Muhammad Fauzi
afenkk@gmail.com (mailto:afenkk@gmail.com)
Program Studi Hukum Tata Negara (HTN), Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Bumi Silampari Lubuklinggau, Tahun 2023M/ 1444 H
Abstrak
Dalam kehidupan sosial sering kita jumpai tindakan buruk oleh seseorang atau
sekelompok orang yang mana tindakan tersebut dapat di kategorikan sebagai
tindakan bullying atau perundungan. Perbuatan bullying dapat berupa ejekan,
intimidasi, atau penindasan terhadap orang yang lemah baik secara fisik maupun
mental. Dalam hukum Islam perbuatan tersebut sangatlah tidak dibenarkan dan
termasuk dalam perbuatan dosa. Berkenaan dengan itu dalam tulisan ini kami ingin
memaparkan permasalahan tentang bullying serta cara penanganannya dari
perspektif hukum Islam. Dari beberapa literasi yang di dapatkan menunjukan bahwa
bullying merupakan kejahatan yang lahir atas perbuatan tidak terpuji dari seseorang
kepada orang lain yang dapat menimbulkan dampak negatif baik bagi pelaku
maupun korban. Jika dilakukan secara terus-menerus bagi pelaku dapat berpotensi
akan melakukan tindakan kriminal, dan bagi korban akan menimbulkan dampak
berupa cacat secara fisik maupun mental. Dalam kajian hukum Islam perundungan
termasuk dalam tindakan kejahatan atau pelanggaran hukum (Jarimah Ta'zir) yang
bisa diberlakukan sanksi hukum (Uqubat Ta'zir) oleh pihak berwenang atau hakim.
Upaya perlindungan secara hukum atas perbuatan bullying, telah diatur secara baik
menurut syariat Islam maupun peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Abstract
In social life, we often encounter bad actions by a person or group of people where
these actions can be categorized as acts of bullying. Bullying can take the form of
ridicule, intimidation, or oppression of people who are physically or mentally weak.
In Islamic law this act is absolutely not justified and is included in the act of sin. In
this regard, in this paper we would like to describe the problem of bullying and how
to handle it from the perspective of Islamic law. From some of the literacy obtained,
it shows that bullying is a crime born of dishonourable actions from one person to
another which can have a negative impact on both the perpetrator and the victim. If
it is carried out continuously for the perpetrator, it can potentially commit criminal
acts, and for the victim it will have an impact in the form of physicaland mental. In
the study of Islamic law, bullying is included in criminal acts or violations of the law
(Jarimah Ta’zir) which can be subject to legal sanctions (Uqubat Ta’zir), by the
authorities judges. Efforts to legally protect against acts of bullying have been
properly regulated according ti Islamic as well as applicable laws and regulations.
PENDAHULUAN
Tindakan penindasan sering kita dengar dalam masyarakat kita baik dilingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Bahkan mungkin dari kita ada yang
menjadi korban penindasan baik bersifat fisik maupun mental. Perlakuan yang tidak
baik itu sering kita kenal dengan istilah bullying yaitu suatu tindakan tidak terpuji
yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang maupun secara bersama-sama
untuk menyakiti orang lain yang diangap lemah dan dilakukan secara terus
menerus.
Aksi ini hampir terjadi pada setiap lingkungan sosial, baik di masyarakat umum,
keluarga terlebih lagi di lingkungan sekolah atau di perguruan tinggi. Dari
cnnindonesia.com, (2019) di Indonesia berdasarkan data OECD (Organsation of
Economic Co-operation and Depelovment) tahun 2018 menyatakan bahwa 41%
siswa Indonesia di laporkan pernah mengalami perundungan. Rahayu, et al (2019)
mengungkapakan dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) pada tahun
2018 terdapat 161 kasus dengan indikasi bulliying. Dari jumlah tersebut diketahui 36
kasus (22,4%) adalah anak sebagai korban kekerasan dan bullying dan 41 kasus
(25,5%) adalah anak sebagai pelaku kekerasan dan bullying. Dari data tersebut
dapat dikatakan bahwa kasus bulyying sudah berada pada tingkat yang
memprihatinkan.
Tindakan bullying merupakan salah satu konflik dalam interaksi sosial yang harus
dihindari, karena dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi korban
perundungan. Dampak yang dapat ditimbulkan bagi korban bullying antara lain;
kurangnya rasa percaya diri, merusak psikologis seperti frustasi, dan bahkan
dampak yang lebih buruk dapat menimbulkan tindakan bunuh diri. Bagi pelaku
bullying, berdampak pada gangguan emosional seperti menjadi pembangkang, dan
dalam jangka panjang dapat membuat sesorang menjadi pelaku kriminal baik di
lingkungan sosial maupun dalam rumah tangga.
Martiniadi, (2020) menyatakan bullying ialah suatu keadaan adanya tindakan
penyalahgunaan kekuasaan atau kekuatan oleh seseorang atau kelompok dengan
menyerang orang yang dianggap lemah sebagai korban. Bullying berakibat pada
proses perkembangan seseorang yang korbannya berpotensi menjadi pendiam dan
tidak lagi mampu berinteraksi sosial dengan baik.
Aksi kekerasan berupa penindasan atau perundungan merupakan dampak dari
lunturnya nilai-nilai agama. Perilaku buruk pada seseorang akan cenderung
bertindak bengis, pemarah, brutal, merusak dan dan dapat merugikan orang lain.
Islam selalu mengajarkan konsep akidah dan ahklakulkarimah. Berkenaan dengan
ini yang menjadi tolak ukur bagi umat Islam adalah ahklak Nabi Muhammad SAW.,
yang mana diutus untuk memnyempurnakan akhlak manusia. Sebagai mana
diteangkana dalam Q.S Al Ahazab ayat 21 Allah berfirman: “Sesungguhnya telah
ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah”.
Dalam syariat Islam ditekankan untuk selalu menjaga akidah dengan berahklak
mulia. Dalam hadits yang diriwayatkan At. Tirmidzi Rasulullah SAW bersabda
“orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang baik akhlaknya”.
Islam adalah agama yang sangat teguh dalam menegakkan kesamaan derajad dan
kemulyaan martabat manusia. Islam menegaskan manusia Allah ciptakan dari suku
bangsa yang berbeda untuk saling mengenal dan berbuat baik antara sesama.
(Suseno, n.d.)
Dalam Q.S. Al Hujurat ayat 13 Allah SWT. berfirman, “wahai orang-orang yang
beriman! Sesungguhnya Kami telah jadikan kamu dari kalangan lelaki dan
perempuan dan Kami telah jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu semua saling kenal mengenal”
Dari latar belakang itulah maka penulis dalam uraian singkat ini ingin membahas
tentang tindakan bullying, termasuk dampak yang ditimbulkan serta konsep
penanganan dari perspektif hukum Islam.
PEMBAHASAN
A.Pengertian Bulyying
Secara bahasa bullying dimaknai sebagai perundungan dengan kata dasar
rundung, berarti mengganggu, mengusik terus menerus, dan menyusahkan.
Selanjutnya berdasarkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), perundungan
ialah kekerasan fisik dan psikologis dengan jangka panjang secara sendiri atau
bersama-sama kepada orang lain yang lemah atau tidak mampu mempertahankan
diri. Selanjutnya, dikutip dari Helen C. & Dawn J., menyatakan bullying sebagai
perilaku arogan dimana pelaku kejahatan melakukan sesuatu untuk menciptakan
masalah yang membuat tidak nyaman pada orang lain hingga menimbulkan cidera
fisik maupun mental. Selanjutnya secara bahasa dijelaskan kata bullying berasal
dari kata bull yang berarti Banteng dan secara makna kata bully berarti penggertak
atau pengganggu yang lemah. Bullying dalam bahasa Indonesia disebut "menyakat"
yang artinya menggoda, membuat kekacauan, atau membuat tidaknyaman orang
lain. (Studi et al., 2020)
Perundungan atau bullying ialah suatu situasi terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan untuk menindas orang yang lemah secara fisik ataupun mental, sebagai
korban penindasan, sehingga menimbulkan dampak buruk bagi orang tersebut.
