Anda di halaman 1dari 49

Harry Stack Sullivan

(1892-1949)
BIOGRAFI
 Lahir di komunitas pertanian kecil di New York th1892,
keluarganya adalah petani miskin, ibunya sakit-sakitan
 Memandang kepribadian sebagai pola yang tetap dari
interaksi sosial, Ironisnya hubungan sosialnya sendiri
tidak bagus
 Sebagai anak-anak, setidaknya mengalami sekali periode
schizophrenia
 Sebagai seorang dewasa, hubungan sosialnya bersifat
superficial (dangkal) dan ambivalent
 Ibu memanjakan dan melindungi secara berlebihan
karena telah kehilangan 2 anak setahun sebelum
kelahiran Sullivan
 Pada usia 3-5 th ibu masuk RSJ, sehingga dia punya 3
figur ibu dalam hidupnya (ibu, nenek, bibi)
 Pada masa pra sekolah temannya hanya binatang-
binatang ternak
 Pernah punya teman anak lelaki yang 5 th lebih
tua pada masa preadolescent (Clarence Bellinger)
 Tidak pernah menikah, punya hubungan yang
diduga homosexual yang dianggap banyak
mempengaruhi pandangan Sullivan tentang
intimacy.
 Terkenal sebagai pendiri Washington school of
psychiatry,
 Meninggal dalam kesendirian di Paris th 1949,
pada usia 57.
 Teorinya dikenal dengan sebutan
“interpersonal theory of psychiatry”.
→because he believed psychiatry is the study
of what goes on between people.  This is in
contrast to Freud’s paradigm that focuses on
what goes on inside people. 

