Meningitis bakteri adalah keadaan darurat medis. Semua dokter yang memberikan perawatan medis
akut memerlukan pemahaman yang baik tentang prioritaspenanganan pasien dengan dugaan
meningitis selama satu jam pertama. Ini termasuk mendapatkan kultur darah, melakukan pungsi
lumbal dan memulai terapi yang tepat, sambil menghindari penundaan yang berbahaya seperti yang
dihasilkan dari tidak memberikan pengobatan sampai neuroimaging telah dilakukan. Meskipun
peningkatan ketersediaan teknik diagnostik yang lebih baru, interpretasi parameter cairan
serebrospinal tetap menjadi keterampilan penting bagi dokter. Pedoman internasional dan lokal
berbeda sehubungan dengan terapi empiris awal meningitis bakteri pada orang dewasa; pedoman
Amerika Utara merekomendasikan ceftriaxone dan vankomisin untuk semua pasien, sedangkan
Australia, Streptococcus pneumoniae dengan penurunan kerentanan terhadap ceftriaxone. Pasien
dengan faktor risiko untuk Listeria meningitis juga membutuhkan anti-Listeria agen, seperti
benzilpenisilin, untuk ditambahkan ke rejimen pengobatan ini. Deksametason harus menjadi
komponen rutin terapi empiris karena perannya yang terbukti dalam mengurangi morbiditas dan
mortalitas dari meningitis pneumokokus.
PENDAHULUAN
Trias klasik meningitis bakterial terdiri dari demam, leher kaku, dan perubahan status mental.
Meningitis disebabkan oleh Neisseria meningitidis dimulai sebagai penyakit seperti flu dengan
gejala seperti demam, nyeri tubuh dan muntah, sebelum meningitis menjadi jelas secara klinis.
Onset gejala berlangsung cepat dan berkembang selama berjam-jam. Kondisi ini dapat
membedakan dengan infeksi virus yang dapat sembuh sendiri atau sel-limiting.
Uji PCR multipleks dapat mendeteksi keberadaan banyak bakteri dan virus patogen
penting di CSF, termasuk: N. meningitidis, S. pneumoniae, enterovirus, HSV, VZV, dan
virus gondok, dengan sensitivitas dan spesifisitas 90%. PCR telah berhasil digunakan
untuk diagnosis meningitis Listeria, tetapi tes ini belum tersedia secara luas.
Dibandingkan dengan kultur bakteri, PCR jauh lebih sedikit terpengaruh oleh pra-
perawatan antibiotik, dengan satu penelitian menunjukkan sensitivitas 89% dalam
sampel yang dikumpulkan pada hari ke-1-3 pengobatan antibiotik, 70% pada hari ke-4-
6 dan 33% pada hari ke-7-10. Sebagai perbandingan, tidak ada kultur CSF positif dalam
sampel yang dikumpulkan lebih dari 1 hari setelah memulai antibiotik.
LACTATE, PROCALCITONIN AND C-REACTIVE PROTEIN
Terapi Empiris
Streptococcus Pneunemoniae
Neisseria meningitidis
Listeria monocytogenes
Viral meningitis
DETERIORASI PASIEN