MAINTENANCE LABORATORY
Dosen Pembimbing
Dr. Eng. M. Badrus Zaman, S.T., M.T.
Dr. Eng. Trika Pitana, S.T., M.Sc.
Contents
Content in this powerpoint :
1 LATAR BELAKANG
2 TUJUAN PENELITIAN
3 BATASAN MASALAH
4 GAP ANALYSIS
5E EVALUASI HIRARC
6 KESIMPULAN
1
LATAR BELAKANG
2
TUJUAN PENELITIAN
3
Batasan Masalah
Penelitian ini mengambil sampel galangan ship recycling Perusahaan X yang
1
ada Madura
4
KAJIAN PUSTAKA
The Hong Kong International Convention for the Safe and
Environmentally Sound Recycling of Ships
Konvensi ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapal, ketika
didaur ulang setelah mencapai akhir masa operasionalnya, tidak
menimbulkan risiko yang tidak diinginkan terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia atau lingkungan.
Ship Recycling
Merupakan aktivitas pembongkaran secara keseluruhan atau Guidelines for the Development of
the Ship Recycling Plan,
sebagian kapal di Fasilitas Daur Ulang Kapal untuk memulihkan Resolution MEPC.210(63), IMO,
komponen, bahan untuk diproses ulang untuk digunakan 2012
6
GAP ANALISIS
Gap Analisis merupakan suatu identifikasi untuk mengetahui apa yang dibutuhkan untuk menutupi gap
antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal atau yang diharapkan.
Pada Gap Analisis ini , akan dianalisa 3 aspek berdasarkan Guideline Ship Recycling yang dikeluarkan IMO yaitu,
:
TAHAPAN
Identifikasi Keadaan Standar
Analisa
Hasil
7
GAP ANALISIS
Maturity Level
Tingkat Keterangan
8
GAP ANALISIS FASILITAS MANAJEMEN
Dari tabel dibawah menunjukkan bahwa terdapat 2 Overall Maturity Level Sub Klausul
1.1
4.1 1.2
klausul yang belum memenuhi nilai, yaitu klausul 1 4
9
GAP ANALISIS FASILITAS OPERASI
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 4 klausul yang
Overall
6.2 Maturity
1.1 1.2 Level
belum memenuhi nilai kategori baik, yaitu klausul 2,3,5 dan 6 4
6.1 1.3
berada pada range (0-2) yang artinya belum ada dan tidak
5.3 1.4
ditangani. Pada klausul 1 berada pada range nilai mendekati 3
2
yaitu telah ada namun kurang memadai atau cukup 5.2 2.1
tertangani. Kemudian pada klausul 4 telah berada pada nilai
5.1 0 2.2
yang bagus yaitu nilai 4, yang berarti sub kalusul ini telah ada
atau telah memenuhi. 4.4 2.3
Terdapat 20 sub- klausul
4.3 2.4
Maturity 4.2 2.5
Klausul
Level
4.1 3.2 3.1
Klausul 1 Facility information 2,5
Klausul 2 Izin, lisensi, dan sertifikat 0,6
Klausul 3 Acceptability of ships (Keberterimaan kapal) 0,0 Ket : 1.1 – 6.2 Merupakan Sub- Klausul
Klausul 4 Ship Recycling Plan (SRP) development 4,0
Klausul 5 Ship recycling methodology 0,0
Reporting upon completion (Pelaporan setelah
Klausul 6 0,0
selesai) 10
GAP ANALISIS K3
Terlihat pada tabel bahwa klausul 4, 6 dan 7 berada pada nilai Overall Maturity Level
7.2 1.1 1.2
yang rendah pada range sekitar (0-2) yang berarti tidak ada 7.1
4.0
1.3
6.3 2.1
atau tidak ditangani. Kemudain pada tabel ini klausul 3 dan 5
6.2 2.2
berada pada nilai 3 yaitu ada tidak memadai atau kurang
2.0
tertangani dan pada klausul 1 dan 2 yang telah berada pada 6.1 2.3
adalah proses digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi dan bahaya di tempat kerja dan
metode yang digunakan untuk mengendalikan atau menghilangkan bahaya yang diidentifikasi.
Perencanaa tahapan HIRARC:
TAHAPAN
Hazard Identification
Risk Assessment
Risk Control
Hasil
12
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)
Area / Activity: Pre-Cutting Area / Activity: Primary Cutting Area / Activity: Pemindahan Material
13
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)
Hazard Identification
Setiap sumber potensi kerusakan, bahaya, atau efek kesehatan yang merugikan pada sesuatu atau
seseorang.” OHSAS 18001: 2017.
14
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)
Risk Assessment
Consequences
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
1 2 3 4 5
E: extreme risk
5 Almost Certain H H E E E
H: high risk 4 Likely M H H E E
3 Moderate L M H E E
M: moderate risk 2 L L M H E
Unlikely
L: low risk 1 Rare L L M H H
Table Risk Matrix (AS/NZS 4360 : 1999)
15
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)
Risk Control
Pengendalian risiko adalah rekomendasi pengendalian yang diusulkan untuk meminimalkan risiko yang ada.
saat menentukan pengendalian risiko, pertimbangan harus sesuai dengan hierarki berikut:
• Eliminasi,
• Subtitusi,
• Rekayasa,
• Kontrol administrasi,
• Alat Pelindung Diri (APD).
