Anda di halaman 1dari 16

Kesehatan Reproduksi

Kelompok 4
Anggota Kelompok

 Ananda Zihan Theana (N1A119033)  Muhammad Syafiq (N1A119053)


 Ayudia Permatasari (N1A119233)  Nadyatul Khaira (N1A119191)
 Chairunnisa IndahTyandi  Qotrunnada (N1A119197)
(N1A119036)  Siti Mashirotul(N1A119131)
 Dea Maharani (N1A119099)  Tiara Elsa (N1A119025)
 Effri Ahmadi (N1A119121)  Zeti Sintia Antasya (N1A119153)
Fakta Dinamika kependudukan Usila di
Indonesia
1. Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, hal
ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. (ketiga
hal tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika penduduk) (Rosyidin, 2014).

2. Menurut data Badan Pusat Statistik ( BPS ) penduduk usia lansia atau di atas 65 tahun saat ini
sebanyak 16 juta jiwa. Jumlah ini sebesar 5,95% dari total penduduk Indonesia yang tercatat
sebanyak 270,2 juta jiwa. Jumlah ini diproyeksikan meningkat menjadi 33,7 juta, atau 11,8 persen
dari populasi, pada tahun 2025 dan mencapai 48,2 juta, atau15,8 persen, pada tahun 2035.

3. Struktur usia Indonesia secara bertahap bergeser kearah memiliki lebih banyak orang dalam
kelompok usia yang lebih tinggi, yang ditunjukkan oleh peningkatan usia rata-rata dari 27,2 tahun
pada tahun 2010 menjadi proyeksi 33,7 tahun pada tahun 2035. Aging Index, yaitu rasio orang tua
per 100 anak (usia 0-14 tahun), diproyeksikan meningkat dari 26,3 pada tahun 2010 menjadi 73,4
pada tahun 2035.
 Sementara itu, Potential Support Ratio,
atau rata-rata jumlah pekerja yang
memiliki potensi untuk menghidupi
lansia, diperkirakan akan menurun dari
13 pekerja per satu lansia pada tahun
2010 menjadi hanya 6,4 pekerja pada
tahun 2035. Transisi demografi ini
menjadi tantangan bagi pembuat
kebijakan tentang bagaimana menjaga
kualitas hidup lansia (Bao et al., 1999).

 Morbiditas meningkat seiring bertambahnya usia. Keluhan kesehatan yang paling banyak dilaporkan
oleh lansia diIndonesia adalah demam (7-10%), batuk (13-23%), pilek (10-12%), asma (1-11%), diare
(1-2,4%) , sakit kepala berulang (5-11%) dan sakit gigi (0,8-1,8%). Penyakit tidak menular terbanyak
adalah asma (5-6%), penyakit jantung (3%), rematik (30-35%), hipertensi (18-24%) dan katarak (5-
6%). Insiden di antara wanita yang lebih tua selalu lebih tinggi dari pada pria.
Analisis piramide kependudukan Usila di Indonesia

 Piramida penduduk adalah grafik mendatar yang menyajikan


data kependudukan dalam bentuk diagram batang yang
menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin.

 Piramida penduduk Indonesia termasuk tipe ekspansive. Ini


tercermin dari pola piramida yang melebar di bagian bawah
dan cembung di bagian tengah yang merupakan penduduk
usia muda. Sementara di bagian atas yang merupakan
penduduk usia tua meruncing. Dengan jumlah penduduk usia
0-4 tahun yang terbanyak, yakni mencapai 23,85 juta.

 Sebagai informasi, laju pertumbuhan penduduk periode


2010-2017 sebesar 1,34 persen, lebih rendah dari periode
2000-2010 yang mencapai 1,49. Sementara rasio
ketergantungan penduduk pada 2017 sebesar 48,1 turun dari
posisi 2016 sebesar 51,3. Artinya, setiap 100 penduduk usia
produktif menanggung penduduk usia non produktif sekitar
48-49 orang.
Masalah Kesehatan Usia Lanjut
  Masalah Kesehatan Prevalensi

55-64 65-74 75 + tahun


No

tahun tahun

1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis


2 Artritis 45 51.9 54.8 mengalami penurunan akibat proses penuaan
3 Stroke 33 46.1 67
sehingga penyakit tidak menular banyak muncul
pada lanjut usia. Selain itu masalah degeneratif
4 PPOK 5.6 8.6 9.4
menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan
5 DM 5.5 4.8 3.5
terkena infeksi penyakit menular.
6 Kanker 3.2 3.9 5

7 Penyakit Jantung 2.8 3.6 3.2 Hasil Riskesdas 2013, penyakit terbanyak pada lanjut
Coroner
usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain
hipertensi, artritis, stroke, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK) dan Diabetes Mellitus (DM).
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1

9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1

10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6


6 strategi RAN Kesehatan Lansia 2020-2024 yang baru saja
diluncurkan Kementerian Kesehatan pada tanggal 22 September
2020 :
Strategi 2
Meningkatkan kuantitats dan kualitas
fasiltas pelayanan kesehatan yang
Today santun lanjut usai serta akses Goal
terhadap pelayanan kesehatan yang
santun lanjut usia serta perawatan
jangka panjang

Strategi 1 Strategi 3

Menyusun dan mensosialisasikan Membangun dan megembangkan kemitraan juga


jejaring pelaksanaan pelayanan kesehatan lanjut
kebijakan dan regulasi serta norma,
usia yang melibatkan lintas program, lintas
standar, prosedur, kriteria mengenai sektor, dan organisasi profesi, lembaga
pelayanan kesehatan lanjut usia pendidikan, swadaya masyarakat, dunia usaha,
media massa, dan pihak terkait lainya
Strategi 4 Strategi 5

Meningkatkan ketersediaan data dan Meningatkan peran sera dan


Today informasi di bidang kesehatan lanjut pemberdayaan keluarga, masyarakat, Goal
usia. dan lanjut usia dalam upaya peningkatan
kesehatan lanjut usia

Strategi 6

Meningkakan peran serta lanjut usia


dalam upaya peningkatan kesehatan
keluarga dan masyarakat.
Kegiatan dan program multi sektor penanganan
masalah Usila di Indonesia.

Pelayanan kesehatan lanjut usia adalah Pembinaan kesehatan lanjut usia adalah
upaya kesehatan yang diselenggarakan Sejalan dengan berlangsungnya bimbingan atau arahan terkait program
sendiri atau secara bersama-sama dalam GERMAS, Kementerian Kesehatan dan kesehatan lanjut usia yang dilakukan
suatu wadah dan merupakan upaya jajarannya memulai program keluarga oleh tingkatan yang lebih tinggi agar
preventif, promotif, kuratif, serta sehat, yaitu program yang dilaksanakan dapat terlaksana sesuai kebijakan dan
rehabilitatif bagi lanjut usia yang oleh Puskesmas dengan sasaran utama standar yang ada kemudian dilaksanakan
dilakukan secara berjenjang sesuai tugas adalah keluarga, yang mengutamakan melalui pendekatan holistik dengan
dan kewenangannya, baik di pusat, upaya promotif dan preventif yang disertai memperhatikan nilai sosial dan budaya
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dengan penguatan Upaya Kesehatan yang ada serta dilaksanakan secara
kelurahan/desa dan puskesmas. Berbasis Masyarakat (UKBM), kunjungan terpadu dengan meningkatkan peran,
rumah secara aktif untuk peningkatan koordinasi dan integrasi dengan lintas
jangkauan dan total cakupan, dan program dan lintas sector.
menggunakan pendekatan siklus hidup/life
cycle approach.
Kegiatannya mencakup promotif,
Date: preventif, kuratif dan rehabilitatif
usila Sebagai berikut :
Todays
priority 07:00
Pembinaan dan pengawasan lansia : 08:00 Posyandu Lansia
1. advokasi dan sosialisasi; 09:00
2. pendidikan dan pelatihan; dan/atau 10:00 Program Kartu Lansia
3. monitoring dan evaluasi.
11:00
12:00 Pelayanan di posyandu/
13:00 paguyuban/perkumpulan/panti
Lanjut Usia
Notes 14:00
15:00
Upaya untuk mewujudkan lanjut usia sehat Pelayanan perawatan Lanjut
yang memenuhi kriteria sehat fisik, jiwa, 16:00
Usia di rumah (home card).
sosial dan spiritual, harus dimulai sejak pra 17:00
lanjut usia dengan menggunakan
pendekatan holistik dan komprehensif
Program kesehatan lansia menurut infodatin pusat data dan informasi
kementrian republik indonesia, diantaranya :

Peningkatan Dan Pemantapan Upaya Kesehatan Bagi Lansia Di Fasyankes Primer


Puskesmas Menyeleng Garakan Pelayanan Santun

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Kesehatan Lanjut Usia, Melalui


Posyandu Lansia

Peningkatan Dan Pemantapan Upaya Rujukan Bagi Lansia Melalui Pengembangan


Poliklinik Geriatri Terpadu Di Rumah Sakit

Pengembangan pemberdayaan lansia dalam kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan


masyarakat
Peningkatan Mutu Perawatan Kesehatan Bagi Lanjut Usia Dalam Keluarga Melalui
HOME CARE Dan LONG TERM CARE

Perlambatan Proses Degeneraf Melalui PENYULUHAN Dan PENYEBARAN INFORMASI


Kesehatan Lansia (Fisik, Kognif)

Peningkatan kemitraan dengan lembaga sosial, profesi, lsm, dan lembaga pendidikan
dan penelitian.
Analisis Kasus
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
Di Kepulauan Tanimbar Kabupaten Maluku Utara, jumlah penduduk lansia berusia di atas 60
Project 1

tahun sebanyak 8.762 orang, jumlah pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia sebanyak 13
buah, cakupan program posyandu lansia sebesar 18,8%, dan jumlah lansia yang aktif di
posyandu sebanyak 1.271 orang. Proporsi cakupan program posyandu lansia pada seluruh
penduduk lansia di Kepulauan Tanimbar adalah 14,5%.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membahas berbagai masalah gangguan
Project 2

kesehatan, sosial budaya, pelayanan, dan program-program kesehatan lansia di Kepulauan


Tanimbar Provinsi Maluku. Penelitian dengan metode kualitatif melalui observasi, partisipasi, dan
wawancara terhadap 30 lansia di dua wilayah semiurban dan 6 wilayah perdesaan terpencil di
kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku pada bulan April-Juni 2010
Project 3

Pengumpulan data, diskusi, dan wawancara dilakukan terhadap pemegang


program lansia di dinas kesehatan dan puskesmas.
 
Masalah lansia di daerah perdesaan terpencil di
Kepulauan Tanimbar dapat dikelompokkan menjadi Pelayanan kesehatan terlihat belum
gangguan kesehatan, sosial budaya, pelayanan optimal, sarana/prasarana terbatas,
kesehatan, dan program-program lansia. Gangguan aspek promosi kesehatan terabaikan,
kesehatan yang ditemui meliputi artralgia, katarak, serta tenaga kesehatan yang
gastritis kronis, nye-ri pinggang bawah, hipertensi, memperhatikan kesehatan lansia
dan diabetes melitus, Sebagian besar lansia masih kurang. Pos pelayanan terpadu
mempunyai status kognitif, emo-sional, dan (posyandu) lansia belum efektif,
fungsional yang tergolong baik. informasi minimal, kader belum
optimal menunjang kebutuhan lansia.
Ke depan, perlu memperkuat sistem
pelayanan kesehatan lansia;
peningkatan perhatian dan kemitraan
dengan lembaga eksekutif dan
Masalah sosi-al budaya adalah migrasi golongan
usia muda ke kota atau luar pulau sehingga lansia legislatif; serta melakukan inovasi
hidup dalam kesendirian,termarginalisasi, dan strategi pendidikan, pelayanan, dan
mengalami disfungsi sosial ekono-mi. penelitian di bidang kesehatan lansia
di daerah terpencil dan perdesaan
Indonesi
Daftar Rujukan

1. PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTRIAN KESEHATAN RI (2016) ‘SITUASI LANJUT USIA (LANSIA) di
Indonesia’, 29 Mei - Hari Lanjut Usia Nasional. ISSN2442-7659

2. Bao, L. et al. (1999) An Analysis of the Restitution Behavior of Strings Considering Mechanical Properties in Diametral
Direction, Nihon Kikai Gakkai Ronbunshu, C Hen/Transactions of the Japan Society of Mechanical Engineers, Part C. doi:
10.1299/kikaic.65.1319.

3. Rosyidin (2014) Dinamika Kependudukan « Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan. Available at: https://dukcapil.gunungkidulkab.go.id/dinamika-kependudukan/ (Accessed: 21
September 2021).

4. Kemkes. 4 Juli 2019. INDONESIA MASUKI PERIODE AGING POPULATION.


https://www.kemkes.go.id/article/view/19070500004/indonesia-masuki-periode agingpopulation.html#:~:text=Berdasarkan%
20data%20Riskesdas%20tahun%202018,ISPA%2C%20diare%2C%20dan%20pneumonia
. Diakses pada 21 September 2021

5. PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI (1972) ‘SITUASI LANJUT USIA (LANSIA) di
Indonesia’, Drug and Therapeutics Bulletin, 10(16), pp. 63–64.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by
CREDITS:
Flaticon, This
and infographics
presentation &
template
imageswas
by Freepik.
created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai