Anda di halaman 1dari 9

EVIDENCE BASED

MEDICINE (EBM)
“KELOMPOK 11”
Kelas D
Nama Kelompok :
Radya Rahma Desy Eka Putri
(201710410311177)
Ima Dwi Rahmayanti
(201810410311126)
Sri Wahyuni
(201810410311136)
Nur As-Syifa Azzahra
(201810410311170)
Nadya Shabrina Arsyad
(201810410311172)
KASUS 1
Seseorang pasien hamil didiagnosis hipertiroid. Karena kondisi pasien yang tidak stabil
dokter menginginkan adanya terapi hipertiroid. Apoteker membantu memilihkan terapi yang
tepat digunakan saat kehamilan karena dokter menanyakan penggunaan mana yang lebih
baik antara metimazol dan propilhiouracil. Dokter dan apoteker harus mempertimbangkan
keselamatan bayi yang dikandung.
Jawaban :
P = Seseorang pasien hamil didiagnosis hipertiroid
I = Menanyakan penggunaan mana yang lebih baik antara metimazol dan propilhiouracil.
C = Terapi hipertiroid
O = Keselamatan bayi yang dikandung
ARTIKEL 1
Bukti di temukannya EBM tipe meta analysis and systematic
review, dilihat dari :

Bukti : EBMnya adalah systematic review Sebuah tinjauan literatur


dilakukan menggunakan MEDLINE dengan istilah 'hipertiroidisme dan
kehamilan', 'obat antitiroid dan kehamilan', 'radioiodine dan kehamilan',
'hipertiroidisme dan laktasi', dan 'obat antitiroid dan laktasi', baik secara
terpisah maupun bersama dengan istilah 'janin' dan 'ibu'. Hasil: Obat
antitiroid adalah terapi utama untuk hipertiroidisme ibu. Baik
methimazole (MMI) dan propylthiouracil (PTU) dapat digunakan selama
kehamilan; namun, PTU lebih disukai pada trimester pertama dan harus
diganti dengan MMI setelah trimester ini. Atresia choanal dan esofagus
janin pada pengobatan MMI dan hepatotoksisitas ibu pada kehamilan yang
diobati dengan PTU menjadi perhatian utama. Mempertahankan
konsentrasi tiroksin bebas di sepertiga bagian atas setiap interval referensi
spesifik trimester menunjukkan keberhasilan terapi. MMI adalah andalan
pengobatan hipertiroidisme post partum, khususnya selama menyusui.
ARTIKEL 2
Bukti di temukannya EBM tipe systematic review, dilihat
dari :

Bukti : EBMnya adalah systematic pada pernyataan Obat antitiroid utama


yang digunakan adalah thionamides, propylthiouracil (PTU), methimazole
dan carbimazole. PTU saat ini merupakan obat yang disukai untuk
digunakan pada kehamilan, karena dikaitkan dengan efek teratogenik yang
lebih sedikit (lesi kulit kepala) daripada methimazole. Namun, karena ada
laporan kerusakan hati pada orang yang memakai PTU, mungkin masuk
akal bagi wanita hamil hipertiroid untuk diobati dengan PTU pada
trimester pertama (untuk mengurangi efek teratogenik methimazole) dan
kemudian beralih ke methimazole. Obat antitiroid utama yang digunakan
adalah thionamides, propylthiouracil (PTU), methimazole dan
carbimazole. PTU saat ini merupakan obat yang disukai untuk digunakan
pada kehamilan, karena dikaitkan dengan efek teratogenik yang lebih
sedikit (lesi kulit kepala) daripada methimazole. Namun, karena ada
laporan kerusakan hati pada orang yang memakai PTU, mungkin masuk
akal bagi wanita hamil hipertiroid untuk diobati dengan PTU pada
trimester pertama (untuk mengurangi efek teratogenik methimazole) dan
kemudian beralih ke methimazole. Kami tidak mengidentifikasi uji coba
acak untuk membantu memberi tahu wanita dan dokter mereka tentang
obat antitiroid mana yang paling efektif, dengan potensi bahaya terendah
Terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai