Anda di halaman 1dari 25

DIGITAL MARINE OPERATIONAL AND

MAINTENANCE LABORATORY

EVALUASI GALANGAN SHIP RECYCLING


TERHADAP HONG KONG
INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE
SAFE AND ENVIRONMENTALLY SOUND
RECYCLING OF SHIPS
Oleh:
Jamaluddin
04211940005014

Dosen Pembimbing
Dr. Eng. M. Badrus Zaman, S.T., M.T.
Dr. Eng. Trika Pitana, S.T., M.Sc.
Contents
Content in this powerpoint :

1 LATAR BELAKANG
2 TUJUAN PENELITIAN
3 BATASAN MASALAH
4 GAP ANALYSIS
5E EVALUASI HIRARC
6 KESIMPULAN

1
LATAR BELAKANG

17504 Pulau Permendag No. 76 tahun Ship Recycling (IMO)


2019 ILO, 2004; OSHA, 2010 Workshop Penutuhan
(Kemenko Kemariti • Usia kapal bekas
• Dikelola secara Para pekerja telah diamati Kapal Yang Aman Dan
man dan Investasi impor15-20 tahun sederhana (Fariya, terpapar berbagai bahaya Ramah Lingkungan
RI) menjadi 30 tahun 2016) pekerjaan
Indonesia telah
• 31 Desember 2019 total • Peralatan Wu et al., 2015
• Armada bersiap – siap untuk
armada sebanyak sederhana, area Menyebabkan meratifikasi konvensi
• Transportasi 32.587 kapal belum tertata kecelakaan, penyakit, dan
(ppid.dephub.go.id, bahkan kematian tersebut
(Wasis Akriananta et
2020)
al., 2017)

2
TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui perbandingan hasil Gap Analisis yang terjadi antara kondisi


1
eksisting dan kondisi standar.

Mengidentifikasi faktor risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi


2
pada proses daur ulang kapal Perusahaan X

3 Mendapatkan peringkat risiko kesehatan dan keselamatan kerja dengan


metode HIRARC pada proses daur ulang kapal Perusahaan X

4 Mendapatkan rekomendasi tindakan pengendalian risiko yang terjadi pada


proses daur ulang kapal Perusahaan X

3
Batasan Masalah
Penelitian ini mengambil sampel galangan ship recycling Perusahaan X yang
1
ada Madura

Untuk mendapat gambaran kondisi eksisting galangan daur ulang kapal


2
Perusahaan X digunakan metode Gap Analisis

3 Lingkup penelitian menggunakan Gap Analisis terbatas pada Fasilitas


Manajemen, Fasilitas Operasi dan K3 pada proses daur ulang sebuah kapal.

4 Studi dilakukan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment


and Risk Control (HIRARC).

4
KAJIAN PUSTAKA
The Hong Kong International Convention for the Safe and
Environmentally Sound Recycling of Ships
Konvensi ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapal, ketika
didaur ulang setelah mencapai akhir masa operasionalnya, tidak
menimbulkan risiko yang tidak diinginkan terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia atau lingkungan.
Ship Recycling
Merupakan aktivitas pembongkaran secara keseluruhan atau Guidelines for the Development of
the Ship Recycling Plan,
sebagian kapal di Fasilitas Daur Ulang Kapal untuk memulihkan Resolution MEPC.210(63), IMO,
komponen, bahan untuk diproses ulang untuk digunakan 2012

kembali, merawat bahan berbahaya dan bahan lainnya,


termasuk operasi terkait seperti penyimpanan, perawatan Guidelines For Ship
Recycling, NK Class
komponen dan bahan di lokasi, tetapi tidak diproses lebih lanjut (2016)
atau dibuang di fasilitas terpisah. 5
Flowchart Penelitian

6
GAP ANALISIS
Gap Analisis merupakan suatu identifikasi untuk mengetahui apa yang dibutuhkan untuk menutupi gap
antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal atau yang diharapkan.
Pada Gap Analisis ini , akan dianalisa 3 aspek berdasarkan Guideline Ship Recycling yang dikeluarkan IMO yaitu,
:

Fasilitas Manajemen Fasilitas Operasi K3

TAHAPAN
Identifikasi Keadaan Standar

Identifikasi Keadaan Sekarang

Analisa

Hasil
7
GAP ANALISIS
Maturity Level

Tingkat Keterangan

0 Tidak ada/tidak ditangani


1 Baru akan dibuat/ rencana akan ditangani
2 Sedang pembuatan/ sedang ditangani
3 Ada kondisi kurang memadai /cukup tertangani
4 Ada kondisi memadai / tertangani dengan baik