16
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)
HIRARC MODEL
Area / Activity: Pemindahan Material
Penilaian Risiko Risk Control
No Lokasi / Documentasi Potensi Bahaya Dampak Likeliho Severity Relative
Risiko Risk Level Eliminasi Subtitusi Rekayasa Administrasi APD
od (L) (S) Risk '(R)
Luka ringan 1 2 2 Low
Crane terkena
orang saat Luka serius 3 3 9 High
beroperasi
Kematian 2 5 10 Extreme SOP dan Menggunakan
Kelalaian Training APD (Safety
1
operasi crane Luka ringan 1 2 2 Low
Crane Helm, Glove,
Material jatuh Operator Safety Shoes)
Luka serius 3 3 9 High
dari ketinggian
Kematian 2 5 10 Extreme
Jatuh, Luka ringan 3 2 6 Moderate
tersandung dan
tergelincir Luka serius 3 3 9 High SOP dan Menggunakan
Kelalaian
Training APD (Safety
2 pengangkatan Luka ringan 3 2 6 Moderate Tenaga Helm, Glove,
secara manual Material tajam Pengangkut Safety Shoes)
terkena badan
Luka serius 2 3 6 Moderate
17
EVALUASI HIRARC
• Pada Area / Activity: Pre-Cutting terdapat berbagai hasil level risiko diantaranya 3 Low Risk, 8 Medium Risk,
3 High Risk.
• Adapun penyebab utama yang didapatkan dilapangan adalah kondisi area yang berantakan, banyak
benda yang tidak tersusun dengan rapi dan juga para pekerja yang tidak memakai safety APD.
• Pengendalian yang penulis dapat rekomendasikan untuk mengurangi risiko tersebut ialah:
1. Pembuatan lobang – lobang ventilasi pada area tertutup, kemudian proses pemotongan dilakukan dari
lokasi yang bisa dijangakau, agar ruangan yang sulit dijangakau bisa dijangakau dengan aman.
2. Pengecekan oleh orang berkompeten dibidangnya
3. Membuat label kategori HAZMAT
4. Merapikan / membersihkan material bekas yang berserakan.
5. Penggunaan APD.
18
EVALUASI HIRARC
• Pada area ini terdapat berbagai hasil level risiko diantaranya 5 Low Risk, 20 Medium Risk, 8 High Risk
• Adapun penyebab utama yang didapatkan dilapangan adalah kondisi area yang berantakan, kondisi
pekerjaan yang terbatas dan juga para pekerja yang tidak memakai safety APD.
• Pengendalian yang penulis dapat rekomendasikan untuk mengurangi risiko tersebut ialah:
1. Merapikan/ membersihkan material bekas berserakan
2. Penggantian pada komponen yang rusak.
3. Pada proses pemotongan menggunakan alat pengikat atau crane sebagai tuas bantu saat pemotongan
4. Pada kategori rawan kebakaran menyiapkan APAR
5. Memberikan Awarness Kepada Pekerja Tentang K3 Serta Housekeeping
6. SOP welding.
7. Penggunaan APD.
19
EVALUASI HIRARC
• Pada area ini terdapat berbagai hasil level risiko diantaranya 3 Low Risk, 4 Medium Risk, 4 High Risk dan
Extreme Risk 2
• Adapun penyebab utama yang didapatkan dilapangan adalah area yang tidak tertata dengan baik dan luas
area yang bisa dikatakan sempit disamping operator crane yang tidak memiliki sertifikat operasionl,
akibatkanya operasional saat pekerjaan tidak berjalan dengan lancar, disamping itu para pekerja yang rata
– rata jarang memakai APD.
• Pengendalian yang penulis dapat rekomendasikan untuk mengurangi risiko tersebut ialah:
1. Peningkatan SOP dan training crane operator
2. Wilayah gerak pekerja dan crane yang sempit.
3. Peningkatan Peralatan
4. Penggunaan APD.
20
HIRARC EVALUASI
Dari gambar diatas secara keseluruhan, dari 3 lokasi yang HIRARC Result
dianalisis terdapat 60 potensi bahaya yang teridentifikasi. 3%
18%
Diantaranya, 11 (18%) potensi bahaya Low Risk, 32 (54%) 25%
Low
potensi bahaya Moderat Risk, 15 (25%) potensi bahaya
Moderat
High Risk, 2 (3%) potensi bahaya Extreme Risk. High
Extreme
HIRARC Result
30
20 53%
10
0
Gambar. Risk level distribution di Perusahaan X
1. Fasilitas Manajemen
• Terdapat 2 klausul yang berada pada range nilai (0-2) yang artinya belum ada dan tidak ditangani. Kemudian
terdapat 2 klausul telah berada pada nilai 4 yang berarti sub kalusul ini telah ada atau telah memenuhi.
2. Fasilitas Operasi
• Terdapat 4 klausul yang berada pada range nilai (0-2) yang artinya belum ada dan tidak memenuhi.
Kemudian terdapat 1 klausul telah berada pada nilai 4 yang berarti klausul ini telah ada atau telah tertangai
dan terdapat 1 klausul berada pada nilai 3 yang berarti kondisi ada kurang memadai atau cukup tertangani.
3. Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
• Terdapat 3 klausul yang berada pada range nilai (0-2) yang artinya belum ada dan tidak ditangani. Kemudian
terdapat 2 klausul berada pada nilai 4 yang berarti klausul ini telah ada atau tertangani dengan baik dan
terdapat 2 klausul berada pada nilai range 3 yang berarti kondisi ada kurang memadai atau cukup tertangani.
22
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, dari 4 lokasi yang dianalisis terdapat 60 potensi bahaya yang teridentifikasi,
diantaranya:
• 11 (18%) potensi bahaya Low Risk,
• 32 (54%) potensi bahaya Moderat Risk,
• 15 (25%) potensi bahaya High Risk,
• 2 (3%) potensi bahaya Extreme Risk
end