Anda di halaman 1dari 26

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN Asiandi

GERONTIK
Disampaikan pada perkuliahan Keperawatan Gerontik
Program Studi Ilmu Keperawatan S1
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto, 21 Februari 2023
PENDAHULUAN
▪ Antara 2015 dan 2050, proporsi populasi dunia di atas 60 tahun
akan hampir dua kali lipat dari 12% menjadi 22%.
▪ Pada tahun 2020, jumlah orang berusia 60 tahun ke atas akan
melebihi jumlah anak di bawah 5 tahun.
▪ Pada tahun 2050, 80% orang lanjut usia akan tinggal di negara
berpenghasilan rendah dan menengah.
▪ Laju penuaan populasi jauh lebih cepat daripada di masa lalu.
▪ Semua negara menghadapi tantangan besar untuk memastikan
bahwa sistem kesehatan dan sosial mereka siap memanfaatkan
perubahan demografis ini dengan sebaik-baiknya.
(WHO, 2022a).
▪ Pada 2019, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas
mencapai 1 miliar.
▪ Jumlah ini akan meningkat menjadi 1,4 miliar pada
tahun 2030 dan 2,1 miliar pada tahun 2050.
▪ Peningkatan ini terjadi pada kecepatan yang belum
pernah terjadi sebelumnya dan akan meningkat dalam
beberapa dekade mendatang, terutama di negara
berkembang.
(WHO, 2022b).
▪ Perubahan signifikan secara historis dalam populasi
global ini membutuhkan adaptasi terhadap cara
masyarakat terstruktur di semua sektor.
▪ Misalnya, perawatan kesehatan dan sosial, transportasi,
perumahan dan tata kota.
▪ Bekerja untuk membuat dunia lebih ramah lansia (age-
friendly) adalah bagian penting dan mendesak dari demografi
yang terus berubah.
(WHO, 2022b).
▪ Masyarakat modern sering mengasosiasikan menjadi “tua” atau
"lansia" dengan kemunduran, penyakit, kecacatan, kemerosotan,
dan kematian.
▪ Hal itu berakar pada mitos dan stereotip yang didasarkan pada
kurangnya pengetahuan.
Mitos dan
realitas
tentang
lansia
▪ Karena banyak tantangan ketika lansia melibatkan kesehatan dan fungsi,
maka lansia membutuhkan informasi yang akurat, tidak hanya tentang
penuaan normal tetapi juga tentang intervensi untuk mempromosikan
kesehatan.
▪ Perawat berada dalam posisi yang ideal untuk mengajar lansia tentang
kesehatan dan penuaan dan memberdayakan mereka untuk menerapkan
strategi pemecahan masalah yang diarahkan pada kesehatan, peningkatan
fungsi, dan kualitas hidup.
(Miller, 2012).
Jumlah Lansia di Indonesia
▪ Menurut Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (Dukcapil), ada 30,16 juta jiwa penduduk lanjut usia
(lansia) di Indonesia pada 2021.
▪ Penduduk lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke
atas.
▪ Kelompok ini porsinya mencapai 11,01% dari total penduduk
Indonesia yang berjumlah 273,88 juta jiwa.
▪ Jika dirinci lagi, sebanyak 11,3 juta jiwa (37,48%) penduduk
lansia berusia 60-64 tahun.
▪ Kemudian ada 7,77 juta (25,77%) yang berusia 65-69 tahun.
▪ Setelahnya ada 5,1 juta penduduk (16,94%) berusia 70-74
tahun, serta 5,98 juta (19,81%) berusia di atas 75 tahun.
(Databok, 2022).
Lansia Terbanyak dari Ekonomi Termiskin
Kelompok Penduduk Lansia di Indonesia
▪ Penduduk lansia dapat dikelompokkan menjadi dua:
▪ Lansia Potensial: Masih mampu bekerja atau menghasilkan
barang atau jasa
▪ Lansia Tidak Potensial: Tidak mampu bekerja atau