Pada penilaian ini juga dikatgorikan bahwa nilai 0,1 dan 2


menunjukkan bahwa belum adanya suatu komponen maupun
peralatan atau menunjukkan belum ada dan tidak adanya
penanganan suatu kasus

8
GAP ANALISIS FASILITAS MANAJEMEN
Dari tabel dibawah menunjukkan bahwa terdapat 2 Overall Maturity Level Sub Klausul
1.1
4.1 1.2
klausul yang belum memenuhi nilai, yaitu klausul 1 4

dan 2 berada pada range (0-2) yang artinya belum ada


3.1 2 1.3
dan tidak ditangani. Kemudian pada kalusul 3 dan 4
telah berada pada nilai yang bagus pada nilai 4 yang
0
berarti sub kalusul ini telah ada atau telah memenuhi. 2.3 1.4

Terdapat 11 Sub klausul

Maturity 2.2 1.5


Klausul
Level
2.1 1.6
Klausul 1 Company information 0,0
Klausul 2 Training programme 2,0
Ket : 1.1 – 4.1 Merupakan Sub- Klausul
Klausul 3 Worker management 3,0
Klausul 4 Records management 3,0

9
GAP ANALISIS FASILITAS OPERASI
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 4 klausul yang
Overall
6.2 Maturity
1.1 1.2 Level
belum memenuhi nilai kategori baik, yaitu klausul 2,3,5 dan 6 4
6.1 1.3
berada pada range (0-2) yang artinya belum ada dan tidak
5.3 1.4
ditangani. Pada klausul 1 berada pada range nilai mendekati 3
2
yaitu telah ada namun kurang memadai atau cukup 5.2 2.1
tertangani. Kemudian pada klausul 4 telah berada pada nilai
5.1 0 2.2
yang bagus yaitu nilai 4, yang berarti sub kalusul ini telah ada
atau telah memenuhi. 4.4 2.3
Terdapat 20 sub- klausul
4.3 2.4
Maturity 4.2 2.5
Klausul
Level
4.1 3.2 3.1
Klausul 1 Facility information 2,5
Klausul 2 Izin, lisensi, dan sertifikat 0,6
Klausul 3 Acceptability of ships (Keberterimaan kapal) 0,0 Ket : 1.1 – 6.2 Merupakan Sub- Klausul
Klausul 4 Ship Recycling Plan (SRP) development 4,0
Klausul 5 Ship recycling methodology 0,0
Reporting upon completion (Pelaporan setelah
Klausul 6 0,0
selesai) 10
GAP ANALISIS K3
Terlihat pada tabel bahwa klausul 4, 6 dan 7 berada pada nilai Overall Maturity Level
7.2 1.1 1.2
yang rendah pada range sekitar (0-2) yang berarti tidak ada 7.1
4.0
1.3
6.3 2.1
atau tidak ditangani. Kemudain pada tabel ini klausul 3 dan 5
6.2 2.2
berada pada nilai 3 yaitu ada tidak memadai atau kurang
2.0
tertangani dan pada klausul 1 dan 2 yang telah berada pada 6.1 2.3

angka mendekati 4. 5.5 3.1


0.0
Terdapat 25 sub klausul
5.4 3.2
Maturity
Klausul
Level 5.3 3.3
Klausul 1 Aman Untuk Dimasuki (Safe-For-Entry) 3,6
Klausul 2 Pekerjaan (Safe-For-Hot) Ruang Yang Memenuhi Kriteria 3,9 5.2 3.4
Pencegahan Dampak Buruk Terhadap Kesehatan Manusia Dan 5.1 4.1
Klausul 3
Lingkungan 2,9 4.5 4.2
Pengelolaan Bahan Berbahaya Yang Aman Dan Berwawasan 4.4 4.3
Klausul 4
Lingkungan 2,4
Klausul 5 Kesiapsiagaan Dan Tanggap Darurat 2,5 Ket : 1.1 – 7.2 Merupakan Sub- Klausul
Klausul 6 Keselamatan Dan Pelatihan Pekerja 1,6
Pelaporan Tentang Insiden, Kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja
Klausul 7
Dan Efek Kronis 1,0
11
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)

adalah proses digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi dan bahaya di tempat kerja dan
metode yang digunakan untuk mengendalikan atau menghilangkan bahaya yang diidentifikasi.
Perencanaa tahapan HIRARC:

TAHAPAN

Hazard Identification

Risk Assessment

Risk Control

Hasil

12
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)

Area / Activity: Pre-Cutting Area / Activity: Primary Cutting Area / Activity: Pemindahan Material

13
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)

Hazard Identification

Setiap sumber potensi kerusakan, bahaya, atau efek kesehatan yang merugikan pada sesuatu atau
seseorang.” OHSAS 18001: 2017.

