TSC 3-Bahan Aditif
TSC 3-Bahan Aditif
2. pembawa
3. zat tambahan
Tujuan bahan penambah
( aditif)
1. mencapai kondisi yang optimum
2. mencapai syarat mutu sediaan
KWALITAS / MUTU OBAT
STABILITAS KIMIA DAN FISIKA
KESERAGAMAN DOSIS OBAT
FORMULASI
SUASANA LINGKUNGAN SAAT PROSES
SUHU DAN CARA PENYIMPANAN
WADAH DAN ETIKET
PROSES DAN PERSONALIA
Kriteria bahan penambah
1. inert
2. tidak beracun atau menimbulkan keracunan
3. tidak mempengaruhi khasiat atau daya kerja
obat
4. tidak mengganggu penetapan kaulitatif dan
kuantitatif
5. tidak boleh menyebabkan dishomogenisasi
sediaan.
Penambahan zat tambahan ke dalam
formulasi untuk mencapai berbagai
tujuan, kadang-kadang dengan
penambahan satu jenis bahan
tambahan sudah dapat mencapai
berbagai tujuan.
3. Klasifikasi Zat tambahan
1. Pembawa
2. pengawet anti mikroba
3. zat pereduksi dan anti oksidan
4. untuk perbaikan penampilan sediaan
5. untuk tujuan tujuan khusus lainnya
Pembawa
Pada umumnya digunakan adalah air, atau
campuran dengan pelarut lain, dan pelarut bukan
air seperti minyak.
Untuk sediaan semi solid sering digunakan
beberapa senyawa berlemak
Untuk sediaan aerosol, sering digunakan gas yang
dimanpatkan seperti senyawa flurohidrokarbon
( propelan)
Untuk sediaan padat, berbagai senyawa padatan.
Persyaratan air
Klassifikasi air dalam Farmakope
Indonesia
air demineralisata
Air suling
Air untuk injeksi
Pengawet antimikroba
Mencegah pertumbuhan mikroorganisme tanpa
menimbulkan hal-hal yang tidak dikehendaki.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Jenis kontaminasi mikroba
Sifat bahan obat
Sifat khusus dari sistem
Sifat bahan pengawet
Sifat wadah yang digunakan
Iklim dan flora mikroba dari negara sasaran
Jenis-jenis pengawet
Golongan asam,garam dan ester, seperti
asam benzoat, natrium benzoat dan etil
hidroksi benzoat
Golongan alkohol, benzil alkohol, klorbutol
Golongan fenol, klorkresol, kresol
Senyawa merkuri, fenilmerkuri asetat, fenil
merkuri nitrat.
Golongan lain, benzalkonium klorida,
setrimit
Zat pereduksi dan Anti oksidan
Mencegah terjadinya proses oksidasi
baik zat aktif maupun bahan tambahan
karena autooksidasi, untuk itu perlu
diketahui cara penyimpanan obat.
Penyebab oksidasi
Oksigen dari udara
Zat pengoksidasi
Enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme
Zat pereduksi
bekerja dengan melakukan oksidasi
prefensial dan bertahap contohnya
senyawa natrium sulfit, natrium
metabisulfit
Antioksidan, mrpk zat yang efektif
melawan oksidasi oleh oksigen udara
(aotooksidasi)
memblokir reaksi oksidasi yang
berantai,
Penggolongan antioksidan
Antioksidan sejati
Mencegah oksidasi (bereaksi dgn radikal bebas
dan reaksi cincin), sep BHA, BHT
Antioksidan agen pereduksi
Zat memp potensial oks yang tinggi sep garam
bisulfit
Antioksidan sinergis
Zat yang dpt membentuk komplek dgn logam sep
sitrat, tartrat dan EDTA
Perbaikan penampilan
Ransangan indrawi, pemandangan,
pembauan, perabaan, perasa dan
pendengaran.
Tujuan
Untuk menyediaan obat yang lebih menarik
dari berbagai aspek
Untuk meningkatkan
penampilan
Memberi warna sediaan farmasi
Memperbaiki dan meningkatkan rasa
Memberikan bau yang baik
Catatan ; Warna , bau dan rasa ,, memilihnya haruslah saling terkait “.
FDA mengelompokan ;
1. Golongan FD & C ; Indogotine, Amaranth, Ponceou 3 R
2. D & C external ; obat kosmetik pemakaian luar ]
Methylen blue, Metanyl yellow.
3. D & C internal ; Fluorescin, Alizarin.
#> Umumnya minyak menguap / atsiri berbau khas
yang bersal dari tumbuh tumbuhan, mudah me-
nguap pada suhu kamar tanpa mengalami peng-
uraian.
Minyak ; lavender, rosae, jasmine dll.
Bentuk kristal spt vanillin , cumarin.
Syarat syarat zat warna, bau dan rasa secara umum ;
1. Tahan terhadap suhu 10 – 110 C
2. Stabil terhadap penyinaran cahaya
3. Stabil pada pH 2 – 9
4. Larut dalam air / minyak
5. Tahan terhadap oksidasi dan reduksi
6. Tidak memberikan efek karsinogenik
7. Tidak mengganggu pemeriksaan kadar
8. Aman dan khasiat tidak berkurang.