Anda di halaman 1dari 24

FARMAKOLOGI

DRS.ABDUL MUN’IM CHATIB,MM.,APT


&
DRA. FARIDAH ,MSi.,APT
PUSTAKA :

1. Farmakologi dan Terapi ed.4, FKUI, 1995.


2. Farmakologi Ulasan bergambar ed.2, Mary.J.Mycek,
2001.
3. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek
Sampingnya, Tan Hoan Tjai dan Kirana.R, 2002.
4. Farmakologi Dasar, 2008, Priyanto & L.Batubara
5. Narkoba, Psikotropika dan Obat-obat Berbahaya,
Yayasan Mitra Bimtibmas, 2000
6. BROWSING INTERNET 2
M A T E R I
 Konsep Farmakologi
 Obat Yang Lazim Digunakan Dalam Pelayanan
Kebidanan
● Uterotonik
● Anti Perdarahan dan Anti Anemia
● Analgetika dan Anestesi
● Antibiotika, Antijamur
● Pre-eklampsia, Antikonvulsi
● Diuretika, Anti Hipertensi
● Antipiretika, Vitamin-mineral dll.
3
KONSEP FARMAKOLOGI
 FARMAKOLOGI berasal dari kata :
“pharmacon” = obat dan
“logos” = ilmu pengetahuan

 1. PENGERTIAN FARMAKOLOGI
Ilmu yg mempelajari ttg pengetahuan
obat dg seluruh aspeknya, baik sifat
fisika kimia, kegiatan fisiologi, resorpsi
dan nasibnya dalam organisme hidup.
4
KONSEP FARMAKOLOGI

2.BEBERAPA ISTILAH PENTING


 FARMAKOLOGI EKSPERIMENTAL

Mempelajari efek obat pd hewan coba

 FARMAKOLOGI KLINIK
Mempelajari efek obat pd MANUSIA

 FARMAKOKINETIK
Mempelajari perjalanan/nasib obat
dlm tubuh  ADME 5
 FARMAKODINAMIK
Memplajari kegiatan/efek obat terhadap
tubuh
 FARMAKOTERAPI

Berhubungan dengan penggunaan obat da


lam pencegahan dan pengobatan penyakit
 TOKSIKOLOGI

 Mempelajari Efek racun obat terhadap tubuh

3. RUANG LINGKUP FARMAKOLOGI


Dibatasi tujuannya : agar dapat mengguna
kan obat utk pencegahan, diagnosis dan
pengobatan penyakit  dokter
6
4. RUTE PEMBERIAN OBAT
 Ditentukan oleh : sifat obat & tujuan terapi.
 2 Rute Utama : Enteral & Parenteral, lain-lain

A. ENTERAL
1. ORAL.
 Paling umum, paling rumit utk smp jar
 Dipengaruhi oleh mkn, kead. Lambung &
formulasi obat.
2. SUBLINGUAL = DI BAWAH LIDAH
 Obat berdifusi kedlm kapiler  langsung
masuk kedlm sirkulasi sistemik, mis: tab ISDN
(Iso Sorbit Di Nitrat – untuk jantung ).
3. REKTAL
 Tdk melalui hati dan lambung. Efek lokal &
sistemik, Misal : obat wasir/suppositoria.
7
B. PARENTERAL  kekurangannya?
 Krn abs obat melalui sal. Cerna tdk baik, obat tdk
stabil, pasien tdk sadar perlu kerja obat yg cepat
 Intra Vena/Vaskular (iv)
 Intra Muskular (im)
 Dpt berupa lar dlm air/bukan air, preparat depo
 Subkutan (sc/sk)
spt kontrasepsi implantasi levonorgestrel

C. LAIN-LAIN
 Inhalasi : mell sal napas, obat asma/aerosol
 Intranasal : mell hidung (tts hidung)
 Topikal : efek lokal
 Transdermal : efek sistemik ;patch antiobesitas
 Intratekal/ I.ventrikular : lgsg ke cerebrospinal

8
5. PERUNDANG-UNDANGAN OBAT
 Undang-undang Pokok Kesehatan No.9
Th. 1960
 Undang-undang No.7 Th. 1963 ttg
Farmasi
 Undang-undang No. 22 Th. 1997 ttg
Narkotika
 Undang-undang No. 5 Th. 1997 ttg
Psikotropika

9
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN KEAMANAN (PERMENKES No.
725a/1989)
OBAT BEBAS(lingkaran hijau tepi hitam)
 Relatif paling aman, tanpa resep dokter
 Tanda : lingkaran hitam dg dasar hijau
OBAT BEBAS TERBATAS (lingkaran biru tepi
hitam)
 Obat daftar W, obat bebas tanpa R/, tdp tanda
peringatan
 P. No. 1 Awas! Obat keras. Bacalah aturan
memakainya. K
 Tanda : lingkaran hitam dg dasar biru
OBAT BERKHASIAT KERAS ( lingkaran merah tepi
hitam
 Menyembuhkan tapi juga dianggap berbahaya thd kesehatan
 Obat daftar G, hanya dibeli di aptk dg R/. Boleh diulang/iter
10
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN KEAMANAN (PERMENKES
No. 725a/1989)
NARKOTIKA
 Adl zat/obat yg berasal dr tan/bukan tan,
sintetis/semisintetis, dpt menyebabkan
penurunan/perub kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi/menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan
PSIKOTROPIKA
 Adl zat/obat, alamiah/sintetik, bukan
narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pd SSP, menyebabkan
perubahan khas pd akivitas mental & perilaku

11
FARMAKOKINETIKA  Nasib obat dlm tubuh

mukosa

A-D-M-E
re a l
al
gu
kt

Limfa
in
bl
su

im
OBAT iv SIRKULASI DARAH TEMPAT KERJA

oral
ginjal
usus
Lambung hati
tinja URIN
12
 CARA-CARA TRANSPORT OBAT
 TRANSPORT PASIF

1. Difusi : dr kdr >> ke <<


2. Filtrasi : mell pori2 membran
3. Difusi terfasilitasi :
ada bantuan “carrier”, tanpa energi, tdk
dpt melawan perbedaan kadar

 TRANSPORT AKTIF
Butuh energi
Bergerak melawan perbedaan kdr (<< ke
>>)
Selektif 13
A B S O R P S I
 Absorpsi merupakan proses masuknya obat
dari tempat pemberian kedalam darah.
Tempat pemberian obat adalah saluran
cerna,kulit ,paru, otot dan lain2.
 Absorpsi sebagian besar obat secara diffusi
pasif,sebagai barier absorpsi adalah
membran sel epitel saluran cerna yang juga
merupakan lipid layer.Untuk dapat melewati
membran sel obat harus mempunyai kela
rutan dalam lemak(setelah larut dalam air).
 Kecepatan diffusi berbanding lurus dengan
derajat kelarutan lemak molekul-obat.
ABSORPSI

 Proses penyerapan obat dari matriks obat


kedalam sirkulasi sistemik (pembuluh drh).
 Kecepatan absorpsi obat tergantung : kece
patan obat melarut pada tempat absorpsi,
derajat ionisasi, pH tempat absorpsi& sirkulasi
darah di tempat obat melarut.
KELARUTAN :
utk dapat diabsorpsi obat harus dapat melarut
Larutan > suspensi>serbuk>kapsul>tab>tab
salut
pH
Obat bersifat asam (asetosal) lebih mudah
menembus membran di lingkungan asam
(lambung) 15
ABSORPSI
Tempat ABSORPSI
Tempat absorpsi obat : kulit, membran mukosa lambung & usus
halus(terbesar)

Suntikan i.m atau subcutan,obat langsung masuk interstisium jaringan


otot/kulit→ pembuluhdarah kapier → darah sistemik.

larut lemak masuk darah kapiler → diffusi pasif → membran indotel. Hanya yang
larut air yang masuk melalui celah antar sel indotel bersama air. Protein dan makro molekul
,masuk darah melalui lifa.

BIOAVAILABILITAS (Ba)
 = Ketersediaan Hayati yaitu persentase obat utuh yg mencapai
sirkulasi sistemik
 Secara klinik Ba lebih berarti

Faktor2 yg mempengaruhi Ba :
 Faktor obat : sifat fisika kimia & fomulasi obat
 Faktor pasien
 Interaksi di saluran cerna
16
D I S T R I B U S I
 Melalui sirkulasi darah
 Tergantung : Aliran darah & sifat fisika kimia
obat

Distribusi Fase I
 Segera setelah penyerapan yaitu ke organ
Jantung, Hati, Ginjal & Otak