• Biologis: bakteri, virus, serangga, tumbuhan, burung, hewan, dan manusia.


• Kimia: tergantung pada sifat fisik, kimia, dan racun dari bahan kimia.
• Ergonomic: gerakan berulang atau pengaturan set up yang tidak tepat.
• Fisik: radiasi, medan magnet, tekanan ekstrem (tekanan tinggi atau vakum), atau kebisingan.
• Psikososial: stres, kekerasan, dll.,
• Safety: bahaya tergelincir/tersandung, pelindung mesin yang tidak tepat, malfungsi atau kerusakan
peralatan.

14
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)

Risk Assessment

Tabel Likelihood scale (AS/NZS 4360 : 1999)

Tabel Severity scale (AS/NZS 4360 : 1999)

Consequences
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
1 2 3 4 5
E: extreme risk
5 Almost Certain H H E E E
H: high risk 4 Likely M H H E E
3 Moderate L M H E E
M: moderate risk 2 L L M H E
Unlikely
L: low risk 1 Rare L L M H H
Table Risk Matrix (AS/NZS 4360 : 1999)
15
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)

Risk Control

Pengendalian risiko adalah rekomendasi pengendalian yang diusulkan untuk meminimalkan risiko yang ada.
saat menentukan pengendalian risiko, pertimbangan harus sesuai dengan hierarki berikut:
• Eliminasi,
• Subtitusi,
• Rekayasa,
• Kontrol administrasi,
• Alat Pelindung Diri (APD).

16
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment Risk Control)

HIRARC MODEL
Area / Activity: Pemindahan Material
Penilaian Risiko Risk Control
No Lokasi / Documentasi Potensi Bahaya Dampak Likeliho Severity Relative
Risiko Risk Level Eliminasi Subtitusi Rekayasa Administrasi APD
od (L) (S) Risk '(R)
Luka ringan 1 2 2 Low      
Crane terkena
orang saat Luka serius 3 3 9 High      
beroperasi
Kematian 2 5 10 Extreme       SOP dan Menggunakan
Kelalaian Training APD (Safety
1  
operasi crane Luka ringan 1 2 2 Low      
Crane Helm, Glove,
Material jatuh Operator Safety Shoes)
Luka serius 3 3 9 High      
dari ketinggian
Kematian 2 5 10 Extreme      
                 
Jatuh, Luka ringan 3 2 6 Moderate      
tersandung dan
  tergelincir Luka serius 3 3 9 High       SOP dan Menggunakan
  Kelalaian
Training APD (Safety
2   pengangkatan Luka ringan 3 2 6 Moderate       Tenaga Helm, Glove,
  secara manual Material tajam Pengangkut Safety Shoes)
  terkena badan
Luka serius 2 3 6 Moderate      

                 

17
EVALUASI HIRARC

Area / Activity: Pre-Cutting

• Pada Area / Activity: Pre-Cutting terdapat berbagai hasil level risiko diantaranya 3 Low Risk, 8 Medium Risk,
3 High Risk.
• Adapun penyebab utama yang didapatkan dilapangan adalah kondisi area yang berantakan, banyak
benda yang tidak tersusun dengan rapi dan juga para pekerja yang tidak memakai safety APD.
• Pengendalian yang penulis dapat rekomendasikan untuk mengurangi risiko tersebut ialah:
1. Pembuatan lobang – lobang ventilasi pada area tertutup, kemudian proses pemotongan dilakukan dari
lokasi yang bisa dijangakau, agar ruangan yang sulit dijangakau bisa dijangakau dengan aman.
2. Pengecekan oleh orang berkompeten dibidangnya
3. Membuat label kategori HAZMAT
4. Merapikan / membersihkan material bekas yang berserakan.
5. Penggunaan APD.

