Anda di halaman 1dari 23

Pendekatan

Kedokteran Keluarga
Kasus Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan kaki
diabetes

Oleh:
Muhammad Fachri
1910013036

Pembimbing:
Dr. Krispinus Duma, SKM., M.Kes
dr. Tiara Ramadhani S
Pendahuluan
1. Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya.

2. Penderita Diabetes Mellitus jika tidak dikelola dengan tepat dapat


mengakibatkan masalah kesehatan lebih lanjut, seperti Gangguan Penglihatan
Mata, Katarak, Penyakit Jantung, Sakit Ginjal, Impotensi Seksual, Luka sulit
sembuh dan membusuk/Gangren, Infeksi Paru-Paru, Gangguan Pembuluh Darah,
Stroke dan sebagainya.

3. Peran keluarga sangatlah penting, apakah keluarga sudah tepat menyajikan diet
DM, mengontrolkan rutin gula darah, mengontrol minum obat DM dengan lima
benar : benar obat, benar dosis, benar orang, benar waktu, benar cara
minumnya, bagaimana dengan aktifitas sehari-hari atau olah raganya,
bagaimana cara mengatasi stressnya.
Identitas

Pasien Keluarga (Suami)


Nama : Ny. BN Nama : Tn. S
Umur : 44 tahun Umur: 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Wahid Hasyim II Alamat : Jl. Wahid Hasyim II
Pekerjaan : Ibu Rumah Pekerjaan : Wiraswasta
Tangga Pendidikan : S1
Pendidikan : SMA Agama : Islam
Agama : Islam Suku : Jawa
Suku : Jawa Status : Menikah
Status : Menikah
Kasus
KU: luka di telapak kaki sebelah kanan tidak kunjung sembuh.
RPS: Pasien mengeluhkan telapak kaki sebelah kanan luka tidak
kunjung sembuh. Keluhan ini dirasakan sejak satu minggu yang
lalu. Pasien mengatakan awalnya tidak sadar jika ada luka di
kaki. Pasien baru sadar ada luka setelah kaki mulai terasa
bengkak. Pasien juga menngeluhkan mati rasa dan kesemutan
pada kedua tangan dan kaki. Keluhan lain yang dirasakan
pasien yaitu merasa lemas. Lemas dirasakan diseluruh tubuh
dan terus menerus. Lemas yang dirasakan pasien tidak
berkurang dengan istirahat. Selain itu pasien juga
mengeluhkan sering mengantuk di siang hari. Pasien
mengantuk walaupun sudah memiliki waktu tidur yang cukup
dimalam hari dan tidak ada gangguan kualitas tidur pada
pasien. Tidak ada keluhan sering haus, sering lapar, sering
Kasus
RPD: Riwayat Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) didiagnosis pada
tahun 2014 dan dirawat di rumah sakit. Pertama kali didiagnosis
DM Tipe 2 pasien memiliki keluhan lemas, pusing, sesak napas,
dan mual dengan hasil GDS 375 mg/dl.
RPK: Riwayat tekanan darah tinggi, DM Tipe 2, dan stroke selama
4 tahun pada ibu pasien dan meninggal akibat komplikasi
penyakit tersebut.
Kasus
Riwayat kebiasaan dan psikososial:
Pola makan yang tidak sehat terutama mengenai frekuensi dan komposisi makanan serta jadwal
makan yang kurang baik dan tidak teratur, tidak pernah berolahraga, dan pasien tidak rutin dalam
meminum obat serta tidak kontrol penyakit yang diderita secara teratur ke fasilitas kesehatan.
Riwayat pengobatan:
Pasien tidak rutin mengonsumsi obat DM jika tidak ada keluhan yang dirasakan pasien,
pasien juga tidak rutin memeriksa gula darah secara mandiri ataupun kontrol ke
Puskesmas.
Kasus
Hasil pemeriksaan fisik:
Tanda vital tekanan darah 130/80 mmHg
IMT: 25 kg/ m2 (overweight)

Hasil pemeriksaan penunjang:


Glukosa darah sewaktu menunjukkan nilai 324 mg/dL dengan alat glucometer
Diagnostik Holistik
Aspek 1. Aspek 3.

Alasan kedatangan pasien: • Pola makan pasien yang tidak sehat


Mencari pengobatan atas keluhan yang dialami terutama mengenai frekuensi, komposisi
pasien makanan dan jadwal makan yang kurang
Apa yang diharapkan pasien & keluarga: baik dan tidak teratur
Pasien ingin keluhan hilang dan tidak kambuh • Pasien sering mengkonsumsi makanan dan
Apa yang dikhawatirkan pasien: minuman tinggi gula
Perburukan penyakit pasien, efek samping obat • Pasien tidak pernah berolahraga
• Status gizi overweight
Aspek 2. • Pasien tidak rutin dalam meminum obat dan
tidak kontrol secara teratur ke faskes.
Diagnosa klinik awal :
Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan kaki diabetes