Distribusi Fase II
 Lebih luas, sampai ke organ yang perfusinya
kurang baik spt otot, kulit, jar. Lemak. Perlu
wkt lbh lama
Distribusi dibatasi oleh :Protein plasma yg juga
berperan sbg cadangan obat
 Obat bersifat asam terikat Albumin
 Obat bersifat basa terikat Glikoprotein
17
M E T A B O L I S M E
BIOTRANSFORMASI
 Adalah proses perubahan struktur kimia obat yang
terjadi didalam tubuh & dikatalisis oleh enzim
 Obat menjadi lebih polar  diekskresi melalui ginjal
metab
 Obat menjadi kurang aktif/inaktif
 Obat “prodrug/praobat” aktif (amitriptilin  nor
triptilin, imipramin  desipramin : stimulan SSP)

Reaksi Biokimia yg tjd :


 Rx FASE I :oxidasi-reduksi-hidrolisis

(obat menjadi lebih polar, kurang aktif)


 Rx FASE II : rx sintetik (rx konyugasi obat dgn
substrat endogen spt as.glukuronat, as.sulfat,
as.asetat, as.amino (obat menjadi lebih polar,
mudah terionisasi, mudah diekskresi) 18
 Enzim yg berperan : E.mikrosom &
nonmikrosom terdapa pada hati, ginjal,
saluran cerna dan plasma

Pada bayi/neonatus, terutama bayi


prematur :
 Aktivitas enzim2 tersebut masih rendah
 Fungsi ekskresi & sawar darah otak
belum sempurna
 Peka terhadap efek toksik obat2
tertentu
 Aktivitas enzim glukuronidase masih
rendah  hiperbilirubinemia  resiko
keracunan “kloramfenikol” 19
E K S K R E S I
*Organ utama: Ginjal
 Filtrasi di glomerulus

 Sekresi aktif di tubuli proksimal

 Reabsorpsi di tubuli proksimal & distal

 Pasien ginjal :dosis obat di <<

*Organ Empedu  feses


*Keringat, air liur, air mata, air susu,
rambut(arsen)

20
F A R M A K O D I N A M I K
 Mempelajari kegiatan obat terhadap tubuh
 Meneliti efek utama obat
 Mengetahui interaksi obat
 Mengetahui urutan peristiwa/ efek/ respon yang terjadi

 Dasar terapi rasional :


a. Mekanisme kerja obat : Obat + Reseptor 
efek/respon
b. Reseptor obat
Adalah komponen makromolekul fungsional yang
mencakup 2 konsep penting :
1. Obat dapat merubah kecepatan kegiatan faal tubuh
2. Obat tidak menimbulkan s/ fungsi baru tetapi hanya
memodulasi fungsi yang sudah ada

21
Contoh reseptor :
 Protein

 Asam nukleat  pd obat sitostatika

 Ligan endogen (hormon, neurotransmitor,


autakoid (histamin))

Ikatan obat dengan reseptor dapat :


 Ikatan Ion, hidrofobik, hidrogen, van der
walls.atau kovalen
HUBUNGAN SAR :
 Struktur kimia obat berubah  afinitas obat
terhadap reseptor berubah  sifat farmakol
berubah
22
EFEK SAMPING OBAT
 Efek yang tidak diinginkan untuk tujuan
terapi, terjadi pada dosis yg digunakan
Idiosinkrasi
Efek obat yang secara total berlainan
dengan efek normal, seperti :
 obat malaria primaquin anemia hemolitis
 Obat penenang  stimulan
*Alergi : Reaksi antigen (obat+protein)
dengan antibodi, mis : penisilin, sulfa2, obat
tbc
*Alergi silang : struktur ke 2 obat mirip mis :
sulfonamida dengan antidiabet oral,
penisilin dengan sefalosporin
 Gejala alergi : urtikaria,rash/kemerahan,
demam, asma shock. 23
FOTOSENSITASI
 Adalah kepekaan berlebih terhadap cahaya
akibat penggunaan obat terutama secara
topikal

DOSIS
Faktor : usia, berat badan, jenis kelamin,
keadaan penyakit & genetika
Usia :
 Manula : lebih peka, fungsi hati & ginjal turun
 dosis <<
 Anak2 : fungsi organ blm sempurna

 PERHITUNGAN DOSIS ANAK : berdasarkan


usia o/ Young & Berat Badan o/ Clark
24

Anda mungkin juga menyukai