18
EVALUASI HIRARC

Area / Activity: Primary Cutting

• Pada area ini terdapat berbagai hasil level risiko diantaranya 5 Low Risk, 20 Medium Risk, 8 High Risk
• Adapun penyebab utama yang didapatkan dilapangan adalah kondisi area yang berantakan, kondisi
pekerjaan yang terbatas dan juga para pekerja yang tidak memakai safety APD.
• Pengendalian yang penulis dapat rekomendasikan untuk mengurangi risiko tersebut ialah:
1. Merapikan/ membersihkan material bekas berserakan
2. Penggantian pada komponen yang rusak.
3. Pada proses pemotongan menggunakan alat pengikat atau crane sebagai tuas bantu saat pemotongan
4. Pada kategori rawan kebakaran menyiapkan APAR
5. Memberikan Awarness Kepada Pekerja Tentang K3 Serta Housekeeping
6. SOP welding.
7. Penggunaan APD.

19
EVALUASI HIRARC

Area / Activity: Pemindahan Material

• Pada area ini terdapat berbagai hasil level risiko diantaranya 3 Low Risk, 4 Medium Risk, 4 High Risk dan
Extreme Risk 2
• Adapun penyebab utama yang didapatkan dilapangan adalah area yang tidak tertata dengan baik dan luas
area yang bisa dikatakan sempit disamping operator crane yang tidak memiliki sertifikat operasionl,
akibatkanya operasional saat pekerjaan tidak berjalan dengan lancar, disamping itu para pekerja yang rata
– rata jarang memakai APD.
• Pengendalian yang penulis dapat rekomendasikan untuk mengurangi risiko tersebut ialah:
1. Peningkatan SOP dan training crane operator
2. Wilayah gerak pekerja dan crane yang sempit.
3. Peningkatan Peralatan
4. Penggunaan APD.

20
HIRARC EVALUASI

Dari gambar diatas secara keseluruhan, dari 3 lokasi yang HIRARC Result
dianalisis terdapat 60 potensi bahaya yang teridentifikasi. 3%
18%
Diantaranya, 11 (18%) potensi bahaya Low Risk, 32 (54%) 25%
Low
potensi bahaya Moderat Risk, 15 (25%) potensi bahaya
Moderat
High Risk, 2 (3%) potensi bahaya Extreme Risk. High
Extreme
HIRARC Result
30
20 53%
10
0
Gambar. Risk level distribution di Perusahaan X

Low Moderat High Extreme

Gambar Hasil analisa HIRARC di Perusahaan X


21
KESIMPULAN

1. Fasilitas Manajemen
• Terdapat 2 klausul yang berada pada range nilai (0-2) yang artinya belum ada dan tidak ditangani. Kemudian
terdapat 2 klausul telah berada pada nilai 4 yang berarti sub kalusul ini telah ada atau telah memenuhi.
2. Fasilitas Operasi
• Terdapat 4 klausul yang berada pada range nilai (0-2) yang artinya belum ada dan tidak memenuhi.
Kemudian terdapat 1 klausul telah berada pada nilai 4 yang berarti klausul ini telah ada atau telah tertangai
dan terdapat 1 klausul berada pada nilai 3 yang berarti kondisi ada kurang memadai atau cukup tertangani.
3. Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
• Terdapat 3 klausul yang berada pada range nilai (0-2) yang artinya belum ada dan tidak ditangani. Kemudian
terdapat 2 klausul berada pada nilai 4 yang berarti klausul ini telah ada atau tertangani dengan baik dan
terdapat 2 klausul berada pada nilai range 3 yang berarti kondisi ada kurang memadai atau cukup tertangani.

22
KESIMPULAN

Secara keseluruhan, dari 4 lokasi yang dianalisis terdapat 60 potensi bahaya yang teridentifikasi,
diantaranya:
• 11 (18%) potensi bahaya Low Risk,
• 32 (54%) potensi bahaya Moderat Risk,
• 15 (25%) potensi bahaya High Risk,
• 2 (3%) potensi bahaya Extreme Risk

Sebagian besar potensi bahaya ini disebabkan oleh:


• Kurangnya kesadaran individu terhadap aspek keselamatan.
• Kondisi lingkungan kerja
• Area yang terbatas
• Kurangnya pengawasan terhadap pekerja dan tindakan seperti teguran atau pemecatan
• Tingkat pengetahuan
• Struktur organisasi yang tidak jelas
23
• Manajemen K3 yang tidak ada.
THANK YOU

end

Anda mungkin juga menyukai