Anda di halaman 1dari 8

BULLYING

By: Ladita Evani Saragih (20520028)


I.PENDAHULUAN
Bullying tentu bukan lagi menjadi kata asing yang pernah kita dengar. Bullying
atau kerap kali disebut dengan kekerasan dan mungkin setiap individu pernah
mengalaminya. Rigby (dalam Astuti, 2008), menyatakan bullying merupakan perilaku
agresi yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus, terdapat kekuatan yang
tidak seimbang antara pelaku dan korbannya, serta bertujuan untuk menyakiti dan
menimbulkan rasa tertekan bagi korbannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa perilaku bullying adalah suatu perilaku negatif yang dilakukan
secara berulang-ulang, dilakukan dengan sadar dan sengaja yang bertujuan untuk
menyakiti orang lain secara fisik maupun emosional, dilakukan oleh seorang anak atau
kelompok anak dan terdapat ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan dari pihakpihak yang
terlibat.
II.PENGERTIAN
BULLYING
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk
penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang
yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan 02
secara terus menerus. bullying dapat dikategorikan sebagai perundungan apabila perilaku tersebut
sangat agresif dan mencakup:

1.Ketidakseimbangan kekuatan antara anak yang melakukan perundungan, baik berupa kekuatan fisik,
akses informasi pada hal yang memalukan korban, atau memiliki popularitas sehingga mampu
mengendalikan dan membahayakan korban.

2.Terjadi pengulangan perilaku intimidasi atau berpotensi untuk terjadi lebih dari satu kali. 04
Beberapa tindakan yang juga termasuk dalam bullying, di antaranya perbuatan yang dapat
membahayakan anak lain, menyebarkan rumor yang merugikan korban, melakukan penyerangan
secara fisik atau verbal, dan juga mengucilkan anak dari sebuah kelompok secara sengaja.
DAMPAK BULLY
1 2 3
Bagi anak korban Bagi anak pelaku Bagi anak-anak yang
perundungan perundungan menyaksikan bullying

mengalami masalah kesehatan fisik, Anak pelaku perundungan dapat


sosial, emosional, mental dan juga terlibat dalam perilaku kekerasan dan Anak-anak yang menyaksikan bullying
masalah akademik. Mereka juga berisiko lainnya, di mana perilaku ini dapat mengalami peningkatan
bisa merasakan gejala-gejala, seperti bisa terbawa hingga dewasa. Mereka penggunaan tembakau, alkohol atau
depresi, cemas, meningkatnya akan cenderung agresif dan terlibat obat-obatan, memiliki masalah
perasaan sedih, perubahan pola tidur penyalahgunaan alkohol, narkoba, kesehatan mental, temasuk depresi dan
dan makan, serta hilangnya minat melakukan tindak pelecehan, kecemasan serta membolos sekolah.
untuk melakukan aktivitas sehari- perusakan, bahkan melakukan
hari. tindakan pidana setelah dewasa.
“Di dalam etika Kristen pada dasarnya berbeda dengan pengertian etika secara umum. Etika
Kristen memiliki nilai moral yang diyakini bersumber dari Tuhan sedangkan etika dalam
pengertian filosofis umum meyakini nilai moral yang bersumber dari hasil penalaran
manusia dan rekonstruksi budaya.25 Etika Kristen pada hakikatnya didasari pada standar
kebenaran Alkitab sebagai titik acuan yang pasti.26 Secara praktik, etika Kristen berfungsi
untuk menyatakan karya penebusan Kristus dan pemulihan gambar dan rupa Allah.27 Hal ini
menekankan bahwa etika Kristen bukanlah seperangkat aturan moral seperti yang
didefinisikan oleh dunia sekuler, melainkan sebuah indikator yang bertujuan untuk
membawa pemulihan pada diri manusia agar mampu menyatakan karakter Kristus dalam
—CINTA KASIH
segala aspek hidupnya.28 Etika Kristen pada dasarnya diartikan sebagai respons atau
tanggapan manusia kepada tindakan anugerah Allah yang menebus kehidupan manusia dari
dosa.29
Perkelahian yang berujung maut, tindakan perundungan dan kekerasan, pengedaran
dan penggunaan narkoba, seks bebas, aborsi, pelecehan seksual, pemerkosaan, pembunuhan,
pencurian, pembobolan rekening bank ataupun perusakan data privasi seseorang atau suatu
perusahaan adalah beberapa contoh tindakan yang tidak terpuji.Dalam hal ini
perundungan adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa
tertekan, trauma, dan tak berdaya, yang dilakukan oleh orang lain kepada seseorang secara
terus-menerus dan berulang baik secara fisik maupun psikis. Hal ini dapat disebut juga
perilaku agresif yang menyebabkan adanya korban, sehingga berdampak bagi anak-anak
akan menunjukkan sifat kekerasan, terlebih akan mengalami penurunan prestasi akademik
III.PANDANGAN ETIKA KRISTEN TENTANG BULLY

