political rights are a class of rights that protect 
individuals' freedom from infringement by governments, 
social organizations, and private individuals. They ensure one's
entitlement to participate in the civil and political life of society and
the state without discrimination or repression.
 Hak-hak sipil dan politik adalah hak yang bersumber dari martabat
dan melekat pada setiap manusia yang dijamin dan dihormati
keberadaannya oleh negara agar manusia bebas menikmati hak-hak
dan kebebasannya dalam bidang sipil dan politik yang
pemenuhannya menjadi tanggung jawab negara
Hak-Hak Sipil Dan Politik
Meliputi
 Hak hidup
 Hak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi
 Hak bebas dari perbudakan dan kerja paksa
 Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi
 Hak atas kebebasan bergerak dan berpindah
 Hak atas pengakuan dan perlakuan yang sama dihadapan hukum
 Hak untuk bebas berfikir, berkeyakinan dan beragama
 Hak untuk bebas berpendapat dan berekspresi
 Hak untuk berkumpul dan berserikat
 Hak untuk turut serta dalam pemerintahan
Derogable Rights
” A right that can be taken away or compromised”
Non-Derogable Rights
“A right that, at least in theory, cannot be taken away or
compromised”
Non Derogable Rights:
hak atas hidup; hak bebas dari penyiksaan; hak bebas dari
perbudakan; hak bebas dari penahanan karena gagal
memenuhi utang; hak bebas dari pemidanaan yang berlaku
surut; hak sebagai subyek hukum; dan hak atas kebebasan
berpikir, keyakinan dan agama.

Derogable Rights:
hak atas kebebasan berkumpul; hak atas kebebasan
berserikat; hak atas kebebasan menyatakan pendapat,
berekspresi, mencari dan memperoleh informasi

Anda mungkin juga menyukai