Karies, abrasi, atrisi, erosi atau abfraksi Umumnya karena terjadi resesi
gingiva yang menyebabkan
permukaan akar terbuka, dan ngilu
setelah perawatan bleaching,
scaling dan root planing, restorasi
yang cacat, sindroma gigi retak,
penggunaan bur tanpa air
pendingin, dll.
2.
Mengurangi aliran cairan melalui tubulus dentin kecil dengan menghalangi mekanisme
hidrodinamik dalam tubulus dentin ini.
Mekanisme
Oklusi tubulus dentin bekerja melalui pengendapan protein
atau pembentukan pelikel superfisial.
Depolarisasi saraf melibatkan penetrasi dan difusi ion ke
dalam struktur dentin dan masuk ke pulpa.
1 Agen desensitisasi rumah tangga yang biasanya yaitu pasta gigi, obat
kumur, atau permen karet.
4 and resin, glass ionomer cement, komposit, dan dentin bonding agent.
Laser dengan neodymium: yttrium aluminum garnet (Nd-YAG) laser,
GaAlAs (galium-aluminium-arsenide laser), dan Erbium-YAG laser.
Medikasi homeopathic dengan propolis
(Alqahtani et al, 2020; Hu et al, 2020; Rasni et al, 2021)
Jenis Desensitisasi
American Dental Association telah menyetujui pasta gigi berikut untuk
tujuan desensitisasi: Sensodyne dan Thermodent, yang mengandung
strontium klorida, Crest Sensitivity Protection, Denquel, dan Promise,
yang mengandung potasium nitrat; dan Protect, yang mengandung
sodium sitrat. Larutan dan gel pembilas fluoride juga dapat digunakan
setelah prosedur kontrol biofilm biasa.
Agen yang digunakan oleh praktisi dental, yaitu larutan dan
pasta fluoride secara historis telah menjadi agen pilihan.
Saat ini, larutan kalium oksalat (Protect) dan ferric oxalate (Sensodyne
Sealant) adalah bahan yang disukai, dan aplikator khusus telah
dikembangkan untuk penggunaannya. Agen-agen ini membentuk kristal
kalsium oksalat tidak larut yang menyumbat tubulus dentin.
Newman M, Carranza FA, Takei H, Klokkevold V. Carranza’s Clinical Periodontology 13th ed. Saunder. Elsevier: China; 2018.
Martins CC, Firmino RT, Riva JJ, Ge L, Carrasco-Labra A, Brignardello-Petersen R, et al. Desensitizing Toothpastes for Dentin Hypersensitivity: A Network Meta-
analysis. Journal of Dental Research. 2020; 99(5): 514-22.
Rasni PND. Khoman JA. Penatalaksanaan Hipersensitivitas Dentin. e-GiGi. 2021; 9(2): 134-136.
Thank you