Anda di halaman 1dari 15

Interpersonal Education

Interpersonal Collaboration
Disusun oleh :

1. Yusuf Mustiko Aji : 2102015


2. Danny Budi Prabowo : 2102017
3. Dikky Yulia Ardiyanto : 2102054
4. Nina Ayu Widiastuti : 2102013
5. Siti Maghfiroh : 2102014
6. Ayu Dheemi Dahlan : 2102016
7. Vinandini Sabiila Fauzulda : 2102019
8. Qori Martha Ningrum : 2102020
9. Yunika Putri Adilia : 2102021
10. Sukma Nurul Hidayah : 2102049
11. Anis Fatima : 2102047
12. Dini Hesti Pramita : 2102050

Dosen Pembimbing
Fitriani S.KEP.M.KEP
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN


A. INTERPERSONAL EDUCATION

B. INTERPERSONAL COLLABORATION
A. INTERPERSONAL EDUCATION
Interprofessional education (IPE)

Menurut WHO (2010), IPE merupakan suatu proses yang dilakukan dengan
melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan
latar belakang profesi dan melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu,
adanya interaksi sebagai tujuan utama IPE untuk berkolaborasi dengan jenis
pelayanan meliputi formatif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pengertian IPE :
1. mendudukan secara bersama mahasiswa dari berbagai profesi kesehatan dalam
satu kelas yang sama.
2. mendatangkan pengajar dari berbagai profesi kesehatan untuk mengajar pada kelas
yang sama.
3. Memaparkan mahasiswa dari berbagai profesi pada pasien yang sama.
• Tujuan interprofessional education

● Tujuan IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan berbagai
profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama dengan memberikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara
efektif (Sargeant, 2009).  

● Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa dengan


tujuan untuk menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak dini dengan retensi
bertahap, sehingga ketika mahasiswa berada di lapangan diharapkan dapat
mengutamakan keselamatan pasien dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
bersama profesi kesehatan yang lain (Buring et al., 2009).
• Manfaat interprofessional education
● World Health Organization (2010) menyajikan hasil penelitian di 42
negara tentang dampak dari penerapan praktek kolaborasi dalam
dunia kesehatan menunjukkan hasil bahwa praktek kolaborasi dapat
meningkatkan keterjangkauan serta koordinasi layanan kesehatan,
penggunaan sumber daya klinis spesifik yang sesuai, outcome
kesehatan bagi penyakit kronis, dan pelayanan serta keselamatan
pasien. WHO (2010) juga menjelaskan praktek kolaborasi dapat
menurunkan komplikasi yang dialami pasien, jangka waktu rawat
inap, ketegangan dan konflik di antara pemberi layanan (caregivers),
biaya rumah sakit, rata-rata clinical error,dan rata-rata jumlah
kematian pasien.
 Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative
Practice, WHO (2010) menjelaskan IPE berpotensi menghasilkan berbagai
manfaat dalam beberapa aspek yaitu :

● Kerjasama tim untuk menjadi pemimpin tim dan anggota tim


● Mengetahui hambatan untuk kerjasama tim; peran dan tanggung jawab
meliputi pemahaman peran sendiri, tanggung jawab dan keahlian, dan
orang-orang dari jenis petugas kesehatan lain
A. INTERPERSONAL COLLABORATION
Interprofessional Collaboration ( IPC )

 Interprofesional collaboration The Canadian interprofessional health


collaborative menyebutkan interprofessional collaborative adalah
kemitraan antara tim penyedia layanan kesehatan dan klien dalam
pendekatan kolaboratif dan terkoordinasi partisipatif untuk pengambilan
keputusan bersama seputar masalah kesehatan dan sosial.
 Praktik interprofessional collaboration telah didefinisikan sebagai proses
yang mencakup komunikasi dan pengambilan keputusan memungkinkan
pengaruh sinergis dari pengetahuan dan keterampilan yang
dikelompokkan. Elemen praktik kolaboratif termasuk tanggung jawab,
akuntabilitas, koordinasi, komunikasi, kerjasama, otonomi, saling percaya
dan saling menghormati.
Tujuan Interprofessional Collaboration

 Merupakan wadah kolaborasi efektif untuk meningkatkan pelayanan


kesehatan kepada pasien yang didalamnya terdapat profesi tenaga
kesehatan meliputi dokter, perawat, farmasi, ahli gizi, dan fisioterapi dan
sebagai wadah dalam upaya mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif
antar profesi sehingga dengan adanya kolaborasi antar profesi di RS
dapat mendukung kesehatan dan keselamatan pasien.
 Manfaat interprofessional collaboration
Kerjasama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan sangat dibutuhkan untuk

meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan pelayanan kesehatan. Dalam melakukan

peningkatan IPC dapat dilakukan dengan cara yaitu peningkatan komunikasi yang efektif.

