165070607111001
Suppositoria
Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke
dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra
(suppositoria uretra). Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran solid yang
mengandung obat. Profeid supositoria, Dulcolax supositoria, Stesolid supositoria,
Boraginol supositoria, Tromos supositoria, dll.
Cara Menggunakan Sediaan Rektal
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa
Olesi ujung obat supositoria dengan pelicin
Minta pasien mengambil posisi tidur miring (sims) lalu regangkan bokong dengan tangan kiri.
Kemudian masukkan supositoria dengan perlahan melalui anus, sfingter interna dan mengenai
dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang dewasa, dan kurang lebih 5 cm untuk anak/bayi
Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu
Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang/miring selama kurang lebih 15 menit
Kemudian lepaskan sarung tangan
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Keuntungan Pemberian Obat lewat Rektal
Baik untuk pasien yang mengalami mual dan muntah
Baik untuk pasien yang tidak sadar
Baik untuk pasien yang menderita penyakit pencernaan bagian atas yang
dapat mempengaruhi absorpsi obat
Metabolisme lintas pertama dihindari sebagian
Kerugian Pemberian Obat lewat Rektal
Dapat menimbulkan peradangan bila digunakan terus menerus
Absorpsi obat tidak teratur
Tidak menyenangkan
Onset of action lebih lama
Obat Sublingual
Obat diberikan pada pasien secara sublingual yaitu dengan
cara meletakkan obat di bawah lidah.
Cocok untuk jenis obat yang dapat dirusak oleh cairan lambung atau
sedikit sekali diserap oleh saluran pencernaan.
Bebas First Pass Metabolism.
Proses absorpsinya cepat karena langsung diabsorpsi melalui mukosa
mulut, sehingga diharapkan dapat memberikan efek yang cepat juga.
Hanya sebagian obat yang dapat dibuat menjadi tablet sublingual dan
bukal karena obat yang dapat diabsorpsi melalui mukosa mulut jumlahnya
sangat sedikit.
Untuk obat yang mengandung nistrogliserin pengemasan dan
penyimpanan obat memerlukan cara khusus karena bahan ini mudah
menguap.
Contoh Tablet Sublingual
Nitrogliserin
Sediaan nitrogliserin sublingual dan bukal dapat mengurangi serangan anginal pada
penderita iskemia jantung. Pemberian 0,3 – 0,4 mg melepaskan rasa sakit sekitar 75%
dalam 3 menit, 15% lainnya lepas dari sakit dalam waktu 5 – 15 menit. Apabila rasa sakit
bertahan melebihi 20 – 30 menit setelah penggunaan dua atau tiga tablet nitrogliserin
berarti terjadi gejala koroner akut dan pasien diminta untuk mencari bantuan darurat
(Sukandar, dkk, 2008).
•Efek samping mencakup hipotensi postural yang berhubungan dengan gejala sistem
saraf pusat, refleks takikardi, sakit kepala, dan wajah memerah, dan mual pada waktu
tertentu (Sukandar, dkk, 2008).
Hormon – Hormon Steroid
Estrogen
•Estrogen yang diberikan oral menstimulasi sintesis protein hepatik dan meningkatkan
konsentrasi sirkulasi glogulin terikat hormn seks, yang dapat menjamin bioavailabilitas
androgen dan astrogen. Absorbsi estrogen secara sistemik ppada tablet lebih rendah
dibanding krim vaginal. Penemuan baru menunjukkan estrogen pada dosis yang lebih
rendah efektif dalam mengontrol simptom pasca menopause dan mengurangi kehilangan
masa tulang (Sukandar, dkk, 2008).
Contoh obat yang beredar di pasaran adalah angeliq, cliane, climmen, cyclo progynova,
diane, dan lain-lain (Anonim, 2010).
Progestogen
•Progestogen umumnya diberikan pada wanita yang belum pernah menjalani
histerektomi. Progestin sebaiknya ditambahkan karena estrogen tunggal berkaitan
dengan hiperplasia dan kanker endometrium. Terapi hormon dosis rendah(estrogen
terkonjugaasi ekuin 0,45 mg dan medroksiprogesteron asetat 1,5 mg/hari menunjukkan
kesamaan dalam peredaran simptom dan pertahanan densitas tulang tanpa peningkatan
hiperplasia endometrium.
Progestogen oral yang paling umum digunakan adalah medroksiprogesteron asetat
misalnya Dilena; Noretisteron asetat, misalnya Anore, Cliane, Kliogest, Norelut, Primolut
N, dan Regumen.
Kasus Hiperemesis
• Seorang perempuan, umur 24 tahun GII PI A0 P0
datang ke RS diantar oleh suami karena mengalami
mual muntah. kehamilan 8 minggu, HPHT 11 April 2020,
berat badan sebelum hamil 47 kg, taksiran persalinan
tanggal 18 Januari 2021. Ibu sudah mendapatkan
imunisasi TT1 dan TT2, ibu juga mendapatkan
pengobatan selama hamil jenisnya vitamin dan tablet
Fe.Hasil anamnesis:. KU lemah, TD 110/80 mmHg, S 37
C, N 96x/menit.
Penatalaksanaan
• Dokter memberikan dosis prometazin yang diberikan
yakni 12.5 sampai 25 mg, diberikan secara rektal, setiap
4 jam. Atau Dosis proklorperazin yang dapat diberikan
yakni 5 mg sampai 10 mg setiap 6 jam atau 25 mg per
rektal 2 kali sehari. Pemberian secara rektal lebih
disarankan.
• Efek samping yang umum terjadi pada pemberian
proklorperazin ini di antaranya mengantuk, pusing, sakit
kepala, dan retensi urin.
Dapus
Anief, M. 2000. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Indonesia.
Ansel. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press.
Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Anonim, 2010, ISO Indonesia, Vol. 45, Ikatan Apoteker Indonesia, Jakarta.
Ansel, H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis
Aisyah, Edisi IV, UI Press, Jakarta.
http://pharmacyaurel.blogspot.com/2009/04/tablet-bukalsublingual.html. Diakses tanggal 25 Februari
2012.
Lachman, L., Herbert A.L., Joseph L.K., 2008, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi III, UI Press,
jakarta.
Parrot, E.L., 1980, Solid Dosage Form, In : Sprowl, J.B., editor, Prescription Pharmacy, 2nd ed, J.B
Lippincott Company, Philadelpia.
Rudnic, Edward and Schwartz, J.B., 1990, Oral Solid Dosage Form. In : Gennaro, A.R. Remington’s
Pharmaceutical Science, 18th ed, Mack Publishing Company, Easton, Pennsylvania.
Sheth, B.B., Bandelin F.J., Shangraw R.F., 1980, Compressed Tablet, In Lachman L., Lieberman H.A.,
Kanig J.L., (editor), Pharmaceutical Dosage Forms, Tablets, Vol. I, Marcel Dekker Inc, New York
Sukandar, E.Y., dkk, 2008, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta.
Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.