Perundungan adalah suatu perbuatan yang melanggar firman dan itu berarti dosa,
seperti yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya:
Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus
diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.” (Matius 5: 22) perkataanyang seperti ini
jika dilakukan tanpa suatu tujuan yang baik, melainkan hanya sekadar untuk memamerkan
kekuasaan, memuaskan nafsu kedagingan, untuk menunjukkan kekesalan kita kepada orang,
dan memanasi diri guna membalas dendam. Kemarahan semacam ini sia-sia sifatnya. hanya
menyakiti hati saja.53
Kristus berkata kepada mereka bahwa menggunakan kata-kata keji kepada saudara
orang percaya adalah pembunuhan dengan lidah, seperti misalnya menyebutnya kafir dan
jahil. 54 Ucapan kafir adalah perkataan yang menghina dan keluar dari kesombongan.
Sedangkan ucapan "Kamu orang yang tidak berguna" adalah kata-kata yang disebut Salomo
sebagai pencemooh yang sombong (Ams. 21:24), yang menginjak-injak saudara kita yang
dipandang terlalu hina untuk ditempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga kambing
domba. Tutur kata lain yang seperti ini adalah, "Orang banyak ini yang tidak mengenal
hukum Taurat, terkutuklah mereka" (Yoh. 7:49).55 Seperti yang diungkapkan dalam Yohanes: Setiap orang yang membenci
saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki
hidup yang kekal didalam dirinya. (1Yoh. 3:15).
BAB IV KESIMPULAN
KESIMPULAN
Perundungan adalah hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, konsep iman
Kristen sangat menolak apapun bentuk penindasan. Perundungan mengakibatkan banyakdampak negatif. Sebagai
orang percaya pembelaan diri harus dilakukan dengan mengikuti
nilai firman dan Hukum yang berlaku, namun tetap menyerahkan segala apa yang dihadapi
dalam penindasan atau perundungan kepada Tuhan sebagai hakim.
Dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi perundungan di tengah disrupsi, bahwa
orang percaya harus mengetahui era disrupsi dalam perkembangan sosial manusia, lalu
memahami adanya pengaruh media sosial dalam etika, dan mencermati bagaimana
pandangan iman Kristen dalam menghadapi perundungan. Dengan berpegang pada
pandangan bahwa keberadaan orang Kristen harus menjadi garam dan terang dunia, berarti
harus siap hidup berdampingan dengan perbedaan fisik, ide, dan segala hal lainnya.
BAB V PUSTAKA
https://andreasnataatmadja.com/2018/07/25/bullying-dalam-pandangan-kristen/
Alinurdin, David. “Etika Kristen Dan Teknologi Informasi: Sebuah Tinjauan Menurut
Perspektif Alkitab.” Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 17, no. 2 (2018): 91–105.
https://jovee.id/dampak-bullying-terhadap-kesehatan-mental-dan-fisik-anak/

Anda mungkin juga menyukai