Contoh seseorang menganiaya atau mengejek orang lain dengan kasar, dan
membuat orang tersebut merasa terintimidasi, apabila tindakan itu dilakukan secara
berulang maka dapat diidentifikasikan bahwa tindakan bullying telah terjadi. Namun
apabila orang yang dijejek tidak merasa terintimidasi maka perbuatan tersebut
belum bisa disebut sebagai tindak perundungan (bullying). (Martiniadi, 2020)
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diartikan bahwa bullying ialah suatu tindakan
intimidasi yang dilancarkan baik langsung maupun tidak langsung untuk
menciptakan situasi permusuhan dengan secara sadar dan disengaja. Tindakan
bullying merupakan sebuah hasrat untuk menindas orang lain seperti menakuti dan
menimbulkan terror yang dilakukan secara terus-menerus. Animo ini ditnjukkankan
dalam aksi, sehingga membuat korban mengalami penyiksaan baik secara jasmani
maupun rohani (mental).
KESIMPULAN
Bullying merupakan perbuatan tidak terpuji dengan melakukan segala bentuk
penganiayaan kepada orang lain, dilakukan secara sadar dan sengaja dilakukan
terus-menerus untuk menciptakan situasi dan kondisi tidak nyaman baik secara
jasmani maupun rohani (mental).
Dari berbagai sumber hukum Islam (Al-qur’an, Al-hadis, Al-Ijma’, dan Al-Qiyas),
tindakan bullying dapat dikategorikan sebagai perbuatan zalim dan munkar. Yang
secara hukumanya adalah perbuatan dosa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya,
yang tentunya akan mendapatkan azab bagi yang melakukannya. Dalam Islam,
perbuatan perundungan berupa penghinaan, mengejek, mengitimidasi orang lain
adalah merupakan sifat tidak terpuji yang akan menimbulkan dampak buruk baik
bagi pelaku maupun korban. Maka dari itu sebagai umat muslim diwajibkan untuk
selalu menjaga akidah sehingga terhindar dari perbuatan maksiat.
SARAN
Untuk mengurangi dan menghilangkan tindakan bullying dibutuhkan kontrol sosial
yang baik. Selain itu pendidikan akidah ahklak juga sangat di butuhkan agar nialai-
nilai agama dapat tumbuh didalam lingkungan, baik dalam keluarga, sekolah
maupun masyarakat. Untuk menjaga moral yang baik, dalam proses perkembangan
dan pembentukan kepribadian dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar
terbentuknya kematangan diri yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan
dalam kehidupannya di masa mendatang, terutama dari proses pendidikan.
Daftar Pustaka
Jurnal:
Fitri, W. (2021). KAJIAN HUKUM ISLAM ATAS PERBUATAN PERUNDUNGAN (
BULLYING ) SECARA ONLINE DI MEDIA SOSIAL. 9(1), 143–157.
Hatta, M. (2017). TINDAKAN PERUNDUNGAN ( BULLYING ) DALAM DUNIA
PENDIDIKAN DITINJAU BERDASARKAN. XLI(2), 280–301.
Mangkuyudan, S. D. N., Bumi, S. D. N., Muhammadiyah, S. D., Mangkuyudan, S. D.
N., Bumi, S. D. N., Muhammadiyah, S. D., & Bullying, S. B. (2011). No Title.
450–458.Man, K. M. M. (2013). Pengalaman anak usia dini dalam psikologi.
International Journal of Management and Innovation,5(2), 1106–1117. doi:
10.1007/s10964-011-9684-0.
Martiniadi, N. I. (2020). SANKSI TINDAK PIDANA PERUNDUNGAN ( BULLYING )
DALAM HUKUM PIDANA ISLAM JURUSAN HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS
SYARI ’ AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) PURWOKERTO.
Nomor, V., Juni, E., Pgsd, P., & Slamet, U. (2019). JENIS-JENIS BULLYING DAN
PENANGANANNYA DI SD N MANGONHARJO KOTA SEMARANG: 106-116. 2,
106–116.
Rahayu, B. A., Permana, I., Keperawatan, M., & Muhammadiyah, U. (2019).
BULLYING DI SEKOLAH : KURANGNYA EMPATI PELAKU BUlLYING DAN LACK
OF BULLIES EMPATHY AND PREVENTION AT SCHOOL. 7(3), 237–246.Sari, Y.
P. and Azwar, W. (2017) „Bullying bullying‟, 10(November), pp. 333–367.
Studi, P., Hukum, I., Hukum, F., & Magelang, U. M. (2020). BULLYING DALAM
PERSPEKTIF HUKUM PIDANA.
Suseno, E. (n.d.). TINDAKAN ( BULLYING ) DALAM DUNIA PENDIDIKAN
DITINJAU DARI PERSFEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. 1(1), 29–35.
Yang, F., Remaja, M., & Melakukan, D. (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja
dalam melakukan. 4, 324–330.
Zahra, A. A., Liana, A., & Haq, A. (n.d.). Aning Az Zahra 1 Ahmad Liana Amrul Haq
2. 2016, 67–76.
Hatta, M. (2017). TINDAKAN PERUNDUNGAN ( BULLYING ) DALAM DUNIA
PENDIDIKAN DITINJAU BERDASARKAN. XLI(2), 280–301.
Mangkuyudan, S. D. N., Bumi, S. D. N., Muhammadiyah, S. D., Mangkuyudan, S. D.
N., Bumi, S. D. N., Muhammadiyah, S. D., & Bullying, S. B. (2011). No Title.
450–458.
Man, K. M. M. (2013). Pengalaman anak usia dini dalam psikologi. International
Journal of Management and Innovation,5(2), 1106–1117. doi: 10.1007/s10964-011-
9684-0.
Martiniadi, N. I. (2020). SANKSI TINDAK PIDANA PERUNDUNGAN ( BULLYING )
DALAM HUKUM PIDANA ISLAM JURUSAN HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS
SYARI ’ AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) PURWOKERTO.
Nomor, V., Juni, E., Pgsd, P., & Slamet, U. (2019). JENIS-JENIS BULLYING DAN
PENANGANANNYA DI SD N MANGONHARJO KOTA SEMARANG: 106-116. 2,
106–116.
Rahayu, B. A., Permana, I., Keperawatan, M., & Muhammadiyah, U. (2019).
BULLYING DI SEKOLAH : KURANGNYA EMPATI PELAKU BUlLYING DAN LACK
OF BULLIES EMPATHY AND PREVENTION AT SCHOOL. 7(3), 237–246.
Sari, Y. P. and Azwar, W. (2017) „Bullying bullying‟, 10(November), pp. 333–367.
Studi, P., Hukum, I., Hukum, F., & Magelang, U. M. (2020). BULLYING DALAM
PERSPEKTIF HUKUM PIDANA.
Suseno, E. (n.d.). TINDAKAN ( BULLYING ) DALAM DUNIA PENDIDIKAN
DITINJAU DARI PERSFEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. 1(1), 29–35.
Yang, F., Remaja, M., & Melakukan, D. (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja
dalam melakukan. 4, 324–330.
Zahra, A. A., Liana, A., & Haq, A. (n.d.). Aning Az Zahra 1 Ahmad Liana Amrul Haq
2. 2016, 67–76.
Website;
https://www.ccnnindonesia.com/gaya-hidup/41-persen-siswa-di-indonesia-pernah-
jadi-korban-bullying (https://www.ccnnindonesia.com/gaya-hidup/41-persen-siswa-
di-indonesia-pernah-jadi-korban-bullying). Akses tanggal 05 Des 2019
https://www.pesantrenkhirunnas.schd.id/pengertian-akidah-ahklak/&ved (https:/ /
www.pesantrenkhirunnas.schd.id/pengertian-akidah-ahklak/&ved). Akses tanggal 1
Okt 2020