Aspek 4. Aspek 5.
Dukungan keluarga baik, pendapatan keluarga baik,
dan lingkungan rumah dan tempat tinggal rapi, Fungsi Sosial Skala 2 : mampu melakukan pekerjaan
higienis, sanitasi dan ventilasi baik. ringan sehari-hari di dalam atau luar rumah)
Pengobatan Non-
Farmakologis
 Makan makanan yang bergizi dengan frekuensi, komposisi, dan jadwal makan yang benar dan teratur.
 Istirahat yang cukup
 Hindari dan kelola stress
 Latihan fisik dengan frekuensi, durasi, dan intensitas yang cukup
 Edukasi mengenai penyakit diabetes beserta komplikasi yang mungkin terjadi.
 Edukasi mengenai kepatuhan pengobatan dan kontrol penyakit diabetes beserta diet diabetes.
 Edukasi mengenai perawatan luka pada kaki dan menjaga kebersihan pada kaki.
 Edukasi keluarga akan pentingnya dukungan, baik masalah motivasi untuk minum obat maupun kebutuhan sehari-
hari pasien.
 Edukasi mengenai asuransi kesehatan BPJS agar pasien mau kembali
membayar secara rutin sehingga dapat rutin kontrol ke faskes serta rutin mengambil obat.
 
Pengobatan
Farmakologis
- Perawatan luka pada kaki pasien
- Metformin 500 mg/8 jam/oral sesudah makan
dan Glimepiride 2 mg/24 jam/oral diminum
setiap setiap pagi sebelum makan
- Rujuk ke Sp. PD

Usulan Pemeriksaan
Penunjang
GDP, HbA1C
Pemeriksaan kimia darah
EKG
Analisis
Kedokteran
Keluarga
No Ekonomi Keluarga Keterangan
1 Luas tanah 200 m2
2 Luas Bangunan 15 X 10 meter
3 Pembagian ruangan Rumah terdiri dari halaman depan, 1 lantai, 1 ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi
4 Besarnya daya listrik 2200 Watt
5 Tingkat pendapatan keluarga :  
a. Pengeluaran rata-rata/bulan  
- Bahan makanan: beras, lauk/ikan, sayur, air  
minum ± Rp. 3.000.000,00
- Diluar bahan makanan (listrik, air, dan lain-
lain)
± Rp. 10.000.000,00
b. Penghasilan keluarga/bulan
No Perilaku Kesehatan
1 Pelayanan promotif/preventif Puskesmas
2 Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lain Puskesmas
3 Pelayanan pengobatan Praktek dokter dan praktek dokter spesialis
4 Jaminan pemeliharaan kesehatan BPJS
No Pola Makan Keluarga
1 Pasien dan anggota keluarga Makan 3-4 kali sehari pada pagi, siang, dan malam hari. Makanan
diolah/dimasak sendiri.
No Aktivitas Keluarga
1 Aktivitas fisik  Pasien dan keluarga jarang melakukan olahraga, hanya melakukan
aktivitas sebagai IRT

2 Aktivitas mental Hubungan dengan suami harmonis. Selalu berkomunikasi dengan


baik dan membicarakan bersama apabila ada masalah dalam
keluarga.
No. Lingkungan
1 Sosial Hubungan dengan orang rumah lingkungan sekitar
baik. Namun tidak terlalu banyak berkomunikasi
karena adanya pandemi COVID-19.
2 Fisik/Biologik Kondisi rumah bersih
Luas tanah 200 m2
Luas bangunan 10 X 10 meter
Jenis dinding Beton
Jenis lantai terluas Keramik
Sumber penerangan utama Lampu listrik
Sarana MCK Terdapat 1 kamar mandi yang berada di bagian belakang rumah
  Tempat mencuci pakaian berada di belakang rumah. Dalam
  kondisi bersih
Sarana Pembuangan Air Limbah Pembuangan langsung ke selokan disamping rumah
Sumber air sehari-hari PDAM
Sumber air minum Air minum isi ulang
Pembuangan sampah Sampah dikumpulkan diplastik dan dibuang setiap hari di TPS.
Penilaian APGAR Keluarga
Hampir
Kadang
Kriteria Pernyataan Selalu Hampir tidak pernah (0)
Kadang (1)
(2)

Adaptasi Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing anggota keluarga      
sudah menjalankan sesuai dengan seharusnya   
 

Kemitraan Saya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu memberikan solusi      
terhadap permasalahan yang dihadapi   
   
 

Pertumbuhan Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk      
mengembangkan kemampuan yang saya miliki  

 

Kasih sayang Saya puas dengan kehangatan dan kasih sayang yang diberikan keluarga saya      
  
   

Kebersamaan Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin      
kebersamaan   

Jumlah 10
Skoring Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Keluarga
Pembahasan
Diabetes Mellitus Tipe 2
 Diabetes melitus (DM): suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
 Tidak hanya otot, hepar, dan sel beta pankreas saja yang berperan sentral dalam patogenesis
penyandang DM tipe 2 tetapi terdapat delapan organ lain yang berperan, disebut sebagai the
egregious eleven
 Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah.
 Penatalaksanaan DM Tipe 2 yaitu terdiri dari terapi nutrisi medis, latihan fisik, dan penggunaan obat-
obatan antihiperglikemia
 Definisi DM yang terkendali baik adalah apabila kadar glukosa darah, kadar lipid, dan HbA1c mencapai
kadar yang diharapkan, serta status gizi maupun tekanan darah sesuai target yang ditentukan
Derajat Kaki Diabetes
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai