Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR

ANTROPOLOGI
RIDWAN, SPD. SKM. KES
Beberapa defenisi berikut ini akan membantu kita dalam memahami
pengertian ilmu antroplogi.

 Antropologi adalah studi untuk menyusun


sejumlah generalisasi yang bermakna tentang
mahluk manusia dan tindakanya serta
pengertian yang lengkap tentang keragaman
munusia baik kebudayaan maupun ciri
fisiknya. (Haviland. 199: 29).
 Antropologi adalah ilmu yang mempelajari

manusia pada umumnya baik mengenai


warna kulit, bentuk fisik maupun kebudayaan
yang dihasilkan. (koentjaraningrat. 2009: 12).
 Antropologi adalah ilmu yang membicarakan
tentang beragam kebudayaan, perbedaan dan
persamaan fisik, sifat manusia dan
kelembagaannya. (Keesing. 1999:1).

 Antropologi adalah ilmu yang mempelajari


tentang manusia sebagi mahluk biologi dan
manusia sebagai mahluk sosio-budaya secara
holistik, yaitu sebagai suatu kesatuan bio-
sosio-budaya. (Harsoyo. 1999: 1).
 
 
Ruang lingkup antropologi.  

1. Antropologi Fisik
 
 
 Pertanyaan yang mengusik kita semua terutama para
ilmuan sosial dan para antropolog adalah bagaimana
asal usul munculnya manusia dan perkembanganya
kemudian (paleo-antroplogy), dan apa sebabnya, dan
bagaimana manusia masa sekarang memiliki perbedaan
ciri-ciri fisik, yang meliputi perbedaan struktur tubuh
(tinggi pendek), warna kulit (hitam, putih, kuning dan
coklat) serta bentuk dan warna rambut (kejur dan
keriting, hitam dan coklat kemerah-merahan) (Variasi
atau antroplogi fisik).
Antroplogi fisik memfokuskan perhatian pada manusia dalam bidang
perkembangan secara biologi

1. Kajian untuk menjelaskan manusia awal yang


kini sudah punah dan hubungan manusia
dengan mahluk lain dalam variasi keturunanya.
(Paleontologi primat).
2. Proses perubahan manusia dari tipe lain yang
bekembang menjadi jenis manusia (evolusi
manusia).
3. Mengkaji tentang teknik-teknik pengukuran
tubuh manusia untuk membedakan struktur
anatomi antara suatu ras manusia dengan ras
manusia lainya. (antropomentri).
4. Studi tentang verietes (ragam) manusia yang
masih hidup dan tentang perbedaan seks dan
variasi individu (samatologi).

5. Kajian tentang penggolongan manusia


dalam kelompok ras, sejarah ras dan
pencampuran ras (Antropologi rasial).
2. Antropologi Budaya

 Kalau antropologi fisik menyoroti kajianya pada manusia


secara jasmaniah atau dari wujud manusia yang nampak
terlihat, maka antropologi budaya mengkaji manusia dan
hasil kerja struktur organ tubunya baik yang bersifat
materil maupun yang bersifat non materil. Yang bersifat
materil berupa benda karya ciptannya,
 
 sedangkan non materil berupa, gagasan, ide, pemikiran dan
relasi sosial yang ditumbuh-kembangkannya.
 Optimalisasi kerja tubuh manusia dalam bidang kebudayaan
menghasilkan sekurang-kurangnya tiga bidang, yaitu bidang
penyebaran bahasa, bidang penyebaran kebudyaan dan
bidang kebudayaan etnik/local.
 Dengan demikian antropologi budaya
merupakan cabang besar (utama) dalam
antropologi yang menyelidiki kebudayaan
pada umumnya dan bermacam kebudayaan di
seluruh dunia. Kajian antropologi ditujukan
untuk memahami bagiamana manusia
mampu berkebudayaan dan mengembangkan
kebudayaanya sepanjang zaman.
 Yaitu bagaimana manusia dengan akalnya
mengembangkan stuktur berfikir dengan
belajar dari berbagai pengalaman yang
dilalui, dan berhasil mengubah lingkungan
alam sekitar melalui suatu proses yang
berlangsung sepanjang hidupnya.
 Antropologi budaya dapat dibagi menjadi empat
macam bidang kajian yaitu Arkelologi,
Antroplogogi linguistik, etnologi dan antrpologi
kepribadian. Ke-empat bidang kajian ini walaupun
memiliki obyek yang secara khusus terpisah antara
satu dengan yang lain, akan tetapi kesemuanya
dapat digunakan oleh antropologi untuk
memahami dan menganalisis data yang dapat
menggambarkan tentang keudayaan manusia yang
berbeda-beda di berbagai tempat, dan bagaimana
manusia dapat memajukan kebudayaanya.
Menurut Koentjaraningrat (2009: 10-11) bidang kajian antropologi secara keseluruhan mencakup:

 Masalah sejarah asal usul perkembangan manusia


(evolusinya secara biologis).
 Masalah proses terjadinya beragam mahluk manusia,
dipandang dari ciri-ciri bentuk tubuhnya.
 Masalah ragam bahasa yang dihasilkan dan disebarkan
ke seluruh dunia.
 Masalah proses lahirnya kebudayaan dan
perkembanganya ke seluruh dunia
 Masalah asas-asas kebudayaan etnik yang dimiliki oleh
setiap kelompok suku bangsa manusia di seluruh
dunia.
Metode dan Pendekatan Kajian Antropologi

Metode Antropologi
Salah satu aspek yang menentukan ilmiahnya
suatu cabang ilmu adalah metode yang
dipergunakan, yang secara khusus diseburt
metodologi penelitian. Yaitu suatu prosedur
yang menjelaskan tentang proses
mempeproleh bahan bahan penelitian, mulai
dari penentuan yang bersifat umum maupun
yang bersifat khusus.
Metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu
pengetahaun pada umumnya dikenal ada tiga model ;

◦ 1. Penelitian perpusatakaan atau Librery research


 Setelah tema atau topik dan tujuan
penelitian telah ditentukan, maka peneliti
akan mengumpulkan berbagai bahan
referensi yang bersumber dari buku- buku,
majalah, jurnal, makalah dan sumber
sumber lainya di berbagai tempat
◦.
2. Penelitian Laboratorium
 Pada umumnya dilakukan dalam suatu
ruangan atau wadah yang sudah didesain
sedemikian rupa, dengan menyediakan
bahan-bahan pembanding atau bahan-
bahan pendukung yang mampu
mempengaruhi perubahan terhadap hasil
yang diinginkan
3. Penelitian lapangan –field Research.
 pada Penelitian lapangan seorang atau
sekelompok orang telah menentukan topik,
lokasi dan tujuan tentang data apa yang
diinginkan, maka para peneliti telah
merancang time scudle (rentang waktu)
yang dibutuahkan, setelah itu akan
melakukan perjalanan kunjungan langsung
ke tempat sumber-sumber data yang
hendak diperoleh.
Observasi

 Observasi atau pengamatan adalah salah cara


untuk mendapat data utama dalam penelitian
antropologi. Seorang peneliti terlebih dahulu
mengunjungi daerah yang menjadai obyek
penelitinya yang berkaitan dengan peristiwa
yang terjadi dalam kegiatan kebudayan
masyarakat setempat.
 Peneliti akan mencatat bagaimana seorang
anak sedang menyapa dan menghormati orang
tuanya atau orang lebih tua usianya ketika
bertemu, bagaimana para pemuda menjalin
interaksi dengan para pemudi, bagaiamana
bentuk kerja sama dan gotong- royong yang
terjadi, bagimana cara warga masyarakat
setempat menghormti pemimpin dan tetuah
adat, bagimana cara masyaakat melakukan
ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan dan
Dewa nya.
 Yaitu bagaimana manusia dengan akalnya
mengembangkan stuktur berfikir dengan
belajar dari berbagai pengalaman yang
dilalui, dan berhasil mengubah lingkungan
alam sekitar melalui suatu proses yang
berlangsung sepanjang hidupnya.
 Rangkaian peristiwa itu akan lebih falid jika
dilanjutkan dengan menanyakan setiap
peristiwa yang nampak terjadi, sekaligus
meminta penjelasan mengenai makna-makna
dibalik peristiwa tersebut (makna budaya)
melalaui prosedur Interview.
Interview

 Interview atau wawancara adalah satu teknik


pengumpulan data dalam metode penelitian
antroplogi. Apabila seorang peneliti
mengunjungi daerah lokasi penelitianya
melalui kegiatan obsevasi, maka akan
nampak demikian banyaknya peristiwa yang
terjadi dalam masyarakat tersebut.
 Sebagai orang baru dan asing bagi
masyarakat setempat, peneliti mesti terlebh
dahulu melakukan pendekatan seperti
mendatangi tokoh atau pimpinan suku
bangsa setempat, kemudian
memperkenalkan diri dan menyampaikan
tentang maksud dan tujuan kedatanganya di
tempat tersebut.
 Tokoh adat atau pemimpin dalam masyarakat
tersebut sebagai pintu masuk (informan
kunci) yang akan menentukan, atau
memberikan rekomendasi kepada siapa lagi
anggota masyarakat yang harus ditemui jika
ingin mendapatkan bahan penelitian yang
lebih banyak dan mendalam sesuai data yang
dibutuhkan.
 dilakukan oleh para antropolog kenamaan
seperti Clifford Geertz yang tinggal bersama
dengan masyarakat Pare Kediri Propinsi Jawa
Timur selama dua tahun untuk
mendeskrepsikan masyarakat Jawa dalam
buku The Religion of Jawa
Pendekatan Antropologi

 Pendekatan dalam studi antropologi dikenal


dengan pendekatan holistik, yaitu untuk
memahami suatu kebudayaan suku bangsa
diperlukan semua perangkat pengetahuan,
baik yang bersumber dari data-data dari
antropologi fisik berupa pelo- antroplogi,
dan antropologi fisik maupun antropologi
budaya yang mencakup arkeologi, antro-
linguistik dan etnologi.
 Suatu kesatuan dari semua data-data
tersebut akan menjadi suatu pembahasan
yang sifatnya menyeluruh (holistic) terhaddap
keberadaan manusia baik sebagai mahluk
biologis maupun sebagaimahluk budaya.
Untuk memahami suatu kebudayaan secara holistic maka
dilakukan pendekatan Diakronik dan Singkronik.

 Pedekatan Diakronik adalah suatu studi


dalam antropologi yang ingin mendeskripsi
suatu kebudayan berdasarkan suatu waktu
rentang sejarah pada masa tertentu, dengan
waktu yang sedang berlangsung. Dengan
kata lain ada kajian tentang suatu
kebudayaan yang dilihat dalam dua dimensi
waktu, yaitu zaman yang sudah lampau
dengan zaman kekinian di tempat yang sama.
terima kasih.
Selamat belajar.

Anda mungkin juga menyukai