 Kepribadian didefinisikan sebagai: pola


hubungan interpersonal dan situasi
interpersonal yang tiap kali kembali dan relatif
bertahan, dan memberikan ciri pada
kehidupan manusia.
INTERPERSONAL THEORY
 the self berisi reflected appraisals dari
figur orang tua dan other significant adults
 Jika orang tua sangat pengkritik, anak
tumbuh dengan mengkritik dirinya sendiri
dan hidup dalam kecemasan.
 Jika orang tua penyayang, anak tumbuh
dengan kemampuan “love, fellowship and
good social adjustment in general”
INTERPERSONAL THEORY
 “we come to treat ourselves as we have
been treated by our parents”
 Hubungan di awal kehidupan dan
pertemuan dengan orang lain,
interpersonal transactions, membentuk
pandangan tentang diri dan menciptakan
kecenderungan perilaku yang bertahan
sepanjang hidup
INTERPERSONAL THEORY
 Manusia mengembangkan kepribadian
mereka dalam konteks sosial
 Menekankan pentingnya beragam tahap
perkembangan (masa bayi, kanak-kanak,
masa anak muda, pra remaja, remaja awal,
remaja akhir dan dewasa)
 Perkembangan manusia yg sehatjika
sebuah pribadi mampu membangun
keintiman dgn pribadi lain (sayangnya,
kecemasan bisa lahir dr hubungan2 antar
pribadi yg tdk memuaskan di usia brppun)
INTERPERSONAL THEORY . . .
 Mental disorders bersumber/ berakar dari
pola hubungan interpersonal di awal
kehidupan
 Specific life events and current
interpersonal issues berhubungan kuat
dengan kondisi mood klien masa sekarang
 Mengubah lingkungan hubungan
interpersonal dapat membantu klien
mengurangi gejala dan mengurangi emosi
berlebihan/ negatif
Dinamika kepribadian
Sulivan berpendapat manusia adalah
suatu sistem energi, yang salah satu
tugasnya adalah mengurangi
ketergantungan yang disebabkan oleh
need-nya.
Motivation
 Sullivan proposed two sources of motivation: the
pursuit of satisfactions and the pursuit of
security.
 On the one hand, we seek to maximize the
satisfaction of mainly biological bodily needs.
 On the other hand, we desire to minimize
insecurity that arises from cultural and social
needs.  In Sullivan’s model, the main motive
force of personality is the avoidance and
reduction of anxiety.  We seek to avoid a greater
anxiety by selecting a lesser anxiety.
Rangkuman Teori Sullivan
1. Tensions-TEGANGAN (Potensi u/ bertindak)
A. Needs (general needs & zonal needs)
- Kebutuhan umum  interpersonal & fisiologis
- Kebutuhan zonal  Oral, genital, manual
B. Anxiety (Kecemasan)
2. Energy transformations
3. Dynamisms-DINAMISME
A. Malevolence / Kedendaman
B. Intimacy / Keintiman
C. Lust / Nafsu
4. Levels of Cognitions – TINGKATAN KOGNISI
A. Prototaxic
B. Parataxic
C. Syntaxic
1. Tensions (ketegangan = potensi
untuk melakukan tindakan)
 Kepribadian adalah sistem energi
 Energi dapat muncul sebagai ketegangan
(kesiapan /potensi untuk bertindak) atau sebagai
tindakan2 (transformasi energi)
 Transformasi energi mengubah ketegangan menjadi
perilaku yang tampak maupun tidak tampak dan
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan serta
mengurangi kecemasan
 Ketegangan adalah kesiapan untuk bertindak yang
mungkin disadari atau tidak disadari. Menurut