Dengan komunikasi yang efektif sehingga para tenaga kesehatan dapat melakukan tindakan

pelayanan kesehatan yang aman dan efektif. IPC menjadi hal yang penting untuk setiap tenaga

kesehatan dikarenakan dengan adanya interprofesional collaboration maka semua tenaga

kesehatan yang ada di rumah sakit dapat menjalin komunikasi yang baik sehingga dengan

terlajinnya kolaborasi yang baik maka dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan pasien.

 
C. TUJUAN IPC & IPE
● Tujuan IPE & IPC adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana
melibatkan berbagai profesi dalam pembelajaran tentang bagaimana
bekerjasama dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif (Sargeant, 2009).

● Implementasi IPE di bidang kesehatan dilaksanakan kepada mahasiswa


dengan tujuan untuk menanamkan kompetensi-kompetensi IPE sejak
dini dengan retensi bertahap, sehingga ketika mahasiswa berada di
lapangan diharapkan dapat mengutamakan keselamatan pasien dan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bersama profesi kesehatan
yang lain (Buring et al., 2009).
D. KOLABORASI

Kolaborasi Dalam Tim Kesehatan


1. Prinsip Kolaborasi dalam Tim Kesehatan
 Pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatanmasingmasing
dan perbedaan
 Tujuan bersama
 Pengambilan keputusan yang adil dan efektif
 Fokus pada pasien
• Komunikasi yang jelas dan teratur Prinsip di atas dapat dijabarkan
sebagai berikut:

1. Patien-centered Care - mengutamakan 4. Clarification of roles and scopes of practice


kepentingan dan kebutuhan pasien - pasien memahami lingkup kerja dan tanggung jawab
dan keluarga sebagai pemberian keputusan masing-masing sebagai tenaga kesehatan
dalam masalah kesehatannya Lingkup pekerjaan dalam kolaborasi kesehatan
2. Mutual respect and trust saling percaya dijelaskan dalam job description dan kontrak
dengan memahami pembagian tugas dan pegawai Pasien juga dilibatkan untuk memahami
kompetensinya masing saling menghormati peranannya dalam mewujudkan kesehatan
dan menghargai masing-masing profesi 5. Clarification of accountability and responsibility
3. Clear communication komunikasi efektif bertanggung jawab dengan perawatan terhadap
pasien yang ditanganinya
antara tenaga kesehatan Rekam medis atau
6. Liability protection for all member of the team
catatan lain yang ditulis dengan lengkap
setiap anggota tim kesehatan memiliki
perlindungan atau jaminan formal untuk
mengakomodasi tugasnya
7. Sufficient human resources and infrastructure mengefektif kerja dari tim kolaborasi
kesehatan. untuk itu, pemerintah membantu menambah jumlah tenaga kesehatan
mengaplikasikan teknologi untuk membantu kolaborasi kesehatan
8. Sufficient payment and payment arragement tim kolaborasi tidak mendasari pekerjaannya
sebatas upah yang diterimanya pemerintah membantu secara finansial dan teknis dalam
mengembangkan kolaborasi
9. Supportive education system pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan efektivitas
kolaborasi kesehatan.
10. Research and evaluation evaluasi dengan melihat kenyatan lapangan dari kolaborasi
kesehatan memperbaiki standar kualitas yang ada
 
Thanks for watching
Six columns

1 2 3

Mercury Venus Mars


Mercury is the closest planet to Venus is the second planet from Despite being red, Mars is a very
the Sun the Sun cold place

4 5 6

Jupiter Saturn Neptune


Jupiter is the biggest planet of Saturn is composed of hydrogen It’s the farthest planet from the
them all and helium gas Sun

Anda mungkin juga menyukai