menghasilkan barang atau jasa sehingga menjadi tanggungan
orang lain
▪ Kementerian Kesehatan memproyeksikan jumlah
penduduk lansia akan meningkat menjadi 42 juta jiwa
(13,82%) pada 2030, dan akan bertambah lagi menjadi
48,2 juta jiwa (13,82%) pada 2035.
(Databoks, 2022).
PENUAAN (AGEING)
▪ Pada tingkat biologis, penuaan dihasilkan dari dampak
akumulasi berbagai kerusakan molekuler dan seluler dari
waktu ke waktu.
▪ Hal ini menyebabkan penurunan bertahap dalam kapasitas fisik dan
mental, peningkatan risiko penyakit dan akhirnya kematian.
▪ Perubahan-perubahan ini tidak linier atau konsisten, dan hanya
sedikit terkait dengan usia seseorang dalam beberapa tahun.
▪ Keragaman yang terlihat pada usia lanjut bukanlah hal yang acak.
▪ Di luar perubahan biologis, penuaan sering dikaitkan dengan
transisi kehidupan lainnya seperti pensiun, relokasi ke perumahan
yang lebih layak, dan kematian teman dan pasangan.
(WHO, 2022a).
HUBUNGAN ANTARA WELLNESS DAN PENUAAN
▪ Mempromosikan kesehatan pada lansia adalah ideal;
namun,perawat mungkin tidak percaya itu dapat
dicapai dalam praktik karena hambatan berikut:
▪ Lansia mungkin pesimis tentang kemampuan mereka untuk
membuktikan kesehatan dan fungsi mereka.
▪ Kebutuhan bertahan hidup dan banyak masalah kesehatan
mungkin diutamakan daripada "kemewahan" untuk bisa
fokus pada kesehatan dan kualitas hidup.
▪ Terlepas dari penekanan yang dimaksudkan pada kesehatan
dan promosi kesehatan, lingkungan perawatan kesehatan
lebih fokus pada pengobatan penyakit daripada mencegah
penyakit dan mengatasi kebutuhan manusia seutuhnya.
▪ Lansia dan penyedia layanan kesehatan sering dikelirukan atribut
gejala penuaan daripada mengidentifikasi dan menyesuaikan
terhadap faktor-faktor yang berulang dan dapat ditanggulangi.
▪ Penyedia layanan kesehatan mungkin tidak percaya bahwa lansia
mampu belajar dan menerapkan promosi perilaku kesehatan
yang melekat dalam perawatan berorientasi kesehatan.
▪ Karena banyak dari hambatan ini muncul dari mitos, mispersepsi,
dan kurangnya pengetahuan, informasi yang akurat tentang
lansia dan hubungan antara penuaan dan kesehatan merupakan
cara yang sangat diperlukan untuk mengatasi hambatan ini.
(Miller, 2012).
PENGERTIAN KEPERAWATAN GERONTIK
▪ Keperawatan gerontik—adalah istilah ini dikembangkan
oleh Gunter dan Estes pada tahun 1979 dan
dimaksudkan untuk lebih inklusif daripada keperawatan
geriatri atau gerontologi karena tidak terbatas pada
penyakit atau prinsip ilmiah.
▪ Keperawatan gerontik berkonotasi keperawatan pada
lansia—seni dan praktik mengasuh, merawat, dan
memberikan kenyamanan (comforting).
▪ Istilah ini belum diterima secara luas, tetapi dipandang
sebagai deskripsi spesialisasi yang lebih tepat.
(Meiner, 2015; Meiner & Yeager, 2019).
TUJUAN KEPERAWATAN GERONTIK
▪ Keperawatan gerontik atau keperawatan gerontologi
adalah spesialisasi keperawatan yang bertujuan
melakukan pengkajian kesehatan dan status
fungsional orang dewasa tua (lansia), merencanakan
dan mengimplementasikan asuhan dan layanan
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan yang
diidentifikasi, dan mengevaluasi efektivitas perawatan
tersebut.
(Meiner, 2015; Meiner & Yeager, 2019).
SIFAT PELAYANAN KEPERAWATAN GERONTIK

▪ Sifat pelayanan keperawatan gerontik adalah:


▪ independen (mandiri),
▪ interdependen (kolaborasi),
▪ humanistik, dan
▪ holistik.
FUNGSI KEPERAWATAN GERONTIK

Fungsi Keperawatan Gerontik adalah melakukan


asuhan keperawatan gerontik dalam rangka
melakukan promosi kesehatan pada lansia.
Rencana Aksi Nasional (RAN) Lansia
▪ Kementerian Kesehatan meluncurkan Rencana Aksi
Nasional (RAN) Kesehatan Lansia 2020-2024. Rencana
aksi ini sebagai acuan upaya peningkatan kesehatan
lansia, baik pemerintah pusat, daerah maupun pihak
lainnya.
Enam Stretegi RAN
▪ Strategi 1: Menyusun dan mensosialisasikan kebijakan
dan regulasi serta norma, standar, prosedur, kriteria
mengenai pelayanan kesehatan lanjut usia.
▪ Strategi 2: Meningkatkan kuantitats dan kualitas fasiltas
pelayanan kesehatan yang santun lanjut usai serta akses
terhadap pelayanan kesehatan yang santun lanjut usia
serta perawatan jangka panjang.
▪ Strategi 3: Membangun dan megembangkan kemitraan
juga jejaring pelaksanaan pelayanan kesehatan lanjut
usia yang melibatkan lintas program, lintas sektor, dan
organisasi profesi, lembaga pendidikan, swadaya
masyarakat, dunia usaha, media massa, dan pihak
terkait lainya
▪ Strategi 4: Meningkatkan ketersediaan data dan
informasi di bidang kesehatan lanjut usia.
▪ Strategi 5: Meningatkan peran sera dan pemberdayaan
keluarga, masyarakat, dan lanjut usia dalam upaya
peningkatan kesehatan lanjut usia.
▪ Strategi 6: Meningkakan peran serta lanjut usia dalam
upaya peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Penyakit pada Lansia
▪ Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit yang
terbanyak pada lansia adalah untuk penyakit tidak
menular antara lain:
▪ hipertensi,
▪ masalah gigi,
▪ penyakit sendi,
▪ masalah mulut,
▪ diabetes mellitus,
▪ penyakit jantung dan stroke, dan
▪ penyakit menular antara lain, seperti ISPA, diare, dan
pneumonia.
▪ Jumlah orang dengan demensia cenderung meningkat
seiring dengan meningkatnya kasus penyakit tidak
menular.
▪ Kondisi tersebut akan berdampak pada kondisi
ketergantungan lansia akan bantuan orang lain, atau
perawatan jangka panjang (long-term care).
▪ Di sisi lain, terdapat juga lansia yang mandiri sebanyak
74,3% dan lansia yang tergantung ringan 22%.
REFERENSI
▪ Databoks. (2022). Ada 30 juta penduk lansia di Indonesia pada 2021.
Retrieved from
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/30/ada-30-juta-
penduduk-lansia-di-indonesia-pada-
2021#:~:text=Ada%2030%20Juta%20Penduduk%20Lansia%20di%20Indone
sia%20pada%202021
▪ Gunter L., & Estes C. (1979). Education for gerontic nursing. Springer.
▪ Meiner, S. E. (2015). Gerontologic nursing (5th ed.). Elsevier; Mosby.
▪ Meiner, S. E., & Yeager, J. J. (2019). Gerontologic nursing (6th ed.). Elsevier.
▪ Miller, C. A. (2012). Nursing for wellness in older adults (6th ed.).
Philadelphia/Tokyo: Wolters Kluwer | Lippincot Williams & Wilkins.
▪ WHO. (2022a). Ageing and health. Retrived from https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/ageing-and-health
▪ WHO. (2022b). Ageing. Retrieved from https://www.who.int/health-
topics/ageing#tab=tab_1
ُ ُ َ ‫ين َءا َمنُوا ِمن ُك ْم َوٱله ِذ‬
‫ين أوتوا‬ َ ‫ٱَّللُ ٱله ِذ‬
‫۟ يَ ْرفَعِ ه‬
١١ ‫ون َخ ِبير‬ ُ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬
َ َ ْ َِ ُ‫َ ه‬َ ‫ت‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ب‬ ‫ٱَّلل‬‫و‬ ۚ ‫ت‬ٍۢ ‫ـ‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫د‬ ‫م‬ ْ
‫ل‬
َٰ َ َ َ ِ ‫ع‬ ْ
‫ٱل‬
… Allah will elevate those of you who are faithful, and
˹raise˺ those gifted with knowledge in rank. And Allah is
All-Aware of what you do (QS Al-Mujadila, 58: 11).

Anda mungkin juga menyukai