Sullivan ada 2 ketegangan: kebutuhan dan
kecemasan. Kebutuhan biasanya menghasilkan
tindakan yang produktif, kecemasan yg non produktif
A. Needs (kebutuhan)membantu
pengintegrasian kepribadian
 Kebutuhan adalah ketegangan yang muncul
akibat ketidakseimbangan biologis antara
seseorang dengan lingkungan
fisiokemikalnya, di dalam maupun luar dirinya
 Kebutuhan memiliki kurun waktu, kalau
sudah terpuaskan ia tidak memiliki kekuatan
lagi, tetapi setelah beberapa waktu ia akan
muncul lagi
 Kebutuhan bersifat biologis, namun banyak
yang muncul dari situasi interpersonal.
Kebutuhan interpersonal yang paling dasar
adalah: kebutuhan akan kelembutan
Kebutuhan Umum (memfasilitasi seluruh kebaikan
pribadi)kesejahteraan seseorang
a. Antar pribadi/interpersonal (kelembutan, keintiman,
cinta)
 Seorang bayi mengembangkan kebutuhan untuk
mendapatkan kelembutan dari pengasuh utamanya.
 Untuk memenuhi kebutuhan akan kelembutan ini
diperlukan dua orang: bayi akan menangis, tersenyum
untuk mendapat kelembutan, ibu/pengasuh akan
memeluk, menyentuh bayi untuk memberikannya.
 Kebutuhan akan kelembutan dipuaskan melalui mulut
bayi dan tangan ibu. Kelembutan adalah kebutuhan yang
bersifat umum karena berkaitan dengan kesejahteraan
seseorang secara umum
b. Kebutuhan Fisiologis
 Makanan, minuman, air, oksigen
Kebutuhan Zonal (oral, genital, manual)
 Kebutuhan zonal (zonal needs) adalah kebutuhan
yang muncul dari bagian2 tertentu dari tubuh
 Beberapa bagian tubuh dapat memenuhi
kebutuhan umum maupun kebutuhan zonal,
misalnya
– mulut memenuhi kebutuhan umum akan
makanan dan oksigen, tapi sekaligus juga
memenuhi kebutuhan zonal untuk kegiatan
oral
– Tangan memuaskan kebutuhan zonal dengan
aktivitas manual
– anus dan genital adalah bagian2 tubuh yang
bisa memenuhi baik kebutuhan umum maupun
zonal
B. Anxiety (kecemasan)
 Berbeda dengan kebutuhan, kecemasan bersifat
lebih samar, kacau dan tidak berhubungan dengan
tindakan2 tertentu untuk meredakannya
 Menurut Sullivan kecemasan ditransfer dari ortu
kpd bayi lewat proses empatiibu cemas
berpengaruh ke anak.
 Kecemasan adalah kekuatan yang menghambat
perkembangan hubungan2 interpersonal yang sehat
 Kecemasan membuat orang tidak mampu belajar,
merusak ingatan, mempersempit sudut pandang
(persepsi) dan bahkan dapat menyebabkan amnesia
total
Kecemasan menghasilkan perilaku yang:
1. Menghambat orang untuk belajar dari
kesalahan2nya
2. Kekanak-kanakan untuk mendapatkan
rasa aman
3. Secara umum memastikan bahwa orang
tidak akan belajar dari pengalaman2nya
2. Energy transformations
(transformasi energi)
 Adalah: Ketegangan yang
ditransformasikan menjadi tindakan nyata
yang tampak (berbicara, berjalan) dan
tidak tampak (emosi, pikiran atau
perilaku-perilaku tersembunyi dari
pandangan orang lain)
 Tindakan2 nyata itu bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan & mengurangi
kecemasan
3. DINAMISME
(Karakter/pola prilaku)
 Pola khas tingkah laku (transformasi enerji) yang
menetap dan berulang terjadi yang menjadi ciri
khusus individu. Dinamisme melayani kebutuhan
kepuasan organisme melibatkan bagian tubuh.
 Dinamisme menjadi pembeda antar manusia &
menjadi ciri khas hubungan antar pribadi atau
kebiasaan bagaimana mereaksi orang lain
(perasaan, sikap, tingkah laku terbuka).
 Transformasi energi yang terorganisir dan menjadi pola2
perilaku khas yang menjadi karakteristik individu
sepanjang hidupnya (=kebiasaan)
 Kebiasaan ada dua jenis:
– Yang berhubungan dengan area tubuh tertentu
(mulut, anus dan genital)
– Yang berhubungan dengan ketegangan:
• Disjunctive: perilaku merusak berkaitan dg
malevolence
• Isolating: pola perilaku yg tdk berkaitan dg
hubungan interpersonal (misalnya: lust – nafsu
birahi)
• Conjunctive: perilaku yg bermanfaat, intimacy dan
self system
A. Malevolence
 Dinamisme yang berkaitan dengan kejahatan dan
kebencian, ditandai oleh perasaan hidup di
tengah2 musuh
 Berasal dari pengalaman buruk yang dirasakan
anak pada usia 2-3 tahun: anak merasa cemas
atau sakit hati, akibat orangtua ingin
mengendalikan perilaku anak (memukul,
membentak, menelantarkan)
 Bentuk malevolence antara lain: anak pemalu,
nakal, melawan atau bentuk2 perilaku asosial
atau antisosial lain
B. Lust (nafsu birahi)
 Kecenderungan untuk mengasingkan diri, tidak
membutuhkan orang lain untuk pemuasannya.
Menampilkan dirinya sebagai perilaku
autoerotic, walaupun melibatkan orang lain
sebagai objeknya
 Lust muncul pada masa remaja, sering disalah
artikan sebagai ketertarikan seksual
 Lust seringkali mendorong remaja melakukan
tindakan2 yang tidak diterima oleh teman2nya
(bahkan menyebabkan putusnya hubungan yang
sudah akrab) sehingga memunculkan kecemasan
dan penurunan harga diri
C. Intimacy
 Berkembang dari kebutuhan akan hubungan
penuh kelembutan, mencakup hubungan
interpersonal yang erat diantara dua orang yang
posisinya sejajar
 Berkembang menjelang masa pubertas diantara
dua anak yang menilai temannya sejajar dengan
dia. Jarang terjadi dalam hubungan ortu-anak,
kecuali waktu anak sudah dewasa
 Intimacy menurunkan kecemasan dan rasa
kesepian, oleh karena itu intimacy adalah
pengalaman yang memberikan rasa
menyenangkan sehingga diharapkan oleh semua
orang yang sehat
Self system
 Pola perilaku yang konsisten, untuk memelihara
rasa aman interpersonal seseorang,
melindunginya dari kecemasan
 Muncul pertama kali pada usia 12-18 bulan
waktu anak mulai belajar perilaku mana yang
akan menimbulkan dan menurunkan kecemasan
 Self system akan menciptakan peringatan pada
individu bila ada pengalaman interpersonal yang
mengancam keamanan diri dan akan
menimbulkan kecemasan
 Orang akan menyangkal atau mengubah
pengalaman interpersonal yang berkonflik
dengan harga dirinya
Self system
 Dua operasi keamanan self system:
– Disosiasi: dorongan, keinginan dan kebutuhan
yang ditolak individu untuk memasuki kesadaran
– Selective inattention (pengabaian yang selektif):
penolakan untuk melihat sesuatu yang tidak ingin
dilihat. Bersifat lebih ringan dan lebih terbatas
dari disosiasi, bersumber dari usaha kita sendiri
untuk tidak ingin mengingat pengalaman yang
tidak konsisten dengan self system (kita
melupakan bahwa kita pernah melakukan
“kenakalan”)

KEDUANYA TETAP AKTIF DI ALAM BAWAH SADAR


 SELF SYSTEM
Pengalaman interpersonal bertentangan  mengancam
keamanan diri  pertahanan diri menggunakan security
operation (proses untuk mereduksi perasaan tidak aman
terhadap sistem self) dengan tidak mengakui atau
mengubahnya
Macam-macam security operation :
 Dissociation : menolak impuls muncul di kesadaran →
ditekan di ketidaksadaran
 Inattention : orang berpura-pura tidak merasakan
 Apathy : tidak memilih obyek mana yang harus
diperhatikan, semuanya diserahkan kepada pihak luar
 Somnolent detachment : pertahanan tidur
PERSONIFIKASI
 Melalui interaksi sosial dan selective attention or
inattention, manusia mengembangkan
personifikasi →  Gambaran mengenai diri dan
orang lain yang dibangun berdasarkan
pengalaman yang menimbulkan kepuasan atau
kecemasan.
 Hubungan interpersonal memberi kepuasan 
image positif
 Hubungan interpersonal kurang memberi
kepuasan  image negatif
Personifications
 Sejak masa bayi orang memiliki imaji2 tertentu
tentang diri mereka maupun orang lain di
sekitarnya
 Imaji2 ini disebut personifications (personifikasi)
 Imaji2 ini bisa akurat sebagaimana aslinya, bisa
juga berubah karena diwarnai oleh kebutuhan
dan kecemasan
 Ada 3 personifikasi yang penting:
– The bad mother
– The good mother
– The me
+ Eidetic Personification
The bad-good mother
 Personifikasi the bad mother berkaitan dengan
proses penerimaan makanan yang tidak
memuaskan, bisa tertuju pada ibu atau siapapun
yang memberi susu/makanan
 Personifikasi the good mother berkaitan dengan
sikap yang lembut, hangat, tenang pada saat
proses penerimaan makanan
 Keduanya bisa sekaligus tertuju pada satu figur
yang sama menciptakan personifikasi yang
kompleks
The me
 Pada masa bayi seorang anak memiliki 3
personifikasi saya: bad-me, good-me, not-me.
Semuanya berkaitan dengan saya dan tubuh saya
 Bad-me berasal dari pengalaman dihukum dan
tidak diterima
 Good-me berasal dari pengalaman menyenangkan
dan dicintai
 Not me adalah disosiasi dan pengabaian selektif
akibat pengalaman kecemasan. Not me ini sampai
masa dewasa bisa muncul dalam mimpi buruk atau
episode schizophrenia akibat tekanan hidup yg
berat
Eidetic personifications
 Tidak semua pengalaman interpersonal anak
dialami dengan orang yang nyata. Beberapa anak
memiliki teman imajiner yang diciptakan untuk
melindungi harga diri mereka
 Menurut Sullivan teman imajiner ini memiliki
pengaruh yang signifikan dalam perkembangan
anak, sama dengan teman anak yang nyata
 Eidetic personifications bisa terjadi pada orang
dewasa juga: melihat sifat2 fiksi pada seseorang
 Eidetic personifications pada orang dewasa
merusak hubungan interpersonalnya dengan
orang sekitar
4. Levels of cognitions
(tingkat/derajat pemikiran)
 Tingkat pemikiran dibagi dalam 3 pengalaman:
prototaxic, parataxic dan syntaxic
 Tingkat pemikiran ini mencakup: cara
mempersepsikan, membayangkan dan
memahami
 Pengalaman pada tingkat prototaxic tidak dapat
dikomunikasikan, parataxic bersifat personal,
tidak logis dan kalau dikomunikasikan bentuknya
sudah berubah, pengalaman syntaxic bermakna
dalam komunikasi interpersonal
KONSEPSI TENTANG FUNGSI KOGNITIF
Prototaxic (muncul sejak individu lahir, tidak
disadari. Pengetahuan saat ini, disini, sekarang.
Pengetahuan berdiri sendiri, sepotong-potong,
tidak terintegrasikan)

Parataxic (lebih didasari, tapi kesadaran tidak


bersifat menerangkan. Dapat melihat hubungan
kausal, tapi secara logis tidak dapat dibenarkan)

Syntaxic (level kognitif tertinggi, yang melibatkan


logical thinking atau realistic thinking. Cara ini
memungkinkan komunikasi)
A. Tingkat Prototaxic
 Pengalaman paling awal dan paling primitif
seorang bayi yang dilahirkan
 Tidak dapat disampaikan dalam kata2,
bagaimana seorang bayi yang baru lahir
melakukan kontak dengan lingkungan, pasti
berkaitan dengan tubuh
 Pada orang dewasa pengalaman prototaxic dapat
dirasakan sebagai sebuah sensasi, imaji,
perasaan, suasana hati atau kesan yang melintas
sesaat. Bisa dalam mimpi atau pengalaman
langsung. Tidak sepenuhnya disadari tapi bisa
diceritakan sebagai pengalaman yang aneh dan
tidak bisa digambarkan
B. Tingkat Parataxic
 Pengalaman yang tidak logis dan biasanya terjadi
jika seseorang mengasumsikan sebuah sebab-
akibat yang terjadi secara kebetulan
 Kognisi parataxic lebih jelas daripada prototaxic,
tetapi bersifat pribadi sehingga sulit untuk
dikomunikasikan kepada orang lain
 Seorang anak kecil yang berkali-kali mengalami
mendapat rejeki setiap memotong kuku akan
percaya bahwa ada hubungan antara potong
kuku dan rejeki. Mungkin sampai dewasapun
pemahaman ini terbawa: potong kuku = rejeki
C. Tingkat Syntaxic
 Pengalaman yang telah divalidasi dan dapat
secara simbolik dikomunikasikan, misalnya:
kata2 dan ekspresi wajah
 Anak dan orangtua dapat berkomunikasi
pada tingkat syntaxic jika keduanya telah
menyepakati kata2 dan ekspresi yang sama
 Semua orang yang telah mencapai tingkat
kognisi syntaxic tidak kehilangan tingkat
prototaxic maupun parataxic. Pada orang
dewasa ketiganya berfungsi
Tahap Perkembangan Kepribadian
 Sullivan membagi menjadi 7 tahap yang
akan membentuk kepribadian.
 Setiap tahap perkembangan akan
menghadapi masalah hubungan
interpersonal berbeda-beda.
• Infancy /masa bayi(birth to 1-2 year)
• Childhood (2 to 6 years old)
• Juvenile (6 to 8,5 years old)
• Preadolescence (9 to 12 years old)
• Early Adolescence (13 to 15 years old)
• Late Adolescence (15 to 22 or 23 years old)
• Adulthood (23 years old and on)
Infancy
 Sejak bayi dilahirkan s/d usia 18-24 bln, waktu
bahasa syntaxic mulai berkembang
 Pengalaman di masa bayi membentuk
personifikasi ibu  the good mother sekaligus
the bad mother membentuk pola-pola
dinamisme anak untuk mendapat kepuasan dan
menjauhi kecemasan
 Komunikasi bayi dg dunia luar dimulai dengan
gaya bahasa autis yang hanya dimengerti oleh
bayi dan pengasuhnya, sampai berkembang
menjadi bahasa dan ekspresi yang dipahami
orang2 di sekelilingnya
 Pada saat bayi sudah bisa berkomunikasi dengan
lingkungan terdekatnya, masa infancy selesai
Childhood
 Masa ini terbentang antara usia 18-24 bln s/d
5-6 th (tergantung kultur), antara
perkembangan bahasa syntaxic sampai
munculnya kebutuhan untuk memiliki teman
bermain yang statusnya sejajar
 Ibu masih dominan pada masa ini, namun
dalam konteks yang berbeda karena anak2
sudah mampu berkomunikasi dengan ibu
secara timbal balik
 Masa ini adalah masa belajar nilai2 budaya
yang paling sensitif, anak menyerap semua
perilaku orang2 di sekitarnya, terutama
orangtuanya. Ia juga mengembangkan
berbagai model dinamisme untuk melawan
segala situasi dan kondisi yang menimbulkan
kecemasan
 Menjelang awal masa sekolah anak sering
mempunyai teman2 imajiner yang diajaknya
berkomunikasi. Ini adalah cara anak
mengembangkan hubungan di luar hubungannya
dengan orangtua dan hubungan dengan teman
imajiner lebih memberikan rasa aman karena
jarang sekali menimbulkan kecemasan. Sullivan
menilai hubungan anak dengan teman
imajinernya sebagai latihan untuk berhubungan
dengan teman2 nyatanya kelak kalau dia lebih
siap
 Pada masa ini anak2 juga mulai mengembangkan
perilaku mandiri untuk melawan kecemasan,
antara lain dengan menyibukan dirinya sendiri
 Good me, bad me, not me
Juvenile era
 Mulai dari usia pertemanan yang sejajar (AS: 5/6
thn) sampai usia ingin memiliki hubungan yang
lebih erat dengan seseorang (AS: 8,5 thn)
 Disini anak harus belajar persaingan/kompetisi,
kompromi dan kerjasama untuk mengembangkan
hubungan yang lebih akrab dan bermakna kelak
(dlm kelompok)
 Umumnya di usia ini anak2 bergaul dalam
kelompok, laki2 dan perempuan bercampur.
Beberapa anak mulai memilih teman2 yang lebih
cocok dengan dirinya, iapun sudah bisa menilai
kualitas orangtua
 Pada akhir tahap ini anak2 sudah lebih siap
memasuki hubungan interpersonal yang lebih
mendalam, penuh kelembutan, jauh dari
kecemasan
Perkembangan negatif di masa ini:
– stereotypes : meniru atau memakai
personifikasi mengenai orang atau
kelompok orang yang diturunkan antar
generasi
– ostracism :pengalaman anak diisolasi
secara paksa, dikeluarkan /diasingkan
dari kelompok sebaya karena perbedaan
sifat
– Disparagement :meremehkan atau
menjatuhkan orang lain, akan
berpengaruh pada hubungan
interpersonal ketika dewasa
Preadolescence
 Dimulai dari usia 8,5 tahun (9-12 th) sampai anak
siap menjalin hubungan yang akrab dengan
orang tertentu yang umumnya berasal dari usia,
status sosial dan jender yang setara
 Disini anak untuk pertama kalinya dalam hidup
belajar untuk mengembangkan hubungan yang
akrab dengan orang lain demi orang itu
 Disini anak telah memiliki kapasitas untuk
mencintai orang lain secara tulus dan merasa
puas bila ia mampu membahagiakan orang,
belum diwarnai lust
 Ini adalah masa yang paling tidak bermasalah
dan paling tidak perlu perawatan. Ortu masih
penting, tetapi hubungannya dengan anak
berbeda
 Hubungan dengan teman sebaya di masa ini
lebih penting drpd hubungan dengan ortu/guru.
Anak2 bisa secara bebas mengekspresikan
pendapat dan emosi mereka satu sama lain
tanpa takut/malu
 Keberhasilan untuk mengembangkan hubungan
yang bermakna disini akan menghapuskan
semua kesalahan dalam tahap perkembangan
sebelumnya, namun kegagalan dalam tahap ini
akan berdampak panjang ke tahap-tahap
selanjutnya (late adolescene & adulthood)
 Anak yang kesepian dan tidak mendapat
kesempatan untuk mengembangkan hubungan
yang akrab pada masa ini akan kehilangan
kesempatan untuk belajar mengembangkan
hubungan interpersonal selamanya
Early adolescence
 Dimulai sejak pubertas, berakhir pada saat
muncul kebutuhan untuk mencintai seseorang
secara seksual (di AS waktu SMP)
 Masa ini ditandai dengan munculnya minat
terhadap alat kelamin dan dorongan untuk
menjalin hubungan penuh birahi
 Kebutuhan untuk berhubungan akrab sebagai
sambungan dari masa sebelumnya masih ada,
namun sekarang disertai kebutuhan paralel yang
berbeda: lust (nafsu birahi)
 Kebutuhan intimacy, lust dan security
(bebas dari kecemasan) sering berkonflik
pada masa ini:
– Lust berkonflik dg security, karena
aktivitas seks tidak diterima di
masyarakat
– Intimacy berkonflik dg security, jika
seorang remaja akrab dg lawan jenisnya
– Intimacy berkonflik dg lust, jika
dorongan nafsu lebih besar dari
keakraban persahabatan. Seringkali
persahabatan ingin dipertahankan,
sehingga nafsu birahi diarahkan pada
orang yang tidak dikenal
Late adolescence
 Dimulai pada saat seseorang dapat merasakan lust
dan intimacy terhadap orang yang sama, berakhir
pada masa dewasa waktu ia bisa menjalin
hubungan cinta jangka panjang
 Ini adalah periode menemukan diri sendiri, dalam
masa ini seorang remaja memutuskan orientasi
pribadinya dalam perilaku seksual, biasanya pada
usia 15-17/18 tahun
 Pada masa ini telah terbentuk pola perilaku
seksual yang stabil dimana orang yang dicintai
selain menjadi objek nafsu birahi, juga menjadi
subjek hubungan interpersonal yang diwarnai oleh
cinta kepada sesama (bukan cinta kepada diri
sendiri)
Adulthood
 Keberhasilan melewati masa late adolescence
menjadi awal masa adulthood. Masa ini ditandai
oleh kemampuan untuk memapankan hubungan
cinta dengan seseorang yang sangat bernilai bagi
dirinya
 Kemampuan membangun hubungan akrab dalam
jangka panjang adalah sumber kepuasan hidup
 Orang dewasa menikmati hidup yang
menyenangkan di tengah2 orang tercintanya
 Masa dewasa adalah sambungan dari masa2
sebelumnya, jika seluruh tahap perkembangan
dilewati dengan baik, orang akan memasuki masa
dewasa, sebaliknya orang mungkin tidak pernah
menjadi dewasa jk ada gangguan dlm
perkembangan
Adulthood/ Maturity (> 23 tahun)
 Berjuang untuk mendapatkan keamanan finansial,
karir dan keluarga

 Berbekal kesuksesan pada tahap adolescent, hubungan


dewasa dan sosialisasi yang dibutuhkan lebih mudah
dicapai.  Tanpa backgroud yang baik konflik
interpersonal yang menimbulkan kecemasan sering
terjadi. 

 Kemasakan ditandai dengan sudah belajar memuaskan


kebutuhan yang penting, bekerja sama dan
berkompetisi dengan orang lain, mempertahankan
hubungan dengan orang lain yang memberi kepuasan
intimasi dan seksual, berfungsi secara efektif di
masyarakat. Menurut Sullivan yang paling penting
adalah intimasi

Anda mungkin juga menyukai